• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN - Perpustakaan Poltekkes Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN - Perpustakaan Poltekkes Malang"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian tipe eksperimental. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan kadar Vitamin B1 pada sampel beras dari petani secara langsung

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian A. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratatorium Kimia Machung Universitas Machung.

B. Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Januari hingga April 2021.

3.3 Alat dan Bahan 3.3.1 Alat

Alat-alat yang digunakan untuk analisis adalah blender, labu takar 50 ml, labu takar 100 ml, labu takar 1000 ml, pipet volume 2 ml, pipet volume 5 ml, pipet volume 10 ml, pipet volume 25 ml, push ball, tissu, kuvet, timbangan analitik, spektrofotometer UV-Vis shimadzu 1800.

3.3.2 Bahan

Bahan yang digunakan adalah beras putih langsung dari petani, Tiamin HCl standar, HCl pekat , HCl 0,1 N, Air PDAM

3.4 Variabel Penelitian A. Variabel Bebas

Pengaruh banyaknya pencucian terhadap vitamin B1 pada beras B. Variabel Terikat

Kadar vitamin B1 pada beras secara Spektrofotometer Uv-Vis

(2)

3.5 Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Operasional

Alat Ukur Skala

1. Kadar

kandungan vitamin B1 pada beras pencucian pertama sampai kelima.

2. Banyaknya pencucian pada beras

Besar kadar kandungan vitamin B1 pada beras pencucian pertama sampai kelima

Jumlah banyaknya pencucian pada beras yang dilakukan sebanyak 5 kali

Uji kuantitatif menggunakan metode

spektrofotometer UV – VIS.

Menggunakan air PDAM dalam wadah beaker glass

Rasio

Rasio

3.1 Tabel Definisi Operasional Variabel Penelitian

3.6 Metode Penelitian

3.6.1 Preparasi Sampel (Ardiani, 2017)

- Ditimbang beras sebanyak 5 kali, untuk 5 kali pencucian masing masing penimbangan sebesar 100 gr

- Dicuci beras menggunakan air sebanyak 500 ml tiap kali pencucian Menurut perlakuan yang dilakukan adalah

- Beras masing masing ditimbang sebanyak ± 100 mg - Diblender

- Ditumbuk

3.6.2 Membuat Larutan Stok (Ardiani, 2017) Menurut perlakuan yang dilakukan adalah

- Menimbang seksama 50 mg Tiamin HCl standard

(3)

- Dilarutkan dalam HCl 0,1 N dalam labu takar 100 ml sampai tanda batas

3.6.3 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum (Ardiani, 2017)

Menurut perlakuan yang dilakukan adalah

- Mengambil 5 ml larutan induk dimasukkan dalam labu takar 50 ml - Menambahkan HCl 0,1 N sampai tanda batas

- Mengukur serapan dari data operating time yang diperoleh pada panjang gelombang 220 nm – 265 nm

3.6.4 Penentuan Larutan Sampel (Ardiani, 2017)

Menurut perlakuan yang dilakukan adalah

- Menimbang dengan seksama 100 mg sampel dimasukkan dalam labu takar 100 ml

- Dilarutkan dalam HCl 0,1 N sampai tanda batas dan kocok sampai homogen

- Dipipet 25 ml dan dimasukkan kedalam labu takar 50 ml - Menambahkan HCl 0,1 N sampai tanda batas

- Membaca absorbansi sampel tersebut dengan panjang gelombang maksimum dan menggunakan blanko HCl 0,1 N

3.7 Metode Analisis

Panjang gelombang maksimum digunakan untuk menentukan konsentrasi standard, kemudian dapat ditentukan kadarnya dengan rumus :

(4)

𝐴1.𝐴2 = 𝐶1.𝐶2 Keterangan :

A1 = Absorbansi standar A2 = Absorbansi sampel C1 = Konsentrasi standar C2 = Konsentrasi sampel

Kadar = konsentrasi (mg/L) x faktor pengenceran x faktor pembuatan (L) Berat sampel (mg) 𝑥 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 (100 𝑔𝑟)

Referensi

Dokumen terkait

Sebanyak 5,0 mL larutan simulasi sampel dengan konsentrasi 2,0 µg/mL diambil dan dilarutkan dengan fase gerak dalam labu takar 10 mL hingga tanda batas, sehingga

Selanjutnya ditambahkan dengan aquades hingga tanda batas 3.6.3 Pembuatan Larutan Amonia 100ml 10% dalam etanol 70% Pipet 40 ml amonia pekat 25% menggunakan pipet ukur kemudian

Data hasil observasi, dicatat dalam lembar observasi yang berbentuk tabel dengan cara membubuhkan tanda check list pada kolom skoring sesuai kemampuan subjek penelitian dalam melakukan

Pembuatan Reagensia a Pembuatan Amoniak 2% Pembuatan amoniak 2% yang dilarutkan dalam etanol 70% , dengan mula-mula dipipet terlebih dahulu amonia pekat 40 ml menggunakan pipet ukur

- Ditimbang media Lactose Broth sebanyak 13 gram dan dimasukkan ke dalam beaker glass - Dilarutkan dengan air suling sebanyak 1 liter kemudian dipanaskan hingga larut - Dipipet 9 mL

Dengan kriteria : Sangat kuat= < 50 µg/mL Kuat= 50-100 µg/mL Sedang= 101-150 µg/mL Lemah= 150 µg/mL Armala ,2009 Rasio Mutu Kimia Kadar Nitrat pada Perlakuan Terbaik Kadar

Batas laik hygiene sanitasi rumah makan dan restoran adalah bila jumlah skor seluruh variabel />/ 700 sehingga dapat diartikan bahwa rumah makan dan restoran tersebut layak Hasil data

Penentuan Variasi Perbandingan Volume Reagen Optimum Kompleks PbII-Asam Tanat Ekstrak Daun Belimbing Wuluh Penentuan variasi perbandingan volume reagen optimum dilakukan dengan