• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

31

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode penelitian Kualitatif 3.1.1 Definisi Metodelogi Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang dipakai peneliti untuk meneliti objek data yang logis untuk memahami serta memecahkan masalah tertentu.Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang lebih tertarik atau fokus dengan kejadian mengenai perilaku komunikasi komunikasi manusia yang khas dan komunikasi yang berlangsung sehari-hari.

Seperti yang di ungkapkan Rakhmat, bahwa dapat diilihat dari tujuanya utamanya penelitian kuantitatif adalah membuat, memperluas, dan mempertajam teori dengan mengamati dan berinteraksi dengan manusia dan lingkungan alamiahnya untuk mengungkapkan penjelasan yang kaya dan unik. (Rakhmat &

Subandy, 2016 hal:24) . Menurut strauss dan corbin pula menjelaskan dalam cresswell,J. (1998:24)

penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan – penemuan yang tidak dapat diperoleh dengan menggunakan prosedur statistik atau cara dari kuantitatif.

Penelitian kualitatif digunakan sebagai penelitian tentang kehidupan masyarakat,sejarah,tingkah laku manusia, fungsionalisasiorganisasi,aktivitas sosial, dan banyak lagi mengenai pengamatan manusia. Alasan utama penelitian ini mengenai pemahaman fenomena tersembunyi yang terkadang merupakn sesuatu yang sulit untuk dipahami. (Rahmat, 2009).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif adalah karena sperti yang telah diuraikan di bab sebelumnya bahwa peneliti akan melakukan penelitian yang memfokuska pada proses komunikasi dalam tradisi

(2)

32

pengelolaan jamu tradisional yang didalamya akan mengamati perilaku dan pola komunikasi masyarakat desaGringging.

3.1.2Teknik Pengumpulan Data

Salah satu komponen penting dalam sebuah penelitian adalah peroses penelitian dalam mengumpulkan data. Selain masing masing penelitian memiliki proses pengumpulan data yang berbeda, disesuaikan dengan jenis penelitian yang digunakan. Untuk menetukan teknik pengumpulan data yang dibutuhkan, peneliti telah mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan yang dirumuskan dalam fokus penelitian. Setiap rumusan pertanyaan yang ada dalam fokus penelitian, boleh jadi membutuhkan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda pula.

Untuk keperluan memaparkan teknik pengumpulan data dalam sub bab ini merupakan akumulasi dari semua teknik pengumpulan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan pertanyaan, yakni teknik pengumpulan data berbentuk wawancara, observasi,dokumentasi, kajian pustaka, dan lainya (Dr. Wahidmurni, 2017).

1. Observasi

Dalam hal pengumpulan data ini, peneliti datang ditempat kegiatan tetapi tidak ikut serta dan terlibat langsung dalam kegiatan yang dilakukan, ini didasari pertimbangan peneliti bahwa kegiatan terkait kegiatan yang dilakukan.

Untuk memperoleh data dan informasi pada penelitiannya, peneliti tidak harus aktif berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang mereka lakukan serta pertimbangan terhadap keamanan peneliti sendiri(Djam’an, & Aan, 2013)

(3)

33 2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interview) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewer) yang memberikan jawaban pertanyaan itu Meleong, 2001)

Wawancara juga dimaksudkan untuk memverifikasi khususnya pengumpulan data. Wawancara yang akan dilakukan peneliti secara terstruktur bertujuan untuk mencari data yang mudah dikualifikasikan, digolongkan, diklasifikasikan dan tidak terlalu beragam, dimana sebelumnya peneliti menyiapkan data pertanyaan.

Wawancara dalam etnografi komunikasi dapat berlangsung selama peneliti melakukan observasi, namun seringkali perlu juga wawancara khusus dengan beberapa responden. Khusus yang dimaksud adalah dalam waktu dan setting yang telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti. Itu semua bergantung kepada kebutuhan peneliti akan data lapangan. (Kuswarno, 2008).

3. Dokumentasi

Metode pengumpulan data dokumentasi dapat digunakan untuk mengkaji komunikasi dengan cara dokumentasi (content analysis). Teknik ini sangat diperluka seperti pendapat SCHATZAN dan Strawss yang menegaskan bahwa dokumentasi histeris merupakan bahan penting dalam penelitian kualitatif (dalam Deddy, 2003)

Menurut Sugiyono studi dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Bahkan hasil

(4)

34

penelitian kualitatif akan semakin tinggi jika melibakan atau menggunakan studi dokumen ini dalam metode penelitian kuatitatifnya.(Sugiyono, 2008: 83)

Dokumen yang berbentuk gambar atau video yang peneliti dapatkan antara lain hasil yang menggambarkan kondisi dalam tradisi pengolahan jamu tradisional .hal ini juga dapat dijadikan bukti hasil penelitian oleh peneliti

3.1.3 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis dari data hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasi, data dan memilih man yang penting serta mana yang perlu dipelajari.

proses analisis data dilakukan sejak awal, bersamaan dengan proses pengumpulan data. Menurut Patton, analisis data adalah suatu proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar.(Meleong, 2001: 103)

Dalam hal ini pula Nasution menyatakan “ Analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sbelum terjun ke lapangan dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. namun dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses dilapangan bersamaan dengan pengumpulan data.” (Sugiyono, 2015: 245)

Komponen utama dalam proses analisis data pada penelitian kualitatif ada tiga yaitu:

a. Reduksi Data

Reduksi data merupakan penyerderhanaan yang dilakukan melalui seleksi, memfokuskan keabsahan data mentah menjadi informasi yang bermakna, sehingga memudahkan penarikan kesimpulan.

(5)

35 b. Sajian Data

Sajian data yang sering digunakan pada data kualitatif adalah dalam bentuk naratif. Penyajian data dilakukan ketika sekumpulan informasi disusun secara sistematis dan akan memeberikan mempermudah dalam penarikan kesimpulan

c. Penarikan simpulan

Penarikan simpulan merupakan tahap akhir dalam analisis data yang dilakukan. dalam upaya penarikan peneliti secara terus menerus selama penelitian berlangsung juga dapat melakukan peraikan kesimpulan.

Dalam pelaksaan penelitian komponen – komponen tersebut ikut terlibat dalam proses analisis. Antara satu komponen dan komponen lainya tidak dapat di pisahkan selama dalam proses pengumpulan data sampai menentukan hasil akhir, mereka saling berinteraksi. Hal ini dipaparkan Sutopo ( 2002 ) dalam (Darmastuti, 2013: 156)

Dengan kata lain analisis data merupakan suatu langkah penting dalam penelitian, karena memberikan makna terhadap data yang diperoleh peneliti. Dalam analisis data yang dilakukandapat dilihat dari hasil reduksi data tetapi mengacu pada fokus penelitian sesai dengan tujuan yang hendak di capai pada penelitian.data yang telah di susus, dibandingkan antara satu dengan yang lain untuk ditarik kesimpulan sebagai jawaban dari pertanyaan penelitian.

(6)

36 3.1.4 Uji Kreadibilitas Data

Data yag telah dikaji, diteliti,dan dikumpulkan dalam penelitian, maka harus mengesahkan akan kemantapanya dan kebenaranya. Moleong memaparkan tujuan uji kredibilitas data yaitu untuk menilai kebennaran dari temuan penelitian kualitatif. Kredibilitas ditunjukkan ketika partisipan mengungkapkan bahwa transkrip penelitian memang benar-benar sebagai pengalaman dirinya sendiri.

Dalam hal ini peneliti akan memberikan data yang telah ditranskripkan untuk dibaca ulang oleh partisipan. Kredibilitas menunjukkan kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif (Meleong, 2005).

Dalam penelitian kualitatif terdapat beberapa cara yang dapat dipilih dalam rangka mengembangkan validitas data penelitian. diantaranya ialah teknik Triangulasi.

A. Teknik Triangulasi

Dalam teknik pengumpulan data triangulasi teknik pengumpulan data bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Teknik tersebut, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda untuk mendapatkan sumber data yang sama. (Sugiyono, 2008: 241).

Peneliti menggunakan observasi wawancara dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak. Hal ini dapat digambarkan seperti bagan berikut:

(7)

37

Bagan 3.5 (a) Triangulasi Teknik Pengumpulan Data

Bagan 3.5 (b) Triangulasi Sumber Pengumpulan Data (Teknik Pengumpulan Data Pada Bermacam Macam Sumber Data A. B. C). (Sugiyono, 2008)

A. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda – beda untuk mendapatkan data dari sumber data yang sama.

Untuk mendapatkan data yang di inginkan peneliti menggunakan teknik yang berbeda-beda dengan wawancara, observasi, serta dokumentasi pada sumber.

Observasi

Wawancara mendalam

Dokumentasi

Sumeber data sama

Wawancara mendalam

A

B

C

(8)

38 B. Triangulasi Sumber.

Triangulasi sumber adalah untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda dengan teknik yang sama . seperti halnya untuk penelitian peneliti melakukan pengambilan data dengan wawancara mendalam dengan pertanyaan yang sama pada setiap sumber – sumber yang berbedadengan teksik yang sama.

3.2 Paradigma dan Pendekatan Penelitian

Pada penelitian ini peneliti menggunakan paradigma konstruktivis, karena dengan paradigma konstruktivis peneliti dapat mengetahui perilaku komunikasi dan pola komunikasi dalam pengelola jamu tradisional yang merupakan salah satu kearifan lokal. Paradigma merupakan pola atau model yang tepat untuk mengkaji suatu asalah. Dalam paradigma penelitian terdapat cara pandang fakta atau realitas yang diteliti, cara mengumpulkan data untuk memperoleh pengetahuan dan kebenaran ilmiah, serta metode dan teknik meneliti yang bisa dipertanggungjawabkan.(Rakhmat & Subandy, 2016 hal: 29 ). Thomas kuhn (1962) merumuskan paradigma sebagai

kumpulan terpadu konsep – konsep substantif dan masalah yang berhubungan dengan pendekatan metodologis serta prangkat – perangkatnya...”.baginya, paradigma merupakan budaya penelitian yang memiliki sekumpulan kaeyakinan, nilai – nilai, dan asumsi – asumsi yang sama oleh komunitas peneliti yang digunakan dalam melihat serta melakukan penelitian. maka dari itu paradigma menujukan pola, struktur, dan kerangka atau sistem ilmiah serta ide – ide, nilai – nilai, dan asumsi – asumsi.(Rakhmat & Subandy, 2016 hal: 28)`

Paradigma konstruktivis diketahui merupakan, dimana kebenaran dan realitas sosial dilihat sebagai hasil kontruksi sosial, dan kebenaran suatu realitas sosial yang bersifat relatif. Menurut paradigma konstruktivis realitas sosial yang diamati oleh seseorang tidak dapat di generalisasikan pada semua orang, seperti yang biasa dilakukan oleh positivis. Hal ini dikarenakan realitas disikapi sebagai

(9)

39

gejala yang sikapnya tidak tetap dan memiliki hubungan dengan masa lalu, sekarang, dan akan datang.

Dalam pandangan konstruktivis subjek dianggap sebagai penyampai pesan, srta faktor utama dalam kegiatan komunikasi serta hubungan – hubungan sosial.

Subjek yang di maksud memiliki kemampuan melakukan kontrol terhadap maksud- maksud tertentu yang ingin ia sampakaikan.

3.3 Etnografi Komunikasi

Etnografi merupakan kajian untuk mendalami gerak -gerik manusia yang terjadi berulang-ulang atau biasa disebut pula kebudayaan. Etnografi juga metode atau cara penelitian yang digunakan untuk mengungkapkan makna sosial – budaya tertentu dengan cara mempelajai kehidupan sehari- hari dan interaksi suatu kelompok tertentu. seperti yang dilakukan dalam penelitian ini, peneliti mengamati dan mempelajari pola kehidupan dan interaksi kelompok sehari- hari dalam konteks pengelolaan jamu godokan di desa Gringging Kediri.

Etnografi komunikasi adalah salah satu dari metode yang mengkhususkan diri pada kajian mengenai pola komunikasi yang digunakan oleh manusia dalam suatu masyarakat tutur.secara sederhana etnografi komunikasi merupakan pengkajian peranan bahasa yang dipergunakan dalam masyarakat yang berbeda – beda.

Etnografi komunikasi merupaka pendekatan penelitian dengan suatu kajian mengenai pola komunikasi sebuah budaya atau sebuah kelompok masyarakat.

Denzin ( 2009 ) memaparkan bahwa pengertian etnografi sangat beragam, bahkan

(10)

40

ada yang menyebut sebagai sebuah paradigma filsafat yang menuntun peneliti pada komitmen total (Iswatiningsih & Si, 1994).

Etnografi komunikasi merupakan pengembangan dari etnografi berbicara yang telah di kemukakan sebelumnya oleh Dell Hymes pada tahun 1962 (Zakiah, 2005:182) . Effendy mengemukakan dalam tulisanya bahwa ;

Pendekatan etnografi komunikasi memfokuskan kajian pada perilaku – perilaku komunikatif suatu masyarakat, yang pada kenyataanya banyak dipengaaruhi oleh aspek – aspek sosial kultural, sepeti kaidah – kaidah interaksi dan kebudayaan. Yang diidentifikasikan dalam penelitian ini danya peristiwa komunikasi yang signifikan dan menjadi ciri khas dari perilaku komunikasi suatu kelompok masyarakat . komunikasi yang dimaksud adalah keberlangsungan komunikasi yang nyata dilakukan seseorang dengan orang lain dengan sengaja dan dengan tujuan tertentu (Kuswarno, 2006).

Menurut Hyme (1974) , dalam mengkaji penggunaan bahasa dalam masyarakat memperhatikan dan mempertimbangkan konteks situasi sehingga bahasa tidak berdiri sendiri sebagaimana kajian gramatika ( seperti dilakukan oleh linguis) , tentang kepribadian( psikologi), tentang struktur sosial (sosiologi), tentang religi ( etnologi), dan sebagainya (Iswatiningsih & Si, 1994: 39)

Peristiwa komunikasi ( communicate even ) merupakan unit dasar untuk tujuan deskriptif (Ray, Manas. & Biswas, 2011). Sebuah peristiwa tertentu didefinisikan sebagai seluruh perangkat komponen yang utuh. Hal ini disebut oleh Dell Hyme dengan sebutan nemonic. Model yang diakronimkan dalam kata SPEAKING , terdiri dari ; Setting/Scene, Participants, Ends, Act sequence, Key, Instrumentalitties, Norms of interaction, Genre, oleh Ibrahim (1994) dalam (Zakiah, 2005).

(11)

41 berikut penjelasanya;

a. Setting , merupakan lokasi (tempat ) , waktu, dan aspek fisik situasi tersebu, sedangkan Scene adalah situasi psikologi, definisi kebudayaan mengenai keadaan yang ada.

b. Paticipants, adalah yang didalamya terdiri komunikator, komunikan dan lainya yang terlibat. Bisa juga dikatakan pembicara, pendengar, atau lainya yang berhubungan dalam situasi.

c. End , merupakan tujua mengenai peristiwa secara umum, serta menujukan peran masing – masing patisipan dalam satu situasi yang ada.

d. Act Sequence, merujuk sebagai komunikatif atau tindak tutur termasuk didalamya adalah isi pesan.atau apa yang dikomunikasikan.

e. Key, mengacu pada cara atau spirit pelaksanaan tidak tutur, hal tersebut merupakan fokus referensi

f. Instrumentalisties, merupakan saluran komunikasiyang di gunakan, baik verbal maupun non verbal.

g. Norms of Interaction, merupakan norma – norma atau aturan yang dilakukan saat interaksi, termasuk didalamnya pengetahuan umum, pengandaian kebudayaan yang relevan, atau pemahaman yang sama yang harus dipahami secara harfiah , dan nilai – nilai.

h. Genre, secara jelas didefinisikan sebagai tipe peristiwa. Hal ini mengacu pada kategori seperti puisi, peribahasa,ceramah,dan pesan komersial.

Singkatnya , dapat disimpulkan bahwa etnografi komunikasi merupakan pendekatan terhadap sosiolinguitik bahasa, yaitu melihat penggunaan bahasa secara umum dan dihubungkan dengan nilai – nilai sosial serta kultur. Etnografi

(12)

42

komunikasi kini telah menjelma menjadi disiplin ilmu baru yang mencoba untuk menstrukturisasi prilaku komunikasi dan kaidah – kaidah di dalamnya, dalam kehidupan sosial yang sebenarnya.

3.4 Subjek dan Objek Penelitian 3.4.1 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian digunakan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan secara jelas dan mendalam. Peneliti menggunakan teknik sampling dalam menentukan sumber penelitian.

3.4.2 Objek Penelitian

Objek pemnelitian merupakan titik prhatian penting bagi peneliti. Hal tersebut berupa materi yang diteliti atau dipecahkan permasalahanya menggunakan teori - teori yang bersangkutan.

Objek dalam penelitian ini adalah semua aspek peristiwa komunikasi yang terjadi yang dilihat dari kearifan lokal jamu tradisional. Alasan memilih objek adalah sebagai salah satu sumber data penting dalam penelitian. Hal ini, dilakukan untu mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai nilai kearifan yang diyakini, perilaku komunikasi yang terjadi , dan pola komunikasi yang ada dalam pengolahan jamu tradisional.

Sumber data dalam penelitian diperoleh dari salah satu industri rumahan jamu tradisional Semar Waras dalam pengolahan jamu tradisional. Di dalam industri ini diperoleh dari pekerja yang terlibat langsung dalam pengolahan jamu tradisional tersebut.

(13)

43 3.5 Lokasi & waktu Penelitian

3.5.1 Lokasi

Lokasi merupakan komponen penting dalam penelitian, dimana peneliti dapat menemukan data yang akan dicari dan akan di teliti, untuk menjadi sebuah penemuan penelitian yang diinginkan. Penelitian ini dilakukan di industri Pengolahan Jamu Tradisional Toko Semar Waras yang bertempat di Jalan Raya Gringging No.51 Desa Grogol Kabupaten Kediri Jawa Timur. Peulis selaku peneliti melakukan penelitian ini dari bulan Mei sampai dengan bulan Juli 2019.

(14)

44

3.5.2.Tabel Waktu Penelitian

No Jenis Kegiatan

Bulan

April Mei Juni Juli Agustus

1 Pra

penelitian 2 Penelitian

BAB I 3 Penelitian

BAB II 4 Penelitian

BAB III 5 Penelitian

lapangan &

penulisan BAB IV 6 Pembuatan

karya 7 Penulisan

BAB V 8 Peulisan

BAB VI

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan menurut Sugiyono (2013:14), menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk

Sugiyono (2013:15) mengemukakan bahwa, “metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpotivisme, digunakan untuk meneliti

Sugiyono (2011: 15) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada

Sugiyono juga mengemukakan penelitian kualitatif sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek

Menurut Sugiyono (2008:60) mengemukakan bahwa “Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Kuantitatif Kulaitatif dan R&D mengemukakan: “Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

27 3.4 Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Jenis Data Jenis data penelitian ini adalah kualitatif, Sugiyono 2017:9 Metode penelitian kualitatif adalah metode

Studi dokumen merupakan pelengkap dari pengunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.9 Dokumentasi adalah sumber data yang digunakan untuk melengkapi penelitian,