Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. Dari pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan tentang pengertian kewajiban, yaitu tuntutan untuk melakukan sesuatu dengan pasti, yang artinya harus dilakukan agar orang yang melakukannya layak mendapat pahala dan tidak ditinggalkan sama sekali tidak dapat. sehingga orang yang meninggalkannya layak mendapat ancaman Allah 6. Begitu juga Ghazali mengatakan bahawa guru tidak boleh mendedahkan rahsia berbagai-bagai perkara kepada orang yang tidak layak memilikinya, yang cetek ilmunya, atau yang ada. sombong dan juga kepada orang biasa, kerana di luar kemampuan mereka untuk memahami 19.
Abd al-Rahman al-Nahlawi menggambarkan seorang yang berilmu yang diberi kuasa untuk menundukkan alam semesta demi dirinya. Maka orang yang berilmu (pendidik) dalam kehidupan bermasyarakat dilihat sebagai orang yang bermaruah tinggi.20 Dalam pepatah Arab ada menyebut “al-Ilmu Nurun Wal Jahlu Zhalamun”. ilmu adalah cahaya dan kejahilan adalah kegelapan). Wahai orang musyrik yang paling beruntung) atau orang yang beribadat di malam hari dengan sujud dan berdiri sambil takutkan akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya.
Artinya: Dan apabila dikatakan: Berdirilah, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa darjat. Bahawa ayat-ayat itu menggambarkan betapa tingginya nilai dan darjat orang yang berilmu, dengan ilmu orang akan memperoleh segala kebaikan, dan dengan ilmu orang akan memperolehi darjat yang mulia. Islam mewajibkan umatnya berilmu, berilmu, mengetahui segala kebaikan dan cara untuk mendapat manfaat 21.
Bahkan orang-orang yang berilmu dan mau menularkan ilmunya kepada orang-orang yang membutuhkan, akan diridhai Allah dan para penghuni langit dan penduduk bumi akan mendoakan mereka seperti semut dan ikan di laut, semoga mereka memperolehnya. keamanan dan kebahagiaan 22.
Dalil al-Qur`an yang Berkaitan dengan Kewajiban Menyampaikan Ilmu
Ingatlah ketika Allah mengambil janji-janji dan ketetapan dari orang-orang yang diberi kitab, yaitu kaum Yahudi dan Nasrani dengan perkataan para nabinya, untuk menjelaskan kepada manusia dengan kitab-kitabnya (nabi) dan tidak menyembunyikannya, menjelaskan kepada manusia maknanya. terkandung di dalamnya apa adanya, tidak memberikan penjelasan, tidak mengubah tempatnya, dalam kaitannya dengan ayat-ayat yang ditetapkan untuk mendefinisikan suatu hal. Kemudian dijelaskan maknanya berkaitan dengan latar belakang diturunkannya, agar tidak terjadi kerancuan makna dan kerancuan makna.Walaupun ayat ini diturunkan kepada orang Yahudi dan Nasrani, namun ibrah yang dikandungnya juga dapat diterapkan pada umat Islam. Meski mereka mengaku mengikuti perilaku orang-orang shaleh terdahulu dan menjadikan mereka sebagai teladan.
Pada akhirnya mereka dicap bodoh, akibat jual beli mereka, dan jual beli mereka dalam bentuk duniawi yang dieksploitasi oleh para pemimpin bangsa yang dipimpinnya.24. Meskipun ayat ini hadir dalam konteks kecaman terhadap orang-orang Yahudi, namun redaksi umumnya menjadikannya kecaman terhadap siapa pun yang menyembunyikan apa pun yang diperintahkan agama untuk diajarkan, baik ajaran agama, ilmu pengetahuan, atau hak asasi manusia. Dalam ayat ini Allah mengulang kembali tuduhan orang-orang Yahudi terhadap para nabi, bahwa para nabi ingin agar mereka disembah oleh manusia.
Tidak, tetapi dia akan menjemput dan terus menjemput: "Kamu mesti menjadi orang rabbi yang berpegang teguh dan mengamalkan nilai-nilai ilahi kerana kamu sentiasa mengajar Alkitab dan kerana kamu terus mempelajarinya." Maksudnya: Orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa penjelasan dan petunjuk, sesudah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al-Kitab, lalu dilaknati Allah dan dilaknati oleh sekalian makhluk yang sanggup melaknati (QS. Al-Baqarah : 159) . Artinya: Dan belanjakanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu jatuh ke dalam kebinasaan dan berbuat baiklah, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
Artinya: Jangan sekali-kali kamu memperlihatkan pandanganmu terhadap apa yang telah Kami ridhai kepada golongan di antara mereka dan janganlah kamu bersedih hati terhadap mereka dan janganlah kamu rendahkan sayapmu terhadap orang-orang yang beriman. 35. Oleh kerana Allah akan menghitung dan membalas segala-galanya, maka bersabarlah dan bersabarlah wahai Nabi Muhammad terhadap perbuatan dan kemaksiatan orang-orang kafir, sebagaimana kesabaran Ulul `azmi, iaitu orang-orang yang tabah dan gigih menghadapi kesukaran dan teguh keazaman untuk mengetahui kebaikan sebahagian daripada Rasul-rasul atau apa mereka, dan janganlah kamu meminta supaya disegerakan azab mereka dengan melakukan sesuatu yang menimbulkan dendam mereka, kerana azab itu pasti akan menimpa mereka, walau berapa lama mereka melakukannya. telah menderhaka. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang orang-orang yang sesat dari jalan-Nya, dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat jalan yang benar.
Maksudnya: Dan orang-orang yang telah diturunkan Al-Kitab (kepada mereka) tidak berpisah sehingga datang kepada mereka bukti-bukti yang nyata. Dan orang-orang yang diberi kitab tidak bercerai-berai sehinggalah datang hujjah kepada mereka” (ayat 4). Ertinya: (maksudnya) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan keji, kecuali kesalahan-kesalahan kecil.
Maksudnya: Apakah orang yang solat malam dalam keadaan sujud dan berdiri sambil takutkan hari akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya?. Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Orang yang dapat belajar ialah Ulul Albab.” Katakanlah: Adakah sama orang yang mengetahui hak Allah dan taat kepadaNya dengan orang yang tidak mengetahui hak.
Sesungguhnya orang yang dapat mengambil banyak hikmah adalah Ulul albab, yaitu orang yang mempunyai pemikiran.47.