• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG SADARI (PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI)PADA SISWI KELAS IX DI SMP PGRI KASIHAN BANTUL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG SADARI (PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI)PADA SISWI KELAS IX DI SMP PGRI KASIHAN BANTUL"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

i

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG SADARI (PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI)PADA SISWI KELAS

IX DI SMP PGRI KASIHAN BANTUL

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

RIYANA DWI HASTUTI

1310077

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

(2)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

(3)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

(4)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja

Putri tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri Pada Siswi Kelas IX SMP PGRI

Kasihan Bantul” guna memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Ahli

Madya Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak akan terlaksana tanpa adanya bantuan dan pengarahan dari semua pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kuswanto Hardjo, dr., M. Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

2. Reni Merta Kusuma, M. Keb selaku Ketua Prodi Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

3. Eniyati, SST selaku pembimbing penyusunan KARYA TULIS ILMIAH 4. Ki Hariyadi, S.Si., MPH selaku dewan penguji KARYA TULIS ILMIAH 5. Titi Surawati, S.Pd selaku kepala sekolah SMP PGRI Kasihan Bantul

6. Teman-teman seperjuangan dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah membantu tersusunnya usulan penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa usulan penelitian ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Yogyakarta, September 2016

Penulis

(5)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

v DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL ... i HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

INTISARI ... ix ABSTRACT ... x BAB I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang ... 1 B.Rumusan Masalah ... 4 C.Tujuan Penelitian ... 4 D.Manfaat Penelitian... 5 E.Keaslian Penelitian ... 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengetian Pengetahuan... 7

2. Tingkat Pengetahuan ... 7

3. Cara Memperoleh Pengetahuan ... 9

4. Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan ... 12

5. Pengukuran Pengetahuan ... 13

B. Remaja 1. Pengertian Remaja ... 14

2. Karakteristik Remaja Berdasarkan Umur ... 14

C.Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) 1. Pengertian SADARI 15

2. Tujuan SADARI 15

3. Manfaat SADARI 16

4. Waktu Pemeriksaan SADARI 16

5. Cara Pemeriksaan SADARI 17

D.Kerangka Teori ... 24

E.Kerangka Konsep... 25

(6)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vi

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ... 26

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26

C. Populasi dan Sampel ... 27

D. Variabel Penelitian ... 27

E. Defenisi Operasional ... 27

F. Alat dan Metode Pengumpulan Data ... 28

G. Pengujian Validitas dan Reliabilitas... 30

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 32

I. Etika Penelitian ... 34

J. Pelaksanaan Penelitian... 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 37

B. Pembahasan ... 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 46

B. Saran ... 47

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(7)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian ... 6

Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 27

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuisioner. ... 28

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kriteria Umur………. 37

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Definisi SADARI Pada Remaja Putri SMP PGRI Kasihan Bantul………... 37

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan tentang tujuan pemeriksaan SADARI pada Remaja Putri SMP PGRI Kasihan Bantul………... 38

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan tentang waktu dilakukan pemeriksaan SADARI pada Remaja Putri SMP PGRI Kasihan Bantul………... 38

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Pengetahuan tentang cara-cara Melakukan SADARI pada Remaja Putri SMP PGRI Kasihan Bantul………... 39

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Pengetahuan tentang SADARI pada Remaja Putri SMP PGRI Kasihan Bantul………. 40

(8)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Cara Pemeriksaan SADARI Tahap 1……… 17

Gambar 2.2 Cara Pemeriksaan SADARI Tahap 2……… 18

Gambar 2.3 Cara Pemeriksaan SADARI Tahap 3……… 18

Gambar 2.4 Cara Pemeriksaan SADARI Tahap 4……… 19

Gambar 2.5 Cara Pemeriksaan SADARI Tahap 5……… 20

Gambar 2.6 Cara Pemeriksaan SADARI Tahap 6……… 20

Gambar 2.7 Cara Pemeriksaan SADARI Tahap 7……… 21

Gambar 2.8 Cara Pemeriksaan SADARI Tahap 8……… 23

Gambar 2.9 Cara Pemeriksaan SADARI Tahap 9……… 23

Gambar 2.10 Kerangka Teori………..……… 24

(9)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ix

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Jadwal penyusunan KTI mahasiswa Lampiran 2. Pemohonan Menjadi Responden Lampiran 3. Infomed Consent

Lampiran 4. Kuesoner Sadari Lampiran 5. Jawaban Kuesoner

Lampiran 6. Surat izin studi pendahuluan Ka. BAPPEDA Kabupanten Bantul Lampiran 7. Surat izin pendahuluan Ka. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bantul

Lampiran 8. Surat izin studi pendahuluan Ka. SMP PGRI Kasihan Bantul

Lampiran 9. Surat keterangan izin pendahuluan dari BAPPEDA Kabupanten Bantul

Lampiran 10. Surat izin penelitian Ka. BAPPEDA Kabupaten Bantul

Lampiran 11. Surat izin penelitian Ka. Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bantul

Lampiran 12. Surat izin penelitian Ka. SMP PGRI Kasihan Bantul

Lampiran 13. Surat keterangan izin penelitian dari BAPPEDA Kabupaten Bantul Lampiran 14. Surat balasan dari Ka. SMP PGRI Kasihan Bantul

Lampiran 15. Tabulasi Penelitian Lampiran 16. Lembar konsultasi

(10)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

x

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG SADARI (PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI)PADA SISWI KELAS IX DI SMP

PGRI KASIHAN BANTUL

Riyana Dwi Hastuti1, Eniyati, SST2

INTISARI

Latar Belakang : Kanker tertinggi di Indonesia pada perempuan adalah kanker

payudara dan kanker leher rahim. Provinsi D.I. Yogyakarta memiliki prevalensi

tertinggi untuk penyakit kanker, yaitu sebesar 4,1‰. Salah satu upaya yang bisa

dilakukan untuk deteksi dini kanker payudara ini adalah dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Dari hasil studi pendahuluan dengan wawancara yang dilakukan pada 10 siswa, hanya 3 orang (30%) siswi yang mengerti tentang pemeriksaan payudara sendiri.

Tujuan Penelitian : Diketahuinya tingkat pengetahuan remaja putri tentang

SADARI pada siswi kelas IX di SMP PGRI Kasihan Bantul

Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan

survey. Sampel diambil dengan teknik total sampling yaitu siswi kelas IX di SMP PGRI Kasihan Bantul sebanyak 51 orang. Instrumen penelitian adalah kuesioner. Hasil penelitian dianalisis dengan uji univariat dengan persentase.

Hasil penelitian : Pengetahuan remaja putri tentang definisi SADARI pada

kategori baik (45,7%), tentang tujuan pemeriksaan SADARI pada kategori cukup (48,6%), tentang waktu dilakukan pemeriksaan SADARI pada kategori cukup (57,1%), tentang cara – cara melakukan SADARI pada kategori baik (51,4%). Pengetahuan remaja putri tentang SADARI pada kategori cukup (48,6%).

Kesimpulan : tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI pada siswi

kelas IX di SMP PGRI Kasihan Bantul pada kategori cukup.

Kata kunci : Pengetahuan, Remaja Putri, SADARI

1Mahasiswa Prodi Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 2Dosen Prodi Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

(11)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xi

THE KNOWLEDGE OVERVIEW OF FEMALE ADOLESCENTS ABOUT BREAST SELF-EXAMINATION (BSE) IN STUDENTS GRADE IX OF

JUNIOR HIGH SCHOOL PGRI KASIHAN BANTUL Riyana Dwi Hastuti1, Eniyati, SST2

Abstract

Background: Indonesia's highest cancers in women are breast cancer and cervical

cancer. Province of D.I. Yogyakarta had the highest prevalence of cancer, as

much 4,1‰. One effort that could be done for early detection of breast cancer is to

perform SADARI. Based on the result of preliminary study by interview did in 10 students, it was just 3 students (30%) who known about breast self-examination.

Research Objective: Known the knowledge level of female adolescents about

SADARI in students grade IX of Junior High School PGRI Kasihan Bantul.

Research Method: This type of research was descriptive with survey approach.

Sample was taken by total sampling technique were students grade IX in Junior High School PGRI Kasihan Bantul as many 51 students. Research instrument was questioner. Research result was analyzed by univariate test with percentage.

Research Result: Knowledge level of female adolescents about the definition of

BSE was in good category (45,7%), about the purpose of BSE was in good category (48,6%), about time of BSE was in enough category (57,1%), about the way to perform BSE was in good category (51,4%). Knowledge of female adolescents about breast self-examination (BSE) was in enough category (48,6%).

Conclusion: Knowledge level of female adolescents about SADARI in student

grade IX of Junior High School PGRI Kasihan Bantul was in enough category.

Keywords: Knowledge, Female Adolescents, SADARI

1

Student of Program Study Midwifery (D-3) of Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

(12)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Menurut data World Health Organization (WHO) tahun 2013, insidens kanker meningkat dari 12,7 juta kasus tahun 2008 menjadi 14,1 juta kasus tahun 2012, Sedangkan jumlah kematian meningkat dari 7,6 juta orang tahun 2008 menjadi 8,2 juta pada tahun 2012. Kanker menjadi penyebab kematian nomor 2 di dunia sebesar 13% setelah penyakit kardiovaskular. Diperkirakan pada 2030 insidens kanker dapat mencapai 26 juta orang dan 17 juta diantaranya meninggal akibat kanker, terlebih untuk negara miskin dan berkembang kejadiannya akan lebih cepat. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi tumor/kanker di Indonesia adalah 1,4 per 1000 penduduk, atau sekitar 330.000 orang.

Kanker tertinggi di Indonesia pada perempuan adalah kanker payudara dan kanker leher rahim. International Agency for Research on Cancer (IARC) tahun 2012, insidens kanker payudara sebesar 40 per 100.000 perempuan. Provinsi D.I. Yogyakarta memiliki prevalensi tertinggi untuk penyakit kanker, yaitu sebesar

4,1‰ (Kemenkes, 2014). Berdasarkan data profil kesehatan kabupaten Bantul

terdapat 168 penderita kanker payudara 158 mengenai wanita, dan 10 mengenai pria, dan yang telah mati 8 orang (Dinkes Bantul, 2013).

Kanker payudara yang juga disebut dengan Ca Mamae merupakan pertumbuhan sel payudara yang tidak terkontrol karena terjadi perubahan abnormal dari gen yang berperan dalam pembelahan sel (Pusat Komunikasi

(13)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2

Publik Setjen Depkes, 2011). Insiden kanker payudara meningkat sesuai dengan bertambahnya usia. Akan tetapi, usia muda juga bukan jaminan aman dari kanker payudara (Yayasan Kanker Indonesia, 2008). Tingginya angka kejadian kanker payudara mengakibatkan tidak sedikit pula penderita kanker payudara yang berujung pada kematian (Saryono dan Pramitasari, 2009). Jika saja tanda dan gejala kanker payudara dapat ditemukan sedini mungkin maka tingkat kesembuhan akan semakin tinggi. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk deteksi dini kanker payudara ini adalah dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) (Handayani, 2012). Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) adalah bagian yang tidak terpisahkan dari pemeriksaan payudara setiap wanita. Pemeriksaan payudara sendiri dapat dilakukan sejak usia 20 tahun karena dapat menghindarkan wanita dari kanker payudara. Kelainan-kelainan pada payudara dapat dideteksi sedini mungkin dengan mengenal payudara sendiri serta melakukan pemeriksaan payudara sendiri (Yayasan Kanker Indonesia, 2008).

Pemeriksaan payudara sendiri dilakukan setiap 1 bulan sekali dan dapat menjadi instrumen penapisan yang efektif untuk mengetahui lesi payudara (Varney 2009). Deteksi dini kanker payudara adalah program pemeriksaan untuk mengenali kanker payudara sewaktu masih berukuran kecil, dan sebelum kanker tersebut mempunyai kesempatan untuk menyebar (Dixon dan Leonard, 2006). Kanker payudara dapat ditemukan secara dini dengan pemeriksaan SADARI, pemeriksaan klinik dan pemeriksaan mamografi. Deteksi dini dapat menekan angka kematian sebesar 25-30% (Saryono dan Pramitasari, 2009). Kanker Payudara merupakan kanker nomor dua yang terjadi pada wanita. Salah satu

(14)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

upaya untuk mengetahui Kanker Payudara yaitu dilakukan SADARI. Menurut Maulani (2009), pemeriksaan payudara sendiri adalah bagian penting dari perawatan kesehatan, yang dapat melindungi dari resiko kanker payudara.

Upaya remaja putri dalam pencegahan kanker payudara secara dini ini dipengaruhi oleh pengetahuan remaja putri mengenai cara melakukan SADARI. Menurut Lawrence Green, pengetahuan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku individu (Notoatmodjo, 2010). Oleh karena itu, bagaimana pengetahuan remaja putri tentang cara melakukan SADARI juga akan terkait dengan kebiasaan remaja putri dalam melakukan SADARI.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 7 September 2016 di SMP PGRI Kasihan Bantul didapatkan data jumlah murid kelas IX secara keseluruhan 51 siswi. Pengambilan sampel siswi kelas IX dikarenakan pada saat penelitian dilakukan siswa kelas VII dan VIII masih sibuk dengan kegiatan belajar mengajar, sedangkan siswa kelas IX sudah banyak waktu luang karena telah selesai menempuh ujian. Kemudian diambil sampel 10 siswi, dengan proses wawancara dan tanya jawab tentang pemeriksaan payudara sendiri. Dari hasil wawancara yang dilakukan pada 10 siswa, hanya 3 orang (30%) siswi yang mengerti tentang pemeriksaan payudara sendiri baik pengertian sampai caranya. Berdasarkan fakta-fakta yang telah dipaparkan di atas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) Pada Siswi Kelas IX di SMP PGRI Kasihan Bantul.

(15)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka peneliti membuat

sebuah rumusan masalah yaitu “Bagaimanakah gambaran tingkat pengetahuan

remaja putri tentang SADARI pada siswi kelas IX di SMP PGRI Kasihan Bantul ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Diketahuinya tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI pada siswi kelas IX di SMP PGRI Kasihan Bantul.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya tingkat pengetahuan remaja putri tentang definisi SADARI pada siswi kelas IX di SMP PGRI Kasihan Bantul.

b. Diketahuinya tingkat pengetahuan remaja putri tentang tujuan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada siswi kelas IX di SMP PGRI Kasihan Bantul.

c. Diketahuinya tingkat pengetahuan remaja putri tentang waktu dilakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada siswi kelas IX di SMP PGRI Kasihan Bantul.

d. Diketahuinya tingkat pengetahuan remaja putri tentang cara-cara melakukan SADARI pada siswi kelas IX di SMP PGRI Kasihan Bantul.

(16)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambahkan wawasan ilmu pengetahuan terutama dalam lingkup remaja putri dalam melakukan SADARI.

2. Manfaat praktis

a. Bagi SMP PGRI Kasihan Bantul

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi remaja putri mengenai gambaran pengetahuan remaja putri tentang SADARI di SMP PGRI Kasihan Bantul.

b. Bagi peneliti lain

Diharapkan dapat sebagai masukan untuk penelitian selanjutnya tentang gambaran pengetahuan remaja putri tentang SADARI.

c. Bagi Perpustakaan Stikes A.Yani Yogyakarta

Hasil penelitian ini diharapkan dijadikan masukan untuk bahan refrensi baru bagi para pengunjung perpustakaan Stikes A.Yani dalam menambahkan wawasan dan pengatahuan bagi mahasiswa serta pembaca khususnya mengenai gambaran pengetahuan remaja putri tentang SADARI.

(17)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6 E. Keaslian Penelitian No Nama/Judul Metodologi Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan/

Perbedaan

1 Utama (2009)

Gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku remaja putri terhadap

pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di SMA N 5 Kota Jambi.

Desain penelitian deskriptif. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling. Instrumen penelitian kuesioner. Jumlah responden yang diteliti sebanyak 201

responden.

Sebagian besar respoden memiliki pengetahuan kurang baik (72,6%), sebagian besar responden memiliki sikap negatif (50,7%), dan sebagian besar responden memiliki perilaku tidak baik (50,7%).

Persamaan: Desain penelitian dan alat analisis data. Perbedaan: Variabel penelitian, sampel penelitian dan lokasi penelitian 2 Tanjung (2012).

Gambaran Perilaku Siswi dalam Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di SMA Plus Safiyyatul Amaliyyah Medan Tahun 2012.

Desain deskriptif dengan pendekatan dengan pendekatan kuantitatif. Teknik sampling menggunakan purposive sampling, sampel 45 siswi. Instrumen penelitian adalah kuesioner. Analisa data menggunakan rumus prosentase

Pengetahuan responden terhadap perilaku SADARI sebagian besar kategori baik (84,45%). Sikap responden terhadap perilaku SADARI sebagian besar kategori baik (91,11%). Tindakan

melakukan SADARI

responden dikategorikan baik (75,56%).

Persamaan: Desain penelitian dan alat analisis data. Perbedaan: Variabel penelitian, sampel penelitian dan lokasi penelitian 3 Handayani (2012)

Pengetahuan Remaja Putri tentang Cara Melakukan Sadari di Desa Bakalan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Desain penelitian deskriptif. Teknik pengambilan sampel dengan proportionate stratified random sampling. Instrumen penelitian kuesioner. Jumlah responden yang diteliti sebanyak 202 responden.

Sebanyak 133 responden (65,8%)

memiliki pengetahuan kurang tentang cara melakukan SADARI, 92 responden (45,5%) memiliki pengetahuan kurang tentang prosedur SADARI, 95 responden (47%) memiliki pengetahuan kurang

tentang waktu SADARI, dan 94 responden (46,5%) memiliki pengetahuan kurang tentang hasil SADARI.

Persamaan: Desain penelitian, variable penelitian dan alat analisis data.

Perbedaan: Sampel penelitian, teknik pengambilan sampel dan lokasi penelitian

(18)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

31

tabel. Distribusi frekuensi responden penelitian berdasarkan umur responden dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.1.Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kriteria Umur

No Umur Frekuensi (f) Presentase (%)

1 Masa Remaja Awal 0 0.0 2 Masa Remaja Tengah 30 85.7 3 Masa Remaja Akhir 5 14.3 Total 35 100.0

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden masa remaja tengah yaitu sebanyak 30 responden (85,7%).

a) Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang definisi SADARI

Setelah dilakukan analisis data didapatkan gambaran pengetahuan tentang definisi SADARI sebagai berikut :

Tabel. 4.2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan tentang definisi SADARI pada Remaja Putri SMP PGRI Kasihan Bantul

No Tingkat Pengetahuan Frekuensi Prosentase

1 Baik 16 45.7 2 Cukup 13 37.1 3 Kurang 6 17.1 Total 35 100.0 Sumber: Data primer

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang baik tentang definisi SADARI yaitu sebanyak 16 responden (45,7%).

(19)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

32

b) Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang tujuan pemeriksaan SADARI

Setelah dilakukan analisis data didapatkan gambaran pengetahuan tentang tujuan pemeriksaan SADARI sebagai berikut :

Tabel. 4.3. Distribusi Frekuensi Pengetahuan tentang tujuan pemeriksaan SADARI pada Remaja Putri SMP PGRI Kasihan Bantul

No Tingkat Pengetahuan Frekuensi Prosentase

1 Baik 17 48.6 2 Cukup 11 31.4 3 Kurang 7 20.0 Total 35 100.0 Sumber: Data primer

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang cukup tentang tujuan pemeriksaan SADARI yaitu sebanyak 17 responden (48,6%).

c) Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang waktu dilakukan pemeriksaan SADARI

Setelah dilakukan analisis data didapatkan gambaran pengetahuan tentang waktu dilakukan pemeriksaan SADARI sebagai berikut :

Tabel. 4.4. Distribusi Frekuensi Pengetahuan tentang waktu dilakukan pemeriksaan SADARI pada Remaja Putri SMP PGRI Kasihan Bantul

No Tingkat Pengetahuan Frekuensi Prosentase

1 Baik 20 57.1 2 Cukup 13 37.1 3 Kurang 2 5.7

Total 35 100.0 Sumber: Data primer

(20)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

33

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang cukup tentang waktu dilakukan pemeriksaan SADARI yaitu sebanyak 20 responden (57,1%).

d) Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang cara – cara melakukan SADARI

Setelah dilakukan analisis data didapatkan gambaran pengetahuan tentang cara – cara melakukan SADARI sebagai berikut :

Tabel. 4.5. Distribusi Frekuensi Pengetahuan tentang cara – cara Melakukan SADARI pada Remaja Putri SMP PGRI Kasihan Bantul

No Tingkat Pengetahuan Frekuensi Prosentase

1 Baik 18 51.4 2 Cukup 11 31.4 3 Kurang 6 17.1 Total 35 100.0 Sumber: Data primer

Berdasarkan tabel 4.5. dapat diketahui sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang baik tentang cara – cara melakukan SADARI yaitu sebanyak 18 responden (51,4%).

e) Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang SADARI

Setelah dilakukan analisis data didapatkan gambaran pengetahuan tentang SADARI sebagai berikut :

(21)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

34

Tabel. 4.5. Distribusi Frekuensi Pengetahuan tentang SADARI pada Remaja Putri SMP PGRI Kasihan Bantul

No Tingkat Pengetahuan Frekuensi Prosentase

1 Baik 15 42.9 2 Cukup 17 48.6 3 Kurang 3 8.6

Total 35 100.0 Sumber: Data primer

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang cukup tentang SADARI yaitu sebanyak 17 responden (48,6%).

B. Pembahasan

1) Gambaran Tingkat Pengetahuan tentang definisi SADARI pada Remaja Putri di SMP PGRI Kasihan Bantul

Gambaran tingkat pengetahuan tentang definisi SADARI pada remaja putri menunjukkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang baik tentang definisi SADARI yaitu sebanyak 16 responden (45,7%). Tingkat pengetahuan baik disebabkan oleh semakin mudahnya akses informasi yang diterima oleh ramaja putri mengenai definisi SADARI di SMP PGRI Kasihan Bantul. Bahkan di beberapa wilayah mereka sudah terdapat warnet dan sebagian besar dari mereka memiliki alat komunikasi yang memudahkan untuk mengakses informasi dari internet.

Secara umum pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi

setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni penglihatan,

(22)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

35

pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam bentuk tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2007). Pengetahuan yang tinggi akan mampu menjadikan seseorang untuk lebih tepat dalam bertindak melakukan sesuatu yang penting bagi kehidupanya. Prosentase responden yang sebagian besar masuk kategori cukup dan baik menunjukan bahwa responden sudah mempunyai keingintahuan yang tinggi mengenai kanker payudara. Oleh karena itu, pemanfaatan media internet menjadi sumber referensi penting bagi remaja putri didalam pencarian informasi tentang SADARI.

Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurhayati Yunus (2013) menyatakan bahwa penelitian yang dilakukan di Sekolah SMA Negeri 4 Kota Gorontalo didapatkan data bahwa sebanyak 85% siswi sudah mengetahui tentang pengertian Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI).

2) Gambaran Tingkat Pengetahuan tentang tujuan pemeriksaan SADARI pada Remaja Putri di SMP PGRI Kasihan Bantul

Pengetahuan remaja tentang pemeriksaan SADARI dari hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang baik tentang tujuan pemeriksaan SADARI yaitu sebanyak 17 responden (48,6%). Hal ini dimungkinkan dengan semakin baiknya memahami tujuan pemeriksaan SADARI, maka sebagian besar remaja putri memperjelas dengan mencari informasi tambahan mengenai penyebab kanker payudara. Rasa keingintahuan yang tinggi membuat mereka mencari informasi tambahan

(23)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

36

untuk menghindarkan sejak dini resiko terkena kanker payudara dengan mengetahui apa saja yang menjadi penyebab kanker payudara.

Tujuan SADARI adalah untuk mengetahui secara dini bila ada kelainan/gejala pada payudara yang mengarah pada keganasan kanker payudara (Yayasan Kanker Indonesia, 2008). Salah satu hal yang penting dalam menjaga kesehatan payudara adalah dengan mewaspadai payudara dari segala kelaianan, terutama yang berkaitan dengan benjolan pada payudara. Umumnya kanker payudara ditemukan pada stadium lanjut akibat kelalaian penderita dalam mendeteksi benjolan ataupun kelainan pada payudaranya. Padahal, kemungkinan sembuh tentu akan semakin besar bila benjolan kanker pada terdeteksi lebih awal (Yustiani, 2013).

Hasil tersebut memberikan penjelasan bahwa tujuan pemeriksaan SADARI sangat perlu untuk diketahui agar remaja putri mampu mencegah dampak dari kanker payudara dan bisa melakukan deteksi dini untuk langkah selanjutnya.

Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Desti Wahyuni (2011) menyatakan bahwa SADARI sangatlah penting karena untuk mengetahui benjolan-benjolan yang timbul sejak dini agar kita terjaga dari penyebab kanker payudara.

(24)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

37

3) Gambaran Tingkat Pengetahuan tentang waktu dilakukan pemeriksaan SADARI pada Remaja Putri di SMP PGRI Kasihan Bantul

Pengetahuan remaja tentang waktu dilakukan pemeriksaan SADARI dari hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang baik tentang waktu dilakukan pemeriksaan SADARI yaitu sebanyak 20 responden (57,1%).

Waktu yang terbaik SADARI adalah hari terakhir masa haid 7-10 hari setelah haid, karena payudara akan terasa lebih lunak dan longgar sehingga memudahkan perabaan (Bustan, 2011). Cara melakukan SADARI menurut Hendra (2010) ada dua cara pemeriksaan yaitu dengan berdiri didepan cermin dan berbaring. Berdiri di depan cermin untuk melihat bentuk dan besarnya payudara, perubahan punting susu, serta kulit payudara di depan cermin. Sedangkan dengan cara berbaring yaitu memeriksa seluruh bagian payudara secara vertical, dari tulang selangka di bagian atas kebagian bawah dan bergerak sekeliling payudara dengan memperhatikan benjolan yangluar biasa.

Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dyayadi (2012) menyatakan bahwa tindakan SADARI sangatlah penting karena hampir 85% benjolan payudara ditemuka oleh penderita sendiri, sehingga merupakan hal yang penting bagi remaja untuk mengetahui tentang SADARI sedini mungkin. Semakin sering memeriksa payudara akan semakin mengenalnya dan semakin mudah menemukan sesuatu yang tidak normal pada payudara.

(25)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

38

4) Gambaran Tingkat Pengetahuan tentang cara-cara melakukan SADARI pada Remaja Putri di SMP PGRI Kasihan Bantul

Pengetahuan remaja tentang pengertian cara-cara SADARI dari hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang baik tentang cara-cara melakukan SADARI yaitu sebanyak 18 responden (51,4%). Hasil tersebut sudah dianggap baik karena pengetahuan remaja secara menyeluruh sebagian besar baik dan cukup. Tingkat pengetahuan yang baik ini dikarenakan mereka adalah wanita yang memiliki kemungkinan terserang SADARI. Oleh karena itu mereka sudah terlebih dahulu memahami cara-cara melakukan SADARI. Pemahaman tentang cara-cara melakukan SADARI mereka peroleh sebagian besar dari pembicaraan ringan dengan teman sebaya dan media internet.

Pengetahuan yang baik dari remaja putri tentang cara-cara melakukan SADARI sudah ditunjukan dengan tingkat pengetahuan yang sebagian besar termasuk dalam kategori baik. Informasi yang mereka dapat berasal dari internet dan buku kesehatan yang membahas pengertian langkah-langkah SADARI. Memiliki pengetahuan yang baik tentang cara-cara melakukan SADARI mampu membuat seseorang bisa terhindar dari penyakit kanker payudara (Damayanti, 2011).

Faktor lain yang mempengaruhi pengetahuan tentang cara-cara melakukan SADARI adalah tingkat pendidikan (Surajiyo, 2007). Seseorang yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah menerima informasi sehingga

(26)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

39

memiliki pengetahuan lebih luas daripada seseorang yang berpendidikan lebih rendah (Notoatmodjo, 2003).

Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Soebroto (2010). Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik tentang prosedur SADARI sebagian besar (60,65%) memiliki tingkat pendidikan SMP. Tingkat pendidikan SMP merupakan pendidikan dasar dimana SADARI belum masuk dalam kurikulum pengetahuan tentang pendidikan sex di sekolah akan tetapi informasi tentang prosedur SADARI bisa didapatkan dari internet, media sosial bahkan bimbingan orang tua.

5) Gambaran Tingkat Pengetahuan tentang SADARI pada Remaja Putri di SMP PGRI Kasihan Bantul

Pengetahuan remaja tentang SADARI dari hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang cukup tentang SADARI yaitu sebanyak 17 responden (48,6%). Hasil tersebut memberikan informasi bahwa SADARI sudah diketahui remaja putri karena mudahnya akses informasi. Hal ini dikarenakan sebagian besar remaja masih berusia muda dan pernah memiliki bentuk fisik seperti payudara.

Menurut Mulyani (2013), jenis pencegahan kanker payudara dapat dilakukan dengan cara yang sederhana dan bahkan bisa dilakukan sedari dini terutama oleh remaja putri yaitu dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Pencegahan kanker payudara adalah untuk menemukan kanker

(27)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

40

dalam stadium dini sehingga pengobatanya menjadi lebih baik. Memahami pengetahuan tentang kanker payudara sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya penyakit kanker payudara. Menurut Yustina (2013), wanita yang lebih muda dituntut untuk aktif lebih banyak menggali informasi seputar SADARI. Tindakan nyata seperti melakukan pemeriksaan payudara sendiri setiap bulan, berkonsultasi dengan awal dengan dokter jika merasakan adanya tanda dan gejala kanker payudara akan mampu menghindarkan remaja putri dari kanker payudara.

Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh wahyuni (2011) mengenai pengetahuan remaja putri tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara di SMA Harapan 1 Yayasan Pendidikan Harapan Medan berada pada kategori baik. Perbedaan hasil penelitian ini di pengaruhi oleh minat remaja putri itu sendiri untuk memperdalam guna meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang SADARI. Sebagaimana yang dituliskan oleh Notoatmodjo (2005) bahwa minat sebagai suatu kecerundungan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam.

(28)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

41 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelum dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengetahuan remaja putri tentang definisi SADARI adalah kategori baik sebanyak 16 responden (45,7%)

2. Pengetahuan remaja putri tentang tujuan pemeriksaan SADARI adalah kategori baik sebanyak 17 responden (48,6%)

3. Pengetahuan remaja putri tentang waktu dilakukan SADARI adalah kategori baik sebanyak 20 responden (57,1%)

4. Pengetahuan remaja putri tentang cara-cara melakukan SADARI adalah kategori baik sebanyak 18 responden (51,4%)

5. Pengetahuan remaja putri tentang SADARI adalah kategori cukup sebanyak 17responden (48,6%)

B. Saran

1. Bagi SMP PGRI Kasihan Bantul

Guru BK dalam menyampaikan materi SADARI hendaknya lebih menekankan pada item-item pertayaan yang belum seluruhnya dapat dijawab dengan benar oleh siswi yaitu SADARI sebagai langkah awal meandeteksi adanya kelainan pada payudara, SADARI optimum dilakukan

(29)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

42

sekitar 7-14 hari setelah awal siklus menstruasi, waktu yang diperlukan untuk SADARI sangat lama, dan langkah pertama SADARI yaitu dengan berdiri di depan cermin untuk melihat bentuk payudara (simetris atau tidak).

2. Bagi remaja putri

Remaja putri hendaknya secara aktif mencari informasi tentang SADARI melalui buku-buku kesehatan, internet media massa dan meminta penjelasan kepada petugas kesehatan.

3. Bagi Perpustakaan Stikes A. Yani

Dapat menambahkan koleksi buku, jurnal, majalah tentang kesehatan reproduksi khususunya mengenai SADARI sebagai refrensi bagi mahasiswa atau pembaca di perpustakaan Stikes A. Yani Yogyakarta. 4. Bagi peneliti laijn

Peneliti yang akan datang hendaknya menyempurnakan hasil penelitian ini dengan melakukan pengkajian tentang sumber-sumber informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang SADARI.

(30)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Satu Pendekatan Praktek. Edisi V. Penerbit PT. Rineke Cipta, Jakarta.

Dixon, J.M. dan Leonard, R.C.F. (2006). Kelainan Payudara. Jakarta : Dian Rakyat.

Handayani, S. (2012). Pengetahuan Remaja Putri tentang Cara Melakukan Sadari di Desa Bakalan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Nursing Studies, Volume 1, Nomor 1.

Kemenkes RI. (2014). Hilangkan Mitos Tentang Kanker. Jakarta.

Maulani. (2009). Kanker Payudara dan Solusinya. Jakarta:Media Aesclapius. Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. (2010). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. PT.Rineka Cipta. Jakarta.

Pusat Komunikasi Publik Setjen Depkes. (2008). Deteksi Kanker Leher Rahim dan Kanker. Diakses pada tanggal 20 April 2015 melalui

http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=3 081&Itemid=2

Saryono dan Pramitasari, R.D. (2009). Perawatan Payudara : Dilengkapi dengan Deteksi Dini Terhadap Penyakit Kanker Payudara. Jogjakarta : Mitra Cendekia Press.

Smeltzer, Suzanne C. (2005). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Volume 2. Jakarta: EGC.

Salika. (2010). Permasalahan Kanker Payudara. Yogyakarta: Dian Press Sugiyono. (2009). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabetha.

Tanjung, M. (2012). Gambaran Perilaku Siswi dalam Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di SMA Plus Safiyyatul Amaliyyah Medan Tahun 2012. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Utama, S.Y. (2009). Gambaran Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Remaja Putri Terhadap Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di SMA N 5 Kota Jambi. Jurnal Poltekkes Jambi.

(31)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Yayasan Kanker Indonesia (YKI). 2008. Kanker Payudara. Diakses pada tanggal 20 April 2015 melalui http://www.cancerhelp.com.

Referensi

Dokumen terkait

Alasan masuk S1 Pendidikan Bahasa Inggris FKIP-UT karena tidak perlu meninggalkan tugas/fleksibel merupakan pilihan terbanyak yang di pilih oleh responden

Program investasi Kota Pematangsiantar yang merupakan rekapitulasi dari RPIJM.. yang disusun dengan mempertimbangkan kemampuan pemerintahan

To ensure the conformity of the products manufactured with the sample material and/or sold we operate an effective quality assur- ance system and shall maintain it for the whole

AN PEKERJAAN KONSTRUKSI DAN PENG OMPOK KERJA PEKERJAAN JALAN DAN J TENGAH PADA BALAI PELAKSANA TEKNI MAGELANG DANA APBD TAHUN ANGGAR.. Magelang,

I 5 LULUS SEMENTARA LULUS SEMENTARA LULUS SEMENTARA LULUS SEMENTARA LULUS SEMENTARA TIDAK LULUS LULUS SEMENTARA LULUS SEMENTARA LULUS SEMENTARA LULUS SEMENTARA

Tujuan dari penelitian ini untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada

Paket Pekerjaan ini terbuka untuk Peyedia Jasa Konsultansi Badan Usaha ( memiliki Izin Usaha Jasa Konsultansi) yang memenuhi Persyaratan kualifikasi bidang/layanan

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, karena dengan rahmat dan kuasa-Nya yang dicurahkan kepada peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi