Bab III
Bibit Unggul Tanaman
Deskripsi singkat mata kuliah Perbanyakan Vegetatif
Mata kuliah Perbanyakan Vegetatif akan membahas konsep dasar tentang perbanyakan tanaman secara vegetatif, berbagai teknik perbanyakan tanaman secara vegetatif baik konvensional maupun modern dengan kultur jaringan
Capaian Pembelajaran
Mata Kuliah Perbanyakan Vegetatif
Setelah menempuh perkuliahan Perbanyakan Vegetatif mahasiswa akan dapat menjelaskan tentang dan menerapkan konsep dasar perbanyakan tanaman secara vegetatif, berbagai teknik perbanyakan tanaman secara vegetatif baik konvensional maupun modern
Pokok Bahasan : Bibit Unggul Sub Pokok Bahasan :
A. Bibit Unggul, B. Pohon Induk
C. Batang Bawah Dan Batang Atas
Deskripsi Singkat Bibit Unggul
Pokok Bahasan Bibit unggul akan
mengkaji tentang bibit unggul, pohon
induk dan cara pencariannya, batang
bawah dan batang atas
Capaian Pembelajaran Bibit Unggul
Setelah mengikuti perkuliahan Bibit
Unggul mahasiswa akan mampu
menjelaskan dengan tepat tentang bibit
unggul, pohon induk dan cara
pencairannya, batang bawah dan batang
atas
Pokok Bahasan : Bibit Unggul Sub Pokok Bahasan :
A. Bibit Unggul, B. Pohon Induk
C. Batang Bawah Dan Batang Atas
Pertemuan Ke-4
A. Bibit unggul
Bibit unggul adalah tanaman muda yang memiliki sifat unggul yaitu : a. mampu menunjukkan sifat asli
induknya.
b. mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, c. Tidak mengandung hama dan
penyakit.
Sifat unggul tanaman buah
ditunjukkan oleh kualitas buah.
Semakin banyak sifat yang disukai
konsumen terkumpul dalam satu buah, maka buah tersebut semakin tinggi nilai
ekonominya dan digolongkan sebagai
buah unggul.
Kriteria penilaian buah durian unggul
a. Kelompok sifat utama
Kriteria Sifat
Rasa daging buah : manis berlemak,
diutamakan dengan rasa khas
Ketebalan daging : tebal
Ukuran biji : kecil atau sekurang- kurangnya kempes
Warna daging : kuning sampai jingga Kadar air daging : sedikit (kering)
Kriteria Sifat Ukuran
buah : besar
Aroma : Kuat merangsang
Kulit buah : tipis dan mudah dibuka bila buah sudah masak
1) Struktur pohon kokoh, percabangan merata/simetris, tajuk bulat.
2) Produksi buah tinggi dan stabil setiap tahun, diutamakan yang panen buahnya pada awal atau akhir musim.
3) Tahan terhadap hama penggerek dan beberapa jenis cendawan.
b. Kelompok sifat menunjang :
4) Mudah diperbanyak secara vegetatif.
5) Pertumbuhan cepat dan responsif terhadap kultur teknis budi daya (pemupukan,
pengairan).
Minimal 70 % sifat unggul terpenuhi maka buah atau bibit tersebut tergolong jenis
unggul.
B. Pohon Induk
adalah tanaman pilihan yg digunakan
sebagai sumber batang atas (entres), baik itu tanaman kecil ataupun tan. besar yang sudah produktif yang berasal dari biji atau
hasil perbanyakan vegetatif.
a. Memiliki sifat unggul yaitu produktifitas dan kualitas buah baik
b. Tahan terhadap serangan organisme penggangu tanaman
c. Nama varietas pohon induk dan asal-usulnya jelas, sehingga memudahkan pelacakan.
d. Tanaman dari biji harus sudah berproduksi minimal lima musim,
e. Ditanam dalam kebun khusus dan terpisah dari tanaman produksi.
Persyaratan pohon induk
adalah kebun yang ditanami beberapa varietas buah unggul sebagai sumber penghasil batang atas (mata tempel atau cabang entres) untuk perbanyakan tanaman
Kebun pohon induk
Sumber Pohon induk
Berasal dari hasil perbanyakan vegetatif
(okulasi, sambung, susuan, cangkok, setek) yang memenuhi persyaratan sebagai
pohon induk.
Lokasi pohon induk
Dekat dengan lokasi perbanyakan tanaman,
agar memudahkan pelaksanaan perbanyak
an bibit.
Sistem penanaman kebun pohon induk:
a. Kebun pohon induk sekaligus sebagai kebun produksi.
b. Kebun pohon induk terpisah dengan kebun produksi
Pada kebun pohon induk terpisah jarak tanam lebih rapat, dengan tujuan
memperoleh lebih banyak pohon induk
dalam suatu areal.
Pencarian pohon induk a. Eksplorasi
adalah kegiatan pencarian pohon induk dengan cara melacak suatu tanaman ke
daerah sentra budidayanya hingga tanaman yang tumbuh liar di hutan.
Contoh : di Sentra durian
- Perbukitan Desa Brongkol di Ambara wa (Jawa Tengah),
- Desa Rancamaya dan Cimahpar (Bogor, Jabar)
b. Promosi
pencarian pohon induk buah unggul, melalui lomba buah unggul sehingga muncul buah unggul baru.
Contoh :
Durian Petruk adalah juara lomba buah di Jepara dan sekarang sudah ditetapkan
pemerintah sebagi durian unggul nasional
c. Introduksi
kegiatan pencarian pohon induk dengan cara mendatangkan atau mengenalkan jenis buah yang terbukti unggul dari daerah atau
negara lain.
Hal yang harus diperhatikan :
a). Kesesuaian iklim, tanah dan cara
budidaya di tempat tumbuh asalnya dengan tempat tanam yang baru,
b). munculnya hama dan penyakit baru yang sebelumnya tidak diketahui di daerah
asalnya Contoh :
durian bangkok Thailand (Chanee dan
Monthong) umumnya tidak tahan penyakit
busuk akar dan busuk leher batang atau kanker batang.
C. Batang Bawah dan Batang Atas
1. Pemilihan Batang bawah
Batang bawah atau rootstock/under stam adalah tanaman yang berfungsi sebagai
batang bagian bawah yang masih memiliki sistem perakaran lengkap
2. Keuntungan batang bawah dari biji:
a) Sistem perakaran lebih kuat dan dalam, sehingga lebih tahan terhadap kekeringan
b) Penyediaan batang bawah mudah dilakukan dalam jumlah banyak.
a) Mampu beradaptasi atau tumbuh kompak dengan batang atasnya,
b) Tanaman dalam kondisi sehat.
c) Sistem perakarannya baik dan dalam, serta tahan terhadap keadaan tanah merginal.
d) Tidak mengurangi kualitas dan kuantitas buah batang atas
3. Kriteria batang bawah
:Meliputi :
a) pemupukan,
b) pengendalian hama dan penyakit, c) penyiraman
4. Perawatan batang bawah
Batang bawah yang subur dan sehat : a) memudahkan pengelupasan kulit dan
kayunya, karena sel-sel kambium berada dalam keadaan aktif membelah
b) Proses pembentukan kalus lebih baik,
sehingga keberhasilan sambungan atau
okulasi juga baik
D. Batang Atas
Macamnya :
1. mata tunas tunggal, yang digunakan dalam tehnik okulasi
2. Tunas pucuk, yang digunakan dalam sambungan (grafting).
Calon bagian atas atau tajuk tan. yang akan
menghasilkan buah berkualitas unggul
Entres akan disambungkan ke batang bawah,
untuk menggabungkan sifat-sifat unggul dalam satu bibit tanaman.
Pohon induk :
a)Bag. pangkal merupakan bag. tertua, tetapi sel- selnya besifat sederhana, muda (juvenile) dan sangat vegetatif.
b)Semakin ke arah ujung, sel-sel semakin muda, dan lebih kompleks, dewasa (mature) dan siap memasuki masa pembungaan dan pembuahan.
Penyambungan entres dg batang bawah
menghasilkan bibit yg membawa sifat dewasa, sehingga bibit hasil penyambungan lebih cepat
berbuah
Kriteria tanaman untuk batang atas
a) Mampu tumbuh kompak dg batang bawaha, sehingga berproduksi optimal.
b) Cabang dr pohon yang sehat, tumbuh normal dan bebas dari serangan HPT
c) Cabang berasal dari pohon induk yang memenuhi kriteria yang dikehendaki.