• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cara Memperkuat Keahlian dan Prestasi

N/A
N/A
Sanak Sanz

Academic year: 2023

Membagikan " Cara Memperkuat Keahlian dan Prestasi"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

Olahraga bola tangan menunjukkan mobilitas yang tinggi, perpaduan antara lari, lompat, dan lempar bola. Seorang pemain bola tangan harus mempunyai keterampilan yang tinggi dalam koordinasi, ketangkasan, kecepatan dan daya tahan serta kekuatan. Reita Clanton dan Mary Phyl Dwight (1997:5) menyatakan: “Lapangan bola tangan berukuran panjang 40 meter dan lebar 20 meter.

Sumber: "Tim Bola Tangan Langkah Menuju Sukses" Reita Clanton & Mary Phyl Dwight (1997:5) Bola tangan dapat dimainkan oleh pria dan wanita, anak-anak maupun orang dewasa. Menurut Muhlisin dan Joko P., secara umum teknik dasar bermain bola tangan dibedakan menjadi 2 teknik yaitu bertahan dan menyerang. Sedangkan secara umum teknik dasar yang harus dikuasai pemain bola tangan menurut Muhlisin dan Joko P adalah sebagai berikut: 1) mengoper 2) menangkap 3) menembak 4) menggiring bola 5) tipuan (feint) 6) duel.

Dalam olahraga bola tangan terdapat teknik yang harus dikuasai oleh pemain, seorang pemain harus mampu melakukan passing dengan cepat dan efektif dari situasi apapun. Menangkap bola adalah salah satu teknik terpenting dalam bola tangan. Ada beberapa teknik menggiring bola dalam olahraga bola tangan, antara lain: 1) Menggiring sambil bergerak maju.

Gambar 2.1 Detail lapangan permainan olahraga bola tangan
Gambar 2.1 Detail lapangan permainan olahraga bola tangan

Karakteristik Perkembangan Gerak (Motor Development)

Oleh karena itu, pemain yang melakukan gerakan ini harus melakukan lompatan jauh ke depan. Proses melakukan tembakan ini hampir sama dengan teknik menembak di udara, hanya saja yang membedakan adalah pemain terjatuh ke depan pada gerakan terakhir. Perkembangan anak merupakan suatu tahap yang pesat dan memerlukan perhatian dari orang dewasa khususnya orang tua.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan anak merupakan suatu proses yang berlangsung seiring bertambahnya usia. dimana secara bertahap dan terus menerus ke arah yang lebih baik. Pada setiap tingkatan tersebut, perkembangan anak sangat bergantung pada orang dewasa untuk membimbingnya pada kegiatan-kegiatan yang positif bagi proses tumbuh kembangnya serta proses penguasaan keterampilan tertentu yang nantinya akan berperan penting dalam terwujudnya manusia yang mempunyai kecakapan tertentu. kompetensi keterampilan. . B. Perkembangan pada aspek ini meliputi kemampuan anak dalam mencintai, merasa nyaman, berani, bahagia, takut dan marah, serta bentuk emosi lainnya.

Jika kemampuan berpikir anak pada periode sebelumnya masih bersifat imajinatif dan egosentris, maka pada periode ini kemampuan berpikir anak telah berkembang ke arah yang lebih konkrit, rasional, dan obyektif. Pada masa kanak-kanak, pertumbuhan kaki dan tangan lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan togok. Terkait minat terhadap aktivitas fisik, anak usia dini selalu ingin bergerak, suka meniru gerakan, selalu ingin tahu, dan selalu ingin bereksplorasi dan mencoba aktivitas.

Apabila kanak-kanak membesar, perkembangan kebolehan fizikal jelas kelihatan terutamanya dari segi aktiviti. Pada kanak-kanak yang lebih besar, beberapa kemahiran pergerakan asas yang telah dilakukan semasa kanak-kanak masih kecil dikuasai. Beberapa pergerakan yang boleh dilakukan atau pergerakan yang boleh dilakukan apabila kanak-kanak kecil mendapat peluang melakukannya ialah pergerakan berjalan, berlari, memanjat, melompat, menarik, memanjat, melompat tali, menendang, membaling, menangkap. , bola melantun, memukul dan berenang.

Pada anak yang lebih besar, minat terhadap aktivitas fisik meningkat pesat, dengan semakin besar minat terhadap aktivitas fisik maka peluang untuk meningkatkan kualitas kemampuan fisik dan geraknya juga akan meningkat. Hal ini akan memungkinkan anak-anak untuk mulai berpartisipasi dalam berbagai aktivitas olahraga yang biasanya dilakukan oleh orang dewasa.

Tabel 2.1. Panduan latihan sesuai usia dan kesiapan anak
Tabel 2.1. Panduan latihan sesuai usia dan kesiapan anak

Long Term Athlete Development pada Olahraga Bola Tangan

Jika setiap tahapan disampaikan dengan baik dan benar, maka akan berdampak besar pada proses jangka panjang pembentukan atlet. Dalam menyusun program latihan dan program latihan, hal yang perlu diperhatikan adalah prinsip tumbuh kembang atlet. Muhlisin dan Joko P (2016:97) mengatakan bahwa “pada saat bertanding, prestasi atlet dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: kemampuan fisik, teknik dasar, kemampuan taktis dan kemampuan psikis”.

Bola tangan merupakan salah satu cabang olahraga yang termasuk dalam kategori “olahraga spesialisasi akhir” sehingga memerlukan serangkaian tahapan dan proses yang berkesinambungan untuk mencapai puncak prestasi pada usia 23-25 ​​tahun (usia emas). Menurut Muhlisin dan Jok P, spesialisasi pemain bola tangan yang terlalu dini juga akan mempengaruhi pencapaian prestasi puncak, namun resiko yang ada juga akan mempengaruhi kinerja atlet, seperti: mudah cedera, inkonsistensi,. Prinsip tumbuh kembang dalam membangun prestasi pemain bola tangan sesuai struktur latihan.

Penguasaan keterampilan atau pengembangan performa atlet bola tangan dapat dilakukan dengan mengelompokkan berdasarkan struktur latihan. Pada kategori anak aktif (kategori 3-6 tahun) terdapat kategori inisiasi (aspek gerak), yaitu proses pembentukan keterampilan gerak secara umum. Pada fase fundamental (usia 6-9 tahun untuk putra, 6-8 tahun untuk putri) merupakan fase inisiasi atau pengenalan bola tangan mini.

Sebagian besar aktivitas fisik berlangsung dalam bentuk permainan dan aktivitas yang mengembangkan keterampilan gerak secara umum. Prinsip yang dominan dalam perkembangan komponen fisik pada usia ini menekankan pada ketangkasan, keseimbangan, koordinasi dan kelenturan. Persentase penawaran program latihan pada tahap ini didominasi oleh penawaran teknik dasar, berbagai komponen fisik dan selebihnya pada mental (psikologi) dan taktik.

Kategori pada fase ini (putra 9-12 tahun, putri 8-11 tahun) adalah fase learning to practice. Fase ini sangat cocok untuk meningkatkan keterampilan gerak dan koordinasi secara cepat. Oleh karena itu sangat cocok untuk memberikan pelatihan teknis sebanyak mungkin pada fase ini.

Tabel 2.2 Kategori Usia dan Tahapan Program Pembinaan
Tabel 2.2 Kategori Usia dan Tahapan Program Pembinaan

Tahap Fundamental

Tahap Learn to Train

Masa ini merupakan kategori latihan untuk latihan dan merupakan masa remaja yang ditandai dengan peningkatan massa otot secara pesat. Jadi, masa ini merupakan waktu yang tepat untuk pembentukan komponen fisik antara lain daya tahan, kekuatan, kekuatan maksimal, dan kekuatan kecepatan. Peningkatan volume dan intensitas diperlukan untuk meningkatkan tenaga hingga mencapai tenaga puncak, namun perhatian harus diberikan pada periodisasi, pengulangan, dan pemulihan yang tepat.

Tahap Train to Train

Tahap Train to Compete

Fase senior (pria 19 tahun ke atas, wanita 18 tahun ke atas) merupakan latihan untuk menang, dimana seorang pemain menghadapi latihan maksimal dan tekanan maksimal untuk menjaga kemampuannya dalam kondisi prima. Menurut Bompa, latihan adalah suatu kegiatan olah raga yang sistematis dalam jangka waktu lama, yang diperluas secara bertahap, dengan tujuan membentuk manusia yang fungsi fisiologis dan psikologisnya memadai untuk melaksanakan tugasnya secara penuh. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa latihan adalah suatu proses mempelajari gerakan-gerakan dari gerakan yang mudah ke gerakan yang sulit sehingga latihan dapat dijadikan sebagai suatu proses untuk meningkatkan kemampuan seseorang.

Proses pelatihan juga dapat memberikan manfaat kognitif, emosional, dan psikomotorik sehingga seseorang dapat lebih menggali potensi yang dimilikinya. Dalam proses latihan yang tujuannya untuk meningkatkan ketrampilan dan kemampuan setiap individu dalam cabang olahraga tertentu harus tepat sasaran. Dalam pelaksanaannya harus terdapat materi yang memuat teori, praktek, metode dan kaidah pelaksanaan yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Pelatihan akan berjalan sebagaimana mestinya jika diprogram sesuai dengan aturan pelatihan yang benar.

Tahap Train to Win

Penelitian yang Relevan

Secara umum penelitian ilmiah di bidang olahraga bola tangan dengan membuat media latihan teknik dasar olahraga bola tangan belum banyak dilakukan. “Pengembangan model sosialisasi dan pelatihan teknik dasar bola tangan bagi siswa SMA”. Penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap pengenalan olahraga bola tangan dan pelatihan keterampilan teknik dasar olahraga bola tangan yang digunakan di lingkungan sekolah.

Kerangka Berfikir

Dalam pembelajaran tidak dapat dipungkiri ada tiga bidang yang menjadi sasaran yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik, sehingga media pembelajaran juga dapat digunakan sebagai alat latihan.

Spesifikasi Produk yang Diharapkan

  • Latihan passing secara berkelompok (overhead pass, wrist pass, side pass) Latihan Passing Overhead Pass
  • Latihan Catch (Menangkap Bola)
  • Latihan Dribbling (Menggiring Bola)
  • Latihan Menghadang Lawan(Block)
  • Latihan Menembak Bola ke Arah Gawang (Shooting) Latihan 1

Spesifikasi produk yang diharapkan untuk model latihan passing pada permainan olahraga bola tangan meliputi perancangan model latihan passing yang terdiri dari : . 1) Latihan passing kelompok (operan atas, passing pergelangan tangan, passing samping) Latihan passing atas passing atas. Kemudian pemain B bergerak menuju kerucut yang sudah ditentukan lokasinya dan pemain A melakukan umpan jauh kepada pemain B yang sudah sampai di kerucut. Pemain B berlari menuju kerucut kanan atas, kemudian pemain A mengoper bola ke pemain B dan pemain B menangkapnya.

Pemain B kemudian kembali ke posisi awal lalu berlari kembali menuju kerucut kiri atas untuk menangkap dan mengoper bola. A mengoper bola ke pemain B. Pemain B mengoper bola ke pemain C. Pemain C mengoper bola ke pemain A. Lakukan berulang kali. A mengoper bola ke pemain B dan kemudian pemain B mengoper bola kembali ke pemain A. Setelah itu pemain C juga mengoper ke pemain B dan pemain B mengembalikan bola lagi ke pemain C dengan sebuah operan.  Sambil bergerak maju. Lakukan lagi dan lagi.

Empat pemain mengoper bola dengan gerakan dan menggunakan dua bola. Bola berpindah dari pemain B dan C. Kemudian pemain nomor B mengoper bola ke pemain nomor A, dan pemain nomor C mengoper bola ke pemain nomor D. Setelah masing-masing pemain mengoper bola, pemain nomor B dan C posisinya .  Begitu pula setelah pemain nomor A dan D mengoper bola ke depan, mereka langsung berpindah posisi. Lakukan terus menerus. Bola berpindah antara pemain B dan C. Pemain B mengoper bola ke pemain A. Pemain C mengoper bola ke pemain D. Setelah pemain B dan C mengoper bola, pemain B dan C segera berganti posisi dan siap untuk menerima umpan bola dari pemain A dan pemain D. Lakukan saat mereka bergerak maju. Lakukan terus menerus. Lemparkan bola ke belakang melalui kaki Anda, lalu putar ke belakang untuk menangkap bola dengan 1 tangan atau 2 tangan.

Mainkan bola dengan kedua tangan sambil memutar bola ke arah bola. pinggang, kepala, dan sela-sela kaki. Menggiring bola bergerak maju karena bola bergerak zig-zag dari tangan ke tangan.  topi sambil berlari. Satu pemain berada di area tembak. dituduh... menghalangi pergerakan lawan ke area target. Pemain nomor 1 bergerak maju – kiri – kanan untuk mencoba memasuki area gawang. Lakukan lagi dan lagi.

Berikan bola kepada gelandang, maju melewati kerucut, terima bola, lalu tembak ke arah gawang.

Gambar

Gambar 2.2 Bola Handball
Gambar 2.1 Detail lapangan permainan olahraga bola tangan
Gambar 2.3 Teknik dasar yang harus dikuasai pemain bola tangan
Gambar 2.5 Operan dari bawah lengan (Wrist Pass)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan media animasi telah meningkatkan prestasi belajar siswa pada kompetensi pemberian ukuran gambar, maka guru atau instrukstur disarankan untuk menggunakan media

Bagi Penulis, sebagai sarana untuk mengetahui apakah penggunaan media animasi dapat meningkatkan prestasi belajar yang lebih baik daripada tidak menggunakan media

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media berupa Jobsheet terhadap prestasi belajar mata diklat Mastercam, sedangkan tujuan

keterampilan latihan osteoartritis lutut adalah peragaan langsung, sedangkan media yang kurang baik untuk meningkatkan penguasaan keterampilan latihan

Penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat mengefektifkan proses pembelajaran, untuk mencapai tujuan pembelajaran yaitu meningkatkan prestasi

PENGGUNAAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI MEDIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS RENDAH

Mengingat pentingnya peranan latihan didalam meningkatkan prestasi, untuk itu akan diteliti mengenai “ Perbedaan pengaruh latihan plyometrics dan berat badan terhadap

meningkatkan kemampuan literasi matematika siswa. Hasil penelitian menunjukkan pentingnya membiasakan siswa untuk menyelesaikan masalah nyata agar dapat melatih