Menurut Softjan Assuari (2008:19), manajemen produksi dan operasional adalah suatu kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber daya keuangan dan bahan secara efektif dan efisien untuk menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang atau jasa. Dengan pengertian tersebut, maka yang dimaksud dengan manajemen mencakup segala kegiatan atau kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa, serta kegiatan yang mendukung atau menunjang upaya untuk menghasilkan barang atau jasa tersebut. Dengan demikian dapat disadari bahwa manajemen produksi dan operasional selalu diperlukan dan bermanfaat bagi hampir semua organisasi, seperti pabrik pengolahan atau industri manufaktur, perbankan, hotel, jasa dan lain sebagainya. Selain itu menurut Lalu Sumayang (2003) menjelaskan dalam bukunya bahwa manajemen operasi pada dasarnya adalah manajemen proses perubahan atau proses konversi dimana sumber daya yang berperan sebagai “input” diubah menjadi barang atau jasa.
Dalam bisnis atau manufaktur, didefinisikan sebagai faktor-faktor yang terkandung dalam suatu produk atau hasil sesuai dengan tujuan produk atau hasil tersebut sesuai dengan tujuan produk atau hasil tersebut dimaksudkan atau diperlukan. Hal ini terlihat dalam kehidupan sehari-hari, dan sekalipun produsen telah menghasilkan suatu produk yang menurutnya sesuai untuk mencapai tujuan yang diharapkan dari produk tersebut, konsumenlah yang benar-benar menggunakan produk tersebut dan mengetahui apakah hasil dari penggunaan tersebut. barang. dapat mencapai tujuan yang diharapkan. atau tidak. Yang jelas keinginan atau selera konsumen berbeda dengan produsen, dan selera antar pembeli juga berbeda, bisa jadi karena perbedaan karakter atau tingkat sosial daerah asal atau sebab lainnya. Suatu produk yang dihasilkan harus mengetahui fungsi kegunaan atau tujuan produk tersebut, sehingga barang yang dihasilkan harus benar-benar dapat memenuhi fungsi tersebut.
Salah satu faktor yang penting dan sering digunakan konsumen ketika pertama kali melihat suatu barang untuk mengetahui kualitas suatu barang adalah tampilan luar dari barang tersebut. Faktor luar yang terdapat pada suatu barang tidak hanya terlihat dari bentuknya saja, tetapi juga dari warna, susunan dan lain-lain. Hal ini terlihat dari barang yang mempunyai biaya atau harga yang tinggi, hal ini dapat mengindikasikan bahwa kualitas barang tersebut relatif lebih baik.
Begitu pula sebaliknya, barang yang mempunyai biaya atau harga yang relatif lebih murah dapat menunjukkan bahwa kualitas barang tersebut relatif lebih rendah.
Pengertian dan Tujuan Pengendalian Mutu .1 Pengertian Pengendalian Mutu
Tujuan Pengendalian Mutu
Dalam melakukan kegiatan pengendalian mutu harus ada tujuan tertentu dari perusahaan karena kegiatan pengendalian ini juga merupakan hal penting yang menunjang keberhasilan proses produksi agar produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Berusaha memastikan bahwa biaya desain produk dan proses dengan menggunakan kualitas manufaktur tertentu sekecil mungkin. Dengan adanya berbagai tujuan pengendalian mutu di atas, diharapkan kegiatan pengendalian mutu dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan seperti di atas atau tujuan khusus yang telah ditetapkan oleh perusahaan, tergantung pada tujuan tersebut.
Selain itu, agar tujuan tersebut dapat tercapai dengan baik, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan, seperti untuk memperjelas tujuan tersebut kepada pihak-pihak terkait, agar tidak terjadi kesalahpahaman yang berakibat fatal di kemudian hari.
Biaya Mutu
Statistical Quality Control
Pengertian Statistical Quality Control
Pengendalian Mutu Statistik terdiri dari: pertama, penggunaan diagram (grafik) dan prinsip statistik dan kedua, tindakan pekerja untuk mengawasi pekerjaan atau proses pengolahan. Dengan menggunakan sampling dan inferensi statistik dapat digunakan untuk menerima atau menolak produk yang telah dihasilkan atau dapat digunakan untuk memantau proses serta kualitas produk yang dikerjakan.Jika metode ini digunakan untuk menentukan penerimaan atau penolakan seluruh hasil produksi atau berdasarkan sampel, maka disebut sampling penerimaan. Dalam pengambilan sampel penerimaan, seluruh hasil produksi ditolak atau diterima jika sampel yang relatif kecil menunjukkan lebih atau kurang dari jumlah yang telah ditentukan atau diperbolehkan untuk ditolak.
Definisi pengendalian kualitas statistik menurut Heizer dan Render adalah “Suatu proses yang digunakan untuk memantau standar, melakukan pengukuran, dan mengambil tindakan perbaikan ketika suatu produk atau jasa sedang diproduksi.” Artinya: Suatu proses yang digunakan untuk memantau standar, melakukan pengukuran, dan mengambil tindakan perbaikan saat suatu produk atau jasa diproduksi. Sedangkan menurut Chase, Aquilano dan Jacobs, pengendalian kualitas statistik didefinisikan sebagai berikut: “Pengendalian kualitas statistik adalah berbagai teknik yang dirancang untuk mengevaluasi kualitas dari suatu kesesuaian. Edwards Deming adalah salah satu orang yang memperkenalkan teknik pemecahan masalah dan pengendalian dengan menggunakan metode statistik (yang pertama kali dikembangkan oleh Shewhart) sehingga perusahaan dapat membedakan sebab sistematis dan sebab khusus dalam manajemen mutu. Filosofi di balik konsep pengendalian mutu proses statistik adalah bahwa keluaran suatu proses atau jasa dapat dipengaruhi oleh kontrol statistik melalui alat manajemen dan tindakan desain.
Statistik pemecahan masalah melibatkan dua hal, seperti melampaui batas kendali jika proses berada dalam kondisi terkendali, atau tidak melampaui batas kendali jika proses berada di luar kendali. Dalam pengendalian mutu statistik, terdapat beberapa jenis data yang sering digunakan untuk mengolah data dengan menggunakan alat statistik (Prawirosentono (2002: 156). Fungsi dari ketujuh alat kendali mutu tersebut adalah untuk meningkatkan kemampuan memperbaiki proses agar lebih baik. diperoleh.
Proses penyelesaian masalah dan peningkatan kualitas dengan menggunakan tujuh alat dapat membuat proses penyelesaian masalah semakin cepat. Cara mengatasi masalah ini adalah kemampuan mengidentifikasi masalah, menggunakan pendekatan tujuh alat berdasarkan masalah dasar, hingga mengkomunikasikan solusi secara tepat kepada orang lain. Sedangkan menurut Franklin G Moore, SQC berkaitan dengan sampel dan keandalannya sebagai indikator sifat keseluruhan produk.
Memutuskan menerima atau menolak sejumlah produk yang telah diproduksi (baik dibeli maupun dibuat sendiri). Menurut Franklin G Moore, sampel diambil dari seluruh koleksi produk, sering disebut “inspection lot”, yang diartikan sebagai “seluruh populasi”. Agar SQC dapat bekerja dengan sukses, sampel yang dikumpulkan harus memiliki karakteristik yang sama dengan sampel yang dikumpulkan. Dalam SQC, kata “sampel” selalu berarti sampel yang representatif. Pengambilan sampel juga menghadapi masalah dalam menentukan ukuran sampel. Tampaknya logis bahwa sampel yang besar lebih dapat diandalkan daripada sampel yang kecil.
Sampel sebanyak 200 yang diambil dari kumpulan 5000 mempunyai reliabilitas yang hampir sama dengan suatu indikator dengan sampel sebanyak 200 yang diambil dari kumpulan 1000. Atas dasar ini, pemeriksaan dengan menggunakan sampel akan melibatkan penentuan ukuran sampel terkecil yang dapat digunakan, dengan demikian bahwa penghematan biaya inspeksi dapat dilakukan.
Keuntungan Statistical Quality Control
Pada perusahaan industri manufaktur saat ini, biaya bahan baku yang dibutuhkan mencapai tiga sampai empat kali lipat dari biaya tenaga kerja, sehingga perbaikan yang dilakukan dalam hal pemanfaatan bahan dapat memberikan penghematan yang menguntungkan. Biaya pemeriksaan, karena pengendalian mutu secara statistik dilakukan dengan pengambilan sampel dan menggunakan teknik pengambilan sampel, maka hanya sebagian saja hasil produksi yang perlu diperiksa.
Alat Bantu Dalam Pengendalian Kualitas .1 Diagram Pareto
- Histogram (Diagram Batang)
- Peta Kendali
- Cause and Effect Diagram (Diagram Sebab Akibat)
- Stratification (Stratifikasi/Pengelompokkan Data)
- Check Sheet (Lembar Pemeriksaan)
- Scatter Diagram (Diagram Pencar)
Perbaikan terhadap faktor penyebab dominan akan memberikan dampak yang lebih besar dibandingkan mengatasi penyebab kecil. Peta kendali adalah grafik yang digunakan untuk menentukan apakah suatu proses berada dalam kondisi tunak atau tidak. Jika seluruh data berada dalam batas kendali, maka proses dikatakan berada dalam batas kendali (stabil). Grafik ini menunjukkan perubahan data dari waktu ke waktu, namun tidak menunjukkan penyebab terjadinya penyimpangan, meskipun pada peta kendali akan terlihat penyimpangan tersebut. .
Menurut Swadi Muiara, peta kendali adalah suatu bagan atau diagram garis yang menunjukkan perubahan data dari waktu ke waktu sehingga dengan mencantumkan batas maksimum dan minimum yang menjadi batas daerah kendali maka dapat diketahui apakah data yang ada masih dalam kendali. batas atau tidak. Pengendalian mutu proses statistik untuk data variabel sering disebut dengan peta kendali.Untuk data variabel, metode ini digunakan untuk menggambarkan variasi atau penyimpangan yang terjadi pada tendensi sentral dan distribusi pengamatan. Peta kendali mempunyai garis tengah yang menunjukkan rata-rata proses, garis di atasnya disebut batas kendali atas, dan garis di bawahnya disebut batas kendali bawah.
Memberikan informasi apakah proses produksi masih dalam batas kendali mutu atau tidak terkendali. Suatu proses dapat dikatakan terkendali (process control) apabila pola alamiah nilai variasi yang diplot pada peta kendali mempunyai pola. Beberapa titik pada peta kendali yang membentuk grafik memiliki bentuk berbeda-beda yang dapat mengetahui kapan suatu proses berada di luar kendali dan perlu diperbaiki.
Selain itu, bagan ini juga berguna untuk menemukan penyebab sebenarnya dari suatu masalah. Dalam hal ini metode brainstorming akan cukup efektif dalam menemukan faktor-faktor penyebab terjadinya penyimpangan kerja secara detail. Faktor-faktor penyebab terjadinya penyimpangan kualitas hasil kerja yang perlu diwaspadai adalah : Pendapat lain menurut Rosnani Ginting, diagram ini disebut dengan diagram tulang ikan.
Selain itu diagram ini juga berguna untuk mengetahui penyebab sebenarnya dari permasalahan, dalam hal ini metode brainstorming akan sangat efektif dalam menemukan secara akurat faktor-faktor penyebab terjadinya penyimpangan dalam pekerjaan. Ketika mencari faktor-faktor yang menyebabkan variasi dalam kualitas hasil kerja, orang akan selalu menemukan lima akar penyebab penting yang perlu dipertimbangkan, yaitu: Gambarlah anak panah (cabang) yang menunjukkan faktor-faktor penyebab yang mengarah ke panah utama yang tergambar pada langkah pertama.
Tuliskan rincian faktor-faktor tersebut di sebelah kiri dan kanan gambar panah cabang faktor utama dan buatlah tanda panah (cabang) yang menunjukkan arah panah cabang tersebut. Dari gambar di atas terlihat bahwa faktor-faktor penyebab permasalahan tersebut antara lain (mungkin) terdiri dari: bahan/bahan mentah, mesin, manusia dan metode/metode.