• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IAIN Pare

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IAIN Pare"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

Dan yang terakhir adalah hubungan sipakaainga, hubungan saling menasehati dengan cara yang bijaksana dapat menjadi senjata yang paling ampuh dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.2 Hubungan antara penelitian yang diteliti peneliti dengan yang diteliti oleh Khusnul Khatimah mempunyai persamaan pada variabel bebasnya. yaitu nilai-nilai sipakaainga, sipakainge dan sipakalebbi, dan perbedaannya terletak pada variabel dependennya yaitu lingkungan Forum Komunitas Mahasiswa Mahasiswa Bone-Yogyakarta (FKMB-Y), sedangkan peneliti sedang membahas tentang pembentukan akhlak santri. Muhammad Junaedi Mahasiswa Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Tahun 2018: “Strategi guru PAI dalam membentuk moral siswa di SDN 216 Dualimpoe Kecamatan Maniangpajo. Berdasarkan hasil penelitiannya, ditemukan bahwa dalam proses pembentukan akhlak siswa di SDN 216 Dualimpoe Kecamatan Maniangpajo Kabupaten Wajo, guru agama Islam mempunyai beberapa peran antara lain: guru agama Islam sebagai komunikator, guru pendidikan agama Islam sebagai motivator, guru pendidikan agama Islam dan sebagai pendidik dan pembimbing.

Strategi yang digunakan guru pendidikan agama Islam dalam pembentukan akhlak peserta didik antara lain merencanakan konsep-konsep yang ingin diwujudkan, yaitu: Pertama, pendekatan pembelajaran, yaitu menerapkan pendekatan yang memusatkan antara pendidik dan peserta didik; Kedua, strategi pembelajaran yang meliputi; Penyusunan RPP, Metode Pembelajaran, Teknik Pembelajaran, Taktik Pembelajaran dan Evaluasi 3 Hubungan antara penelitian yang diteliti peneliti dengan yang diteliti oleh Muhamed Junaedi mempunyai persamaan pada variabel terikat yaitu pada pembentukan akhlak siswa dan perbedaannya. terletak pada variabel independen yaitu Strategi Guru PAI, sedangkan yang dibahas oleh peneliti saat ini adalah keberadaan budaya Sipakatau, Sipakakainge dan Sipakalebbi. Akbar Octarian Saputra, mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam fakultas Tarbiyah tahun 2020: “Eksistensi budaya lokal dalam pembentukan akhlak peserta didik di MA Biharul Ulum Ma’arif Pinrang”. Berdasarkan hasil penelitiannya, beliau menyimpulkan bahwa keberadaan budaya lokal dalam pembentukan moral siswa di MA Biharul Ulum Ma'arif memberikan pengaruh yang baik dari segi moral.

Sebagian besar siswa sudah mampu mengamalkan nilai-nilai moral budaya Mandar. 3Muhammad Junaedi, “Strategi Guru PAI Dalam Pembentukan Akhlak Peserta Didik SDN 216 Dualimpoe Kecamatan Maniangpajo Kabupaten Wajo” (Skripsi Sarjana, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Tarbiyah dan Pendidikan Guru: Makassar, 2018), hal. Akbar Octarian Saputra mempunyai persamaan pada variabel terikatnya yaitu pembentukan moral peserta didik dan perbedaannya terletak pada variabel bebasnya yaitu adanya budaya lokal (Mandar) sedangkan yang sekarang peneliti bahas adalah adanya sipakatau, sipakainge dan sipakalebbi. budaya.

Dari tinjauan penelitian di atas maka artikel ini diberi judul “Eksistensi Budaya Sipakatau (sipktau), Sipakainge (sipkaiGE) dan Budaya Sipakalebbi (sipklEbi) dalam Pembentukan Akhlak Santri di Asrama Islam Tassbeh Baitul Qur’an”. Akbar Octarian Saputra, Eksistensi Budaya Lokal Dalam Pembentukan Moral Peserta Didik MA Biharul Ulum Ma'arif Pinrang (Skripsi Sarjana, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, 2020), hal. 36Emirita, “Dampak Pendidikan Agama Islam Terhadap Pembentukan Akhlak dan Disiplin Siswa SDIT Insan Robbani Lampung Utara” (Skripsi: Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2017), hal.

Dalam terbentuknya akhlak seseorang, baik akhlak baik maupun akhlak buruk, ada faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jadi dalam perspektif ini, pengalaman, pendidikan dan lingkungan tempat anak tinggal dan tumbuh memegang peranan yang sangat penting dalam pembentukan moralitas manusia. Pembentukan akhlak manusia terutama ditentukan oleh lingkungan alam dan lingkungan sosial (faktor adat), yang dalam dunia pendidikan disebut dengan faktor empiris (pengalaman hidup manusia).

Masyarakat mempunyai tanggung jawab untuk mendidik dan masyarakat juga berperan dalam mempengaruhi akhlak peserta didik. Masyarakat yang berbudaya, yang menjaga dan menjunjung tinggi norma-norma dalam kehidupan dan mengamalkan agama dengan baik akan membantu perkembangan moral peserta didik ke arah yang lebih baik, sebaliknya masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam kehidupan dan tidak mengamalkan ajaran agama. nah itu juga akan berdampak pada perkembangan akhlak peserta didik yang berujung pada akhlak yang buruk. Tugas yang sangat penting dan menunjang proses pendidikan adalah pembinaan moral, mengajar sebagai tugas guru dan belajar sebagai tugas siswa.

Pembinaan akhlak ditujukan untuk memenuhi dan mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan tingkat prioritas serta pertumbuhan dan perkembangannya.50.

Kerangka Konseptual 1. Eksistensi Budaya

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa asrama Islam merupakan tempat dimana para santri belajar atau belajar tentang agama Islam, untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun dalam penelitian ini akan dilihat eksistensinya dari sudut pandang budaya sipakatau, sipakainge dan sipakalebbi di lingkungan santri Pondok Pesantren Tassbeh Baitul Qur'an Kabupaten Pinrang. Kebudayaan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembentukan moral santri dan setiap santri diharapkan mampu melestarikan kebudayaan yang ada, hal ini menjadi salah satu alasan keberadaan kebudayaan tersebut.

Pembentukan moralitas dilakukan dengan asumsi bahwa moralitas merupakan suatu usaha pendidikan, latihan, kerja keras dan pembinaan, bukan sesuatu yang terjadi dengan sendirinya, atau dengan kata lain sulitnya seseorang menerapkan suatu tindakan moral tanpa menyadarinya. . , pahami, pelajari dan praktikkan. Pembentukan akhlak merupakan upaya sungguh-sungguh dalam membentuk manusia dengan cara konsisten menggunakan sarana pelatihan dan pembinaan yang terprogram. 63Emirita, Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Pembentukan Akhlak dan Disiplin Siswa SDIT Insan Robbani Lampung Utara, hal.

Yang dimaksud dengan pembinaan akhlak para santri, pada umumnya santri adalah para generasi muda yang mendalami ajaran agamanya di asrama Islam.66 Asrama Islam merupakan tempat tinggal para santri yang belajar atau sedang mempelajari agama Islam, untuk mendekatkan diri kepada santri. Allah. Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam yang bertujuan untuk membentuk manusia yang bertakwa, mampu hidup mandiri, ikhlas dalam melakukan suatu perbuatan, melakukan ijtihad untuk melindungi kebenaran Islam, berakhlak mulia, dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari seperti kepribadian para santri. Nabi Muhammad SAW, mampu berdiri sendiri, teguh pendiriannya dalam menyebarkan agama atau mendukung Islam dan kejayaan umat serta mencintai ilmu untuk mengembangkan kepribadian manusia.67. 65 Emirita, Dampak Pendidikan Agama Islam Terhadap Pembentukan Akhlak dan Disiplin Siswa SDIT Insan Robbani Lampung Utara, hal.

67Eva Irawati, “Peran Pondok Pesantren Dalam Pembentukan Akhlak Santri di Pondok Pesantren Baitul Kirom Desa Mulyosari Kecamatan Tanjungsari” (Skripsi Sarjana; Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Pendidikan Guru, 2018), hal .Orang yang pantas disebut manusia adalah orang yang menjaga kedua makna tersebut dalam hidupnya.69. Akbar Octarian Saputra, Eksistensi Budaya Lokal Dalam Pembentukan Moralitas Siswa MA Biharul Ulum Ma'arif, hal.

Sipakatau merupakan sikap saling menghormati, dalam konteks sekolah (pondok pesantren), nilai budaya sipakatau terlihat dari cara santri menghormati orang yang lebih tua dalam hal ini ustadz/ustadzah, karena seorang ustadz/ustadzah adalah seseorang. , yang memberi ilmu, mendidik dengan ikhlas, mengajar dari tidak tahu menjadi tahu. Pendukung pembentukan akhlak tidak lepas dari nasehat-nasehat yang terus menerus diberikan kepada peserta didik, agar selalu tertanam dalam jiwa setiap peserta didik, sehingga mampu diterapkan dalam kehidupannya. Sebagai seorang pendidik hendaknya mengingatkan para santri tentang norma-norma agama, adat istiadat, budi pekerti dan berbagai akhlak yang baik, yang akan mempengaruhi etika santri dalam berbahasa, berperilaku dan bertindak baik di lingkungan sekolah (pondok pesantren), keluarga maupun di lingkungannya. .

Kerangka Pikir

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Suranti (2006:46), untuk mencapai keberhasilan usaha dapat dipakai suatu pendekatan yaitu meliputi pencapaian tujuan, pendekatan sistem, pendekatan

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa penerapan akuntabilitas dan transparansi laporan keuangan desa Maritenggngae Kabupaten Pinrang Analisis akuntansi

Pengertian Gadai Syariah Pengertian gadai dalam undang-undang hukum perdata pasal 1150 disebutkan bahwa:11 “gadai adalah suatu hak yang diperoleh seseorang yang berpiutang atas suatu

Menurut Djamarah dan Zain bahwa Metode Resitasi Penugasan merupakan metode penyajian bahwa dimana guru memberikan tugas tertentu agar peserta didik melakukan kegiatan belajar.13

Dalam skripsinya, Hamdono Sari menjelaskan,penerapan unsur-unsur Pasal363ayat1 ke - 4 dan ke – 5KUHP dalam putusanperkara Nomor: 94/Pid.B/2010/PN.Pwt.Majelis Hakim telah menerapkan

2.3.1.2 Denda Denda adalah kewajiban untuk membayar uang dalam jumlah tertentu sebagai akibat dari tidak dipenuhinya ketentuan dalam undang-undang Bank Indonesia tersebut.29Denda

Oleh karena itu untuk mencapai tujuan tersebut, maka perlu dilakukan sebagai berikut:14 a Menargetkan pasar yang paling sesuai dengan sumber daya b Mengembangkan produk yang memenuhi

2.3.2 Tradisi Massebbo’ Tanah Kata massebbo’ atau mappamula berasal dari bahasa bugis yang berarti membocori, melubangi, ialah istilah yang digunakan dalam kegitan permulaan