27
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Pada proses penelitian ini, pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan positivisme melalui metode deskriptif kuantitatif. Pendekatan positivisme merupakan metode yang digunakan untuk menggabungkan logika deduksi dengan pengamatan empiris dengan tujuan untuk mendapatkan hubungan sebab dan akibat dari pola-pola umum yang dilakukan oleh manusia (Neuman, 2003). Dalam penelitian ini, dilakukan pengamatan pada obyek penelitian dengan melihat faktor pelayanan distribusi air bersih di Kelurahan Prapatan. Faktor tersebut diteliti melalui variabel-variabel yang dibentuk berdasarkan indikator yang diperoleh sebelumnya. Selanjutnya, akan diperoleh apa saja faktor yang berpengaruh pada kinerja pelayanan distribusi air bersih di Kelurahan Prapatan.
Hasil dari proses identifikasi ini nantinya akan dilanjutkan pada analisa kinerja pelayanan distribusi air bersih di Kelurahan Prapatan berdasarkan faktor yang berpengaruh.
3.2 Variabel Penelitian
Berdasarkan kajian literatur yang dilakukan, didapatkan variabel yang sesuai untuk digunakan dalam penelitian ini. Variabel tersebut terpilih berdasarkan kesesuaian variabel terhadap objek studi. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1.
28
Tabel 3. 1 Jenis Variabel Penelitian
Sasaran Indikator Variabel Definisi Operasional
Menganalisis faktor pelayanan distribusi air bersih di Kelurahan Prapatan
Pelayanan Air Bersih Cakupan Pelayanan Air Bersih Jumlah bangunan yang terlayani oleh air bersih untuk memenuhi kebutuhan (unit)
Kuantitas Air Bersih
Tingkat Konsumsi Air Intensitas penggunaan air oleh pelanggan setiap bulan (m3/bulan) Jenis Pekerjaan yang Memanfaatkan
Sumber Daya Air
Kegiatan ekonomi masyarakat dalam menggunakan air bersih PDAM berdasarkan jenisnya
Kualitas Air Bersih
Tidak Berwarna
Kualitas warna air yang terdistribusi berdasarkan jumlah bangunan pada lingkungan RT yang terdistribusi air bersih dengan ciri-ciri tidak berwarna cokelat dan tidak berwarna kuning (unit)
Tidak Berbau
Kualitas bau air yang terdistribusi berdasarkan jumlah bangunan pada lingkungan RT yang terdistribusi air bersih dengan ciri-ciri tidak bau tanah, tidak bau besi, dan tidak bau sulur (unit)
Tidak Berasa
Kualitas rasa air yang terdistribusi berdasarkan jumlah bangunan pada lingkungan RT yang terdistribusi air bersih dengan ciri-ciri tidak berasa asin/payau, tidak rasa besi, tidak berasa tanah (unit)
Tidak Mengandung Bahan Kimia
Tingkat kadar besi yang terkandung pada air yang terdistribusi berdasarkan jumlah bangunan pada lingkungan RT yang terdistribusi air bersih dengan ciri-ciri tidak berbau besi (unit)
Kekeruhan Air Kualitas kekeruhan air yang
terdistribusi berdasarkan jumlah
29
Sasaran Indikator Variabel Definisi Operasional
bangunan pada lingkungan RT yang terdistribusi air bersih dengan ciri-ciri tidak berwarna cokelat dari lumpur, tidak berwarna putih, dan tidak berwarna kuning (unit)
Kontinuitas Air Bersih Estimasi Waktu Air Mengalir Intensitas waktu pelayanan air bersih mengalir dalam satu hari (jam/perhari)
Jangka Waktu Pemakaian Intensitas waktu pemakaian air dalam satu waktu (jam/perhari)
Menganalisis kinerja pelayanan distribusi air bersih di Kelurahan Prapatan berdasarkan faktor yang berpengaruh
Indikator didapatkan berdasarkan
hasil analisis sebelumnya Variabel berdasarkan hasil analisis
sebelumnya Berdasarkan hasil analisis
sebelumnya
Sumber: Penulis, 2020
30
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi merupakan total semua nilai yang mungkin, dengan hasil menghitung maupun hasil dari mengukur secara kualitatif maupun kuantitatif dari karakteristik mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh bangunan di Kelurahan Prapatan yang terlayani air bersih PDAM Kota Balikpapan. Adapun bangunan yang terlayani air bersih PDAM di Kelurahan Prapatan sebanyak 1.750 KK.
3.3.2 Sampel
Sampel yang digunakan pada penelitian ini ditentukan melalui teknik probability sampling. Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi tiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dengan menggunakan Rumus Slovin dan toleransi kesalahan sebesar 10%, berikut perhitungan sampel pada penelitian ini:
3. 1
Keterangan:
n : Jumlah sampel minimal N : Populasi (Jumlah Pelanggan) E : Error Margin (10%)
Berdasarkan data jumlah KK terlayani PDAM Kota Balikpapan yang terdapat di Kelurahan Prapatan tersebut, maka didapatkan sampel dengan menggunakan Rumus Slovin sebagai berikut:
31 94,59 ≈ 95 sampel
Dari hari perhitungan di atas, didapatkan sampel penelitian sebanyak 95 sampel yang akan digunakan sebagai unit analisis penelitian ini. Kemudian, dilakukan lagi perhitungan sampel dengan menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling dimana teknik ini digunakan pada populasi yang mempunyai susunan bertingkat atau berlapis-lapis. Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai unsur yang tidak homogen atau berstrata secara proporsional. Strata yang dimaksud dalam penelitian ini, yaitu RT 1 sampai dengan RT 39, kecuali RT 1, RT 3, RT 4, RT 5, RT 7, RT 9, RT 14, RT 16, RT 17, RT 18, RT 19, RT 28 dan RT 37 yang pada kondisi eksistingnya tidak menggunakan layanan air bersih PDAM. Berikut ini rumus alokasi proportional yang digunakan:
3. 2
Keterangan:
ni : Jumlah Anggota Sampel Menurut Stratum n : Jumlah Anggota Sampel Seluruhnya Ni : Jumlah Anggota Populasi Menurut Stratum N : Jumlah Anggota Populasi Seluruhnya
Degan menggunakan rumus seperti di atas, maka didapatkan perhitungan sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
≈ 1
Dari perhitungan di atas, maka sampel penelitian pada RT 2 diambil sebanyak 3 bangunan. Dengan menggunakan rumus yang sama, maka sampel penelitian pada tiap RT didapatkan seperti pada tabel 3.2.
32
Tabel 3. 2 Unit Analisis Penelitian pada Tiap RT
RT Sampel
2 3
6 3
8 4
10 2
11 4
12 5
15 3
20 2
21 2
22 2
23 2
24 2
25 8
26 4
27 7
29 3
30 2
31 2
32 2
33 5
34 5
35 9
36 7
38 4
39 3
Sumber: Penulis, 2020
3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Survei Primer
Survei primer yang dilakukan dengan cara mencari informasi secara langsung di kawasan penelitian (Kelurahan Prapatan). Survei primer digunakan untuk mengumpulkan data penunjang sasaran 1, yaitu untuk menganalisis faktor yang berpengaruh terhadap kinerja pelayanan distribusi air bersih di Kelurahan Prapatan melalui metode wawancara dan observasi.
1) Wawancara
Wawancara merupakan suatu kegiatan dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan pada para responden (Joko, 2011). Dapat dikatakan bahwa wawancara merupakan suatu teknik pengambilan data yang diajukan secara lisan kepada responden untuk memahami suatu keinginan atau kebutuhan (Supriyanti, 2011). Wawancara dilakukan terhadap masing-masing sampel yang telah ditentukan pada tiap Rukun Tetangga (RT) yang terlayani
33 distribusi air bersih berdasarkan variabel yang telah ditentukan. Variabel yang digunakan dalam wawancara diantaranya ialah cakupan pelayanan air bersih, tingkat konsumsi air, jenis pekerjaan yang memanfaatkan sumber daya air, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, tidak mengandung bahan kimia, kekeruhan air, estimasi waktu air mengalir dan jangka waktu pemakaian air. Wawancara yang dilakukan pada sasaran 1 ini, digunakan untuk mendapatkan variabel mana saja dari variabel yang telah didapatkan tersebut, mempunyai pengaruh terhadap kinerja pelayanan distribusi air bersih di Kelurahan Prapatan. Sehingga, variabel yang didapatkan pada tahap wawancara sasaran 1 ini akan menjadi faktor yang berpengaruh terhadap kinerja pelayanan distribusi air bersih Kelurahan Prapatan atau menjadi variabel pada saat melakukan wawancara untuk sasaran 2.
2) Observasi
Observasi adalah suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis baik secara langsung maupun secara tidak langsung pada tempat yang diamati. Selain itu menurut Arifin (2011), observasi adalah suatu proses pengamatan dan juga pencatatan secara logis, sistematis, objektif serta rasional mengenai berbagai macam fenomena baik dalam fenomena yang mampu dalam situasi buatan untuk mencapai sebuah tujuan tertentu ataupun sebenarnya.
Observasi dilakukan pada masing-masing 38 Rukun Tetangga (RT) yang terlayani distribusi air bersih di Kelurahan Prapatan dengan variabel yang akan diobservasi diantaranya cakupan pelayanan air bersih, tingkat konsumsi air, jenis pekerjaan yang memanfaatkan sumber daya air, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, tidak mengandung bahan kimia, kekeruhan air, estimasi waktu air mengalir dan jangka waktu pemakaian air.
Kemudian, untuk mengumpulkan data penunjang sasaran 2, yaitu menganalisis kinerja pelayanan distribusi air bersih di Kelurahan Prapatan berdasarkan faktor yang berpengaruh dilakukan melalui metode wawancara dan kuesioner.
34
1) Wawancara
Wawancara dilakukan juga pada sasaran 2 penelitian ini. Untuk mengumpulkan data pada sasaran 2 dilakukan kepada sampel yang telah terpilih. Wawancara pada sasaran 2 ini diharapkan akan mendapatkan data kinerja pelayanan distribusi air bersih di Kelurahan Prapatan berdasarkan variabel yang berpengaruh pada sasaran 1. Tahap wawancara untuk sasaran 2 ini, nantinya akan mendapatkan hasil berupa skor/nilai kepentingan dan kinerja dengan skala 1 sampai 5 untuk masing-masing variabel.
2) Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawabnya (Sugiyono, 2010). Dalam penelitian ini, kuesioner dilakukan bersamaan dengan wawancara kepada masing-masing sampel yang telah terpilih. Kuesioner dibuat berdasarkan variabel yang didapatkan pada sasaran 1 sehingga didapatkan tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan masyarakat.
Berikut tabel 3.3 kebutuhan data primer pada penelitian ini.
Tabel 3. 3 Kebutuhan Data Primer
Indikator Variabel Teknik Pengumpulan Data
Kuantitas Air Bersih
1. Cakupan pelayanan air bersih
2. Tingkat konsumsi Air 3. Jenis Pekerjaan yang
Memanfaatkan Sumber Daya Air
Wawancara, Kuesioner dan Observasi
Kualitas Air Bersih
1. Tidak berwarna 2. Tidak berbau 3. Tidak berasa
4. Tidak mengandung bahan kimia
5. Kekeruhan air
Wawancara, Kuesioner, dan Observasi
Kontinuitas Air Bersih 1. Estimasi waktu air mengalir
2. Jangka Waktu Pemakaian
Wawancara, Kuesioner, dan Observasi
Sumber: Penulis, 2020
35 3.4.2 Survei Sekunder
Survei sekunder dilakukan dengan cara memperoleh data-data dari instansi berupa dokumen tertulis yang berkaitan dengan kawasan penelitian. Survei sekunder merupakan studi pendahuluan untuk mengetahui gambaran awal kawasan penelitian, selain itu data sekunder yang didapatkan digunakan untuk data penunjang dalam melakukan analisis pada penelitian. Data sekunder yang dibutuhkan pada penelitian ini diperoleh dari data instansi terkait berupa dokumen tertulis yang berkaitan dengan kawasan penelitian. Dokumen tersebut dapat diperoleh dari instansi perangkat daerah terkait di Kota Balikpapan, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Balikpapan dan instansi terkait lainnya. Data yang perlu dikumpulkan dapat dilihat pada tabel 3.4.
Tabel 3. 4 Kebutuhan Data Sekunder
Data Dasar Kebutuhan Data Instansi/Stakeholder Penyedia Data
Distribusi Pelayanan Air Bersih
a) Peta jaringan distribusi air bersih Kelurahan Prapatan b) Jumlah pelanggan PDAM
di Kelurahan Prapatan
Perusahaan Daerah Air Minum Kota Balikpapan
Data Kependudukan
a) Jumlah penduduk di Kelurahan Prapatan b) Jumlah pertumbuhan
penduduk di Kelurahan Prapatan
c) Profil Kelurahan Prapatan
Kelurahan Prapatan, Badan Pusat Statistik Balikpapan
Sumber: Penulis, 2020
3.5 Metode Analisis Data
3.5.1 Menganalisis Faktor Pelayanan Distribusi Air Bersih di Kelurahan Prapatan
Dalam menganalisis faktor pelayanan distribusi air bersih di Kelurahan Prapatan, digunakan metode analisis regresi linear berganda. Analisis linear berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh hubungan variabel (X) terhadap variabel dependen (Y), di mana pada penelitian ini variabel (X) tingkat konsumsi air (X1), jenis pekerjaan yang memanfaatkan sumber daya air (X2), tidak berwarna (X3), tidak berbau (X4), tidak berasa (X5), tidak mengandung bahan kimia (X6), kekeruhan air (X7), estimasi waktu air mengalir
36
(X8) dan jangka waktu pemakaian air (X9). Untuk variabel dependen (Y) pada penelitian ini ialah cakupan pelayanan air bersih (Y).
Cakupan pelayanan air bersih yang menjadi variabel dependen pada penelitian ini dapat diukur dengan indikator banyaknya bangunan yang terlayani air bersih. Selanjutnya, dalam melakukan analisis regresi linear berganda pada sasaran ini, terdapat beberapa tahap yang dilakukan, diantaranya ialah:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan sebuah uji yang pertama kali dilakukan dengan tujuan untuk menilai sebaran data pada keseluruhan variabel pelayanan air bersih yang digunakan dalam penelitian ini seperti yang tercantum pada tabel 3.1 apakah berdistribusi normal atau tidak. Uji statistik normalitas yang digunakan pada penelitian ini adalah uji normalitas Kolmogorov Smirnov dan Shapiro Wilk dengan memperhatikan nilai signifikansinya. Bila nilai sig. pada Kolmogorov Smirnov atau Shapiro Wilk > 0,05 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa data yang dikumpulkan berdistribusi dengan normal. Variabel pelayanan air bersih memiliki nilai sig. > 0,05 maka dapat dilanjutkan ke analisis selanjutnya yaitu analisis korelasi. Sedangkan variabel pelayanan air bersih dengan nilai sig. < 0,05 akan direduksi dan tidak dapat dilanjutkan ke dalam analisis korelasi.
b. Analisis Korelasi
Analisis korelasi adalah analisis yang bertujuan untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antar variabel secara linear. Variabel pelayanan air bersih ruang yang akan di analisis korelasi adalah variabel dengan nilai signifikansi normalitas > 0,05. Dalam analisis korelasi terdapat suatu angka yang disebut dengan Pearson Correlation dan sig. untuk mengetahui hubungan dan arah antar variabel. Nilai Pearson Correlation yang mendekati 1 (Pearson Correlation ≥ 1) memiliki tingkat hubungan yang lebih kuat. Dan nilai signifikan yang memiliki nilai lebih kecil dari 0,05 (sig < 0,05) memiliki signifikansi yang lebih tinggi.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel nilai tingkat hubungan pada tabel 3.5.
37 Tabel 3. 5 Tingkat Hubungan Nilai Koefisien
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,800 – 1,000 Sangat Kuat
0,600 – 0,799 Kuat
0,400 – 0,599 Cukup Kuat
0,200 – 0,399 Rendah
0,000 – 0,199 Sangat Rendah
c. Uji Asumsi Klasik
Asumsi klasik adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi hasil model regresi linear agar model yang dihasilkan menjadi valid sebagai alat penduga.
Asumsi klasik pada regresi linear berganda antara lain:
Multikolinearitas, adalah situasi yang menunjukkan adanya korelasi atau hubungan kuat antara dua variabel bebas atau lebih dalam sebuah permodalan regresi berganda. Cara mendeteksi multikolinearitas adalah dengan menilai melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) yang lebih kecil dari 10 (VIF < 10). Maka dapat disimpulkan bahwa variabel yang digunakan tidak terdapat multikolinearitas.
Autokorelasi, adalah uji analisis statistik yang dilakukan untuk mengetahui adakah korelasi variabel yang ada di dalam model prediksi dengan perubahan waktu. Untuk mendeteksi autokorelasi dapat memperhatikan nilai Durbin Watson. Nilai Durbin Watson mendekati 2 dapat diartikan bahwa model dihasilkan terbebas dari autokorelasi.
d. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen . dengan variabel dependen (Y) Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Dalam penelitian ini digunakan metode analisis regresi linier berganda. Proses dalam regresi linier berganda dilakukan dengan memilih kombinasi variabel yang menghasilkan model terbaik dan mengeliminasi satu per satu variabel yang menyebabkan multikolinearitas. Proses tersebut akan menciptakan kombinasi variabel – variabel
38
penduga saling bebas dan mengurangi banyaknya variabel di dalam persamaan.
Sebelum membuat model persamaan regresi perlu dilihat kelayakan model (Goodness of fit) yang dilakukan melalui beberapa uji antara lain:
Koefisien determinasi
Koefisien determinasi R2 menjelaskan seberapa besar variabel independen (x) dapat menerangkan variabel dependen (Y) pada model atau seberapa besar derajat/pengaruh perubahan variabel independen (X) terhadap perubahan pada variabel dependen (Y) secara bersama-sama, dengan tujuan untuk mengukur kebenaran dan kebaikan pengaruh antar variabel dalam model yang digunakan.
Nilai R2 terletak antara 0 sampai dengan 1.
Uji F (Uji Hipotesis keseluruhan)
Uji F dilakukan untuk menguji secara serentak atau bersama – sama variabel independen (X) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y). Dengan hipotesis:
- H0 : tidak ada pengaruh antara variabel x secara simultan terhadap variabel Y
- H1 : ada pengaruh antara variabel x secara simultan terhadap variabel Y H0 ditolak dan H1 diterima jika nilai signifikansi < 0,05 ; H0 diterima dan H1
ditolak jika nilai signifikansi > 0,05
Uji T
Uji T dilakukan untuk menguji secara parsial variabel independen (x) satu persatu terhadap variabel dependen (Y) atau dapat disimpulkan demikian: variabel X1 (tingkat konsumsi air) terhadap variabel Y, variabel X2 (jenis pekerjaan yang memanfaatkan sumber daya air) terhadap variabel Y, dan seterusnya. Dengan hipotesis:
- H0 : tidak ada pengaruh antara tingkat konsumsi air (variabel X1), jenis pekerjaan yang memanfaatkan sumber daya air (X2), … secara parsial terhadap cakupan pelayanan air bersih (variabel Y)
- H1 : ada pengaruh antara tingkat konsumsi air bersih (variabel X1), jenis pekerjaan yang memanfaatkan sumber daya air bersih (X2), … secara parsial terhadap cakupan pelayanan air bersih (variabel Y)
39 H0 ditolak dan H1 diterima jika nilai signifikansi < 0,05 ; H0 diterima dan H1
ditolak jika nilai signifikansi > 0,05
Pada tahap ini, apabila telah memenuhi uji kelayakan model maka model persamaan regresi linear berganda dapat dibentuk. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh hubungan variabel X terhadap variabel Y.
Adapun persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:
3. 3
Keterangan:
Y : Variabel terikat (cakupan pelayanan air bersih) Β : Koefisien regresi
X : Variabel bebas, yang terdiri dari:
X1 : Tingkat konsumsi air
X2 : Jenis pekerjaan yang memanfaatkan sumber daya air X3 : Tidak berwarna
X4 : Tidak berbau X5 : Tidak berasa
X6 : Tidak mengandung bahan kimia X7 : Kekeruhan air
X8 : Estimasi waktu air mengalir X9 : Jangka waktu pemakaian air
Dalam tahap analisis ini, pada akhirnya akan melihat variabel mana saja yang berpengaruh terhadap kinerja pelayanan distribusi air bersih di Kelurahan Prapatan.
3.5.2 Menganalisis Kinerja Pelayanan Distribusi Air Bersih di Kelurahan Prapatan Berdasarkan Faktor yang Berpengaruh
Pada tahap ini, setelah didapatkan faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja pelayanan distribusi air di Kelurahan Prapatan dilakukan analisis dengan
40
menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA). Analisis IPA merupakan metode analisis yang mengkombinasikan antara aspek tingkat kepentingan dan persepsi terhadap kualitas atau kondisi suatu objek ke dalam bentuk dua dimensi (Arimbi, 2015). Dengan menggunakan analisis IPA, akan membantu dalam menganalisis kinerja yang dirasakan oleh masyarakat di Kelurahan Prapatan dibandingkan terhadap tingkat kepuasan.
Tingkat kesesuaian merupakan hasil perbandingan antara skor kinerja pelaksanaan dengan skor kepentingan, maka tingkat kesesuaian yang akan menentukan skala prioritas yang akan digunakan dalam indikator penyediaan air bersih yang mempengaruhi kepuasan masyarakat. Tahap metode dengan analisis IPA sebagai berikut.
1. Pembobotan
a. Tingkat Kepentingan
Untuk mengukur tingkat kepentingan, maka digunakan skala dengan nilai 1-5 sebagai berikut.
1: Sangat tidak penting 2: Tidak penting 3: Cukup Penting 4: Penting
5: Sangat penting b. Tingkat Kinerja
Untuk mengukur tingkat kinerja pelayanan, digunakan pula skala dengan nilai 1-5 seperti berikut ini.
1: Sangat tidak baik 2: Tidak baik 3: Kurang baik 4: Baik
5: Sangat baik 2. Analisis Kuadran
Dalam melakukan analisis kuadran, pertama melakukan perhitungan rata- rata penilaian kepentingan dan kinerja untuk setiap atribut dengan rumus sebagai berikut.
41
̅̅̅ ∑ ̅ 3. 4
̅ ∑ 3. 5
di mana:
̅̅̅ : Bobot rata-rata tingkat kinerja atribut ke-i ̅ : Bobot rata-rata tingkat kepentingan atribut ke-i n : Jumlah responden
Kemudian, dilanjutkan dengan menghitung rata-rata penilaian kepentingan dan kinerja pada keseluruhan atribut dengan rumus berikut.
̅̅̅ ∑ ̅
3. 6 ̅̅̅ ∑ ̅
3. 7
dimana:
X : Bobot rata-rata tingkat kinerja/kualitas variabel kepuasan Y : Bobot rata-rata tingkat kepentingan variabel
P : Jumlah atribut yang digunakan dalam penelitian
Nilai rata-rata dari skor tingkat kepentingan dan kinerja digunakan untuk menentukan poin yang ada pada kuadran. Selanjutnya, interpretasi untuk kombinasi dari skor-skor tingkat kepentingan dan kualitas tiap atribut.
Pada tahap analisis sasaran ini, dimulai dengan menyebarkan kuesioner kepada sampel yang telah terpilih. Setiap pertanyaan yang diberikan memiliki jawaban dengan skala 1 sampai 5, yaitu bagaimana pendapat masyarakat yang teraliri distribusi air bersih di Kelurahan Prapatan hal tersebut penting dilakukan dan bagaimana kinerjanya. Untuk tingkat kesesuaian, yaitu hasil perbandingan antara nilai kinerja dengan nilai kepentingan. Tingkat kesesuaian akan menentukan urutan prioritas indikator pelayanan air bersih. Pada penelitian ini, terdapat variabel X dan Y, di mana X merupakan tingkat kinerja pelayanan air bersih yang dapat memberikan
42
kepuasan bagi masyarakat, sedangkan Y merupakan tingkat harapan masyarakat terkait pelayanan air bersih yang didapatkan. Rumus yang digunakan ialah sebagai berikut:
3. 8
dimana:
Tki : Tingkat kesesuaian responden
Xi : Skor penilaian masyarakat mengenai kepuasan pelayanan air bersih
Yi : Skor penilaian harapan masyarakat mengenai penyediaan air bersih
Kemudian, dengan menggunakan diagram kartesius yang didalamnya terdapat titik X dan Y, di mana X merupakan rata-rata dari skor kinerja seluruh indikator dan Y merupakan rata-rata dari skor tingkat kepentingan seluruh indikator yang mempengaruhi harapan seperti berikut.
Gambar 3. 1 Kuadran Kartesius Sumber : Idris, 2009
(Pertahankan Prestasi) (Prioritas Utama)
(Prioritas Rendah) (Berlebihan)
Kuadran I Kuadran II
Kuadran III Kuadran IV
43 1. Kuadran I menunjukkan faktor yang dianggap sangat penting akan tetapi bentuk pelayanan air bersih belum memenuhi kebutuhan sesuai harapan masyarakat di Kelurahan Prapatan.
2. Kuadran II menunjukkan faktor yang dianggap penting dan pelayanan air bersih telah berhasil memenuhi kebutuhan masyarakat di Kelurahan Prapatan sesuai dengan harapan dan sangat memuaskan sehingga wajib dipertahankan.
3. Kuadran III menunjukkan faktor yang dianggap kurang penting dan pelayanan air bersih telah memenuhi kebutuhan di Kelurahan Prapatan secara cukup atau biasa-biasa saja.
4. Kuadran IV menunjukkan faktor yang kurang penting akan tetapi bentuk pelayanan air bersih memenuhi kebutuhan masyarakat di Kelurahan Prapatan secara berlebihan atau sangat memuaskan.
44
Output sasaran 1 Analisis IPA (Importance Performance Analysis)
Kinerja pelayanan distribusi air bersih yang dirasakan
oleh pengguna Hasil penilaian Kinerja Menganalisis kinerja
pelayanan distribusi air bersih berdasarkan faktor yang berpengaruh
1. Cakupan pelayanan air bersih 2. Tingkat konsumsi air 3. Jenis pekerjaan yang
memanfaatkan sumber daya air
4. Tidak berwarna 5. Tidak berbau 6. Tidak berasa
7. Tidak mengandung bahan kimia
8. Kekeruhan air
9. Estimasi waktu air mengalir 10. Jangka waktu pemakaian
Analisis Regresi linier Berganda
Faktor yang berpengaruh terhadap kinerja pelayan
distribusi air bersih Menganalisis faktor
pelayanan distribusi air bersih di Kelurahan Prapatan
INPUT PROSES OUTPUT
SASARAN
PERMASALAHAN
Instalasi pengolahan air bersih Prapatan hanya mempunyai kapasitas ±75% dari total produksinya yang menyebabkan keterbatasan dalam pendistribusian air bersih yang pada akhirnya terjadi penggiliran dalam pendistribusian air bersih. Kondisi air yang didistribusikan kepada masyarakat terkadang keruh, berbau, dan berwarna kekuningan.
TUJUAN
Untuk menganalisis kinerja pelayanan distribusi air bersih di Kelurahan Prapatan dalam pemenuhan kebutuhan air bersih