39
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif merupakan penelitian yang memperoleh penemuan yang tidak bisa diperoleh dengan menggunakan proses perhitungan atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran).
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan menggunakan pengumpulan data atau informasi diperoleh langsung dari responden.1 Penelitian yang dikerjakan terjun langsung di lapangan guna melihat keadaan yang sebenarnya dengan mendapatkan kenyataan (fakta) dan data yang dibutuhkan untuk penelitian sehingga diidentifikasi masalah sehingga mencapai tahap akhir pemecahan masalah. Penelitian ini sebagai penelitian empiris karena ingin mengetahui pandangan Nahdlatul Ulama terhadap Keputusan Bahtsul Masail dalam muktamar NU ke-28 nomor 378 tahun 1989 tentang talak di Pengadilan Agama.
B. Pendekatan Penelitian
Sesuai dengan judul dari penelitian ini "Pandangan Nahdlatul Ulama terhadap Keputusan Bahtsul Masail dalam Muktamar NU ke-28
1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), 126.
40
Nomor 378 Tahun 1989 tentang Talak di Pengadilan Agama. maka penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis sosiologi, pendekatan dengan melihat sesuatu kenyataan hukum di dalam masyarakat.
Pendekatan sosiologi hukum merupakan pendekatan yang digunakan untuk melihat aspek-aspek hukum dalam interaksi sosial di dalam masyarakat, dan berfungsi sebagai penunjang untuk mengidentifikasi dan mengklarifikasi temuan bahan non hukum bagi keperluan penelitian.2 Pendekatan ini menekankan penelitian hukum secara empiris dengan jalan terjun langsung ke lapangan dari subyek yang akan diteliti yaitu pandangan Nahdlatul Ulama terhadap Keputusan Bahtsul Masail dalam muktamar NU ke-28 nomor 378 tahun 1989 tentang talak di Pengadilan Agama.
C. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat dimana akan dilakukan kegiatan penelitian dilakukan, sesuai dengan judul "Pandangan Nahdlatul Ulama kontemporer kabupaten Blora terhadap Keputusan Bahtsul Masail dalam Muktamar NU ke-28 Nomor 378 Tahun 1989 tentang Talak di Pengadilan Agama, maka kegiatan penelitian dilakukan di Kabupaten Blora.
Pemilihan lokasi tersebut karena berdasarkan dari data badan pusat statistik pemerintah kabupaten Blora yang menyatakan kebanyakan masyarakat Blora menganut agama Islam yang mayoritas menganut
2 Zainudin Ali, Metode Penelitian Hukum (Jakarta: Sinar Grafik, 2014), 106.
41
organisasi masyarakat Nahdlatul Ulama. Banyaknya tokoh Nahdlatul Ulama atau para Ulama kontemporer di blora yang memiliki keilmuan dan berlatarbelakang yang memiliki wawasan mengenai hukum keluarga Islam. Alasan lainnya karena dalam Kabupaten Blora ini masih belum ada orang yang melakukan penelitian terkait masalah pandangan Nahdlatul Ulama terhadap Keputusan Bahtsul Masail dalam Muktamar NU ke-28 Nomor 378 Tahun 1989 tentang Talak di Pengadilan Agama. Maka penulis ingin memilih lokasi penelitian di Kabupaten Blora.
D. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian terbagi menjadi dua jenis yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.
1. Sumber data primer merupakan data-data atau bahan-bahan utama yang menjadi dasar bagi penelitian dan merupakan penyajian formal dari hasil penelitian.3 Sumber data primer yang diambil pada penelitian ini memiliki kriteria seorang tokoh Nahdlatul Ulama yang memiliki keilmuan luas mengenai permasalahan hukum keluarga terutama pada bab talak, seorang yang ikuti serta terhadap organisasi NU, seorang yang aktif dalam kegiatan Bahtsul Masail NU. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini yaitu keterangan data dari wawancara dengan tokoh Nahdlatul Ulama kontemporer di Kabupaten Blora, peneliti akan mewawancarai 6 tokoh Nahdlatul Ulama yaitu:
3 Iskandar, Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta: Gaung Persada, 2009), 118.
42
a. KH. Nor Salim Kasmani, Lc, pengasuh pondok pesantren Al-Banjari Tunjungan Blora.
b. Syihabudin Surau, pengasuh pondok pesantren Insan Gemilang Blora.
c. K. Halim, guru Madrasah Aliyah Khozin Blora.
d. Sirojut Tholibin Syihabudin, Lc, pengasuh pondok pesantren Al-Muawanah Korowulung.
e. KH. Maghfur Ibrahim, pengasuh pondok pesantren Walisongo Kedungtuban, Blora.
f. Sofii, S. Pd.I, Penghulu KUA Randublatung
2. Sumber data sekunder merupakan bahan-bahan yang memberikan penjelasan tambahan dari sumber data primer.4 Sumber data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini yaitu undang- undang, buku-buku, skripsi, jurnal artikel dan lainnya yang membahas tentang talak, dasar hukum, rukun dan syarat, macam- macam talak.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang benar akan menghasilkan data yang menyandang kualitas tinggi. Oleh karenanya dalam tahap pengumpulan data tidak boleh salah dan harus teliti sesuai dengan tahap-
4 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek , 86.
43
tahap penelitian kualitatif.5 Pada umumnya data dalam penelitian kualitatif dapat dikumpulkan melalui pengamatan, wawancara, dan dokumentasi.
1. Teknik wawancara
Wawancara merupakan teknik paling penting dalam proses penggalian data melalui percakapan yang dilakukan untuk mendapat jawaban dari permasalahan yang diteliti, dari beberapa pihak. Jenis wawancara informal yang digunakan sebagai salah satu teknik dalam pengumpulan data, yaitu wawancara mendalam (In-depth interviewing).
Wawancara mendalam merupakan teknik pengumpulan data yang mendasar yang digunakan dalam penelitian lapangan ini.
Wawancara mendalam merupakan wawancara yang dilakukan dengan menarik dan terbuka, tidak tegang, dan tidak pada waktu yang formal. Wawancara ini dilakukan secara terus-menerus pada informan yang sama, yaitu pertanyaan tentang fakta dari peristiwa atau aktivitas, dan opini.
Wawancara ini peneliti lakukan dengan tokoh Nahdlatul Ulama kontemporer, ulama yaitu seseorang yang memiliki ilmu seorang pewaris nabi dan rasul yang memiliki tugas bertanggung jawab bagi kehidupan di dunia. Kontemporer yaitu masa kini, berubah menuju kebaikan. Jadi ulama kontemporer yaitu ulama yang memiliki ilmu dengan menggunakan metode yang
5 V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian Lengkap, Praktis, dan Mudah Dipahami (Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2021), 33.
44
disesuaikan pada era sekarang ini, berorientasi pada pemikiran- pemikiran baru sebagai pembaruan dari pemikiran terdahulu.6
Dalam penelitian ini akan mewawancarai tokoh NU kontemporer di Kabupaten Blora guna menggali informasi terkait pandangan Nahdlatul Ulama terhadap keputusan bahtsul masail dalam muktamar NU ke-28 nomor 378 tahun 1989 tentang talak di Pengadilan.
2. Teknik Dokumentasi
Dokumen digunakan sebagai sumber dan banyak dimanfaatkan oleh peneliti, terutama digunakan untuk menafsirkan, menguji, dan bahkan untuk meramalkan. Dokumentasi juga diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang secara tidak langsung ditunjukkan kepada subjek dalam penelitian. Dokumen yang diteliti dapat berupa dokumen resmi seperti surat instruksi, surat dokumen, dan lain-lain. Sedangkan dokumen tidak resmi ialah seperti surat nota, dan surat pribadi.
Dokumentasi dalam penelitian kualitatif merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan dan wawancara.
Dalam studi dokumentasi yakni mengumpulkan data dan dokumen.7 Peneliti mengumpulkan dokumen fatwa Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama dalam Muktamar NU-ke 28 di Pondok Al- Munawir Krapyak Yogyakarta pada buku Ahkam Fuqaha Solusi
6 Mutrofin, ‘Ulama Indonesia Kontemporer (Peran, Tipologi, dan Peemikiran)”, Jurnal Dinamika Penelitian: Media Komunikasi Sosial Keagamaan, Vol. 19, No. 1, Juli 2019, 109.
7 Farida Nugrahani, Metodologi Penelitian Kualitatif (Surakarta: 2014), 133.
45
Aktual Problematika Hukum Islam Keputusan Muktamar, Munas dan Konbes Nahdlatul Ulama (1926-2015).
F. Metode Analisis Data
Analisis data merupakan suatu kegiatan guna mengatur, mengelompokkan, dan mengkategorikannya sehingga dapat diperoleh suatu hasil berdasarkan permasalahan yang akan diselesaikan.8 Analisis data yaitu proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari wawancara, observasi dan bahan-bahan lainnya, sehingga dapat dipahami dan hasilnya dapat diinformasikan kepada masyarakat.9 Analisis penelitian yuridis sosiologis yaitu dengan mengamati suatu kenyataan hukum untuk melihat aspek-aspek dalam intraksi sosial di dalam masyarakat, selanjutnya dijelaskan dan dianalisis secara deskriptif kualitatif untuk mendapat gambaran sepenuhnya mengenai pandangan tokoh Nahdlatul Ulama kabupaten Blora.
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini ialah membuat gamabaran faktual dan sistematika serta analisis datanya dilakukan melalui tiga cara yakni reduksi data, paparan data atau penyajian data, dan penarikan kesimpulan yang akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Reduksi Data yaitu suatu proses pemilihan, merangkum, memfokuskan yang hal lebih penting dari hasil penelitian lapangan. Proses reduksi data ini berlangsung secara terus menerus
8 Suwartono, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian (Yogyakarta: CV Andi Ofset, 2014), 50.
9 Afifudin, dan Beni Ahmad Saebani, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung, Pustaka Setia, 2012), 47.
46
selama penelitian berlangsung, bahkan sebelum data terkumpul yang terlihat dari kerangka penelitian konseptual, pendekatan yang dipilih peneliti sebagai pengumpulan data dan permasalahan studi.
2. Paparan data atau penyajian data yaitu suatu kegiatan ketika mengumpulkan informasi disusun secara inti, ringkas, singkat, dan bagan, guna untuk mempermudah memahami apa yang terjadi, sehingga mudah untuk merencanakan penelitian selanjutnya dan memberi kemungkinan akan adanya suatu penarikan kesimpulan.
3. Penarikan kesimpulan yaitu upaya yang dilakukan peneliti selama meneliti di lapangan serta ditinjau ulang data tersebut untuk diuji kebenaran, kecocokannya, keabsahannya dan kekokohannya. Dari awal pengumpulan data, peneliti kualitatif yang masih bersifat sementara dan kesimpulan akan berubah apabila temuan bukti- bukti telah kuat juga mendukung data pada tahap pengumpulan data dan seterusnya sehingga sampai tahap penarikan kesimpulan.10
10 Umar Sidiq dan Miftachul Choiri, Metode Penelitian Kualitatif di Bidang Pendidikan (Ponorogo: CV. Nata Karya, 2019), 67.