BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Metode deksriptif pendekatan survey bertujuan untuk mendiskripsikan (memaparkan) peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada masa kini (Nursalam, 2011)
Menurut (Nursalam, 2013), bahwa yang dimaksud dengan survey adalah suatu rancangan yang digunakan untuk menyediakan informasi yang berhubungan dengan prevalensi, distribusi, dan hubungan antar variabel dalam satu populasi. Pada survey, tidak ada intervensi. Survey mengumpulkan informasi dari tindakan seseorang, pengetahuan, kemauan, pendapat, perilaku dan nilai. Dalam Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan survey.
3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto S, 2006). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat yang masih belum mengikuti dalam program JKN-KIS di cakupan Wilayah BPJS Kesehatan Cabang Malang. Berdasarkan data dari website Badan Pusat Statistik penduduk di Kabupaten Malang Tahun 2019 sebanyak 2.606.204 penduduk sedangkan peserta Program JKN-KIS di Kabupaten Malang per 30 September Tahun 2019 sebanyak 1.466.052 Peserta. Berarti ada sebanyak 1.140.152 dengan presentase 56,25% sedangkan menurut Badan Pusat Statistik penduduk di Kecamatan Bululawang Tahun 2017 sebanyak 72.804 berarti ada sebanyak 1.067.348 dengan presentase 6,38% penduduk Kecamatan Bululawang yang masih belum mengikuti Program JKN-KIS.
3.2.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto S, 2006). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian
ini menggunakan teknik pruposive sampling. Menurut Sugiyono (2012), pruposive sampling yaitu teknik untuk menentukan sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh lebih representatif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 masyarakat yang tidak mengikuti program JKN-KIS di cakupan wilayah kerja BPJS Kesehatan Kabupaten Malang.
1) Kriteria Inklusi
Masyarakat dengan pendidikan minimal sekolah menengah pertengahan atau yang bisa baca tulis dan mau menjadi responden
2) Kriteria Eklusi
Masyarakat yang sudah menjadi peserta Program JKN-KIS
3.3 Variabel Penelitian
Menurut (Sugiyono, 2009), variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Dalam penelitian ini menggunakan satu varibel yaitu faktor penyebab ketidakikutsertaan masyarakat dalam program JKN-KIS.
3.4 Definisi Operasional Variabel
Operasional Variabel pada penelitian ini adalah Tingkat Pengetahuan, Sosial Ekonomi dan Persepsi sebagai variabel bebas (independen) dan Ketidakikutsertaan sebagai variabel terikat (dependen).
1. Pengetahuan
Yang dimaksud dengan Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh responden mengenai Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), yaitu Pengertian JKN, Manfaat JKN, Kepesertaan JKN, Iuran JKN.
2. Sosial Ekonomi
Yang dimaksud dengan Sosial Ekonomi adalah posisi seseorang dalam masyarakat. Sosial ekonomi dibedakan menjadi 2 yaitu kelas atas dan kelas bawah. Sosial Ekonomi seseorang ditinjau dari pendapatan keluarga selama satu bulan. Sesuai keputusan Gubernur Nomor 188/665/KPTS/013/2018 tentang Upah Minimum Kabupaten/ Kota di Jawa Timur tahun 2019 Untuk Upah Minimum di Kabupaten Malang sebesar Rp. 2.781.564,24 3. Persepsi
Yang dimaksud dengan Persepsi adalah tanggapan atau penerimaan informasi masyarakat tentang program JKN-KIS yang meliputi pengertia JKN, Manfaat JKN, Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Iuran JKN.
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
Definisi Operasional
Indikator
Instrument Penelitian
Faktor penyebab ketidakikutsertaan
Pengetahuan yaitu kemampuan seseorang dalam mengetahui dan memahami program JKN- KIS.
Pengetahuan masyarakat terkait Program JKN-KIS.
Pengetahuan dibagi dalam empat pertanyaan, yaitu : 1. Pengertian JKN 2. Manfaat JKN 3. Kepesertaan JKN 4. Iuran JKN
Kuisioner
Sosial Ekonomi yaitu sejumlah penghasilan yang diperoleh responden setiap bulan sebagai hasil dari pekerjaan yang telah dilakukannya.
.Kriteria Sosial Ekonomi:
1. Kelas atas, jika pendapatan keluarga lebih dari Rp.
2.781.564,24
2. Kelas bawah, jika pendapatan keluarga kurang dari Rp.
2.781.564,24
Kuisioner
Persepsi yaitu suatu proses seseorang yang dapat memberikan pandangan dan dapat mengartikan tentang informasi yang diterimanya.
Persepsi masyarakat terkait Program JKN- KIS. Persepsi dibagi dalam empat pertanyaan, yaitu : 1. Pengertian JKN 2. Manfaat JKN 3. Iuran JKN
4.Fasilitas Pelayanan
Kuisioner
3.5 Pengumpulan Data 3.5.1 Data Primer
Data primer diperoleh saat di lapangan dengan menggunakan kuesioner penelitian yang telah disiapkan seperti di lampiran 2.
3.5.2 Data Skunder
Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung yaitu melalui mengirim surat ke pihak BPJS Kesehatan. Dalam penelitian ini peniliti meminta data skunder ke BPJS Kesehatan meliputi jumlah kepesertaan JKN-KIS di Kabupaten Malang.
3.5.3 Cara Pengumpulan Data
Arikunto (2002) metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data penelitiannya.
1. Kuesioner atau angket
Pengertian metode angket menurut Arikunto (2006) Angket adalah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dengan cara mengidentifikasi faktor pengetahuan, sosial ekonomi dan persepsi yang menyebabkan masyarakat tidak ikut dalam program JKN- KIS menggunakan kuisioner.
3.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini direncanakan akan dilakukan kepada masyarakat di Kabupaten Malang di Kecamatan Bululawang (Desa Bululawang, Desa Krebet Senggrong, Desa Kasri)pada bulan September sampai bulan Desember. Lokasi penelitian dipilih berdasarkan data kepesertaan BPJS Kesehatan Cabang Malang yang tingkat kepesetaannya masih rendah.
3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data 3.7.1 Teknik Pengolahan
Langkah-langkah analisis data yaitu sebagai berikut (Mardalis, 2010)
a. Memeriksa
Dilakukan setelah semua data terkumpul melalui instrumen penelitian berupa angket atau kuesioner. Tujuannya adalah untuk memeriksa kuesioner supaya diisi sesuai dengan petunjuk yang ada. Jika terdapat butir pertanyaan yang belum terisi maka peneliti menyuruh responden untuk melengkapi kuesioner.
b. Memberi kode
Memberi kode terhadap pertanyaan yang telah diajukan dengan memberikan kode/simbol serta skor guna mempermudah tabulasi dan analisa data.
1. Pengetahuan
Skoring : Pengetahuan diukur 8 pertanyaan dengan penilaian sebagai berikut :
a) Benar = 1 b) Salah = 0
c) Nilai maksimum = 8 d) Nilai minimum = 0
Selanjutnya dari range 0-8 dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu baik dan buruk. Perhitungan :
Nilai maksimum-minimum = 8-0 = 8
Panjang kelas interval = Rentang/ banyak kelas = 8/2 = 4 Kategori objektif :
a) Pengetahuan kurang, jika tingkat pemahaman responden tentang JKN menunjukkan skor 1-4.
b) Pengetahuan baik, jika tingkat pemahaman responden tentang JKN menunjukkan skor 5-8.
2. Sosial Ekonomi Kategori objektif :
a) Tinggi, jika pendapatan keluarga selama satu bulan lebih dari Rp 2.781.564,24
b) Rendah, jika pendapatan keluarga selama satu bulan kurang dari Rp 2.781.564,24
3. Persepsi
Skoring : Persepsi diukur 6 pertanyaan Setiap pertanyaan memiliki skor 1 sampai 4, dengan kategori :
1) Untuk pertanyaan positif : a) Sangat Setuju (SS) = 4 b) Setuju (S) = 3
c) Tidak Setuju (TS) = 2
d) Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 2) Untuk pertanyaan negatif :
a) Sangat Setuju (SS) = 1 b) Setuju (S) = 2
c) Tidak Setuju (TS) = 3
d) Sangat Tidak Setuju (STS) = 4
3) Sehingga didapat skor penilaian sebagai berikut : a. Jumlah pertanyaan sebanyak 6 nomor.
b. Skor tertinggi = 6 × 4 = 24 (100%) c. Skor terendah = 6 × 1 = 6 (25%) d. Range = Skor tertinggi – Skor terendah = 100% - 25%
= 75%
4) Interval
Perhitungan interval dengan menggunakan rumus (Sudarto, 1999).
𝐼 =R K
𝐼 =75%
2 I = 37,5%
5) Skor standar = 100% - 37,5% = 62,5%
Kategori objektif :
a). Positif, jika skor responden 62,5% sampai 100%
b). Negatif, jika skor responden 1% sampai 61,5%
6) Penyelesaian akhir
Skor responden/ skor maksimal x 100 c. Tabulasi data
Kegiatan melakukan pengolahan data ke dalam bentuk tabel dengan memproses hitung frekuensi dari masing-masing kategori dengan tabel frekuensi distribusi seperti di lampiran 3 dan tabel master seperti di lampiran 4.
3.7.2 Analisis Data
Pada bagian analisis data akan dibahas secara deskriptif dari factor faktor penyebab ketidakikutsertaan masyarakat dalam Program JKN-KIS di cakupan wilayah BPJS Kesehatan Cabang Malang. Analisis data didasarkan pada hasil kuesioner yang diberikan kepada responden. Analisis hasil pengolahan kuesioner akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Penentuan penilaian dan skoring adalah sebagai berikut:
1. Pengetahuan
Variabel pengetahuan dibagi dalam delapan pertanyaan dengan memakai skala nominal, yaitu :
1) Pengertian JKN 2) Manfaat JKN 3) Kepesertaan JKN 4) Iuran JKN
2. Sosial Ekonomi
Sosial Ekonomi yang dimakhsud peneliti adalah dari segi pendapatan keluarga selama satu bulan. Pendapatan dibagi menjadi 2 kategori berdasarkan Upah Minimum Karyawan (UMK) Kota Malang Tahun 2019 yaitu sebesar Rp 2.781.564,24. Hal ini berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 188/665/KPTS/013/2018 tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota di Jawa Timur Tahun 2019.
3. Persepsi
Pengukuran variabel persepsi menggunakan skala Likert yang diukur melalui jawaban kuesioner dengan jumlah pertanyaan yang diajukan sebanyak 6 pertanyaan.
Setiap pertanyaan memiliki skor 1 sampai 4.
3.8 Etika Penelitian
Etika penelitian merupakan kegiatan yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang diteliti (subjek penelitian), institusi lembaga yang terkait dengan penelitian, serta masyarakat yang terkena dampak penelitian (dalam hal ini pasien). Etika penelitian ini mencakup perilaku peneliti serta pengaruh yang diharapkan baik dari hasil penelitian terhadap subjek penelitian. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat yang belum mendaftarkan diri sebagai peserta Program JKN- KIS. Empat prinsip yang harus dipegang teguh oleh peneliti (Milton, 1999 dalam Notoatmodjo) yaitu:
1. Menghormati harkat dan martabat manusia.
Peneliti perlu memperhatikan hak-hak dari subjek penelitian untuk memperoleh persetujuan tentang penelitian yang akan dilakukan tersebut. Disamping itu, peneliti juga memberikan kebebasan kepada subjek penelitian untuk ikut berpartisipasi atau tidak berpartisipasi dalam kegiatan penelitian.
2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian.
Setiap individu memiliki hak-hak dasar yang bersifat privasi dan memiliki kebebasan dalam memberikan informasi
tersebut. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini tidak akan menampilkan informasi mengenai identitas dan kerahasiaan dari subjek penelitian.
3. Keadilan dan inklusivitas atau keterbukaan.
Transparansi atau prinsip keterbukaan serta keadilan perlu dijaga oleh peneliti dengan kejujuran dan juga kehati-hatian. Untuk memenuhi hal tersebut, dapat dilakukan dengan terlebih dahulu menjelaskan prosedur penelitian yang nantinya akan digunakan.
Prinsip keadilan ini menjamin bahwa semua subjek penelitian memperoleh perlakuan yang sama, tanpa membedakan gender, agama, etnis, dan sebagainya.
4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan.
Sebuah penelitian hendaknya memperoleh semaksimal mungkin manfaat dan meminimalisir kemungkinan dampak yang bisa merugikan subjek penelitian.