34 3.1 Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan peneliti menggunakan penelitian kualitatif, dimana peneliti meneliti permasalahan secara mendalam dan mencari informasi sebanyak mungkin dengan metode pengumpulan data yang terdapat dalam penelitian kualitatif.
Permasalahan yang akan dikaji oleh peneliti merupakan masalah yang bersifat sosial dan dinamis. Oleh karena itu, peneliti memilih menggunakan metode penelitian kualitatif untuk menentukan prosedur mencari, mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data hasil penelitian tersebut.
Penelitian kualitatif memiliki pengertian yang berbeda-beda untuk setiap momen, meskipun demikian definisi secara umum penelitian kualitatif merupakan suatu metode berganda dalam fokus, yang melibatkan suatu pendekatan interpretatif dan wajar terhadap setiap pokok permasalahannya.Ini berarti penelitian kualitatif bekerja dalam setting yang alami, yang berupaya untuk memahami, memberi tafsiran pada fenomena yang dilihat dari arti yang diberikan orang-orang kepadanya.
Penelitian kualitatif melibatkan penggunaan dan pengumpulan berbagai bahan empiris, seperti studi kasus, pengalaman pribadi, instropeksi, riwayat hidup, wawancara, pengamatan, teks sejarah, interaksional dan visual yang menggambarkan momen rutin dan problematis, serta maknanya daam kehidupan individual dan kolektif.
Istilah penelitian kualitatif menurut Kirk dan Mille sebagaimana dikutip Moehadjir (2000:150), pada mulanya bersumber pada pengamatan kualitatif yang dipertentangkan dengan pengamatan kuantitatif. kemudian mereka mendefinisikan metodologi kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kekhasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam perisitilahannya. (Pujileksono, 2015:35).
Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah, disebut juga sebagai metode etnografi. Penelitian kualitatif dilakukan pada objek alamiah yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak begitu mempengaruhi dinamika pada objek tersebut.
Seperti yang ditegaskan Mulyana dalam bukunya Metodologi Penelitian Kualitatif, penelitian ini mencari respon subyektif individual. Hasil penelitian dari metodologi penelitian kualitatif selalu terbuka untuk persoalan baru. Ini sesuai dengan pandangan subyektif mengenai realitas sosial bahwa: fenomena sosial senantiasa bersifat sementara, bahkan bersifat polisemik (multimakna), dan tetap diasumsikan demikian hingga terjadi negosiasi berikutnya untuk menetapkan status realitas tersebut.
Pendekatan dalam penelitian kualitatif dipergunakan untuk menemukan atau mengembangkan teori yang sudah ada. Pendekatan kualitatif berusaha menjelaskan realitas dengan menggunakan penjelasan deskriptif dalam bentuk kalimat. Penelitian kualitatif lebih menekankan bahwa realitas itu berdimensi interaktif, jamak dan suatu
pertukaran pengalaman sosial yang diinterpretasikan oleh individu-individu.
Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan berbagai macam strategi yang bersifat interaktif seperti observasi langsung, observasi partisipatif, wawancara mendalam, dokumen-dokumen, teknik-teknik pelengkap.
Maka pada penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus. Pendekatan studi kasus dimaksudkan untuk mempelajari secara intensif mengenai latar belakang masalah keadaan dan posisi suatu peristiwa yang sedang berlangsung saat ini, serta interaksi lingkungan unit sosial tertentu yang bersifat apa adanya (given). Subjek penelitian dapat berupa individu, kelommpok, institusi atau masyarakat.
3.1.1 Studi Kasus
Studi kasus adalah penelitian yang meneliti fenomena kontemporer secara utuh dan menyeluruh pada kondisi yang sebenarnya, dengan menggunakan berbagai bentuk data kualitatif, karakteristik penelitian studi kasus pada umunya sama dengan karakteristik penelitian kualitatif, yaitu untuk menggali substansi mendasar dibalik fakta yang terjadi di dunia.
Rahardjo (2011:50) studi kasus merupakan suatu metode untuk memahami individu yang dilakukan secara intergrativedan komprehensif sehingga memperoleh pemahaman yang mendalam tentang individu tersebut beserta masalah yang dihadapinya dengan tujuan masalahnya dapat terselesaikan dan memperoleh perkembangan diri yang baik.
Menurut Yin (2011:40) studi kasus adalah suatu inkuiri empiris yang menyelidika fenomena di dalam konteks kehidupan nyata, bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks tidak tampak secara tegas atau jelas dan menggunakan
berbagai sumber atau multisumber bukti. Studi kasus memungkinkan peneliti untuk mempertahankan karakteristik holistic dan bermakna dari peristiwa-peristiwa kehidupan nyata seperti siklus kehidupan seseorang, proses-proses organisasonal dan manajerial, perubahan lingkungan sosial, hubungan-hubungan internasional, dan kematangan industri-industri.
Studi kasus bertujuan untuk menjelaskan dan memahami objek yang ditelitinya secara khusus sebagai suatu kasus. Berkaitan dengan hal tersebut, Yin (2003a, 2009) menyatakan tujuan penggunaan studi kasus adalah tidak sekedar untuk menjelaskan bagaimana keberadaan dan mengapa kasus tersebut dapat terjadi.Dengan kata lain, penelitian studi kasus bukan sekedar menjawab pertanyaan penelitian tentang apa (what) objek yang diteliti, tetapi lebih menyeluruh dan komprehensif lagi mengenai tentang bagaimana (how), dan mengapa (why) objek tersebut dapat dipandang sebagai suatu kasus.
3.2 Paradigma Penelitian
Peneliti menggunakan paradigma dalam penelitian ini karena Paradigma merupakan seperangkat asumsi tersurat dan tersirat yang menjadi gagasan-gagasan ilmiah (Arikunto, 2013:91). Paradigma bukan masalah salah atau benar, melainkan lebih memberikan manfaat atau kurang bermanfaat sebagai sebuah cara pandang terhadap sesuatu. Dalam uraian yang lebih sederhana, paradigma penelitian merupakan sudut pandang peneliti dalam memandang realitas yang diteliti. Sudut pandang penelitian dapat berimplikasi pada pendekatan, prosedur, asumsi dan teori yang dipilih.
Menurut Bogdan paradigma adalah kumpulan longgar sejumlah asumsi, konsep, atau proposisi logis terkait, yang mengarahkan cara berpikir dan penelitian.
(Moleong, 2004:73).
Sedangkan menurut Harmon paradigma adalah cara mendasar untuk memahami, berpikir, menilai dan meakukan yang berkaitan dengan sesuatu yang khusus tentang realitas. (Moleong, 2004:49).
Paradigma penelitian merupakan perspektif penelitian yang digunakan oleh peneliti tentang bagaimana peneliti melihat realita (world views), bagaimana mempelajari fenomena, prosedur yang digunakan dalam penelitian, prosedur yang digunakan dalam menginterpretasikan temuan. Dalam metode penelitian, terdapat beberapa paradigma yang telah dikelompokan yaitu, paradigma positivistik, paradigma pos- positivistik, paradigma konstruktivis, dan paradigma kritis. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan paradigma konstruktivis. Peneliti menggunakan paradigma konstruktivis dikarenakan peneliti ingin memahami strategi komunikasi wisata Papandayan dalam meningkatkan minat berkunjung masyarakat yang berada pada subjek penelitian.
3.2.1 Paradigma Konstruktivis
Peneliti menggunakan paradigma konstruktivis karena peneliti ingin mendapatkan pengembangan pemahaman yang membantu proses interpretasi suatu peristiwa. Sedangkan subjek penelitian yang diteliti dapat memahami strategi komunikasi wisata Papandayan dalam meningkatkan minat berkunjung masyarakat yang berada pada subjek penelitian.
Paradigma konstruktivis ialah paradigma yang hampir merupakan antitesis dari paham yang meletakkan pengamatan dan objektivitas dalam menemukan suatu realitas atau ilmu pengetahuan. Paradigma ini memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap socially meaningful action melalui pengamatan langsung dan terperinci terhadap pelaku sosial yang bersangkutan menciptakan dan memelihara atau mengelola dunia sosial mereka.
Menurut Patton, para peneliti konstruktivis mempelajari beragam realita yang terkonstruksi oleh individu dan implikasi dari konstruksi tersebut bagi kehidupan mereka dengan yang lain dalam konstruktivis, setiap individu memiliki pengaaman yang unik. Dengan demikian, penelitian dengan strategi seperti ini menyarankan bahwa setiap prosedur yang diambil individu dalam memandang dunia adalah valid, dan perlu adanya rasa menghargai atas pandangan tersebut (Pujileksono, 2016:88).
3.3 Subjek dan Objek Penelitian
Dalam penyusunan skripsi ini, subjek penelitiannya adalah strategi komunikasi wisata Papandayan dalam meningkatkan minat berkunjung masyarakat, yaitu strategi komunikasi wisata Papandayan dalam meningkatkan minat berkunjung masyarakat.
Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian ini objek penelitian dalam penyusunan skripsi ini adalah yang menjadi narasumber atau informan, yaitu Rifky M Isa sebagai ketua pengelola wisata Papandayan sekaligus Manajer PT. Asri Indah Lestari dan Apep selaku pakar komunikasi serta sebagai sumber pendukung dalam penelitian dan salah satu pengunjung Agus sebagai sumber pendukung.
3.3.1 Gambaran umum wisata papandayan
Gunung papandayan adalah gunung api strato yang terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat tepatnya di Kecamatan Cisurupan. Gunung dengan ketinggian 2665 meter di atas permukaan laut itu terletak sekitar 70 km sebelah tenggara Kota Bandung. Pada Gunung Papandayan, terdapat beberapa kawah yang terkenal. Di antaranya Kawah Mas, Kawah Baru, Kawah Nangklak, dan Kawah Manuk, Kawa- kawah tersebut mengeluarkan uap dari sisi dalamnya. Luas Kawasan objek ini secara keseluruhan 7132 Ha, yang terdiri dari Cagar Alam dengan luas 6807 Ha dan Taman Wisata Alam 225 Ha. Adapun jenis gunung ini adalah jenis gunung berapi yang memiliki ketinggian 2622 m dari permukaan laut. Sedangkan jumlah kawah papandayan ini terdapat banyak kawah yang aktif, yang diantaranya ada 4 kawah yang Meletus pada tahun 2002 yaitu Kawah Baru, Kawah Nangklat dan Kawah 2002 (2). Batas administrasi Kawasan ini sebelah utara yaitu Kecamatan Pasirwangi dan Desa Kapakan, baratnya Kabupaten Bandung, Selatan kecamatan bungbulang dan Timurnya Kecamatan Cisurupan.
Gambar 3.1 Lokasi Gunung Papandayan
3.4 Teknik Analisis Data
Gambar 3.2
Gambar Siklus Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis interaktif. Model ini ada empat komponen analisis yaitu : pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Menurut Moleong, Lexy J (2004:280- 281), “analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan tempat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data”. Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan melalui metode analisis seperti ini merupakan model interaksi yang dapat digambarkan dalam skema siklus menurut Miles & Huberman sebagai berikut:
1. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Maryadi dkk (2010:14), teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah teknik yang memungkinkan diperoleh data detail dengan waktu yang relatif lama. Menurut Sugiyono (2005:62), “teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data”.
Berdasarkan pemapamaran diatas dapat disimpulkan bahwa pengumpulan data merupakan teknik yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data yang akan diperlukan dari narasumber dengan menggunakan banyak waktu.Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti sangat diperlukan dalam suatu peneliti ilmiah.
2. Penyajian Data
Penyajian data berarti mendisplay atau menyajikan data dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dsb. Penyajian data yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah bersifat naratif. Ini dimaksudkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang dipahami.
Dalam penelitian ini penyajian data dari hasil observasi dan wawancara dapat disajikan sesuai pemahaman peneliti selama melakukan observasi.Penyajian data yang sudah difokuskan dan dirangkum sesuai informasi yang diteliti.
3. Reduksi Data
Reduksi data berarti merangkum, memilih hal yang pokok, memfokuskan pada hal yang penting, dicari pola dan temanya. Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan permahatian melalui penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.
Tahapan-tahapan reduksi data meliputi: membuat ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat gugus-gugus, membuat partisi dan menulis memo.
Dalam penelitian ini hasil dari observasi dan wawancara, harus di seleksi ulang terlebih dahulu agar hasil observasi dan wawancara tidak meluas dan terfokus kedalam penelitian yang diteliti.
4. Penarikan Kesimpulan
Dalam pengumpulan data, peneliti harus mengerti dan tanggap terhadap sesuatu yang diteliti langsung di lapangan dengan menyusun pola-pola pengarahan dan sebab akibat. Penarikan kesimpulan berupa kegiatan interpretasi, yaitu menemukan makna data yang telah disajikan.
Antara penyajian data dan penarikan kesimpulan terdapat aktivitas analisis data yang ada. Dalam pengertian ini analisis data kualitatif merupakan upaya berlanjut, berulang dan terus-menerus. Masalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi menjadi gambaran keberhasilan secara berurutan sebagai rangkaian kegiatan analisis yang terkait.
Selanjutnya data yang telah dianalisis, dijelaskan dan dimaknai dalam bentuk kata-kata untuk mendeskripsikan fakta yang ada di lapangan, pemaknaan atau untuk menjawab pertanyaan penelitian yang kemudian diambil intisarinya saja.
Berdasarkan keterangan di atas, maka setiap tahap dalam proses tersebut dilakukan untuk mendapatkan keabsahan data dengan menelaah seluruh data yang ada dari berbagai sumber yang telah didapat dari lapangan selama observasi dan wawancara.
Data yang sudah dikumpulkan oleh peneliti melalui observasi dan wawancara dikelompokan sesuai permasalahan penelitian dan disajikan dalam data reduksi.Selanjutnya, untuk memudahkan pembahasan penelitian peneliti membuat penyajian data sesuai dengan data yang dikumpulkan dan telah dikelompokan sesuai permasalahan.Peneliti memahami penyajian data untuk memudahkan dalam analisis data.Setelah data dianalisis, peneliti membuat kesimpulan dari analisis data.
3.4.1 Observasi
Menurut Sugiyono (2016:54) observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu. Adanya observasi dalam penelitian ini peneliti dapat mengetahui prosedur strategi komunikasi penyusunan pesan di media Zine sebagai eksistensi komunitas suara sumbang Bandung. Berdasarkan pemaparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa observasi merupakan kegiatan pengamatan dan pencatatan yang dilakukan oleh peneliti guna menyempurnakan penelitian untuk mencapai hasil yang maksimal.
Dalam penelitian ini, dilakukan observasi kepada PT. Asri Indah Lestari, guna mendapatkan informasi secara pengamatan peneliti mengenai strategi komunikasi wisata Papandayan dalam meningkatkan minat berkunjung masyarakat.
3.4.2 Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian kualitatif. Wawancara adalah suatu kegiatan komunikasi verbal dengan tujuan mendapatkan informasi melalui pertukaran percakapan dengan tatap muka, dimana seseorang memperoleh informasi dari yang lain.
Menurut Sugiyono (2016:194), wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti akan melaksanakan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga peneliti ingin mengetahui hal- hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil.
Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terstruktur karena peneliti menggunakan pedoman wawancara
yang disusun secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan data yang dicari.
Wawancara pada penelitian ini dilakukan pada ketua sekaligus pendiri, wakil ketua, sekretaris, bendahara dan seksi humas komunitas suara sumbang Bandung. Metode wawancara digunakan untuk memperkuat dan memperjelas data yang diperoleh yaitu data mengenai strategi komunikasi wisata Papandayan dalam meningkatkan minat berkunjung masyarakat.
3.4.3 Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain oleh subjek. Dokumentasi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan peneliti kualitatif untuk mendapatkan gambaran dari sudut pandang subjek melalui suatu media tertulis dan dokumen lainnya yang ditulis atau dibuat langsung oleh subjek yang bersangkutan.
Dengan metode ini, peneliti mengumpulkan data dari dokumen yang sudah ada, sehingga penulis dapat memperoleh catatan-catatan yang berhubungan dengan penelitian seperti : gambaran umum sekolah, struktur organisasi sekolah dan personalia, keadaan guru dan peserta didik, catatan-catatan, foto-foto dan sebagainya.
Metode dokumentasi ini dilakukan untuk mendapatkan data-data yang belum didapatkan melalui metode observasi dan wawancara.
3.5 Uji Kredibilitas Data
Uji kredibilitas data dalam penelitian kualitatif untuk mendapatkan data yang valid, reliabel, objektif, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel, dilakukan pada sampel yang mendekati jumlah populasi dan
pengumpulan serta analisis data dilakukan dengan prosedur yang benar. Banyak prosedur untuk menguji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan memperpanjang kegiatan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, trianggulasi, diskusi dengan temana sejawat, analisis kasus sejawat dan membercheck.
Kredibilitas adalah ukuran kebenaran data yang dikumpulkan, yang menggambarkan kecocokan konsep peneliti dengan hasil penelitian (Sugiyono, 2016:165).
Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti menyimpulkan bahwa kredibilitas dalam sebuah penelitian bersifat penting dengan prosedur yang benar sehingga untuk mengetahui kebenaran data yang diteliti yang peneliti kumpulkan guna menghasilkan suatu hasil penelitian yang jelas.
3.5.1 Triangulasi
Menurut Sugiyono (2016:273) bahwa: “Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahaan data yang memafaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu”. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai prosedur, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat tiga macam, yaitu triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.
1. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.
2. Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
3. Triangulasi Waktu
Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat nara sumber masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang valid sehingga lebih kredibel.
(Sugiyono, 2016).
Triangulasi data merupakan cara untuk mengetahui keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data yang diperoleh melalui wawancara, untuk mencari atau memperoleh standar kepercayaan data yang diperoleh dengan melalakukan pengecekan data, cek ulang dan cek silang pada dua atau lebih informan.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi data sumber artinya membandingkan dan merangkum kembali suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif.
3.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi merupakan komponen yang juga sama penting dengan data, karena lokasi adalah tempat dimana peneliti dapat menemukan data penelitian yang dicari dan akan dianalisis menjadi sebuah temuan penelitian. Peneliti melakukan observasi dan wawancara pada waktu sore hari sekitar pukul 17:00 WIB karena pada waktu tersebut objek penelitian atau PT. Asri Indah Lestari wisata Papandayan sedang tidak ramai sehingga memudahkan peneliti dalam melakukan observasi dan wawancara mengenai strategi komunikasi wisata Papandayan dalam meningkatkan minat berkunjung masyarakat. Peneliti menentukan lokasi penelitian di PT. Asri Indah Lestari wisata
Papandayan. Waktu penelitian terhadap PT. Asri Indah Lestari wisata Papandayan di Kabupaten Garut pada bulan Maret sampai dengan bulan Juli 2019.
Tabel 3.1
Time Schedule Penelitian
JENIS KEGIATAN
Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pengesahan Judul Pengesahan Bab 1 Pengesahan Bab 2-4 Pengumpulan
Data di
Lapangan Pengolahan dan Analisis Data
Sidang