• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

31

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian kualitatif dalam Bachri (2010) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individu maupun kelompok. Beberapa deskripsi tersebut digunakan untuk memenuhi prinsip-prinsip dan penjelasan yang mengarah pada penarikan kesimpulan.

Menurut Careswell dalam Somantri (2004) mengatakan bahwa metode kualitatif dipengaruhi oleh paradigma naturalistik-interpretatif Weberian, perspektif post-positivistik kelompok teori kritis serta post-modernisme seperti dikembangkan oleh Baurrillard, Lyotard, dan Derrida.

Menurut Sukmadinata dalam Bachri (2010) penelitian kualitatif bersifat induktif, penelitian membiarkan permasalahan-permasalahan muncul dari data atau dibiarkan terbuka untuk interpretasi.

Oleh karena itu penelitian ini sangat cocok dengan metode penelitian kualitatif karena peneliti hendak mendeskripsikan dan menganalisis fenomena yang terjadi pada komunitas Gurat untuk melestarikan seni lukis di Desa Jelekong.

(2)

3.2. Studi Kasus

Penelitian studi kasus sering disebut juga sebagai penelitian lapangan (field study). Penelitian ini dilakukan guna mempelajari secara intensif tentang interaksi lingkungan, posisi, serta keadaan lapangan suatu unit penelitian (misalnya : unit sosial atau unit pendidikan) secara apa adanya. Subjek penelitian dapat berupa individu, masyarakat ataupun institusi. Sesungguhnya subjek penelitian relatif kecil. Namun fokus dan variabel yang ditelitinya cukup luas (Suyitno, 2018).

Penelitian studi kasus adalah suatu proses pengumpulan data dan informasi secara mendalam, mendetail, intensif, holistik, dan sistematis tentang orang, kejadian, social setting (latar sosial), atau kelompok dengan menggunakan berbagai metode dan teknik serta banyak sumber informasi untuk memahami secara efektif bagaimana orang, kejadian, latar alami (social setting) itu beroperasi atau berfungsi sesuai dengan konteksnya (Yusuf, 2016).

Penelitian ini sangat cocok menggunakan metode penelitian studi kasus ini karena penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi secara mendalam mengenai strategi komunikasi mengenai pelestarian seni lukis yang dilakukan oleh Komunitas Gurat di Desa Jelekong.

3.3. Paradigma Konstruktivistik

Paradigma konstruktivistik adalah paradigma yang mendasarkan kebenaran pada kepercayaan (trustworthness), dan keaslian (authenticity). Keduanya berhulu pada kredibilitas (kepercayaan yang mendalam), tranfermabilitas (kebenaran yang

(3)

bisa dikembangkan), konfirmabilitas (tekanan pada objektivitas), dan ontological outhntics (ontologi asli) (Suyitno, 2018).

Penelitian ini juga menggunakan paradigma konstruktivis , karena dengan menggunakan paradigma ini peneliti dapat memaparkan data-data hasil penelitian se-authentic mungkin dan sejujur-jujurnya berdasarkan data dilapangan.

3.4. Subjek dan Objek Penelitian 3.4.1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah pihak-pihak yang dijadikan sebagai sampel dalam sebuah penelitian. Peran dari subjek penelitian yaitu memberikan informasi terkait data yang diperlukan dalam sebuah penelitian. Maka subjek utama dari penelitian ini adalah Didi Suryadi selaku ketua Komunitas Gurat, juga anggota komunitas Gurat lainnya antaralain Dadang Sugitman, Munir, Iyus, dan Iman Budiman.

3.4.2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah sesuatu yang ingin diketahui atau digali informasinya oleh penelitian atau yang diteliti dari subjek penelitian. Maka objek pada penelitian ini adalah strategi komunikasi pelestarian seni lukis di Desa Jelekong.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Dikarenakan penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, maka teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti pada penelitian ini antara lain : (Akhmad, 2015)

(4)

a. Wawancara

Lexy J. Moleong (2011) mendefinisikan “Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu”. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan komunikasi langsung dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terbuka, sehingga informasi yang diperoleh semakin lengkap dan mendalam serta berkaitan dengan masalah yang diteliti. Wawancara ini dilakukan dengan alat perekam. Ketika wawancara dilaksanakan peneliti juga mencatat hal-hal pokok, dilanjutkan dengan pencatatan yang lebih lengkap dan rinci setelah wawancara selesai.

b. Observasi

Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut.

c. Dokumentasi

Untuk melengkapi data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan metode dokumentasi sebagai alat bantu dan alat penunjang. Yang dimaksud metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau

(5)

variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya. Dibandingkan dengan metode lain, maka metode ini agak tidak begitu sulit, dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum berubah. Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi benda mati. Jadi, metode dokumentasi merupakan metode yang digunakan untuk memperoleh data yang berupa bahan tulis.

3.6. Teknik Analisis Data dan Sumber Data 3.6.1. Teknik Analisis Data

Menurut H.B Sutopo dalam Akhmad (2015) yang mengutip pendapat Miles

& Huberman (1984): “terdapat tiga komponen utama yang harus benar-benar dipahami oleh peneliti antara lain :

a. Reduksi Data

Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi data yang tersedia. Menurut HB Sutopo, “Reduksi data adalah bagian dari proses analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal-hal yang tidak penting, dan mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan penelitian dapat dilakukan”.

b. Sajian Data

Sebagai analisis kedua, sajian data merupakan rangkaian informasi, deskripsi dalam bentuk narasi yang disusun secara logis dan sistematis yang mengacu pada rumusan masalah yang telah dirumuskan sebagai pertanyaan

(6)

penelitian. Sajian data merupakan deskripsi mengenai kondisi rinci untuk menceritakan dan menjawab setiap permasalahan dalam penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pemahaman atas gambaran fenomena yang ada pada obyek penelitian.

c. Verifikasi / Penarikan Simpulan

Data yang diperoleh sejak awal penelitian sebenarnya sudah merupakan suatu kesimpulan. Kesimpulan itu mula-mula belum jelas dan masih bersifat sementara, kemudian meningkat sampai pada tahap kesimpulan yang mantap, yaitu pernyataan yang telah memiliki landasan yang kuat karena telah melalui proses analisa data.

3.6.2. Sumber Data

Menurut Lofland dalam Puspitasari, Purwasih, & Nurjaman (2017), sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Berkaitan dengan hal itu pada bagian ini jenis datanya dibagi kedalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto dan statistik.

Jenis dan sumber data yang digunakan peneliti adalah : 1. Data Primer

Dalam data primer peneliti akan memperoleh data secara langsung dari informan yang terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan informan. Data primer ini merupakan data yang diperoleh peneliti dari hasil wawancara dengan ketua Komunitas Gurat di Desa Jelekong yaitu Didi Suryadi dan juga beberapa anggota Komunitas Gurat lainnya.

(7)

2. Data Sekunder

Peneliti akan memperoleh data melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan seperti buku, jurnal, skripsi dan internet untuk mendukung penelitian ini.

3.7. Uji Kredibilitas Data

Validitas data akan menunjukkan bahwa yang diamati peneliti sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada pada lokasi penelitian dan penjelasan dari deskripsi permasalahan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Uji kredibilitas data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber.

Triangulasi sumber dilakukan dengan membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari satu informan ke informan lainnya, dari hasil wawancara satu informan dengan informan lainnya (Akhmad, 2015).

Triangulasi menurut Patton (1984) yang dikutip oleh HB Sutopo dalam Akhmad (2015) disebutkan ada empat macam triangulasi yaitu:

1) Data Triangulation (Triangulasi Data)

Dimana peneliti menggunakan beberapa sumber data untuk mengumpulkan data yang sama atau sejenis.

2) Investigator Triangulation (Triangulasi Peneliti)

Hasil penelitian baik data ataupun simpulan mengenai bagian tertentu atau keseluruhannya bisa diuji validitasnya dari beberapa peneliti.

(8)

3) Methodological Triangulation (Triangulasi Metodologis)

Peneliti mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda. Di sini yang ditekankan adalah penggunaan metode pengumpulan data yang berbeda, dan bahkan lebih jelas untuk diusahakan mengarah pada sumber data yang sama untuk menguji kemantapan informasinya.

4) Theoritical Triangulation (Triangulasi Teori)

Peneliti menggunakan perspektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji. Dari beberapa perspektif teori tersebut akan diperoleh pandangan yang lebih lengkap, tidak hanya sepihak, sehingga bisa dianalisis dan ditarik simpulan yang lebih utuh dan menyeluruh.

Triangulasi yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah triangulasi data dan triangulasi metode. Dimana triangulasi data digunakan untuk pengumpulan data sejenis dengan menggunakan berbagai sumber data yang berbeda. Sedangkan triangulasi metode digunakan untuk membandingkan data hasil wawancara, yaitu membandingkan apa yang ada dalam dokumen dengan hasil observasi serta membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan.

3.8. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.8.1. Lokasi Penelitian

Lokasi merupakan komponen yang sangat penting dalam penelitian ini, karena dalam lokasi ini peneliti dapat menemukan data yang dibutuhkan yang selanjutnya dapat dianalisis menjadi sebuah temuan penelitian.

(9)

Penelitian ini dilakukan di Desa Jelekong, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

3.8.2. Waktu Penelitian

Penulisan ini mulai dilakukan dari bulan April hingga bulan Agustus 2019. Berikut adalah jadwal kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti :

Tabel III. 1 Schedule Penelitian

NO JENIS

KEGIATAN

BULAN

APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS 1. Pra Penelitian

2. Pengajuan Tema 3. Pembuatan BAB

I

4. Pembuatan BAB II-VI 5. Pengurusan Izin

Penelitian 6. Penelitian 7. Pengolahan dan

Analisis Data

8. Sidang

Sumber : Olahan Peneliti

Referensi

Dokumen terkait

단위 : 천 원 Uint: thousand yen 미맥류 기타곡류 육류 어패류 소채과실 장류1 주류담배 기호품2 기타 가공식3 합계4 Rice and barley Other cereals Meat Fishes Vegetables and fruits Soy sauce Liquors, tobacco, etc.. 4