• Tidak ada hasil yang ditemukan

bab iii metode penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "bab iii metode penelitian"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

40 A. Jenis Penelitian

Dari penelitian yang berjudul Degradasi Moral Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang menghasilkan data bersifat deskriptif.

Hal ini disebabkan karena kualitatif lebih mendalam mengenai permasalahan manusia sebagai instrumen penelitian. Metode wawancara, observasi, dan dokumentasi, juga teknik-teknik analisisnya lebih merupakan eksistensi dan perilaku manusia, seperti mendengarkan, melihat, berbicara, berinteraksi dan bertanya. Penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2011:4) yaitu sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Menurut Moleong (2011:6), penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah. Penelitian dalam hal ini berusaha mengungkapkan apa penyebab terjadinya Degradasi Moral.

Sasaran kajian dari pendekatan kualitatif adalah pola-pola yang berlaku sebagai prinsip-prinsip umum yang hidup dalam masyarakat. Gejala-gejala.

(2)

tersebut dilihat dari satuan yang berdiri sendiri dalam kesatuan yang bulat dan menyeluruh. Sehingga pendekatan kualitatif sering disebut sebagai pendekatan holistik terhadap suatu gejala sosial. Adapun lokasi penelitian ini yaitu di Kelurahan Sapolohe Kabupaten Bulukumba.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih 2 bulan mulai pada bulan Agustus 2017 hingga September 2017. Adapun Lokasi penelitian ini di Kelurahan Sapolohe Kabupaten Bulukumba. Pemilihan lokasi ini berdasarkan tempat sering atau banyaknya Anak-anak yang selalu menggunakan Bahasa Kotor.

C. Informan penelitian

Informan penelitian dalam penelitian ini adalah Anak-anak yang selalu menggunakan Bahasa Kotor di Kelurahan Sapolohe Kabupaten Bulukumba.

Penentuan informan ini dilakukan secara Purposive sampling atau judgmental sampling. Purposive sampling atau judgmental sampling yaitu penarikan informan

yang dilakukan memilih subjek berdasarkan kriteria spesifik yang ditetapkan peneliti. Atau teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, dimana peneliti cenderung memiliki responden secara variatif berdasarkan (alasan), sehingga dalam penelitian ini menggunakan maximum variation sampling.

Penelitian kualitatif tidak dimasukkan untuk membuat generalisasi dari hasil penelitian yang dilakukan sehingga subyek penelitian yang telah tercermin dalam fokus penelitian di tentukan secara sengaja. Subyek penelitian ini akan menjadi informan yang akan memberikan berbagai macam informasi yang diperlukan

(3)

selama proses penelitian. Informan ini meliputi tiga macam yaitu; informan kunci, informan utama, informan tambahan. Informan kunci adalah mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian. Informan utama adalah mereka yang terlibat secara langsung dalam interaksi sosial yang di teliti. Sedangkan, informan tambahan adalah mereka yang dapat memberikan informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang di teliti.

Berapa jumlah responden atau informan dalam penelitian kualitatif belum diketahui sebelum peneliti melakukan kegiatan pengumpulan data di lapangan. Hal ini karena pengumpulan data suatu penelitian kualitatif mempunyai tujuan tercapainya kualitas data yang memadai, sehingga sampai dengan responden yang beberapa data telah dalam keadaan tidak berkualitas lagi dalam arti sudah mencapai titik jenuh karena responden tersebut ceritanya sama saja dengan responden-responden sebelumnya.

D. Fokus Penelitian

Fokus penelitian adalah pemusatan konsentrasi pada tujuan dari penelitian yang dilakukan. Fokus penelitian harus dinyatakan secara eksplisit untuk memudahkan peneliti sebelum melakukan observasi. Fokus penelitian merupakan garis besar dari pengamatan penelitian, sehingga observasi dan analisa hasil penelitian lebih terarah. Menurut Moloeng (2000), fokus penelitian di maksudkan untuk membatasi penelitian guna memilih mana data yang relevan dan yang tidak relevan, agar tidak di masukkan ke dalam sejumlah data yang sedang

(4)

di kumpulkan, walaupun data itu menarik.Penelitian ini berfokus pada apa yang menjadi penyebab terjadinya penggunaan Bahasa Kotor pada Anak-anak.

E. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data penelitian ini, maka digunakan instrumen penelitian berupa pedoman wawancara, kamera, alat perekam dan peneliti sendiri.

1. Wawancara atau interview adalah sejumlah daftar pertanyaan yang di berikan kepada responden secara lisan dan di jawab secara lisan pula dengan menggunakan alat perekam suara untuk mengumpulkan data dari responden.

2. Kamera merupakan seperangkat perlengkapan yang memiliki fungsi untuk mengabadikan suatu objek menjadi sebuah gambar yang merupakan hasil proyeksi pada sistem lensa. Kamera digunakan sebagai alat dokumentasi peneliti pada saat melakukan observasi dan wawancara guna memperoleh data yang relevan.

3. Alat perekam adalah suatu proses menyalin ulang suatu objek, apakah objek berupa gambar suara atau apa saja, dengan menggunakan media atau alat perekam tertentu yang hasilnya dapat disimpan disuatu media penyimpanan atau tidak. Alat perekam di gunakan untuk merekam suara informan pada saat melakukan wawancara atau interview dengan informan.

4. Peneliti sendiri disini maksudnya si peneliti terjun langsung melihat, meneliti dan mengobservasi penyebab terjadinya penggunaan Bahasa Kotor pada Anak-anak di Kelurahan Sapolohe Kabupaten Bulukumba.

(5)

F. Jenis dan Sumber Data Penelitian

Jenis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah jenis data primer dan sekunder, data primer adalah data yang di dapatkan dari hasil wawancara atau observasi. Sedangkan, data sekunder adalah data yang di dapatkan dari hasil telaah buku referensi atau dokumentasi. Sumber data terdiri dari sumber informan kunci, informan ahli, dan informan biasa.

G. Teknik Pengumpulan Data

Adapun tekhnik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah segala usaha yang dilakukan peneliti oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti.biasanya dalam hal ini peneliti mengadakan studi penelaan terhadap buku-buku,literatur-literatur,catatan-catatan,dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang akan di pecahkan.

2. Observasi

Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan (Nasution dalam Sugiono 2016:226). Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang di peroleh melalui observasi. Data itu di kumpulkan dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga benda- benda yang sangat kecil (proton daneletron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat di observasi dengan jelas. Melalui observasi, peneliti belajar

(6)

tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut (Marshall dalam Sugiono 2016:226).

3. Wawancara (Interview)

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat di kontruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Esterberg dalam Sugiono 2016:331). Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari koresponden yang lebih mendalam.Dokumentasi

Sugiono (2016) menyatakan bahwa, dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dalam artian umum dokumentasi merupakan sebuah pencarian, penyelidikan, pengumpulan, pengawetan, penguasaan, pemakaian dan penyediaan dokumen. Dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan keterangan dan penerangan pengetahuan dan bukti. Dalam hal ini termasuk kegunaan dari arsip perpustakaan dan kepustakaan. Dokumentasi juga biasanya digunakan dalam sebuah laporan pertanggung jawaban.

4. Dokumentasi

Dokumentasi adalah cara pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang berupa dokumen baik dokumen tertulis maupun hasil gambar.

(7)

Menurut Lexy J.Moleong dalam paizaluddin dan Ermalinda (2013 : 135) dokumen digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dapat di manfaatkan untuk menguji, menfsirkan, bahkan untuk meramalkan data yang diperoleh. dari dokumen ini biasa digunakan untuk melengkapi bahkan memperkuat data dari hasil wawancara dan observasi.

H. Analisis Data

Analisis data merupakan suatu cara yang digunakan untuk menganalisis, mempelajari serta mengolah data tertentu. Sehingga dapat diambil kesimpulan yang konkret tentang persoalan yang diteliti. Penelitian yang akan dilakukan adalah tergolong tipe penilitian deskriptif kualitatif analisis. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancanra, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat di informasikan kepada orang lain (Bogdan dalam Sugiono 2016:244). Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya kedalam unit-unit, melakukan sintesamenyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang diceritakan kepada orang lain.

Dari semua data serta informasi yang telah peneliti dapatkan dari hasil penelitian tersebut akan di analisasi kualitatif dengan memberikan gambaran informasi yang jelas dan mendalam sebagai metode penelitian kerja sama perintah. Hasil dari gambaran informasi akan di interpretasikan sesuai dari hasil penelitian yang dilakukan.

(8)

I. Teknik Keabsahan Data

Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya di tekankan pada uji validasi dan realibitas. Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang di laporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang di teliti. Tetapi perlu diketahui bahwa kebenaran realitas data menurut penelitian kualitatif tidak bersifat tunggal, tetapi jamak dan tergantung pada kontruksi manusia, dibentuk dalam diri seorang sebagai hasil proses mental tiap individu dengan berbagai latar belakangnya.

Oleh karena itu bila terdapat 10 peneliti dengan latar belakang yang berbeda meneliti dengan objek yang sama, maka akan mendapatkan 10 penemuan, yang semuanya dikatakan valid, kalau apa yang di temukan itu tidak berbeda dengan kenyataan sesungguhnya yang terjadi pada objek yang diteliti. Peneliti yang berlatar belakang pendidikan akan menemukan data yang berbeda dengan peneliti yang berlatar belakang Manajemen, Antropologi, Sosiologi, Kedokteran, Teknik, dan sebagainya.

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.

Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi data, dan triangulasi waktu.

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Sebagai

(9)

contoh, untuk menguji kredibilitas data tentang gaya kepempinan seseorang, maka pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh dilakukan ke bawahan yang di pimpin, ke atasan yang menugasi, dan teman kerja yang merupakan kelompok kerjasama. Data dari ketiga sumber tersebut, tidak bisa dirata-ratakan seperti dalam penelitian kuantitatif, tetapi dideskripsikan, dikategorisasikan,mana pandangan yang sama, yang berbeda, dan mana spesifik dari tiga sumber data tersebut. Data yang telah di analisis oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnya dimintakan kesepakatan (member check) dengan tiga data tersebut.

2. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

Misalnya data yang diperoleh dengan hasil wawancara, lalu di cek dengan observasi, dokumentasi, atau kuesioner. Bila dengan tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut, menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut pada sumber data yang bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan data mana yang dianggap benar. Atau mungkin semuanya benar, karena sudut pandangnya yang berbeda-beda.

3. Triangulasi Waktu

Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan

(10)

dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian data

(11)
(12)

Referensi

Dokumen terkait

302 AN ANALYSIS OF TECHNOLOGICAL CONTENT KNOWLEDGE OF STUDENTS OF MATHEMATICS EDUCATION DEPARTMENT STKIP BINA BANGSA GETSEMPENA BANDA ACEH 1Rimilda 1STKIP Bina Bangsa

Likewise, as expressed by Piaget that understanding is a process of intellectual adaptation where new experiences and ideas are interacted with what is already known to form new