• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN - Perpustakaan Poltekkes Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN - Perpustakaan Poltekkes Malang"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian Pra-Experiment Design dengan menggunakan “One-Shot Case Study” yang bertujuan untuk mengetahui efek dari perlakuan yang diberikan pada kelompok responden.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Argosari Kecamatan Jabung Kabupaten Malang pada bulan 07 Mei sampai dengan 08 Juni 2018.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi target pada penelitian ini adalah semua anak balita (12-60 bulan) di Desa Argosari Kecamatan Jabung Kabupaten Malang, sedangkan populasi terjangkau adalah semua anak balita (12-60 bulan) yang tercatat dalam data Puskesmas Jabung Kabupaten Malang.

2. Sampel

Sampel penelitian ini adalah anak balita stunting usia 12-60 bulan yang berjumlah 16 balita di Desa Argosari Kecamatan Jabung Kabupaten Malang yang dipilih berdasarkan kasus. Anak balita yang dipilih menjadi sampel penelitian adalah anak balita yang memiliki kriteria inklusi dan ekslusi. Kriteria inklusi dan ekslusi sampel sebagai berikut :

a. Kriteria inklusi

1) Anak balita dengan indeks z-score TB/U ≤-2SD 2) Tinggal bersama ayah dan ibu kandung

3) Orang tua yang bersedia anaknya diambil sampel rambut 4) Tempat tinggal berada di area penelitian

b. Kriteria ekslusi

1) Tidak tinggal bersama ayah dan ibu kandungnya

2) Orang tua yang menolak anaknya diambil sampel rambut

(2)

27 D. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas (Independen)

a) Pemberian Biskuit Tempe Kelor Striata 2. Variabel Terikat (Dependent)

a) Kadar Zinc pada Rambut Anak Balita Stunting 12-60 Bulan

E. Definisi Operasional Variabel

Table 6. Desain Operasional variable

Variabel Definisi Metode Kategori Skala

Ukur Karakteristik

anak balita : Umur

Jenis Kelamin

Keadaan anak balita usia pada usia 12-60 bulan saat penelitian

Melihat kondisi fisik balita

Wawancara dan

pencatatan dengan melihat akte kelahiran atau KMS balita Wawancara dan

observasi

1. 12 – 24 bulan 2. 36 – 48 bulan 3. 60 bulan

1. laki – laki 2. perempuan

Rasio

Nominal

Biskuit Tempe Kelor Striata

Pemberian Biskuit Tempe Kelor Striata pada Anak Balita Stunting selama jangka waktu 1 bulan

Diberikan setiap hari dengan cara dimakan langsung atau dengan cara dibuat bubur

-

Rasio

Kadar Zinc Rambut

Jumlah / nilai kadar zinc yang ada dalam rambut

Dilakukan pemeriksaan dengan alat AAS (Atomic absorbance Spectropome try),

kemudian diambil rambut anak balita ± 0,5 g

1. Defisiensi kronis

<70 ppm

2. Defisiensi ringan 70 – 100 ppm 3. Normal

>100 – 150 ppm 4. Diatas normal

>500 ppm

Nominal

(3)

28 F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Alat :

c. Alat tulis& sticky note d. Microtoise

e. Timbangan injak f. Gunting

g. Plastik

h. Komputer dengan program SPSS for Windows versi 20.0 2. Bahan :

a. Kuisioner penelitian

b. Biskuit Tempe Kelor Striata

c. Sampel rambut anak balita stunting

G. Metode Pengumpulan Data

1. Data Karakteristik Responden

Data karakteristik responden diperoleh metode wawancara dengan formulir identitas ibu balita dan formulir ientitas balita.

2. Berat Badan Anak Balita Stunting

Mengukur berat badan anak balita stunting sebelum diberikan biskuit tempe kelor striata.

3. Tinggi Badan Anak Balita Stunting

Mengukur tinggi badan anak balita stunting sebelum diberikan biskuit tempe kelor striata.

4. Mengambil Sampel Rambut Anak Balita Stunting 2 x 1 Bulan

Prosedur pengambilan sampel rambut menurut Yeningrum at all, 2004 sebelum dilakukan pemeriksaan laboratorium antara lain :

a. Rambut diambil dari kepala bagian suboccipital. Potong rambut dengan gunting stainless steel.

b. Rambut diambil pada bagian depan, belakang, samping kanan dan kiri kepala dengan menyisakan 2 cm dari kulit kepala.

c. Pengambilan sampel rambut dengan berat rambut antara 0,3-0,5 gram.

(4)

29 d. Kemudian rambut dimasukkan pada tempat yang tertutup dan diberi

label.

e. Kemudian sampel dikirim ke Laboratorium KIMIA Fakultas MIPA Universitas Brawijaya Malang dan Laboratorium Balai Penelitian dan Konsultasi Industri, Surabaya untuk dilakukan pemeriksaan kadarzinc yang terkandung dalam rambut.

5. Intervensi Biskuit Tempe Kelor

Memberikan biskuit tempe kelor selama satu bulan dan dikonsumsi setiap hari.

H. Pengolahan Data dan Analisi Data 1. Data Karakteristik Responden

Data karakteristik responden meliputi, indentitas ibu balita dan identitas balita.Data karakteristik responden ditabulasikan dan dianalisis secara deskriptif.

2. Penimbangan Berat Badan

Penimbangan berat badan dilakukan sebulan sekali dalam pemberian biskuit tempe kelor setelah didapatkan data pengukuran antropometri selanjutnya data dihitung berdasarkan indikator BB/U.

3. Pengukuran Tinggi Badan

Pengukuran tinggi badan dilakukan sebulan sekali dalam pemberian biskuit tempe kelor setelah didapatkan data pengukuran antropometri selanjutnya data dihitung berdasarkan indikator TB/U.

4. Kadar Zinc Rambut Anak Balita Stunting

Melakukan uji laboratorium kadar zinc rambut anak balita stunting ke Laboratorium KIMIA Fakultas MIPA Universitas Brawijaya Malang dan Laboratorium Balai Penelitian dan Konsultasi Industri, Surabaya, selanjutnya data hasil uji laboratorium dianalisis berdasarkan deskriptif.

5. Analisi Trend linear

Pengujian dilakukan dengan memasukkan data kedalam program exel 2010 dengan menggunakan fungsi trend, untuk meramalkan perubahan kadar zinc rambut dalam waktu jangka panjang dan nilainya cukup rata atau mulus.

Referensi

Dokumen terkait

Disisi lain pihak Puskesmas sendiri sudah mempunyai media excel untuk mendeteksi kejadian yang berhubungan dengan status gizi balita, terutama yang berhubungan dengan stunting, tetapi

Definisi Operasional Nama Variabel Definisi Operasional Hasil Ukur Skala Ukur Susu Sereal substitusi tepung brokoli dan tepung tempe Perbandingan tepung brokoli dan tepung

Manfaat Keilmuaan Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan mengenai gambaran pelaksanaan program biskuit PMT untuk balita usia 12-59 bulan di Puskesmas Janti sebelum

1.2 Rumusan Masalah Apakah ada pengaruh pendampingan gizi pada balita stunting usia 6-59 bulan dengan media booklet terhadap pengetahuan dan sikap ibu tentang pemberian makan,

Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Biskuit dan Bolu Tepung Tempe terhadap Peningkatan Berat Badan dan Tinggi Badan pada Balita Gizi Kurang Tahun 2015.. Uji Organoleptik Formulasi

6 Kriteria literatur a Kriteria inklusi 1 Jurnal berisi mengenai gambaran pengetahuan wanita usia subur tentang stunting 2 Penerbitan berasal dari jurnal penelitian yang telah

Hasil Asupan Energi dan Protein 11 Balita Stunting Usia 6-59 Bulan Sebelum dan Sesudah Pendampingan Gizi Pada Kelompok Kontrol .... Hasil Asupan Energi dan Protein 10 Balita Stunting

Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi Operasional Metode dan Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur Proporsi tepung terigu, pasta ubi jalar kuning, dan tepung tempe pada