Suatu sikap tidak adanya rasa tertekan ketika melakukan kegiatan komunikasi, yang ditandai dengan kesediaan untuk menyampaikan secara jujur apa yang dirasakan dan dipikirkan. Suatu sikap berbagi apa yang dirasakan orang lain, ditandai dengan kesediaan untuk mendengarkan dengan sepenuh hati dan menyikapi dengan tepat setiap perilaku yang muncul selama kegiatan komunikasi. Sikap menyikapi apa yang diungkapkan dalam kegiatan komunikasi, sehingga terjadi pola dua arah dalam kegiatan komunikasi.
Sebaliknya, kegagalan mempersepsikan suatu stimulus menyebabkan kebingungan dalam suatu pesan, sehingga menimbulkan kesalahpahaman atau yang disebut dengan miskomunikasi (Suranto, 2011) Definisi lain dari persepsi menurut Kotler menyatakan bahwa persepsi adalah suatu proses dimana seseorang dapat memilih. , mengatur dan menafsirkan informasi menjadi gambaran dunia yang sangat bermakna. Triato dan Quarter Points, T. 2006:53) mereka berpendapat bahwa “persepsi adalah suatu proses mengenali atau mengidentifikasi sesuatu dengan menggunakan panca indera. Kesan yang diterima individu sangat bergantung pada seluruh pengalaman yang dicapai melalui proses berpikir dan belajar, dan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu.” Stimulus adalah apa yang dirasakan dan makna yang terkandung di dalamnya merupakan fungsi dari stimulus atau penggerak itu sendiri. Persepsi visual merupakan hasil dari apa yang kita lihat, baik sebelum kita melihat atau masih membayangkannya, maupun setelah melakukan tindakan terhadap objek sasaran.
Persepsi taktil merupakan persepsi yang diperoleh melalui indera peraba yaitu kulit. Seseorang dapat mempersepsikan sesuatu melalui apa yang disentuhnya atau melalui sesuatu yang menyentuh kulitnya. Namun ketika mereka berkomunikasi dengan orang lain, baik dengan sesama ilmuwan atau bahkan dengan pasangan hidupnya, persepsi mereka mungkin kurang atau bahkan tidak mewakili apa yang diinginkannya, karena jawabannya masih berdasarkan motif, perasaan, nilai, minat dan tujuan yang berbeda. . .
Anak
Karena perbedaan biologis dan pengalaman yang berbeda, tidak ada individu yang mempersepsikan realitas dengan cara yang persis sama. Saat lapar, haus, basah dan perasaan tidak enak lainnya, bayi hanya bisa mengungkapkan perasaannya dengan menangis. Namun, bayi sebenarnya juga bisa merespons perilaku orang dewasa yang berkomunikasi dengannya secara nonverbal, misalnya dengan menyentuh, memeluk dan menggendong, serta berbicara lembut.
Ada berbagai respon nonverbal yang biasa ditunjukkan bayi, misalnya menggerakkan badan, tangan, dan kaki. Hal ini terjadi terutama pada bayi di bawah enam bulan sebagai cara untuk menarik perhatian masyarakat. Selain itu, anak juga mempunyai perasaan takut terhadap hal yang tidak diketahui, sehingga anak harus diberitahu tentang apa yang akan terjadi pada dirinya.
Misalnya saja ketika seorang anak diukur suhu tubuhnya, ia akan merasa seolah-olah sedang melihat sebuah alat yang akan ditempelkan pada tubuhnya. Anak pada usia ini sangat sensitif terhadap rangsangan yang dirasakan yang mengancam keutuhan tubuhnya. Oleh karena itu, ketika berkomunikasi dan berinteraksi sosial dengan anak di usia ini, sebaiknya gunakan bahasa yang mudah dipahami anak dan berikan contoh yang jelas sesuai dengan kemampuan kognitifnya.
Fase remaja merupakan masa transisi atau peralihan dari akhir masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Oleh karena itu, pola berpikir dan perilaku anak merupakan peralihan dari anak-anak ke orang dewasa. Jika anak Anda merasa cemas atau stres, jelaskan bahwa ia boleh berbicara dengan teman atau orang dewasa yang ia percaya.
Berdasarkan kriteria usia dilihat dari tahapan perkembangan yang dikemukakan dalam (Damayanti: 2008), peneliti akan mengambil anak-anak pengguna Tiktok pada usia 6-12 tahun, yang dapat dikategorikan sebagai anak usia sekolah.
Media Sosial
Henderi, Muhammad Yusup dan Yuliana Isma Graba (2007: 3) mengatakan bahwa media sosial atau jejaring sosial, misalnya layanan online yang memungkinkan setiap individu membuat profil publik atau semi publik dalam sistem terbatas, daftar pengguna lain yang bersamanya mereka terhubung dan juga berguna untuk melihat dan menjelajahi daftar tautan orang lain dengan sistem yang terhubung satu sama lain. Media sosial dalam perannya saat ini telah mengembangkan kekuatan besar dalam membentuk pola perilaku dan berbagai bidang kehidupan masyarakat. Inilah yang membuat fungsi media sosial begitu hebat. Di situs jenis ini, orang membuat berbagai media dan publikasi untuk dibagikan kepada orang lain. YouTube dan Flickr merupakan situs berbagi konten yang sering dikunjungi banyak orang.
Sebagai situs yang memiliki beragam fitur berbeda, seperti situs berbagi ilmu, WikiTravel yang memiliki fokus pada informasi lokasi, dan konsep komunitas yang lebih eksklusif. Situs milik Yahoo ini merupakan situs khusus untuk berbagi gambar.. berbagi dengan kontributor yang ahli di setiap bidang fotografi di seluruh dunia. Flickr membuat daftar foto dalam katalog tempat setiap produk dapat dipasarkan. e) Media sosial.
TikTok
Sebagai aplikasi video yang juga mengasah keterampilan dan melawan rasa bosan di masa pandemi Covid-19 (Virus Corona), TikTok tentu memberikan dampak positif. Aplikasi ini juga berfungsi sebagai wadah untuk mengekspresikan kreativitas khususnya dalam pembuatan video, aplikasi Tik Tok sendiri merupakan salah satu wadah untuk membuat video dengan efek-efek khusus dan unik dengan mudah. Tik Tok juga menawarkan berbagai jenis musik untuk background video, membantu pengguna membuat video lebih menarik.
Aplikasi TikTok ini juga berbasis video dan musik, serta dapat melatih remaja atau anak-anak untuk mengasah kemampuan mengedit video, agar kontennya lebih bermanfaat. Secara tidak langsung, TikTok menjadi alasan mengapa generasi remaja gemar menari dengan gembira. Jika Anda termasuk orang yang rutin aktif di Instagram, pasti akan menjumpai berbagai netizen dengan berbagai video yang dibuat menggunakan aplikasi TikTok ini. Ada yang biasa saja, ada pula yang keterlaluan, bahkan ada beberapa remaja dan anak-anak yang asyik bergoyang dengan cara yang tidak wajar.
Mereka membuat video-video yang tidak pantas, tidak hanya remaja, mereka juga melibatkan anak kecil dalam pembuatan video TikTok dan tidak segan-segan menampilkan gaya menyanyi, menari, dan bertingkah laku layaknya orang dewasa tanpa memikirkan maknanya, baik positif maupun negatif. Memang benar tujuan dari aplikasi ini adalah sebagai media hiburan, namun terlalu banyak hiburan. Kita mungkin sudah tidak asing lagi dengan beberapa pemberitaan viral yang mengagetkan maupun menyedihkan tentang aplikasi ini.
Banyak sekali video tidak pantas yang menjadi contoh perilaku buruk bagi remaja dan anak-anak masa kini. Kita semua mungkin juga mengetahui banyaknya video berisi tindakan tidak pantas yang dilakukan oleh pengguna yang menyimpang dari penodaan agama, seperti Ironisnya, banyak akun yang mengunggah video serupa tanpa menyadari bahwa video yang mereka tiru tidak layak untuk ditiru, sehingga mungkin membuat kenakalan anak-anak saat ini semakin beragam.
Aplikasi TikTok ini menjadikan orang ramai terlalu kreatif untuk video lucu dan menarik sehingga mereka tidak boleh menilai mana satu pantas dan mana satu tidak.
Definisi Operasional
- Komunikasi Interpersonal
- Persepsi
- Anak
- Media Sosial
- TikTok
Merupakan wadah dimana masyarakat dapat bertemu secara virtual (virtual) dan bersosialisasi, berbagi informasi baik satu sama lain maupun satu ke banyak orang, di media sosial informasi yang dibagikan akan cepat mendapatkan feedback dari pengguna lain tidak seperti media massa yang tidak dapat menerima feedback. secara langsung. , dan pengirimnya cenderung mudah ditemukan. 5) TikTok.
Penelitian Terdahulu Yang Relevan
Merupakan aplikasi media sosial berbasis video lip sync atau disingkat lip sync (sinkronisasi gerakan bibir dengan musik atau rekaman suara), penerus Dubsmash dan Musical.ly yang awalnya hanya aplikasi untuk berbagi video seru dan menghibur seperti seperti sinkronisasi bibir tetapi sekarang berbagai jenis konten dapat ditemukan di sana. Persepsi siswa di . Implementasi Pembelajaran Online Berbasis Zoom Cloud Meetings Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Flores Tahun 2020. Penelitian ini telah memberikan hasil yaitu persepsi mahasiswa dalam pembelajaran online berbasis Zoom Cloud Meetings. Diketahui 12,30% sangat setuju dengan pembelajaran daring berbasis Zoom Cloud Meetings, 46,93%. setuju dengan pembelajaran daring berbasis Zoom cloud meeting, 25,28%. keraguan tentang. pembelajaran daring berbasis zoom cloud meeting, 7,40% tidak setuju dengan pembelajaran daring berbasis zoom cloud meeting dan 3,17.. sangat tidak setuju dengan pembelajaran daring.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi mahasiswa Universitas Tribhuwana.. Tunggadewi terhadap penggunaan aplikasi Tik Tok dipengaruhi oleh faktor internal dan. eksternal dalam pembentukan persepsi Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa persepsi mahasiswa. Tik Tok menawarkan keuntungan dalam hal kesenangan, persahabatan, . informasi dan popularitas bagi pengguna, sedangkan yang berikutnya adalah persepsi negatif, sedangkan Tik Tok tidak. memberikan keuntungan bagi penggunanya seperti konten negatif masih muncul di aplikasi Tik Tok. .. persepsi dipengaruhi oleh dua faktor yaitu internal, dimana perasaan, sikap dan .. karakteristik individu, prasangka, keinginan, perhatian, proses belajar dan motivasi berperan dalam pembentukannya.
Kemudian faktor kedua adalah faktor eksternal seperti latar belakang keluarga, informasi yang diperoleh, . pengetahuan, intensitas itu.. dapat mempengaruhi persepsi seseorang dalam menggunakan aplikasi media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penggunaan.. penyebab tingginya penggunaan smartphone pada anak usia TK usia 4-6 tahun Hadirnya era teknologi digital pada anak usia prasekolah menjadi tantangan besar dan perhatian lebih bagi para orang tua, para guru dan pemerintah yang membimbing mereka...tunjukkan pada mereka bahwa hampir setiap anak kecil saat ini sudah mengenalnya. 2). smartphone dan tablet sebagai media edukasi untuk menambah wawasan anak; dan 3) smartphone dan tablet sebagai sarana hiburan agar anak tidak pilih-pilih dan pilih-pilih.
Hal yang umum dalam penelitian ini adalah membahas persepsi orang tua dan siswa terhadap penggunaan media sosial atau ponsel pintar. Perbedaan dalam penelitian ini adalah pada lokasi dan tempat penelitian serta media sosial mana yang akan diperoleh persepsinya (selain TikTok), perbedaan lainnya adalah peneliti membahas persepsi orang tua terhadap anak yang menggunakan media sosial TikTok, sedangkan penelitian lain membahas persepsi penggunaan Facebook. , ZOOM, dan juga penelitian Google Meet lainnya mengkaji persepsi orang tua terhadap penggunaan ponsel pintar.