• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

32 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang akan dipakai oleh peneliti adalah pendekatan kualitatif. Denzin dan Lincoln menjabarkan bahwa penelitian dengan pendekatan kualitatif merupakan penelitian yang memiliki karaktetistik interpretative yakni memerlukan sebuah penafsiran didalamnya dan menggunakan beberapa metode guna mengkaji masalah suatu penelitian (Mulyana, 2013). Sesuai dengan kaidah dan prinsipnya bahwa peneliti yang penelitiannya menggunakan pendekatan kualitatif mengkaji dan menafsirkan suatu hal berdasarkan pengalaman yang terjadi, lingkungan yang ditinggali, dan pemahaman akan suatu fenomena yang telah terjadi.

Penelitian ini dilakukan demi mencapai tujuan untuk memahami suatu tanda rasisme dan mendeskripsikannya menjadi makna yang terdapat pada objek penelitian yakni video game Bernama “Watch Dogs” sesuai dengan tujuan dari penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif.

3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dipakai oleh peneliti ialah jenis penelitian kualitatif interpretatif. Jenis penelitan ini adalah salah satu penelitian yang memiliki tujuan untuk memberikan pandangan suatu hal dan menjelaskan mengenai beberapa objek telitian yang sesuai atas paradigma intrepretatif (mendalam). Dasar penelitian yang digunakan adalah anasisis tentang semiologi atau semiotika dan menggunakan model yang dikembangkan oleh Roland Barthes. Sesuai definisinya, bahwa semiotika ialah kajian ilmu yang mempelajari ilmu mengenai tanda. Model analisis semiotika milik Barthes yang berlandaskan pandangan Sausure memiliki konsep yang lebih lengkap karena tidak hanya sampai pada denotasi namun berakhir di tahap mitos. Tanda secara verbal ataupun non verbal pada video game “Wathc Dogs” menjadi

(2)

33 acuan yang akan digunakan peneliti guna berfokus mengetahui tanda-tanda rasisme yang ada.

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian

Guna memperoleh tujuan penelitian, peneliti melaksanakan penelitian selama waktu 5 minggu yang akan dilaksanakan mulai pada tanggal 1 Juni 2021 hingga tanggal 7 Juli 2021. Waktu yang tercantum didasarkan atas proses pengumpulan berbagai data pendukung penelitian, yang diperlukan oleh peneliti untuk mengumpulkannya. Dengan durasi 37 hari diharapkan mampu untuk melakukan penelitian secara seksama, dan sehingga objek telitian dapat di kaji secara menyeluruh dan mendalam. Untuk tempat penelitiannya akan dikerjakan di tempat tinggal peneliti di Perumahan Sengkaling Indah 1 Nomor 89 B, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

3.4 Unit Analisis Data

Pada unit analisis data, peneliti menggunakan tanda untuk diteliti. Tanda yang dimaksud berupa tanda visual dan tanda audio yang terdapat pada video game “Watch Dogs”. Tanda visual dan tanda audio juga bisa dijabarkan seperti scene, percakapan serta ambience suara didalamnya, lokasi karkater, pakaian yang dipakai karakter, visual efek yang ditampilkan dan alur cerita yang disampaikan.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Untuk teknik pengumpulan data yang akan dipakai oleh peneliti adalah teknik dokumentasi, yakni menghimpun berbagai data-data yang diperlukan penlitian, seperti visual, audio, dialog percakapan, latar tempat, dan karakter pada video game "Watch Dogs". Setelah dikumpulkan, data akan diidentifikasi melalui setiap scene dan adegan yang ada di dalam video gam. Dimana data tersebut dianggap sebagai bentuk-bentuk rasisme pada sebuah video game bergenre Action Adventure. Nantinya scene baik secara gambar dan suara akan

(3)

34 dilakukan analisis menggunakan metode semiotika milik Roland Barthes yakni metode two order of signification.

3.6 Teknik Analisis Data

Pada teknik analisis data, peneliti akan memakai metode semiotika milik Roland Barthes yakni metode two order of signification. Metode ini terdiri atas, denotasi yakni berguna sebagai analisis tahap pertama, lalu konotasi untuk analisis tahap selanjutnya. Analisis akan dimulai setelah peneliti melakukan pengumpulan data audio visual berupa video. Dokumentasi terhadap visual yang ada didalam game yang telah dianggap mewakili bentuk dan tanda rasisme. Tahapan berikutnya melakukan analisis terhadap data video tersebut secara denotasi, namun akan sampai pada tahap konotasi, bila data dianggap memiliki cukup bukti terkait sebuah mitos yang ada.

Teknik yang telah dijelaskan, dijabarkan sebagaimana tabel dibawah ini : Tabel 3.1 Tabel Analisis Data Visual

Visual Deskripsi

Gambar

Gerak tubuh

Angle Gambar / Type of shot

Latar Properti Efek

Visual Tempat Waktu

Tabel 3.2 Tabel Analisis Data Audio Audio

Narasi/ Voice Over Dialog Percakapan Musik Efek Suara

(4)

35 Tabel 3.3 Analisis Denotasi dan Konotasi

Penanda (Signifier) Petanda (Signified) Visual : -

Audio : -

Penanda Denotatif (Denotative Signifier)

Petanda Denotatif (Denotative Signified)

Penanda Konotatif (Conotative Signifier)

Petanda Konotatif (Conotative Signified)

Keterangan pada tabel :

Deksripsi Gambar : Deskripsi berupa teks yang menggambarkan adegan didalam game

Angle Gambar : Sudut penempatan kamera terhadap subjek

Latar tempat & waktu : Deskripsi tentang kapan dan dimana adegan terjadi Properti : Segala jenis benda pendukung adegan

Efek Visual : Efek pendukung didalam gambar Dialog : Percakapan yang terjadi didalam adegan Efek Suara : Pendukung suasana berupa suara

Music : Pendukung suasana berupa suara dan memiliki ritme

Penanda : Deskripsi yang terdapat pada gambar

(5)

36 Petanda : Definisi tentang kejadian yang ada pada gambar Penanda Denotatif : Deskripsi yang terdapat pada gambar

Petanda Denotatif : Definisi tentang kejadian yang ada pada gambar Penanda Konotatif : Deskripsi yang terdapat pada gambar

Petanda Konotatif : Penjelasan makna yang terdapat pada gambar sesuai mitos yang ada di masyarakat

Untuk tahapan analisis yang akan dipakai peneliti adalah sebagai berikut : 1. Tahapan pertama, peneliti akan melakukan pengumpulan data dokumentasi

video game, baik secara visual, audio, tulisan, teks percakapan karakter setiap scene yang ada di video game "Watch Dogs", yang telah dianggap mewakili bentuk dan tanda rasisme.

2. Tahapan kedua, peneliti akan melakukan analisis data tahap pertama yakni Denotasi. Dimana tahap ini akan memaparkan tanda-tanda berupa budaya, tindakan, dan aktivitas rasisme yang terdapat pada scene video game seperti karakterisasi, penokohan dan setting tempat yang akan dimaknai secara sebenarnya dan selanjutnya akan di identifikasi melalui tahap kedua.

3. Tahapan ketiga, peneliti akan melakukan analisis tahap kedua yakni konotasi. Dalam tahap ini, setiap analisis memperoleh pengaruh dari persepsi dan perasaan dari seorang pemakna. Pemaknaan dilakukan terhadap simbol, lambang dan tanda yang ditampilkan di dalam video game. Misalnya, Gangster atau penjahat dalam game sering digambarkan dan diperankan oleh ras kulit hitam.

4. Tahapan keempat, setelah peneliti melakukan tahap denotasi dan konotasi, peneliti melanjutkan ke tahap mitos. Setelah data dianalisis, maka peneliti akan mengamati dan mencermati kemungkinan adanya mitos atau tidak.

Mitos sendiri akan muncul dikarenakan adanya jejak sejarah, kejadian tertentu, pengaruh kultural, doktrin dan stereotip tertentu, yang menjadikan hal tersebut bermakna.

(6)

37 5. Tahapan terakhir yakni, semua data yang telah dikumpulkan dan dianalisis sampai tahap mitos, akan diinterpretasikan secara menyeluruh, lalu akan ditarik sebuah kesimpulan berdasarkan data-data tadi, dimana menggunakan metode semiotik milik Roland Barthes tentang bentuk- bentuk rasisme di dalam video game "Watch Dogs".

Referensi

Dokumen terkait

Adapun judul tesis adalah “ Perbedaan Pengaruh Pemberian Infus HES dengan Berat Molekul 40 kD dan 200 kD Terhadap Plasma Prothrombin Time dan Partial Thromboplastin Time : Kajian

Sehubungan komputer memiliki sebuah server pada jalur 2 yang memiliki protokol SSH dan dapat mengakses internet maka komputer tersebut dapat mengakses internet

Desentralisasi sebagai sistem pemerintahan indonesia telah mengalami perjalanan yang sangat panjang tidak hanyak semenjak lahirnya repoblik ini, akan tetapi sejak

Rinitis vasomotor merupakan suatu gangguan fisiologik neurovaskular mukosa hidung dengan gejala hidung tersumbat, rinore yang hebat dan kadang – kadang dijumpai adanya bersin

Besi yang dililiti kawat email yang dialiri listrik DC ini akan memperkuat medan magnet dari kawat, maka dari itu besi paku ini bisa menjadi magnet, arus listrik disimpan dalam

Yogyakarta tentang perilaku berisiko kesehatan terhadap kecenderungan melakukan hubungan seksual pranikah menemukan bahwa remaja pria lebih tinggi melakukan hubungan

membukukan dana MAP dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta I pada Rekening KSP/USP Koperasi. menarik dan menerima angsuran jasa/bunga serta pembayaran angsuran