• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB II"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

Penelitian diatas merupakan penelitian yang fokus pada opini publik terhadap kekerasan terhadap anak di Twitter, sedangkan penelitian peneliti fokus pada opini publik eksternal yaitu opini warga kota Parepare terhadap citra kota yang menjadi ruang lingkup humas. . Penelitian kedua oleh Purnama Irawan, Program Studi Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Raden Fatah, 2017, dengan judul “Analisis Opini Publik Mengenai Kualitas Pelayanan Publik Pemerintah Kota Palembang pada Rubrik” Mang Sripo Laporan". di koran Sriwijaya Post". Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji opini masyarakat mengenai kualitas pelayanan publik pemerintah kota palembang yang tertuang dalam rubrik tersebut.

Penelitian Purnama merupakan penelitian yang menggunakan metode kualitatif analisis isi untuk mendeskripsikan opini masyarakat tentang pelayanan publik pemerintah kota palembang yang dimuat di salah satu rubrik media massa yaitu surat kabar Sriwijaya Post, sedangkan penelitian peneliti menggunakan metode observasi, wawancara dan observasi dalam pengumpulan publik eksternal. pendapat atau opini masyarakat kota parepare mengenai pembentukan citra kota parepare. 2 Purnama Irawan, “Analisis Opini Masyarakat Mengenai Kualitas Pelayanan Publik Pemerintah Kota Palembang pada Kolom Reporto Mang Sripo di Surat Kabar Sriwijaya Post” (Skripsi Sarjana; Program Studi Jurnalistik: Palembang, 2017), hal. Penelitian Mutmainnah fokus pada kegiatan kehumasan pada area tertentu yaitu sektor pengaduan pemerintah kota Makassar dalam meningkatkan citra strategi media Relations Humas Pemerintah, sedangkan penelitian peneliti fokus pada opini masyarakat eksternal mengenai pembentukan citra masyarakat. kota Parepare. .

5 Rachmat Kriyantono, Teori Humas dari Perspektif Barat dan Lokal: Penelitian dan Penerapan Praktis (Jakarta: Kencana, 2014), hal. 8 Rachmat Kriyantono, Teori Humas dari Perspektif Barat dan Lokal: Penelitian dan Penerapan Praktis (Jakarta: Kencana, 2014), hal. 11 Rachmat Kriyantono, Teori Humas dari Perspektif Barat dan Lokal: Penelitian dan Penerapan Praktis (Jakarta: Kencana, 2014), hal.

17 Rachmat Kriyantono, Teori Humas dari Perspektif Barat & Lokal: Penelitian dan Penerapan Praktek (Jakarta: Kencana, 2014), s.

Tabel 2.1 Pengaruh Hubungan Kekuasaan (Power Relations)
Tabel 2.1 Pengaruh Hubungan Kekuasaan (Power Relations)

Tinjauan Konseptual

Dalam perspektif ilmu komunikasi, opini publik diartikan sebagai proses pertukaran informasi yang membentuk sikap, menentukan permasalahan dalam masyarakat, dan diungkapkan secara terbuka. Opini publik adalah komunikasi mengenai suatu permasalahan tertentu yang apabila disampaikan kepada orang-orang tertentu dalam bentuk atau cara tertentu maka akan mempunyai akibat tertentu.22. Bagaimanapun, proses pembentukan opini publik bisa cepat, lambat, atau tertunda, tergantung pada faktor-faktor tertentu yang membatasi dan mempengaruhi sejumlah fakta, pengalaman, dan penilaian yang menjadi dasar pembentukan opini.

Pengambilan keputusan dalam diskusi-diskusi tersebut menghasilkan opini publik yang dilaksanakan melalui program-program yang memerlukan dukungan masyarakat luas dan pemerintah. Berdasarkan kedua pendapat di atas, dapat dipahami bahwa opini publik bermula dari isu atau permasalahan yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak. Dukungan luas dari berbagai pihak dapat menarik perhatian pemerintah dalam menyikapi opini publik yang diputuskan masyarakat.

Humas pemerintah sebagai penghubung mempunyai tugas untuk merespon opini publik yang tersebar di masyarakat untuk menciptakan kesepahaman antara pemerintah dan masyarakatnya sebagai khalayak eksternal. Tokohnya bermacam-macam, mulai dari tokoh adat, tokoh agama, politisi atau tokoh yang sangat disegani dan disegani serta dianggap mampu memberikan solusi efektif dalam menyelesaikan permasalahan yang muncul di masyarakat.25 Namun pendapat para opinion leader tidak selalu objektif, ada pula yang opinion leader juga mempunyai kemampuan menyampaikan pendapat yang subjektif, penuh prasangka, kecurigaan tidak berdasar, atau kepentingan sepihak. Frank Jefkins mendefinisikan citra dalam bukunya Public Relations Technique sebagai kesan seseorang terhadap sesuatu yang muncul sebagai akibat dari pengetahuan dan pengalamannya.

Jadi secara umum manfaat tersebut juga dapat dirasakan oleh otoritas publik melalui proses pencitraan yang dilakukan oleh humas pemerintah. a) Meningkatkan respon positif masyarakat terhadap pemerintah; Pendapat eksternal tersebut merupakan bagian dari ruang lingkup Humas yang dapat menjadi bahan pertimbangan dalam perumusan kebijakan pemerintah mengenai pembentukan citra kota. Humas sebagai penghubung berperan penting dalam menampung dan merespon opini publik di masyarakat, sehingga dapat tercipta kesepahaman antara masyarakat dan pemerintah mengenai proses pembentukan citra kota.

Public Relations (PR) atau yang biasa dikenal di Indonesia dengan sebutan Public Relations (PR) merupakan suatu fungsi praktis atau manajerial yang berperan sebagai penghubung antara suatu organisasi dengan publiknya. Humas adalah fungsi manajemen yang mendukung pengembangan, pemeliharaan jalur umum antara organisasi dan publiknya, dalam hal kegiatan komunikasi, pemahaman, penerimaan dan kerjasama; melibatkan manajemen dalam menanggapi opini publik; mendukung manajemen dalam mengejar dan memanfaatkan perubahan secara efektif; ia bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam mengantisipasi tren dengan menggunakan penelitian dan teknik komunikasi etis sebagai sarana utamanya.37 Dalam definisi singkat yang disebut The Statement of Mexico, PR didefinisikan sebagai seni dan ilmu sosial yang dapat digunakan untuk menganalisis tren. , memprediksi konsekuensinya, memberikan nasihat kepada pimpinan organisasi dan melaksanakan program kegiatan yang direncanakan yang melayani kepentingan organisasi dan kepentingan publik (umum). 38 Rosady Ruslan, Humas dan Manajemen Media Komunikasi: Desain dan Penerapan, hal. 17. . menekankan pada pelayanan publik.39 Selain itu, keberadaan humas di pemerintahan dimaksudkan untuk menyampaikan informasi mengenai program dan kebijakan pemerintah kepada masyarakat.

39 Rosady Ruslan, Public Relations & Manajemen Komunikasi Media: Konsepsi dan Penerapan (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), hal. Secara umum, dari keempat peran tersebut, peran fasilitator komunikasi dan teknisi komunikasi merupakan peran yang perlu diisi oleh Humas Pemerintah. 42 Rosady Ruslan, Public Relations & Manajemen Komunikasi Media: Konsepsi dan Penerapan (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), hal. e) Menciptakan komunikasi timbal balik dua arah, mengatur aliran informasi dan pesan publik dari pemerintah kepada masyarakat atau sebaliknya, untuk mencapai citra positif bagi kedua belah pihak.44. Humas mempunyai tugas untuk menjamin tumbuhnya sikap dan citra positif masyarakat (positif image) terhadap pemerintah.47.

Opini publik dalam lingkup eksternal publik merupakan suatu hal penting yang dapat diperhitungkan dalam pembentukan citra positif di masyarakat.

Gambar 2.1 Model Pembentukan Citra
Gambar 2.1 Model Pembentukan Citra

Bagan Kerangka Pikir

Gambar

Tabel 2.1 Pengaruh Hubungan Kekuasaan (Power Relations)
Gambar 2.1 Model Pembentukan Citra
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Pikir

Referensi

Dokumen terkait

The actantial model of Judith focusing on Nebuchadnezzar as the anti- addresser, Holofernes as the subject and religion as main object of quest in the narrative Holofernes Assyrian