• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti ialah penelitian tindakan kelas (classroom action research), dengan jenis model pembelajaran kolaboratif. Jenis penelitian kolaboratif yaitu hadirnya suatu kerja sama dangan pihak guru dengan peneliti. Peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan dibantu oleh kolabolator yaitu guru kelas 4 SDN Blotongan 01 Salatiga. Melalui kolaborasi ini diharapkan penelitian bisa berjalan dengan baik sesuai dengan hipotesis tindakan pada bab sebelumnya.

Penelitian tindakan ini dikumpulkan dengan dua jenis data, yaitu kuantitatif dan kualitatif. Data tersebut digunakan untuk menggambarkan perubahan yang terjadi, baik perubahan kinerja siswa, kinerja guru, dan perubahan di kelas. Data kuantitatif berupa hasil belajar matematika siswa. Kemudian, data kualitatif adalah kalimat–kalimat yang menggambarkan ekspresi siswa tentang tingkat pemahamannya, antusiasnya, kepercayaan diri, motivasi bisa dikataakan dengan aspek efektif atau sikap.

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini direncanakan dengan menggunakan desain pembelajaran menurut Suharsimi Arikunto, 2010: 17 yang mana satu siklusnya terdiri dari tiga tahapan yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan dan pengamatan, serta (3) refleksi.

3.2 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.2.1 Setting Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas 4 SDN Blotongan 01 Salatiga semester 1 tahun pelajaran 2016/2017. Letak SD ini ialah diseberang jalan raya Semarang- Solo, tepatnya di jalan Tegalombo RT.07 RW.03. Lokasi sekolah ini berada di satu komplek dengan SDN Blotongan 02 Salatiga. Sekolah ini berdampingan dengan pemukiman penduduk, di sekolah ini terdapat lapangan sepak bola, lapangan tersebut sering digunakan siswa untuk nelakukan kegiatan olahraga dan bermain ketika waktu istirahat. Alasan peneliti mengambil lokasi ini dengan

(2)

mempertimbangkan relasi yang sudah cukup baik dengan pihak sekolah khususnya guru yang mengajar dikelas 4, dengan relasi yang baik sehingga mudah untuk memperoleh data yang dibutuhkan, waktu yang diperoleh oleh peneliti relatif lama. Jarak tempat tinggal peneliti dengan SD relatif jauh namun karena transportasi yang memadai peneliti berani untuk mengambil tempat yang jaraknya relatif jauh.

3.2.2 Karakteristik Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian yang akan dilakukan ialah siswa kelas 4 SDN Blotongan 01 Salatiga semester 1 tahun pelajaran 2016/2017 jumlah keseluruhan siswannya ialah 23 siswa dengan jumlah laki-laki 16 dan jumlah siswa perempuan ialah 7. Siswa kelas 4 SDN Blotongan 01 ini berasal dari latar belakang keluarga dan ekonomi yang berbeda, asal daerah mereka pun berbeda antara siswa satu dengan yang lainnya. Ada yang berasal dari kota maupun desa. Dari berbagai karakteristik yang berbeda ini, menimbulkan dampak untuk siswa saat belajar. Siswa yang berasal dari kota terkesan lebih aktif namun yang dari desa bisa di katakan sebagian kecil masih kurang aktif dalam pembelajaran, biasannya siswa yang berasal dari desa itu lebih pemalu dari siswa kota. Oleh karena itu, kesadaran untuk berpartisipasi aktif di dalam kelas masih kurang untuk kelas 4. Penelitian ini tak lepas dari bantuan guru kolabolator. Guru kolaborator dalam penelitian ini adalah guru kelas 4 bernama Rukamti S.Pd. Ibu Rukamti S.Pd sudah memiliki masa kerja yang lama pertama menjadi guru kelas 2 dan dipindah dikelas 4. Sebagian besar peneliti yang mengajar di kelas 4 menerapkan model pembelajaran TGT berbantuan permainan kipas pecahan. Guru memberikan hak penuh kepada peneliti untuk mengajar, hal tersebut dikarenakan peneliti sudah melaksanakan PPL selama 3 bulan. Peneliti sudah mengenali karakteristik siswa kelas 4 sehingga guru percaya bahwa peneliti mampu mengajar sendiri. Guru sebagai kolabolator bertugas untuk mengawasi pembelajaran yang belangsung serta membantu observer untuk mengamati siswa.

(3)

3.3 Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan selama tiga bulan yaitu bulan September sampai Desember semester I Tahun pelajaran 2016/2017. Pada bulan September sampai Oktober peneliti melakukan persiapan. Bulan November mulai melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan siklus I dan siklus II. Mulai bulan Desember peneliti membuat laporan hasil penelitian.

Tabel 04

Pelaksanaan Tindakan Kelas (PTK)

No. Tahap Kegiatan

Bulan /Tahun 2016

September Oktober November Desember Januari 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Pengajuan proposal 2. Perencanaa n pelaksanaan observasi 3. Pelaksanaan observasi prasiklus 4. Persiapan penelitian siklus 1 dan 2 5. Pelaksanaan penelitian siklus 1 6. Pelaksanaan penelitian siklus 2 7. Pengolahan data berdasarkan penelitian siklus 1 dan 2 yang telah di laksanakan

(4)

3.4 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasioanal

Variabel merupakan suatu yang bersikap berubah-ubah dan tidak tetap, sehingga variabel ini dapat berubah seiring perkembangan. Variabel dibagi menjadi dua yang sering dikatahui yaitu variabel bebas dan variabel tetap. Variabel terikat atau variabel tergantung adalah variabel yang memberikan reaksi/respon jika dihubungkan dengan variabel bebas.Variabel tergantung merupakan variabel yang diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel.

3.4.1 Variabel Bebas (X)

Variabel bebas dari penelitian tindakan yang akan dilakukan adalah model pembelajaran TGT berbantuan permainan kipas pecahan. TGT adalah suatu model pembelajaran pembelajaran terdiri dari pengajaran (teaching), belajar dalam tim (team study), dan pertandingan akademik (game tournament) dikolaborasikan dengan permainan kipas pecahan.

3.4.2 Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keaktifan belajar dan hasil belajar matematika. Keaktifan belajar adalah aktivitas yang dilakukan oleh siswa melalui interaksi dalam proses pembelajaran saat berlangsung. Hasil belajar adalah skor hasil belajar matematika siswa kelas 4 setelah mengerjakan soal berkenaan dengan materi bilangan pecahan dan urutannya. Hal yang berkaitan dengan skor hasil belajar siswa merupakan ranah kognitif dalam pembelajaran.

3.5 Rencana Tindakan

Recana yang akan dilakukan guru saat pelaksanaan tindakan kelas ialah merencanakan, pelaksanaan dan pengamatan, dan refleksi. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini direncanakan dengan dua siklus (Suharsimi Arikunto, 2010: 17) satu siklus terdiri dari tiga tahapan yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan dan pengamatan, serta (3) refleksi.

(5)

Adapun alur pelaksanaan tindakan kelas siklus 1 dan 2 dapat dilihat pada bagan berikut ini.

Gambar 03

Alur Pelaksanaan Siklus 1 dan 2 (Suharsimi Arikunto 2010:17)

Keterangan :

Penelitian tindakan ini dilakukan melalui 2 siklus yang mana siklus 1 dimulai dari perencanaan pembelajaran kemudian kegiatan pelaksanaan sekaligus pengamatan kegiatan terakhir yaitu diadakan suatu refleksi setelah diadakan pembelajaran. Alur siklus 2 sama dengan siklus 1, siklus 2 dimulai dari perencanaan pembelajaran, kemudian pelaksanaan sekaligus pengamatan, kemudian diadakan refleksi setelah pembelajaran. Siklus 2 yaitu untuk memperbaiki proses pembelajaran yang sebelumnya. Jika 2 siklus belum tuntas, dapat menggunakan 3 siklus yaitu kembali ke kegiatan perencanaan.

3.5.1 Siklus I

Kegiatan pembelajaran pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan. Pada siklus I materi yang diajarkan adalah tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan. Pada pertemuan pertama rencana yang disusun membahas tentang pengenalan pecahan khususnya untuk pengertian. Pertemuan kedua membahas tentang penyederhanaan penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan penyebut sama. Pada pertemuan ketiga khusus untuk melakukan evaluasi ketika siklus I.

Perencanaan Perencanaan Pelaksanaan dan Pengamatan Refleksi Pelaksanaan dan Pengamatan Perencanaan Pelaksanaan dan Pengamatan Refleksi Refleksi

(6)

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini yang akan dilakukan ialah berikut ini.

a. Menentukan kelas yang akan digunakan untuk penelitian, waktu penelitian akan dilakukan, dan guru kolabolator.

b. Menentukan SK dan KD dengan guru kolabolator c. Koordinasi dengan observer

d. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan model pembelajaran TGT berbantuan kipas pecahan.

e. Melakukan koordinasi yang baik dan bekerjasama dengan guru kelas untuk memecahkan permasalahan yang terjadi berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan.

f. Menyiapkan alat dan bahan pelajaran yang berfungsi untuk membantu dalam kegiatan melakukan pengamatan.

g. Menyusun lembar observer/guru pendamping peneliti sebagai observer kedua terhadap guru aktivitas guru kelas selama kegiatan belajar berlangsung.

h. Penyusunan asesmen atau penelitian yaitu menggunakan tes dan hasil observasi.

2. Pelaksanaan dan Observasi

Pelaksanaan pembelajaran ini harus sesuai dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Kegiatan pembelajaran pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan. Pada siklus I ini materi yang diajarkan adalah tentang pengenalan terhadap pecahan pembelajarannya menggunakan TGT berbantuan permainan kipas pecahan . Satu kali pertemuan waktunya ialah 2 x 35 menit. Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan TGT berbantuan permainan kipas pecahan pada tabel 05 .

(7)

Tabel 05

Langkah-Langkah Pembelajaran TGT Berbantuan Permainan Kipas Pecahan Siklus 1

Kegiatan Langkah kegiatan Waktu

Pertemuan 1

Pendahuluan 1. Guru mengajak siswa untuk berdoa atau salam. 2. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik

untuk mengikuti proses pembelajaran.

3. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.

4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan diapai.

5. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus

( apersepsi)

Apersepsi : pernahkah kalian mendengar tentang pecahan?

10 menit

Inti Eksplorasi

6. Guru menampilkan gambar tentang pecahan pada power point

7. Siswa mengamati gambar di power point

8. Guru memberikan pertanyaan – pertanyaan tentang pengertian, letak bilangan, membedakan dan mengurutkan suatu bilangan.

9. Siswa menjawab pertanyaan tentang pengertian pecahan

10. Siswa menjawab pertanyaan tentang pembagian suatu pecahan

11. Siswa menjawab pertanyaan tentang letak suatu bilangan

12. Siswa menentukan perbedaan dan pengurutan bilangan pecahan.

13. Guru menuliskan dipapan tulis.

Elaborasi

14. Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok yaitu kelompok A,B,C,D dan E yang terdiri dari siswa yang berkemampuan tinggi, rendah dan sedang.

15. Guru memberikan kipas berukuran besar pada tiap kelompok

16. Tiap kelompok mempunyai satu kipas besar yang berisi 5 kipas kecil yang berisi soal dengan warna kipas yang berbeda.

17. Kelompok mencari kipas yang sama warna, sesuai kipas yang besar. Sehingga, soal mereka benar dan tepat.

18. Siswa diberi 2 menit untuk menentukan jawaban nomor 1

(8)

19. Kelompok mengerjakan soal dengan cepat, siapa yang tercepat boleh mengangkat tangan menyebutkan nama kelompok.

20. Kelompok yang sudah mengangkat tangan tapi tidak bisa menjawab atau jawabannya salah boleh di lempar ke kelompok lain.

21. Jika tidak ada yang bisa menjawab soal nomor tersebut dianggap hangus.

Konfirmasi

22. Kelompok tercepat boleh maju kedepan dan mempresentasikan jawabannya.

23. Satu soal skornya adalah 20, jadi 5 benar semua total skor adalah 100.

24. Kelompok yang memperoleh skor terbanyak akan memperoleh hadiah.

25. Penyerahan hadiah kepada kelompok terkuat. 26. Guru bertanya apa ada yang kurang jelas.

Penutup

27. Guru dan siswa membuat simpulan atau rangkuman pembelajaran.

28. Melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

29. Siswa memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

30. Siswa dan guru merencanakan tindak lanjut remidi dan pengayaan

31. Guru menyampaikan rencana pembelajaran padapertemuan berikutnya.

32. Kegiatan terakhir guru dengan siswa berdoa

15 menit

Pertemuan 2

Pendahuluan 1. Guru mengajak siswa untuk berdoa atau salam. 2. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik

untuk mengikuti proses pembelajaran.

3. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.

4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.

5. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus

( apersepsi)

Apersepsi : guru mengulas pelajaran pertemuan kemarin, guru bertanya siapa yang pernah mengurutkan suatu bilangan ?

10 menit

Inti Eksplorasi

6. Guru menampilkan gambar tentang mengurutkan suatu pecahan dan membandingkan pada power point.

7. Siswa mengamati gambar di power point

8. Guru memberikan pertanyaan – pertanyaan tentang pengurutan dan membandingkan suatu bilangan. 9. Siswa menjawab pertanyaan tentang cara

pengurutan bilangan dari yang terbesar maupun

(9)

sebaliknya.

10. Siswa menjawab pertanyaan tentang membandingkan suatu bilangan.

11. Guru menuliskan dipapan tulis.

Elaborasi

12. Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok yaitu kelompok A,B,C,D dan E yang terdiri dari siswa yang berkemampuan tinggi, rendah dan sedang.

13. Guru memberikan kipas berukuran besar pada tiap kelompok

14. Tiap kelompok mempunyai satu kipas besar yang berisi 5 kipas kecil yang berisi soal dengan warna kipas yang berbeda.

15. Kelompok mencari kipas yang sama warna, sesuai kipas yang besar. Sehingga, soal mereka benar dan tepat.

16. Siswa diberi 2 menit untuk menentukan jawaban nomor 1

17. Kelompok mengerjakan soal dengan cepat,siapa yang tercepat boleh mengangkat tangan menyebutkan nama kelompok.

18. Kelompok yang sudah mengangkat tangan tapi tidak bisa menjawab atau jawabannya salah boleh di lempar ke kelompok lain.

19. Jika tidak ada yang bisa menjawab soal nomor tersebut dianggap hangus.

Konfirmasi

20. Kelompok tercepat boleh maju kedepan dan mempresentasikan jawabannya.

21. Satu soal skornya adalah 20, jadi 5 benar semua total skor adalah100.

22. Kelompok yang memperoleh skor terbanyak akan memperoleh hadiah.

23. Penyerahan hadiah kepada kelompok terkuat.

24. Guru memberikan semangat kepada kelompok yang belum memperoleh hadiah.

25. Guru bertanya apa ada yang kurang jelas.

Penutup 26. Guru bertanya apakah ada materi yang kurang jelas 27. Siswa bersama dengan guru merangkum materi ajar 28. Siswa bersama dengan guru merefleksi materi ajar 29. Guru memberi soal evaluasi

30. Guru menganalisis hasil evaluasi

31. Guru memberikan soal-soal remidi bagi yang belum tuntas

32. Guru memberikan soal pengayaan bagi yang sudah tuntas

33. Salam penutup

20 menit

Pertemuan 3

Pendahuluan 1. Guru mengajak siswa untuk berdoa atau salam. 2. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik

untuk mengikuti proses pembelajaran.

3. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.

(10)

4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan diapai.

5. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus ( apersepsi)

Apersepsi : guru mengulas pelajaran pertemuan kemarin, guru bertanya siapa yang sudah belajar dirumah ? sudah siap melakukan evaluasi hari ini ?

Inti Eksplorasi

6. Guru dan siswa bertanya jawab mengulang materi 15 menit

7. Siswa memberi umpan balik tentang materi pecahan yang diulang

8. Guru menyampaikan cara pengerjaan soal evalusi 9. Siswa mendengarkan dengan baik dan mempersiapkan

alat tulis.

Elaborasi

10. Guru membagikan soal evalusi

11. Siswa mengerjakan soal evalusi sesuai dengan waktu yang ditentukan

12. Guru mengawasi siswa yang mengerjakan soal 13. Siswa mengerjakan sendiri- sendiri

14. Siswa boleh bertanya jika ada soal yang kurang jelas pada bu guru.

Konfirmasi

15. Kelompok yang sudah selesai boleh mengumpulkan hasil kerjaannya.

16. Guru menunggu sampai semua terkumpul.

50 menit

Penutup 17. Guru bertanya apakah ada materi yang kurang jelas 18. Siswa bersama dengan guru merangkum materi ajar 19. Siswa bersama dengan guru merefleksi materi ajar 20. Guru memberikan soal-soal remidi bagi yang belum

tuntas

21. Guru memberikan soal pengayaan bagi yang sudah tuntas

22. Salam penutup

10 menit

3. Refleksi

Refleski dilakukan di kegiatan akhir pertemuan pada siklus I. Yang mana, pada kegiatan ini lebih condong ke evaluasi, apakah kekurangan pada pertemuan satu maupun pertemuan ke dua. Kekurangan dalam proses pembelajaran pada tahap satu dapat diperbaiki pada tahap pertemuan kedua. Sedangkan untuk kelebihan pada tahap 2 dapat dipertahankan, sehingga hasil pembelajaran selalu meningkat.

1.5.2 Siklus II

Siklus 2 dapat dilakukan karena belum tercapainya indikator kinerja. Siklus 2 dilaksanakan 3 kali pertemuan sama seperti siklus 1. Materi yang disampaikanadalah

(11)

indikator dari KD 6.2. Peertemuan 1 membahas tentang letak suatu bilangan, pertemuan 2 membahas tentang pengurangan dan penjumlahan campuran serta pemecahan masalah. Pertemuan 3 tidak membahas materi melainkan hanya mengulas sedikit karena dikhususkan untuk mengerjakan tes formatif siklus 2. Berdasarkan dari uraian refleksi serta kerjasama dengan kolabolator peneliti menyusun perencanaan pembelajaran untuk siklus II. Yang mana, akan diuraikan pada langkah-langkah berikut ini.

1. Perencanaan

1) Permasalahan dapat diperoleh dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus I, sehingga rumusannya pun harus disesuaikan dengan permasalahan pada kegiatan pembelajaran siklus I.

2) Merancang kembali RPP, lembar observasi serta soal- soal yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.

2. Pelaksanaan dan Observasi

Pembelajaran pada siklus ke II terdiri dari 3 pertemuan, yang mana alokasi waktu yang digunakan ialah 2 x 35 menit setiap pertemuannya. Pada siklus II ini meteri yang akan dibahas ialah tentang perkalian dan pembagian pecahan. Pada pertemuan pertama rencanannya ialah membahas materi tentang perkalian pecahan. Pada pertemuan ke 2 membahas tentang pembagian pecahan sedangkan untuk pertemuan terakhir yaitu ketiga membahas tentang pembagian pecahan. Pada pertemuan akhir kegiatan pembelajaran akan dilakukan evaluasi yang berfungsi untuk mengetahui kekurangan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Adapun langkah- langkah pembelajaran menggunakan TGT berbantuan kipas pecahan dapat dilihat pada tabel 06.

Tabel 06

Langkah-Langkah Pembelajaran TGT Berbantuan Permainan Kipas Pecahan Siklus 2

Kegiatan Langkah kegiatan Waktu

(12)

Pendahuluan 1. Guru mengajak siswa untuk berdoa atau salam.

2. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.

3. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.

4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.

5. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus

( apersepsi)

Apersepsi : guru membahas materi yang sebelumnya, guru bertanya siapakah yang tahu pecahan senilai itu yang seperti apa? Bagaimana penyederhanaan pecahan ? Bagaimana cara menjumlahkan pecahan ?

10 menit

Inti Eksplorasi

6. Guru memasang alat peraga dengan menggunakan penjumlahan serta media pembelajaran.

7. Siswa mengamati alat peraga dan media tersebut. 8. Siswa bertanya jika belum paham yang diamati

9. Siswa bertanya jawab dengan guru mengenai yang diamati siswa.

10. Siswa menentukan pecahan senilai 11. Menyederhanakan suatu pecahan

12. Siswa menjumlahkan pecahan sama penyebut dan beda penyebut.

13. Guru dan siswa membahas bersama.

Elaborasi

14. Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok yaitu kelompok A,B,C,D dan E yang terdiri dari siswa yang berkemampuan tinggi, rendah dan sedang.

15. Guru memberikan kipas berukuran besar pada tiap kelompok

16. Tiap kelompok mempunyai satu kipas besar yang berisi 5 kipas kecil yang berisi soal dengan warna kipas yang berbeda.

17. Kelompok mencari kipas yang sama warna, sesuai kipas yang besar. Sehingga, soal mereka benar dan tepat.

18. Siswa diberi 2 menit untuk menentukan jawaban nomor 1 19. Kelompok mengerjakan soal dengan cepat,siapa yang

tercepat boleh mengangkat tangan menyebutkan nama kelompok.

20. Kelompok yang sudah mengangkat tangan tapi tidak bisa menjawab atau jawabannya salah boleh di lempar ke kelompok lain.

21. Jika tidak ada yang bisa menjawab soal nomor tersebut dianggap hangus.

Konfirmasi

22. Kelompok tercepat boleh maju kedepan dan

40 menit

(13)

mempresentasikan jawabannya.

23. Satu soal skornya adalah 20, jadi 5 benar semua total skor adalah 100.

24. Kelompok yang memperoleh skor terbanyak akan memperoleh hadiah.

25. Penyerahan hadiah kepada kelompok terkuat. 26. Guru bertanya apa ada yang kurang jelas.

Penutup

27. Guru dan siswa membuat simpulan atau rangkuman pembelajaran.

28. Melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

29. Siswa memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

30. Siswa dan guru merencanakan tindak lanjut remidi dan pengayaan

31. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

32. Kegiatan terakhir guru dengan siswa berdoa

20 menit

Pertemuan 2

Pendahuluan 1. Guru mengajak siswa untuk berdoa atau salam.

2. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.

3. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.

4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.

5. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus

( apersepsi)

Apersepsi : guru membahas materi yang sebelumnya, guru bertanya siapakah yang sudah bisa mengurangkan suatu pecahan? Bagimana cara menyelesaikan soal campuran pecahan ? Bagaimana jika ada soal cerita ?

10 menit

Inti Eksplorasi

6. Guru memasang alat peraga dengan menggunakan penjumlahan serta media pembelajaran.

7. Siswa mengamati alat peraga dan media tersebut. 8. Siswa bertanya jika belum paham yang diamati

9. Siswa bertanya jawab dengan guru mengenai yang diamati siswa.

10. Siswa menentukan pengurangan pecahan 11. Siswa menentukan campuran pecahan 12. Siswa dan guru membahas bersama

Elaborasi

13. Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok yaitu kelompok A,B,C,D dan E yang terdiri dari siswa yang berkemampuan tinggi, rendah dan sedang.

14. Guru memberikan kipas berukuran besar pada tiap

40 menit

(14)

kelompok

15. Tiap kelompok mempunyai satu kipas besar yang berisi 5 kipas kecil yang berisi soal dengan warna kipas yang berbeda.

16. Kelompok mencari kipas yang sama warna, sesuai kipas yang besar. Sehingga, soal mereka benar dan tepat.

17. Siswa diberi 2 menit untuk menentukan jawaban nomor 1 18. Kelompok mengerjakan soal dengan cepat,siapa yang

tercepat boleh mengangkat tangan menyebutkan nama kelompok.

19. Kelompok yang sudah mengangkat tangan tapi tidak bisa menjawab atau jawabannya salah boleh di lempar ke kelompok lain.

20. Jika tidak ada yang bisa menjawab soal nomor tersebut dianggap hangus.

Konfirmasi

21. Kelompok tercepat boleh maju kedepan dan mempresentasikan jawabannya.

22. Satu soal skornya adalah 20, jadi 5 benar semua total skor adalah 100.

23. Kelompok yang memperoleh skor terbanyak akan memperoleh hadiah.

24. Penyerahan hadiah kepada kelompok terkuat. 25. Guru bertanya apa ada yang kurang jelas.

Penutup

26. Guru dan siswa membuat simpulan atau rangkuman pembelajaran.

27. Melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

28. Siswa memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

29. Siswa dan guru merencanakan tindak lanjut remidi dan pengayaan

30. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Kegiatan terakhir guru dengan siswa berdoa

20 menit

Pertemuan 3

Pendahuluan 1. Guru mengajak siswa untuk berdoa atau salam.

2. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.

3. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.

4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.

5. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus

( apersepsi)

Apersepsi : guru mengulas pelajaran pertemuan kemarin, guru bertanya siapa yang sudah belajar dirumah ? sudah siap melakukan evaluasi hari ini ?

10 menit

Inti Eksplorasi

6. Guru bersama siswa bertanya jawab tentang materi yang

50 menit

(15)

sudah dipelajari selama 15 menit.

7. Guru menyampaikan cara pengerjaan soal evalusi 8. Siswa mendengarkan dengan baik

9. Siswa mengeluarkan alat tulis

Elaborasi

10. Guru membagikan soal evaluasi

11. Siswa mengerjakan soal evaluasi sesuai dengan waktu yang ditentukan

12. Guru mengawasi siswa yang mengerjakan soal 13. Siswa mengerjakan sendiri- sendiri

14. Siswa boleh bertanya jika ada soal yang kurang jelas pada bu guru.

Konfirmasi

15. Kelompok yang sudah selesai boleh mengumpulkan hasil kerjaannya.

16. Guru menunggu sampai semua terkumpul.

17. Guru bertanya apakah ada siswa yang kurang paham dengan materi pecahan.

Penutup 18. Guru dan siswa membuat simpulan atau rangkuman pembelajaran.

19. Melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

20. Siswa memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

21. Siswa dan guru merencanakan tindak lanjut remidi dan pengayaan

22. Guru menyampaikan rencana pembelajaran padapertemuan berikutnya.

23. Kegiatan terakhir guru dengan siswa berdoa

10 menit

3. Refleksi

Berdasarkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan pengajar atau guru bersama observer akan melakukan suatu evaluasi mengenai kekurangan dan kelebihan pembelajaran yang telah dilakukan untuk memperbaiki pertemuan berikutnya.

3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang baik perlu adanya penyusunan data dengan menggunakan teknik pengumpulan data dan instrumen pengumpulan data yang diuraikan sebagai berikut :

(16)

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data

3.6.1.1 Teknik Pengumpulan Data Variabel Bebas

Teknik pengumpulan data model TGT permainan kipas pecahan yaitu menggunakan observasi atau pengamatan. Observasi merupakan suatu cara yang sering digunakan untuk mengukur banyak aspek misalnya tingkah laku individu ataupun suatu proses dalam kegiatan tertentu yang dapat diamati, apakah itu kegiatan yang sesungguhnya maupun yang direncanakan atau dibuat oleh perencana. Peran observasi dalam penelitian ini ialah untuk mengamati tindakan guru serta bagaimana siswa merespon guru dan menerima materi dalam proses pembelajaran matematika. Kolabolator adalah salah satu pengamat yang akan mengamati langsung pengajaran yang dilakukan oleh guru, sehingga yang diamati bukan hanya guru namun juga siswa secara menyeluruh. Kegiatan pengamatan atau ovservasi ini dilakukan ketika pembelajaran atau tindakan itu berlangsung.

3.6.1.2 Teknik Pengumpulan Data Variabel Terikat

Pengumpulan data pada variabel terikat mempunyai 2 teknik pengumpulan data yaitu tes dan nontes karena variabel terikat dalam penelitian ini ada dua yaitu keaktifan belajar siswa serta hasil belajar yang diuraikan berikut ini.

1. Keaktifan belajar : menggunakan nontes yaitu observasi dalam pengumpulan data karena observasi cocok untuk mengukur sikap dan tingkah laku individu serta sering digunakan oleh banyak orang dalam penelitian.

2. Hasil belajar : pengumpulan data untuk hasil belajar akan menggunakan teknik tes. Tes yang digunakan adalah berasal dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Tes ini berfungsi untuk mengukur kempuan siswa dalam menguasi materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Tes ini gunanya untuk mengukur pengetahuan siswa yang sering kita dengar dengan aspek kognitif.

(17)

3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data

Pengambilan data yang dibutuhkan oleh peneliti membutuhkan suatu susunan instrumen dalam bentuk tes maupun nontes yaitu. Instrumen yang diperlukan ialah instrumen dalam bentuk observasi dan tes. Instrumen ini akan diuraiakan berdasarkan variabel yang telah ditentukan oleh peneliti.

3.6.2.1Instrumen Pengumpulan Data Variabel Bebas

Instrumen pengumpulan data untuk variabel bebas ialah lembar observasi. Lembar observasi yang telah dibuat digunakan untuk mengukur kegiatan atau aktivitas guru dalam menerapkan TGT dalam pembelajaran serta bagaimana respon siswa dalam menerima materi pembelajaran. Kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan tahap pembelajaran TGT baik dari kegiatan awal, kegiatan inti sampai kegiatan penutup.

Tabel 07

Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Model TGT Berbantuan Permainan Kipas Pecahan

No. Langkah- Langkah TGT

Indikator Item

Pra pembelajaran

1 Guru mempersiapkan ruang,alat, dan media

pembelajaran

1

2 Guru meminta siswa mengeluarkan alat tulis 2

Pendahuluan

3 Guru mengawali pembelajaran pembelajaran

dengan mengucap salam dan mengabsen siswa.

3 4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai

4 5 Guru menyampaikan apersepsi dengan bertanya

tentang pecahan 5 Inti 6 Menyampaikan informasi (presentasi klasikal)

Guru menampilkan gambar pecahan pada slide power point

6 7 Guru bertanya kepada siswa tentang gambar

pecahan yang diamati.

7 8 Guru menjelaskan materi tentang pecahan dan

memberi contoh.

(18)

9 Pembentukan tim atau kelompok

Guru membagi siswa menjadi 4 – 5 kelompok. 9 10 Guru menjelaskan mengenai kegiatan yang akan

dilakukan oleh kelompok.

10 11 Permainan (Games

tournament)

Guru menjelaskan aturan permainan. 11 12 Guru membagi LKS (Kipas besar yang berisi 5

kepas kecil berisi soal)

12

13 Guru memberi aba- aba untuk melakukan

permainan /game dengan aba-aba “ Siap “dan “ Mulai”

13

14 Guru membimbing siswa untuk membimbing siswa untuk melakukan turnamen.

14 15 Guru meminta siswa untuk maju mempresentasikan

jawabannya di depan kelas

15 16 Pemberian

penghargaan kelompok

Guru menghitung skor yang diperoleh kelompok 16 17 Guru memberikan hadiah kepada kelompok yang

tertinggi skornya.

17

Penutup

18 Guru bertanya jika ada materi yang kurang jelas 18 19 Guru meminta siswa untuk merangkum materi

pembelajaran yang sudah berlangsung

19 20 Guru melakukan refleksi bersama siswa terhadap

materi ajar

20

21 Guru membagikan soal evaluasi 21

22 Guru membagikan soal pekerjaan rumah (remidi dan pengayaan bagi yang tidak tuntas dan sudah tuntas)

22

23 Guru mengucap salam 23

Tabel 08

Kisi-Kisi Observasi Aktivitas Siswa Model Pembelajaran TGT Berbantuan Permainan Kipas Pecahan

No. Langkah-Langkah TGT

Indikator Item

Pra pembelajaran

1 Siswa duduk rapi di tempat duduk masing- masing 1

2 Siswa mengeluarkan alat tulisnya. 2

Pendahuluan

3 Siswa menjawab salam dari guru 3

4 Siswa mempersiapkan fisik dan psikis untuk belajar 4

5 Siswa mendengarkan guru yang mengabsen 5

6 Siswa menanggapi apersepsi dari guru 6

(19)

Inti 8 Menyampaikan informasi (presentasi klasikal)

Siswa mengamati gambar pecahan di slide power point 8

9 Siswa menjawab pertanyaan tentang pecahan 9

10 Siswa mendengarkan penjelasan materi dari guru tentang pecahan

10 11 Siswa mendengarkan penjelasan dari guru terkait

dengan kegiatan kelompok.

11 12 Pembagian tim

organisasi atau kelompok

Siswa dibagi menjadi 4-5 kelompok 12

13 Permainan (Games tournament)

Siswa mendapat LKS ( soal berada di kipas besar dan kipas kecil)

13 14 Siswa bersama anggota kelompok diskusi mengerjakan

soal yang diterima

14

15 Siswa melakukan turnamen (game) 15

16 Pemberian penghargaan

kelompok

Siswa mempresentasikan jawaban yang telah didiskusikan bersama didepan kelas.

16

17 Siswa menerima hadiah / reward 17

18 Siswa bertanya jika ada materi yang belum jelas 18

Penutup

19 Siswa menjawab pertanyaan dari guru 19

20 Siswa merangkum pembelajaran 20

21 Siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang berlangsung

21

22 Siswa mengerjakan soal evaluasi 22

23 Siswa mendapat soal pekerjaan rumah 23

24 Siswa menjawab salam 24

Data hasil observasi pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa dalam pembelajaran model TGT berbantuan permainan kipas pecahan dinilai dengan rumus di bawah ini:

0 0 100 maksimal skor Jumlah diperoleh yang skor Jumlah Nilai  

Dengan kriteria nilai: (Depdiknas, 2003) > 86 % = Baik Sekali

70 – 85 % = Baik

55 – 69 % = Cukup Baik < 54 % =Kurang

(20)

3.6.2.2 Instrumen Pengumpulan Data Variabel Terikat

Instrumen yang digunakan peneliti untuk variabel terikat ada 2 yaitu nontes dan tes, untuk nontes menggunakan observasi dan yang tes menggunakan tes dalam bentuk pilihan ganda tertentu untuk mengukur kognitif.

1. Non tes

Peneliti akan menggunakan lembar observasi untuk memperoleh data keaktifan belajar siswa kelas 4 SDN Blotongan 01 Salatiga. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan teknik presentase untuk menentukan pada posisi baik atau cukup keaktifan belajar siswa kelas 4 tersebut.

P

Keterangan: P = presentase

a = jumlah skor yang diperoleh

b = jumlah skor keaktifan belajar keseluruhan

Presentase penilaian keaktifan belajar secara keseluruhan menurut Dimyati dan Mudjono (2002: 125) adalah sebagai berikut:

1% - 25% = sangat rendah 26% - 50% = rendah

51% - 75% = sedang 76% - 100% = tinggi

Peneliti akan membuat 11 butir soal dari 8 indikator keaktifan yang akan digunakan untuk menentukan tingkat keaktifan belajar siswa kelas 4 SDN Blotongan 01 Salatiga. Indikator keaktifan tersebut ialah Perhatian siswa terhadap penjelasan guru, kerjasamanya dalam kelompok, emampuan siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok, memberi kesempatan berpendapat kepada teman dalam kelompok, mendengarkan dengan baik ketika teman berpendapat, memberi gagasan yang cemerlang, membuat perencanaan dan pembagian kerja yang matang, saling membantu dan menyelesaikan masalah. Adapun pemetaan butir soal tersebut dapat dilihat pada tabel 09 .

(21)

Tabel 09

Kisi-Kisi Soal Observasi Keaktifan Belajar Siswa Siklus 1 dan 2

No. Indikator Keaktifan Butir Soal Jumlah Soal

1 Perhatian siswa terhadap penjelasan guru. 1 1

2 Kerjasamanya dalam kelompok. 2 1

3 Kemampuan siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok

3 1

4 Memberi kesempatan berpendapat kepada teman dalam kelompok.

4,5,6 3

5 Mendengarkan dengan baik ketika teman berpendapat.

9 1

6 Memberi gagasan yang cemerlang. 7 1

7 Membuat perencanaan dan pembagian kerja yang matang.

8 1

8 Saling membantu dan menyelesaikan masalah.

10 dan 11 2

Total Butir Soal 11

Setelah butir soal dikelompokkan kemudian peneliti membuat kisi-kisi soal instrumen soal observasi keaktifan belajar siswa secara rinci, dapat dilihat pada tabel 10.

Tabel 10

Kisi-Kisi Instrumen Soal Observasi Keaktifan Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II

No. Langkah-Langkah TGT

Indikator Keaktifan Belajar Siswa Item

1 Menyampaikan informasi (presentasi

klasikal)

Apakah siswa mendengarkan penjelasan materi dari guru tentang pecahan?

1

2 Pembentukan tim atau kelompok

Apakah siswa dibagi menjadi beberapa kelompok ?

2

3 Apakah setiap siswa berkumpul pada

kelompoknya masing-masing?

3 4 Permainan (Games

tournament)

Apakah setiap siswa memberi pendapat kepada kelompok dalam turnamen permainan kipas pecahan?

4

(22)

kesempatan untuk menjawab soal yang berada dikipas pecahan?

6 Apakah dalam mengerjakan soal di kipas

pecahan dikerjakan secara diskusi ?

6

7 Apakah setiap siswa mampu memberi

jawaban yang bagus dan cepat untuk menjawab pertanyaan yang diterima ?

7

8 Apakah masing-masing siswa mengerjakan

soal dengan menggunakan cara bertentu ?

8 9 Pemberian penghargaan

atau hadiah pada kelompok

Apakah kelompok mampu

mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan teman sekelas ?

9

10 Apakah semua kelompok membantu

menyelesaikan di depan kelas jika perwakilan kelompok tidak mampu untuk menjelaskan kepada teman yang lain ?

10

11 Apakah kelompok memperoleh hadiah

ketika mampu menjawab pertayaan dengan baik?

11

Jumlah Butir Soal 11

2. Tes

Tes tersebut akan diujikan pada akhir pembelajaran setiap siklus yaitu siklus I dan siklus II. Tes ini berguna untuk mengukur hasil belajar matematika siswa kelas 4 SDN Blotongan 01 Salatiga. Instrumen yang digunakan ialah lembar soal, kunci jawaban, pedoman penilaian dan rubrik penilaian. Kisi –kisi tes hasil belajar dapat dilihat pada tabel 11.

Tabel 11

Kisi-Kisi Instrumen Soal Siklus I dan 2 Menurut KTSP

Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar

Indikator Item Butir soal Jumlah soal 6. Menggunaka n pecahan dalam pemecahan masalah 6.1 Menjelaskan arti pecahan dan urutannya. Mengenal arti pecahan 1,2,3,16,17,18, 19,20,21,25,26 ,27 12 Menghitung pecahan sebagai operasi pembagian 22,23,24 3 Menuliskan letak pecahan pada garis 28,29,30,31 4

(23)

bilangan Membandingk an dan mengurutkan pecahan 4,5,6,7,8,9, 10,11,12,13,14 ,15 12

Jumlah Butir Soal 31

6. 2 Menyederhanak an berbagai bentuk pecahan Menentukan pecahan-pecahan yang senilai dari suatu pecahan 1,2,3 3 Penyederhanaa n pecahan 4,5,6, 3 Menghitung penjumlahan pecahan 10,11,12,19, 20,21,22,23,24 9 Menghitung pengurangan pecahan 7,8,9,13,14,15, 25,26,27 9 Menghitung operasi campuran pecahan 16,17,18 3 Menghitung pemecahan masalah operasi hitung campuran 28,29,30 3

Jumlah Butir Soal 30

Data hasil belajar siswa dalam model TGT berbantuan permainan kipas pecahan dinilai dengan rumus di bawah ini:

0 0 100 maksimal skor Jumlah diperoleh yang skor Jumlah Nilai  

Dengan kriteria nilai: (Depdiknas, 2003) > 86 % = Baik Sekali

70 – 85 % = Baik

55 – 69 % = Cukup Baik < 54 % = Kurang

(24)

3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.7.1 Variabel Bebas (X)

Sebelum guru melakukan kegiatan tindakan terhadap materi yang sudah dipersiapkan, terlebih dahulu dilakukan uji coba yang mana uji cobannya ialah mengajar di kelas yang sama namun untuk materinya berbeda. Uji coba ini berfungsi untuk mematangkan persiapan guru pengajar, selain itu untuk memvaliditas lembar observasi yang telah dibuat sebelumnya.

3.7.2 Variabel Terikat (Y)

3.7.2.1 Uji Validitas

Uji validitas dalam penelitian ini berfungsi untuk menguji setiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam kegiatan tes individual setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran TGT berbantuan permainan kipas pecahan . Untuk mengetahui validitas dan instrumen sebelumnya harus diuji cobakan di kelas uji coba terlebih dahulu yaitu kelas 5 SDN Blotongan 01 Salatiga.

Peneliti mengukur validitas yaitu dengan penemuan Azwar. Penentuan layak atau tidaknya suatu item yang akan digunakan, biasanya dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0,05, artinya suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total. Atau jika melakukan penilaian langsung terhadap koefisien korelasi, bisa digunakan batas nilai minimal korelasi 0,30. Menurut Azwar (1999) semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Tetapi Azwar mengatakan bahwa bila jumlah item belum mencukupi kita bisa menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25 tetapi menurunkan batas kriteria di bawah 0,20 sangat tidak disarankan. Untuk pembahasan ini dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi dengan kriteria menggunakan r kritis pada taraf

(25)

signifikansi 0,05 (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian). Hasil uji validasi siklus 1 yaitu sebagai berikut :

Tabel 12

Hasil Uji Validasi Siklus I

Bentuk Instrumen

Item Soal Valid Tidak Valid Soal yang digunakan Pilihan Ganda 1,2,3,4,5,6,7,8,9, 10,11,12,13,14,15 16,17,18,19,20,21 ,22,23,24,25,26,27 ,28,29,30,31 2,4,5,6,7,8, 9,10,11,13, 17,18,21,22, 23,25,26, 27,29,30 1,3,12,14,15, 16,19,20,24, 28,31 2,4,5,6,7,8, 9,10,11,13, 17,18,21,22, 23,25,26, 27,29,30

Total 31 Soal 20 Soal 11 Soal 20 Soal

Tabel 12 di atas merupakan hasil dari uji validitas. Dari 31 soal terdapat 20 soal yang valid. Sedangkan, yang tidak valid ada 11 soal. Soal yang sudah valid tersebut akan digunakan oleh peneliti untuk soal tes pada siklus 1.

Tabel 13

Hasil Uji Validasi Siklus II

Bentuk Instrumen

Item Soal Valid Tidak Valid Soal yang digunakan Pilihan Ganda 1,2,3,4,5,6,7,8,9, 10,11,12,13,14,15 16,17,18,19,20,21 ,22,23,24,25,26,27 ,28,29,30 1,4,6,7,8,9,10, 11,12,13,14, 15,16,17, 18,19,20,21, 22,23,24,25, 26,27,28,30 2,3,5, 29 1,4,6,7,9,10, 11, ,14, 15,16,17, 18,19,20,22, 25, 26,27,28,30

Total 30 Soal 26 Soal 4 Soal 20 Soal

Tabel 13 menerangkan bahwa, total soal yang diuji validasi adalah 30 soal. Setelah diadakan validasi terdapat 26 soal valid dan 4 soal tidak valid. Peneliti akan menggunakan 20 soal dari 26 soal yang valid sebagai soal tes pada akhir siklus 2.

(26)

3.7.2.2Uji Reliabilitas

Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten jika dikenakan pada suatu objek (Arikunto, 2010). Pengukuran tingkat reliabilitas instrumen soal dalam penelitian ini menggunakan Cronbach’s

Alpha. Besarnya koefisien Alpha merupakan tolok ukur dari tingkat reliabilitasnya. Tahapan uji reliabilitas ini menggunakan program SPSS 16 for windows (statistical product and service solutions).

Menurut George dan Mallery dalam Sudjana (2010), uji reliabilitas penelitian adalah dengan menggunakan teknik alfa untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria sebagai berikut:

α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima 0,7 < α ≤ 0,8 : dapat diterima 0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus α > 0,9 : reliabilitas memuaskan

Uji reliabilitas instrumen soal dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam kegiatan tes individual setelah pembelajaran dilakukan di kelas 4 SDN Blotongan 01 Salatiga. Indeks reliabilitas instrumen dapat dilihat dari output kotak reliabiliti statistik pada kolom Cronbach’s Alpha berikut ini :

Tabel 14 Reliabilitas Siklus I Cronbach’s Alpha Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .816 31

(27)

Tabel 15 Reliabilitas Siklus II

Cronbach’s Alpha

Pada siklus I dapat diketahui bahwa indeks reliabiliti alpha sebesar 0,816. Karena indeks nilai alpha dari standar minimal, dapat disimpulkan bahwa tes tersebut reliabel. Sedangkan pada siklus 2 diketahui indeks alpha nya sebesar 0,879 sehingga dapat disimpulkan tes formatif pada siklus 2 reliabel.

3.8 Analisis Taraf Kesukaran Item Soal

Peneliti menggunakan rumus menurut Arikunto untuk mencari taraf kesukaran soal. Menurut Arikunto (2010), ”Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu sulit menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak bersemangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya”. Rumus mencari taraf atau indeks kesukaran menurut Arikunto yaitu sebagai berikut :

P = B/JS Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Kriteria tingkat kesukaran soal: P = 0,00 – 0,30 adalah soal sukar P = 0,30 – 0,70 adalah soal sedang P = 0,70 – 1,00 adalah soal mudah

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

(28)

Pada penelitian siklus 1 dan 2, telah dipilih 20 soal valid yang digunakan untuk tes. Butir soal yang digunakan sebagai soal tes bukan valid saja. Akan tetapi butir soal tersebut telah diuji tingkat kesukarannya. Tingkat kesukaran pada setiap butir soal dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 16

Tingkat Kesukaran Soal Siklus 1

Kategori Soal Nomor Soal Nilai

Mudah 1 1 2 0,82 4 0,73 5 0,95 6 0,95 7 0,73 8 0,86 11 0,73 13 0,78 17 0,82 19 0,86 20 0,95 Sedang 3 0,65 9 0,34 12 0,60 14 0,43 15 0,43 16 0,69 18 0,60 Sukar 10 0,26

Melalui tabel 16 telah dipersingkat oleh peneliti yang dapat diamati pada tabel berikut ini.

Tabel 17

Distribusi Tingkat Kesukaran Soal Siklus 1

Kategori Soal Nomor Soal Jumlah Soal

Mudah 1,2,4,5,6,7,8,11,13,17,19,20 12

Sedang 3,9,12,14,15,16,18 7

Sukar 10 1

(29)

Melalui tabel tersebut dapat dilihat bahwa soal yang tergolong mudah berjumlah 12 butir, sedang 7 butir soal dan soal yang sukar adalah 1 butir soal. Sehingga total soal ada 20 butir soal.

Tabel 18

Tingkat Kesukaran Soal Siklus II

Kategori Soal Nomor Soal Nilai

Mudah 2 0,86 3 0,78 5 0,95 6 0,95 7 0,73 8 0,91 10 0,78 11 0,82 12 0,73 13 0,82 16 0,86 17 0,95 18 0,82 19 0,82 20 0,82 Sedang 1 0,65 9 0,65 14 0,65 15 0,65 Sukar 4 0,30

Setelah diuraikan secara terperinci di atas, peneliti mengelompokkan butir soal yang mudah, sedang dan sukar secara singkat dalam tabel berikut ini.

Tabel 19

Distribusi Tingkat Kesukaran Soal Siklus 1

Kategori Soal Nomor Soal Jumlah Soal

Mudah 2,3,5,6,7,8,10,11,12,13,16,17,18,19,20 15

Sedang 1,9,14,15 4

Sukar 4 1

(30)

Melalui tabel tersebut dapat dilihat bahwa soal yang tergolong mudah berjumlah 15 butir , sedang 4 butir soal dan soal yang sukar adalah 1 butir soal. Sehingga total soal ada 20 butir soal.

3.9 Indikator Keberhasilan

Penelitian ini dapat dikatakan berhasil jika:

1. Langkah-langkah atau sintak model pembelajaran TGT berbantuan permainan kipas pecahan telah diterapkan 100% pada proses pembelajaran.

2. Keaktifan belajar dapat dikatakan tercapai apabila mencapai presentase 76% - 100% yaitu pada predikat tinggi. Kemudian, hasil belajar siswa dapat dikatakan berhasil jika 23 siswa memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 70 (KKM ≥ 70) atau 100% siswa tuntas belajar.

Gambar

Tabel 14  Reliabilitas Siklus I  Cronbach’s Alpha   Reliability Statistics  Cronbach's  Alpha  N of Items  .816  31
Tabel  15  Reliabilitas Siklus II

Referensi

Dokumen terkait

Tidak akan ada sukses tanpa ada sebuah pengetahuaan dasar untuk bisnis yang baik, belajar sambil bekerja, turut kerja dahulu selama1-2 tahun untuk dapat mempelajari dasar –

Situs web pakar ini dapat mendiagnosa penyakit yang dialami oleh penderita berdasarkan gejala yang penderita rasakan dengan nilai kepastian yang dihitung dari

Skripsi ini disusun sebagai tugas akhir yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi

Pada saat terjadi serangan maka saat terdeteksi oleh sensor yang ada maka akan di cek apakah sesuai dengan policy yang diatur dan action apa yang akan

Pembahasan yang akan dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitian terdahulu yang terkait dengan pengaruh lokasi, promosi, word of mouth, dan kualitas

Kapasitas berlebih pada bulan Agustus dapat dipergunakan untuk mengurangi beban kapasitas pada bulan September sehingga penambahan kerja pada bulan September 2012 dilakukan

Climate Smart Agriculture (CSA) atau Pertanian Cerdas Iklim (PCI) merupakan sistem budidaya padi berkelanjutan dengan perlakuan secara intensif dalam pengelolaan pupuk, air,

thickening agent pada konsentrasi tertentu dalam formula sediaan sampo ekstrak etanol biji gandum akan mempengaruhi sediaan dari segi mutu fisik dan efektifitas