23
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan perbandingan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Istilah “analisis kualitatif” mengacu pada penelitian yang mengumpulkan data deskriptif tentang kata dan frasa yang dapat diucapkan oleh orang yang diwawancarai (Taylor dan Bedgan, 2013). Kemungkinan besar, investigasi ini dilakukan dengan tatap muka yang tetap terbuka saat melakukan percakapan dengan orang terdekat. Deskriptif adalah metode yang digunakan sepanjang proses. Proses berarti mengamati fakta, peristiwa, dan kebijakan yang sedang berlangsung.
3.2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini di lakukan oleh peneliti di Komunitas NCJR Kota Magelang.
Alasannya adalah karena strategi komunikasi NCJR Magelang dalam mensosialisasikan safety riding unik seperti terjun langsung ke lapangan, share di sosial media, radio, dll. Dan juga karena peneliti merupakan seorang bikers’ yang aktif di komunitas motor Magelang, sehingga penelitian dapat diamati oleh peneliti dengan lebih efektif dan efisien. Adapun alasan secara metodologis adalah karena seringkali anak muda di Magelang mengabaikan dan melanggar safety riding berdasarkan data dari kepolisian Magelang. Karena angka kecelakaan di Kota Magelang sangatlah tinggi.
3.3. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli 2021 sampai dengan bulan Oktober 2021.
3.4. Unit Amatan dan Unit Analisis
Unit amatan adalah sesuatu yang menjadi sumber informasi bagi peneliti untuk memperoleh data untuk menggambarkan atau menjelaskan tentang satuan analisis. Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai unit amatan adalah anak muda
24
di kota magelang, khususnya yang tergabung dalam komunitas komunitas sepeda motor. Alasannya adalah banyak para penyalahgunaan safety riding justru pada komunitas komunitas ini. Sedangkan unit analisanya adalah strategi komunikasi pada komunitas NJCR Magelang dalam mensosialisasikan safety riding kepada anak muda di Kota Magelang.
3.5. Jenis dan Sumber Data
Untuk melengkapi data penelitian dibutuhkan dua sumber data, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.
1. Sumber Data Primer
Data starter adalah proses pembangkitan data menggunakan dokumen, wawancara, catatan lapangan, dan instrumen pengamatan. Data yang telah diolah secara perlahan dengan teknik wawancara informan atau sumber langsung disebut sebagai sumber data precursor. Sumber pengantar adalah sumber data yang secara terus menerus memberikan informasi kepada informan (Sugiyono, 2015: 187).
2. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan data yang digunakan untuk melengkapi data primer, seperti melalui penelitian ilmiah, dokumentasi, buku, majalah, koran, dan arsip tertulis yang terkait dengan proyek yang akan diteliti dalam penelitian ini. Sumber sekunder adalah istilah untuk pelanggan yang tidak terus menerus memberikan data kepada konsumen data, biasanya melalui orang lain atau dokumen tertulis (Sugiyono, 2015: 187).
3.6. Metode Penumpulan Data
Studi ini memanfaatkan observasi, arsip, dan alat-alat lainnya. Metode observasi yang peneliti gunakan adalah observasi non-struktural, artinya peneliti menggunakan pencatatan secermat untuk mengidentifikasi perilaku potensial yang akan berlangsung tanpa mengklasifikasikannya ke dalam kategori tertentu atau memfokuskan observasi hanya pada jenis perilaku tertentu (Sugiyono, 2015).
25
Saat melakukan observasi, peneliti mencari informasi tentang kapan dan di mana observasi mungkin terjadi, serta durasi yang konsisten dengan informasi tersebut. Kemudian, yang terkait dengan wawancara adalah teknik pengumpulan data yang memfasilitasi komunikasi terbuka antara narasumber dan informan.
Wawancara yang penulis gunakan adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam secara umum adalah mendapatkan proses keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka dengan informan, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana peneliti dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Penyelidikannya dengan kehidupan informan adalah ciri utama dari wawancara mendalam (Sugiyono, 2015).
Saat melakukan wawancara, penulis mengajukan pertanyaan tanpa memberikan waktu atau tanggal, tetapi juga melakukan vlog sepeda motor atau terlibat dalam aktivitas lain yang berkaitan dengan vlogging dan pengendara sepeda motor pada saat informasi diberikan. Dalam metode pendokumentasian, artikel ini menggunakan platform media sosial seperti YouTube dan Instagram serta vlog yang digunakan sebagai jurnal masing-masing pengendara sepeda motor.
3.7. Metode Analisis Data
Menurut Miles dan Huberman dalam Prastowo (2012), proses analisis data kualitatif terdiri dari tiga aktivitas terkait yang terjadi secara bersamaan: redaksi data, pengolahan data, dan analisis kesimpulan atau verifikasi. Seperti yang tertera pada keterangan di bawah ini, kegiatan-kegiatan tersebut:
1. Reduksi Data
Menurut Prastowo (2012:242-243), redacting data adalah suatu proses yang melibatkan pengumpulan informasi, memberikan pertimbangan untuk memproses informasi tersebut, mengubahnya menjadi bentuk yang dapat digunakan, dan mengabstratingnya. Proses redaksi data saat ini terus berlanjut.
Pada saat pendataan berlangsung, terdapat breakdown yang mengharuskan pembuatan ring, kode, tema menelusur, gugus-gugus, partisi, dan memo.
2. Penyajian data
26
Data dalam permohonan ini merupakan kumpulan informasi yang tidak lengkap yang memunculkan kemungkinan tindakan dan kesimpulan penarikan.
Dengan membaca penyajian-penyajian, Anda akan dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang perlu dilakukan berdasarkan pemahaman yang diberikan oleh penyajian-penyajian tersebut (Prastowo, 2012:244). Format karya ini dapat berupa matematika, grafik, jargon, tas, dll. Namun, metode pengumpulan data yang paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah teks naratif (Prastowo, 2012:245).
3. Penarikan Kesimpulan
Menurut Miles dan Huberman dalam Prastowo (2012), proses tersebut memerlukan pencarian artefak spesifik yang dapat ditekuk serta keteraturan, pola-pola, penjelasan, kemungkinan konfigurasi, alur sebab-akibat, dan proposal. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama studi berlangsung;
setiap data baru harus diperiksa untuk akurasi, kelengkapan, dan konsistensi.