• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III IBP DAGING DAN AYAM

N/A
N/A
Ufara Maykasyahrani Azzahroh

Academic year: 2025

Membagikan "BAB III IBP DAGING DAN AYAM"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 Waktu dan Tempat

Percobaan pengamatan mutu daging dan ayam ini dilakukan pada 16 Mei 2024 pukul 08.00 – 10.50 WIB dan dilakukan di Laboratorium…….

3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat

Berikut alat yang digunakan dalam percobaan pengamatan mutu daging dan ayam yaitu:

1. Pisau 2. Talenan 3. Wadah piring 4. Timbangan 5. PH meter 6. Mortar 7. Kertas saring 8. Panci 3.2.2 Bahan

Berikut bahan yang digunakan dalam percobaan pengamatan mutu daging dan ayam yaitu:

1. Daging sapi 2. Daging kambing

3. Ayam negeri (bagian dada dan paha) 4. Ayam kampung (bagian sayap dan dada) 5. Air

6. Aquades

3.3 Prosedur Percobaan 3.3.1 Daging

(2)

a. Subjektif

Pada percobaan pengamatan mutu daging dilakukan dengan melakukan pengamatan mutu secara subjektif yaitu dengan melakukan observasi bahan seperti melakukukan pengamatan warna daging seperti merah segar, merah pucat, abu abu, coklat, ataupun hitam. Kemudian dilakukan pengamatan ada tidaknya lendir pada daging, lalu pengamatan tekstur daging seperti elastis, kenyal, lunak, ataupun keras, dan pengamatan aroma pada daging seperti beraroma amis segar atau amis menyengat.

b. Objektif

Percobaan ini juga dilakukan dengan pengamatan mutu daging secara objektif dengan cara menimbang daging sebanyak 5 gram kemudian dihaluskan dengan mortar lalu ditambah 20 ml aquades dan dilarutkan hingga homogen. Setelah homogen, saring menggunakan kertas saring untuk diambil filtratnya dan di ukur PHnya dengan PH meter, lakukan sebanyak tiga kali. Pengamatan kedua dilakukan dengan cara timbang daging sebanyak 50 gram lalu rebus selama 15-20 menit, kemudian timbang berat daging setelah dimasak dan hitung dengan rumus:

Berat Mentah Masak: berat masak(matang)

berat mentah x 100%

Pengamatan yang ketiga dilakukan dengan cara menimbang 50 gram daging, kemudian disimpan pada suhu ruang dan diamati mutunya selama 1 minggu. Simpan juga 50 gram daging pada suhu dingin (freezer) dan diamati mutunya selama 1 minggu dan catat perubahan.

3.3.2 Ayam a. Subjektif

Pada percobaa pengamatan mutu unggas dilakukan dengan melakukan pengamatan mutu secara subjektif yaitu dengan melakukan observasi bahan seperti melakukan pengamatan warna ayam seperti merah segar, merah pucat, abu abu, coklat, ataupun hitam. Kemudian dilakukan pengamatan ada tidaknya lender pada permukaan daging ayam, lalu pengamatan tekstur seperti elastis, kenyal, lunak, atau keras. Dan yang terakhir pengamatan aroma ayam seperti amis segar atau amis menyengat.

b. Objektif

percobaan ini juga dilakukan dengan pengamatan mutu ayam secara objektif yang dilakukan dengan cara menimbang ayam sebanyak 5 gram lalu dihaluskan dengan mortar dan ditambah 20 ml aquades dan dilarutkan hingga homogen. Setelah homogen, saring menggunakan kertas saring untuk diambil filtartnya dan di ukur PHnya dengan PH meter, dilakukan sebanyak tiga kali. Pengamatan kedua dilakukan dengan cara menimbang berat ayam awal, lalu pisahkan daging ayam dengan bagian yang tidak dapat dimakan, dan timbang bagian yang dapat dimakan. Dihitung dengan rumus:

(3)

BDD: berat bersih

berat kotor x 100%

Pengamatan ketiga dilakukan dengan cara menimbang 50 gram ayam dan direbus selama 15 - 20 menit lalu timbang berat ayam setelah dimasak, dan hitung dengan rumus:

Berat Mentah Masak: berat masak(matang)

berah mentah x 100%

Pengamatan keempat dilakukan dengan cara menimbang 50 gram ayam dan disimpan pada suhu ruang, lalu amati perubahan mutu selama 1 minggu. Simpan juga ayam di dalam suhu dingin (freezer) sebanyak 50 gram lalu diamati perubahan mutu selama 1 minggu dan catta perubahan.

3.4 Diagram Alir 3.4.1 Daging a. Subjektif

Berikut diagram alir percobaan dari pengamatan mutu daging secara objektif yaitu:

Dilakukan observasi bahan

Dilakukan pengamatan warna daging seperti merah segar, merah pucat, abu

abu, coklat, atau hitam

Dilakukan pengamatan ada tidaknya lendir pada daging

x

Dilakukan pengamatan tekstur daging seperti elastis, kenyal, lunak, atau keras

Dilakukan pengamatan aroma pada daging seperti amis segar atau amis

menyengat

(4)

Gambar 3.1 Diagram alir pengamatan mutu subjektif daging

b. Objektif

Berikut adalah diagram alir dari pengamatan mutu objektif daging yaitu:

Gambar 3.2 Diagram alir pengamatan mutu objektif daging 3.4.2 Ayam

a. Subjektif

Daging ditimbang sebanyak 5 gram dan dihaluskan dengan mortar, ditambah 20 ml aquades, saring dengan kertas saring lalu diambil

filtratnya untuk diukur dengan PH meter, diulangi sampai tiga kali

Ayam ditimbang sebanyak 50 gram, direbus selama 15-20 menit lalu ditimbang berat setelah

dimasak, dihitung dengan rumus:

BMM: berat masak(matang)

berat mentah x 100%

Daging ditimbang sebanyak 50 gram kemudian disimpan di suhu ruang lalu diamati perubahan mutunya selama 1 minggu. Diamati juga perubahan mutu daging didalam suhu dingin (freezer) sebanyak

50 gram dan diamati selama 1 minggu

(5)

Berikut adalah diagram alir dari pengamatan mutu subjektif ayam, yaitu:

Gambar 3.3 Diagram alir pengamatan mutu subjektif ayam

b. Objektif

Berikut ini diagram alir dari percobaan mutu subjektif ayam, yaitu:

Dilakukan observasi bahan

Dilakukan pengamatan warna daging seperti merah segar, merah pucat, abu abu, coklat,

atau hitam

Dilakukan pengamatan ada tidaknya lendir pada permukaan ayam

Dilakukan pengamatan tekstur seperti elastis, kenyal, lunak, atau keras

Dilakukan pengamatan aroma ayam seperti beraroma amis segar atau amis menyengat

Ayam ditimbang sebanyak 5 gram, dihaluskan dengan mortar, ditambah 20 ml aquades dan dilarutkan hingga homogen. Setelah homogen, saring menggunakan kertas saring untuk diambil filtratnya dan diukur menggunakan

PH meter, diulangi sebanyak tiga kali

x

Ayam ditimbang berat awalnya, kemudian dipisahkan ayam dari bagian yang tidak dapat dimakan, ditimbang

bagian yang dapat dimakan, dihitung dengan rumus:

BDD: berat bersih

berat kotor x 100%

Ayam ditimbang 50 gram, direbus selama 15-20 menit

(6)

Gambar 3.4 Diagram alir pengamatan mutu ayam secara objektif Ayam ditimbang 50 gram, direbus selama 15-20 menit

Referensi

Dokumen terkait

Konsumsi pangan strategis di kota Medan tahun 2010 untuk pangan beras, kacang tanah, cabai merah, daging ayam, daging sapi, telur ayam, minyak goreng, gula pasir, bawang merah

pemeliharaan terhadap kualitas kimia daging ayam broiler yang meliputi kadar air, kadar abu, kadar lemak dan kadar protein di dalam daging ayam broiler yang dipelihara pada

Gabungan pernyataan terhadap daging sapi segar lokal adalah warna daging merah segar, teksturnya berserat besar, lemak ( marbling ) sedikit, masyarakat lebih menyukai

Berdasarkan penilaian rata-rata tersebut menunjukkan bahwa responden cenderung lebih menyukai daging ayam segar dibandingkan dengan produk daging ayam beku dalam segala

Daging ayam ras yang menjadi preferensi konsumen di pasar tradisional kota Pangkalpinang adalah daging ayam ras yang memiliki warna daging merah kekuningan

Daging yang terkontaminasi (sapi, babi, kambing, ayam) dapat berasal dari salmonellosis pada hewan asalnya, tetapi seringkali dihasilkan dari kontaminasi pada daging

Penelitian utama merupakan aplikasi bakteriosin (IAI, nisin) terhadap daging dada ayam segar melalui perendaman selama 30 menit, lalu daging ayam dikontaminasi

Dokumen ini memberikan petunjuk terperinci tentang cara memeriksa kualitas daging secara subjektif dan objektif (laboratorium).