• Tidak ada hasil yang ditemukan

Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Universitas Sumatera Utara"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

LAMPIRAN 1

Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Adapun uraian tugas dan tanggung jawab setiap bagian pada PT. Tjipta Rimba Djaja dapat dilihat sebagai berikut:

1. Direktur

a. Memberikan garis besar kebijaksanaan umum dan program kerja perusahaan.

b. Menganalisis, mengevaluasi dan menilai berbagai kegiatan yang berlangsung pada perusahaan berdasarkan laporan utama.

c. Atas dasar laporan wakil manajemen berhak mengangkat dan memberhentikan pegawai sesuai ketentuan-ketentuan yang berlaku.

d. Memilih dan memberhentikan wakil manajemen. 2. Wakil Manajemen

a. Mengkoordinasikan, menyerahkan dan mengawasi kegiatan-kegiatan yang berlangsung dalam perusahaan agar dapat dicapai sasaran yang ditujukan dengan seefektif dan seefisien mungkin.

b. Membuat peraturan-peraturan intern pada perusahaan tersebut yang tidak bertentangan dengan undang-undang yang berlaku.

c. Bersama-sama dengan direktur mengangkat dan memberhentikan karyawan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku di perusahaan. d. Memelihara hubungan yang harmonis dengan bawahan maupun pihak ke

(3)

3. Plant Manager

a. Mengkoordinasikan, mengarahkan dan mengawasi bawahan atau kegiatan yang terjadi di bidangnya.

b. Membantu wakil manajemen dalam mengawasi perusahaan dalam beberapa bidang.

4. Manajer Sekretaris Umum dan Pembantu Umum

a. Melaksanakan kegiatan administrasi, kepegawaian dan kesejahteraan karyawan dan juga dalam hal in kegiatan administrasi perusahan (keluar dan ke dalam perusahaan).

b. Menyimpan segala arsip dari berbagai kegiatan sekretariat. 5. Manajer Personalia

a. Mengawasi dan mengatur tenaga kerja yang bergerak di pabrik.

b. Menentukan shift kerja dan membuat sistem perhitungan dan pertukarannya.

c. Membuat penyusunan laporan tentang keadaan tenaga kerja selama di pabrik.

d. Menentukan jumlah tenaga kerja tiap kelompok yang sesuai untuk mendapatkan hasil sebaik mungkin.

6. Manajer Keuangan

a. Mengawasi cash in flow dan cash out flow perusahaan. b. Mengelola jalannya keuangan perusahaan.

(4)

7. Manajer Eksploitasi Hutan

a. Memiliki wewenang untuk mengetahui keadaan hutan yang ada hubungan dengan pengelolaan sumber bahan baku.

b. Membawahi beberapa tenaga kerja dalam mencari dan mendapatkan bahan baku.

c. Memenuhi kebutuhan pabrik akan bahan baku sesuai dengan kesanggupan kegiatan pengambilan dan kemampuan hutan.

d. Urusan dengan kebutuhan dan instansi lain yang berkaitan dengan bidangnya.

8. Manajer Produksi

a. Penanggungjawab atas kelangsungan kegiatan produksi di pabrik. b. Mengatur, mengarahkan dan mengawasi kegiatan di pabrik.

c. Mengadakan penyusunan anggaran produksi untuk mencapai sasaran yang ditentukan.

9. Kepala Perkapalan

a. Mengatur dan mengadakan pengawasan pengangkutan bahan baku, bahan penolong dan hasil produksi melalui pengangkutan laut.

b. Menyelesaikan segala urusan dengan instansi pemerintah yang berhubungan dengan perkapalan.

10. Kepala Pembukuan dan Administrasi Umum

a. Menyusun pembukuan atas kelangsungan kegiatan di pabrik. b. Mengatur, mengarahkan dan mengawasi kegiatan pabrik.

(5)

c. Mengadakan penyusunan anggaran produksi untuk mencapai sasaran yang ditentukan.

11. Kepala Ekspor

a. Mempunyai tugas dan tanggung jawab terhadap segala kegiatan yang menyangkut pembelian dan penyediaan kebutuhan baik berupa bahan baku maupun peralatan lainnya.

b. Mengurus perizinan yang berhubungan dengan ekspor. 12. Kepala Impor

a. Mempunyai wewenang dan tanggung jawab mengatur, mengelola berbagai urusan yang berhubungan dengan impor dan segala kegiatan yang menyangkut pembelian, penyediaan kebutuhan-kebutuhan baik berupa bahan baku, dan peralatan lainnya.

b. Mengurus perizinan yang berhubungan dengan impor. 13. Kepala Teknik

a. Mempunyai wewenang dan tanggung jawab terhadap segala kegiatan mesin-mesin, peralatan listrik dan mendukung proses pengolahan produksi.

14. Kepala Pengadaan Bahan Baku dan Penolong

a. Mempunyai wewenang dan tanggung jawab dalam hal pengadaan bahan baku dan penolong agar kebutuhan pabrik terpenuhi.

15. Kepala Quality Control

a. Mengadakan penelitian terhadap mutu produksi dan mengadakan perkembangan.

(6)

b. Mengawasi standar mutu produksi.

c. Memberikan petunjuk dan pengarahan kepada para pekerja agar dapat menghasilkan suatu proses produksi yang baik.

16. Kepala Administrasi Produksi

a. Mempunyai wewenang dan tanggung jawab menyusun laporan hasil produksi sebagai bahan analisis.

17. Kepala Keamanan

a. Mempunyai tugas dan tanggung jawab terhadap keamanan pabrik dan pada setiap bagian.

18. Kepala Pabrik

a. Membantu bagian pabrik dalam hal merumuskan kebijakan pabrik. b. Mengkoordinasikan, mengarahkan dan mengawasi kegiatan pabrik. c. Memimpin jalannya produksi.

d. Memimpin dan mengawasi pergudangan di pabrik.

e. Mengawasi penggunaan, pemeliharaan mesin dan peralatan.

Memberikan tugas-tugas kepada kepala shift, kepala bagian dan kepala seksi.

19. Kepala Sub Bagian

a. Mempuyai wewenang dan tanggung jawab terhadap kelangsungan proses produksi, mengawasi setiap kegiatan bagian di pabrik dalam setiap shift yang dipimpinnya.

(7)

b. Bekerja sama dengan Operator mengkoordinasi kegiatan karyawan/ buruh. c. Memelihara mesin-mesin dan peralatan agar dapat bekerja dengan baik. 21. Operator

a. Bekerja sama dengan Mandor mengkoordinasikan kegiatan para pekerja sesuai dengan bidangnya dan shift tertentu.

b. Menentukan jumlah tenaga kerja tiap group yang sesuai untuk mendapatkan hasil sebaik mungkin berdasarkan laporan dan menjalin hubungan dengan serikat buruh.

22. Karyawan

a. Bekerja secara langsung sesuai dengan bidang kerja yang diterimanya. b. Berhak mendapatkan fasilitas keselamatan kerja.

(8)

LAMPIRAN 2 Mesin dan Peralatan

Mesin-mesin yang digunakan pada PT. Tjipta Rimba Djaja, yaitu: 1. Chain Saw

Kegunaan : Untuk memotong bahan kayu

Merek : Gremana

Tahun : 1999

Buatan : Italia Speed of spinder : 3600 rpm

Daya : 3 HP

2. Electric Travelling Crane

Kegunaan : Mengangkut balok ke rotary lathe

Tahun : 1997

Hoisting Capacity : 5 ton dan 1 ton Lift head : 12 m

Daya : 5 HP

3. Debarker Machine

Kegunaan : Mengupas kulit luar log yang kurang bagus Merek : Valon Kon

Tahun : 1999

Buatan : Finlandia

(9)

4. Mesin Bubut (Rotary Lathe)

Kegunaan : Membubut balok menjadi lembaran veneer

Merek : Gremana

Tahun : 1998

Buatan : Italia

Daya : 60 HP

5. Reeling dan Unreeling Line

Kegunaan : Untuk menggulung lembaran veneer menjadi roll Merek : Fukushima

Tahun : 2000 Buatan : Jepang

Daya : 20 HP

6. Mesin Pemotong Veneer Basah

Kegunaan : Memotong veneer basah dari hasil pembubutan

Merek : Fukushima

Tahun : 1995

Buatan : Jepang 7. Veneer Jet Dryer

Kegunaan : Mengeringkan veneer yang terputus-putus

Merek : Minami

Tahun : 1994

(10)

8. Roller Dryer

Kegunaan : Mengeringkan veneer cross core hasil pembubutan

Merek : RSC

Tahun : 1993

Buatan : Jerman 9. Mesin Pemotong Veneer Kering

Kegunaan : Memotong veneer face back dan length core hasil pengeringan di continuous dryer

Merek : Fukushima

Tahun : 1997

Buatan : Jepang

Daya : 2 HP

10. Mesin Composer

Kegunaan : Merekatkan veneer yang terpotong-potong Untuk lembaran tebal

Merek : Meiman

Tahun : 1998

Buatan : Jepang Untuk lembaran tipis

Merek : Tai Yuan

Tahun : 1995

(11)

11. Glue Spreader

Kegunaan : Merakit lapisan faceback, length core dan cross core

Merek : RSC

Tahun : 1995

Buatan : Jerman 12. Mesin Press Dingin

Kegunaan : Menekan veneer hasil rakitan dalam kondisi tertentu

Merek : Minami

Tahun : 1983

Buatan : Jepang

Daya : 60 HP

13. Mesin Press Panas

Kegunaan : Untuk melekatkan hasil rakitan glue spreader

Merek : Minami

Tahun : 1983

Buatan : Jepang

Daya : 60 HP

14. Mesin Pemotong Ukuran Standar (sizer)

Kegunaan : Untuk memotong sisi plywood sesuai ukuran standar

Merek : Kikukawa

Tahun : 1995

Buatan : Jepang

(12)

15. Mesin Penghalus (sander)

Kegunaan : Untuk meratakan permukaan plywood

Merek : Kikukawa

Tahun : 1994

Buatan : Jepang

Sementara peralatan yang digunakan pada PT. Tjipta Rimba Djaja, yaitu: 1. Forklift

Digunakan untuk memindahkan material yang bobotnya lebih berat dari bobot yang dapat diangkut oleh tenaga angkut manusia seperti log kayu.

2. Bland Truck

Digunakan untuk mengangkut veneer yang terputus-putus dan sisa pembubutan maupun pemotongan log kayu.

3. Caterpiller

Digunakan untuk mengangkut log kayu dari penimbunan ke bagian pemotongan dan mengangkut kayu dari truk.

4. Belt Conveyor

Digunakan sebagai jalur untuk memindahkan pallet yang berisi veneer dari satu stasiun ke stasiun lainnya.

(13)

LAMPIRAN 3

Tabel Rating Factor Westinghouse

Faktor Kelas Lambang Penyesuaian

Keterampilan Superskill A1 + 0,15 A2 + 0,13 Excellent B1 + 0,11 B2 + 0,08 Good C1 + 0,06 C2 + 0,03 Average D 0,00 Fair E1 - 0,05 E2 - 0,10 Poor F1 - 0,16 F2 - 0,22 Usaha Excessive A1 + 0,13 A2 + 0,12 Excellent B1 + 0,10 B2 + 0,08 Good C1 + 0,05 C2 + 0,02 Average D 0,00 Fair E1 - 0,04 E2 - 0,08 Poor F1 - 0,12 F2 - 0,17 Kondisi Kerja Ided A + 0,06 Excellent B + 0,04 Good C + 0,02 Average D 0,00 Fair E - 0,03 Poor F - 0,07 Konsistensi Perfect A + 0,04 Excellent B + 0,03 Good C + 0,01 Average D 0,00 Fair E - 0,02 Poor F - 0,04

(14)

LAMPIRAN 4 Tabel Allowance

Faktor Contoh pekerjaan Kelonggaran ( % )

A. Tenaga yang dikeluarkan 1. Dapat diabaikan 2. Sangat ringan 3. Ringan 4. Sedang 5. Berat 6. Sangat berat 7. Luar biasa berat

Bekerja dimeja, duduk Bekerja dimeja, berdiri Menyekop, ringan Mencangkul

Mengayun palu yang berat Memanggul beban

Memanggul karung berat

Ekivalen beban Tanpa beban 0,00-2,25 Kg 2,25-9,00 9,00-18,00 19,00-27,00 27,00-50,00 diatas 50 Kg Pria 0,0-6,0 6,0-7,5 7,5-12,0 12,0-19,0 19,0-30,0 30,0-50,0 Wanita 0,0-6,0 6,0-7,5 7,5-16,0 16,0-30,0 B. Sikap kerja 1. Duduk 2. Berdiri diatas dua kaki 3. Berdiri diatas satu kaki 4. Berbaring 5. Membungkuk

Bekerja duduk, ringan

Badan tegak, ditumpu dua kaki Satu kaki mengerjakan alat kontrol

Pada bagian sisi, belakang atau depan badan

Badan dibungkukkan bertumpu pada kedua kaki

0,00-1,0 1,0-2,5 2,5-4,0 2,5-4,0 4,0-10 C. Gerakan kerja 1. Normal 2. Agak terbatas 3. Sulit 4. Pada anggota-anggota badan terbatas 5. Seluruh anggota badan terbatas

Ayunan bebas dari palu Ayunan terbatas dari palu

Membawa beban berat dengan satu tangan

Bekerja dengan tangan diatas kepala

Bekerja dilorong pertambangan yang sempit 0 0-5 0-5 5-10 10-5 D. Kelelahan mata *) 1. Pandangan yang terputus-putus 2. Pandangan yang hampir terus menerus 3. Pandangan terus menerus dengan fokus berubah-ubah 4. Pandangan terus menerus dengan

Membawa alat ukur

Pekerjaan-pekerjaan yang teliti

Memeriksa cacat-cacat pada kain

Pemeriksaan sangat teliti

Pencahayaan baik 0,0-6,0 6,0-7,5 7,5-12,0 12,0-19,0 19,0-30,0 30,0-50,0

(15)

Faktor Contoh pekerjaan Kelonggaran ( % ) E. Keadaan temperatur tempat kerja**) 1. Beku 2. Rendah 3. Sedang 4. Normal 5. Tinggi 6. Sangat tinggi Temperatur ( OC ) Dibawah 0 0-13 13-22 22-28 28-38 diatas 38 Kelembaban normal Diatas 10 10-0 5-0 0-5 5-40 diatas 40 F. Keadaan atmosfer***) 1. Baik 2. Cukup 3. Kurang Baik 4. Buruk

Ruang yang berventilasi baik,udara segar

Ventilasi kurang baik, ada bau-bauan (tidak berbahaya) Adanya debu-debu beracun, atau tidak beracun tetapi banyak

Adanya bau-bauan berbahaya yang mengharuskan menggunakan alat-alat pernafasan

G. Keadaan lingkungan yang baik

1. Bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah 2. Siklus kerja berulang-ulang antara 5-10 detik 3. Siklus kerja berulang-ulang antara 0-5 detik 4. Sangat bising

5. Jika factor-faktor yang berpengaruh dapat menurunkan kwalitas 6. Terasa adanya getaran lantai

7. Keadaan yang luar biasa (bunyi, kebersihan, dll)

0 0-1 1-3 0-5 0-5 5-10 5-15 *) Kontras antara warna hendaknya diperhatikan

**) Tergantung juga pada keadaan ventilasi

***) Dipengaruhi juga oleh ketinggian tempat kerja dari permukaan laut dan keadaan iklim

Catatan pelengkap: Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi bagi : Pria = 0 - 2,5% Wanita = 2 - 5,0%

(16)

LAMPIRAN 5

(17)

LAMPIRAN 6

Perhitungan Penyiapan Buffer dengan Penambahan Hari Kerja

Adapun perhitungan perhitungan penyiapan buffer dengan penambahan hari kerja dilakukan pada bulan Oktober 2011 s/d Desember 2011, Juni 2012 dan Agustus 2012 s/d September 2012.

a. Bulan Oktober 2011

Penambahan kerja pada bulan Oktober 2011 dilakukan pada tanggal 2 dan 9. Dengan penambahan kerja 2 hari pada bulan Oktober dengan jam kerja regular (tanpa overtime), maka kebutuhan kapasitas menjadi :

Kapasitas dibutuhkan = 9,800 jam

Kapasitas tambahan = (2 x 11 jam) x 85% x 80% = 14,960 jam

Kapasitas berlebih = 14,960 – 9,800 = 5,160 jam b. Bulan November 2011

Kapasitas berlebih pada bulan Oktober dapat dipergunakan untuk mengurangi beban kapasitas pada bulan November sehingga penambahan kerja pada bulan November 2011 dilakukan pada tanggal 6. Dengan penambahan kerja 1 hari pada bulan November dengan jam kerja regular (tanpa overtime), maka kebutuhan kapasitas menjadi :

Kapasitas dibutuhkan = 9,619 – 5,160 = 4,459 jam

(18)

Kapasitas tambahan = (1 x 11 jam) x 85% x 80% = 7,480 jam

Kapasitas berlebih = 7,480 – 4,459 = 3,021 jam c. Bulan Desember 2011

Kapasitas berlebih pada bulan November dapat dipergunakan untuk mengurangi beban kapasitas pada bulan Desember sehingga penambahan kerja pada bulan Desember 2011 dilakukan pada tanggal 4. Dengan penambahan kerja 1 hari pada bulan Desember dengan jam kerja regular (tanpa overtime), maka kebutuhan kapasitas menjadi :

Kapasitas dibutuhkan = 5,021 – 3,021 = 2 jam

Kapasitas tambahan = (1 x 11 jam) x 85% x 80% = 7,480 jam

Kapasitas berlebih = 7,480 – 2 = 5,480 jam d. Bulan Juni 2012

Kapasitas berlebih pada bulan Desember 2011 (5,480 jam) dapat dipergunakan untuk memenuhi beban kapasitas pada bulan Juni 2012 (5,189 jam) sehingga tidak diperlukan lagi penambahan waktu kerja pada bulan Juni 2012.

(19)

e. Bulan Agustus 2012

Penambahan kerja pada bulan Agustus 2012 dilakukan pada tanggal 5. Dengan penambahan kerja 1 hari pada bulan Agustus dengan jam kerja regular (tanpa overtime), maka kebutuhan kapasitas menjadi :

Kapasitas dibutuhkan = 2,419 jam

Kapasitas tambahan = (1 x 11 jam) x 85% x 80% = 7,480 jam

Kapasitas berlebih = 7,480 – 2,419 = 5,061 jam f. Bulan September 2012

Kapasitas berlebih pada bulan Agustus dapat dipergunakan untuk mengurangi beban kapasitas pada bulan September sehingga penambahan kerja pada bulan September 2012 dilakukan pada tanggal 2. Dengan penambahan kerja 1 hari pada bulan September dengan jam kerja regular (tanpa overtime), maka kebutuhan kapasitas menjadi :

Kapasitas dibutuhkan = 9,256 – 5,061 = 4,195 jam

Kapasitas tambahan = (1 x 11 jam) x 85 % x 80% = 7,480 jam

Kapasitas berlebih = 7,480 – 4,195 = 3,285 jam

Dengan melakukan penyesuaian (re-adjusment) dan penambahan waktu kerja, maka kapasitas yang dibutuhkan dapat terpenuhi.

(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)

Gambar

Tabel Rating Factor Westinghouse
Tabel Distribusi F untuk Probabilitas 0,05

Referensi

Dokumen terkait

Pada bab ini akan dijelaskan tentang model yang telah dibuat oleh peneliti sebelumnya kemudian dari model tersebut akan dioptimalisasi pengembangan produksi pada Lapangan X

Berdasarkan kasus diatas penulis mencoba membandingkan dengan Penelitian yang dilakukan oleh Damaiyanti Ema Novelina Sihombing dengan judul “Sistem Informasi Pemesanan

Dari analisis perbandingan pengaruh asap rokok kretek, filter dan biomass terhadap fungsi paru VEP1 dan FEF25-75% pasien PPOK didapatkan bahwa meskipun fungsi paru VEP1

k) Bagi penyedia yang hanya memasukkan hasil pemindaian (scan) jaminan penawaran tanpa memasukan jaminan penawaran asli maka akan dilakukan klarifikasi kepada penerbit jaminan

Sifat lain yang dibahas adalah apabila diberikan sebarang subgrup fuzzy dan homomorfisma grup, maka diperoleh pre-image dari subgrup fuzzy merupakan subgrup fuzzy bahkan

Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya cabang Binjai adalah meningkatkan mutu perusahaan agar lebih baik lagi yaitu dengan menjadikan perusahaan mereka perusahaan asuransi jiwa yang terkemuka

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik tentang prosedur SADARI sebagian besar (60,65%) memiliki tingkat pendidikan SMP. Tingkat

Pengertian umum liquid smoke (asap cair) merupakan suatu hasil destilasi atau pengembunan dari uap hasil pembakaran tidak langsung maupun langsung dari bahan yang banyak