Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada 1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Siswa kelas VIII MTs (Madrasah Tsanawiyah) yang setingkat dengan SMP (Sekolah Menengah Pertama) tentunya harus memiliki sikap dan pemikiran yang lebih dewasa dibandingkan dengan siswa kelas VII yang terkadang masih terbawa suasana peralihan dari MI (Madrasah Ibtidaiyah) atau SD (Sekolah Dasar) menuju jenjang MTs. Kedewasaan pemikiran tersebut dapat tercerminkan melalui cara siswa dalam menyelesaikan berbagai permasalahan dalam proses pembelajaran di kelas seperti dalam menjawab soal-soal IPA Fisika.
Namun pada kenyataannya, tidak semua siswa mampu mengerjakan soal-soal IPA Fisika dengan benar. Siswa kelas VIII B sering kali tidak menyertakan cara dalam mencari jawaban mengerjakan soal-soal tersebut. Padahal, di dalam mempelajari IPA Fisika tidak hanya hasil solusi yang dibutuhkan, namun proses pencarian pemecahan masalah juga merupakan sebuah penilaian hasil belajar siswa karena guru akan mudah membaca letak ketidak pahaman siswa dalam pelajaran.
Soal IPA Fisika yang tidak dapat di jawab secara utuh dan sempurna oleh siswa biasanya dikarenakan siswa kurang memahami apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal tersebut. Siswa kurang mampu mengilustrasikan dan menalar beberapa hal yang diketahui di dalam soal dan hal yang ditanyakannya. Selain itu, siswa juga kurang mampu mengolah pola berpikir secara berurutan dan ilmiah. Oleh karena itu, solusi yang tepat ialah melatih siswa agar mampu mengilustrasikan materi dengan nalarnya dan berpikir secara berurutan serta ilmiah.
Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada 2
cepat dan tepat menemukan solusi dari permasalahan. Kemudian diharapkan hal tersebut dapat diaplikasikan dalam konteks kehidupan sehari-hari, sehingga siswa dapat lebih siap dan percaya diri dalam menghadapi persoalan apapun dengan pemikirannya yang aktif dan berurutan secara ilmiah.
Tidak hanya keuntungan yang disebutkan seperti di atas, dengan terbiasanya siswa dalam berpikir secara berurutan atau sistematis serta ilmiah, diharapkan hasil belajar siswa akan lebih meningkat. Hal ini sangat dimungkinkan karena dalam berpikir secara sistematis dan ilmiah, siswa akan dilatih untuk menjawab pertanyaan mengenai 5 W 1 H yaitu What (Apa), Why (Mengapa), Where (Dimana), Who (Siapa), When (Kapan) dan How
(Bagaimana). Atau setidaknya, komponen pertanyaan dari “apa, mengapa,
dan bagaimana” dapat dijawab oleh siswa melalui pemikiran yang aktif secara sistematis dan ilmiah.
Apabila siswa mampu menjawab beberapa komponen pertanyaan tersebut, maka siswa akan sangat cermat dalam menemukan akar permasalahan dan akan tepat pula dalam menemukan solusi dalam berbagai permasalahan. Seperti halnya dalam soal-soal fisika, apabila pemikiran secara sistematis dan ilmiah telah terbiasa diterapkan oleh siswa, maka siswa akan lebih cepat dan tepat dalam mencari solusi dari pemecahan menjawab soal IPA Fisika. Banyak sekali rumus-rumus yang terdapat di dalam pelajaran IPA Fisika, ketika siswa mampu menggunakan rumus dengan tepat dalam menjawab soal, hal tersebut sudah menjadi point penilaian bagi siswa, apalagi ditambah dengan benarnya jawaban akhir dari perhitungan yang dilakukan oleh siswa tentunya menjadi nilai plus bagi siswa. Hal ini tentunya akan membuahkan hasil yang maksimal pada hasil belajar siswa dan tujuan pembelajaranpun akan tercapai dengan baik.
Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada 3
beserta gaya belajarnya yang beragam pula, maka seorang guru haruslah tepat dalam memberikan cara pengajaran sehingga hasil belajar siswa didapatkan secara maksimal.
Berdasarkan permasalahan tersebut, moment PPL II (Praktik Pengalaman Lapangan II) merupakan moment yang tepat untuk melakukan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) yang harus berlangsung secara alamih sesuai dengan jam pelajaran dan materi pelajaran yang terus bergilir setiap pertemuannya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Komara (2012 : 85) yang mengatakan bahwa prinsip PTK yaitu dilakukan dalam kegiatan pembelajaran yang bersifat alamiah dan harus dilaksanakan dalam situasi yang alamiah pula, artinya PTK harus dilakukan tanpa mengubah situasi dan jadwal pelajaran. Oleh karena itu, praktikan PPL II melakukan PTK pada siswa kelas VIII B MTs Negeri Palimanan dengan judul: “Hasil Belajar Siswa MTs Negeri Palimanan Kabupaten Cirebon Kelas VIII B Semester II pada Mata Pelajaran IPA Fisika Melalui Demonstration dan Scientific Approach”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dibuat rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas, yaitu sebagai berikut.
1. Apakah penerapan demonstration dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII B MTs Negeri Palimanan Kabupaten Cirebon pada materi IPA Fisika pada Siklus I?
2. Apakah penerapan demonstration dengan dipadukan scientific approach
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII B MTs Negeri Palimanan Kabupaten Cirebon pada materi IPA Fisika pada Siklus II?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka di dapatkan tujuan dari penelitian tindakan kelas yaitu sebagai berikut.
1. Mengetahui hasil belajar siswa kelas VIII B MTs Negeri Palimanan Kabupaten Cirebon pada materi IPA Fisika melalui penerapan
Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada 4
2. Mengetahui hasil belajar siswa kelas VIII B MTs Negeri Palimanan Kabupaten Cirebon pada materi IPA Fisika melalui penerapan
demonstration dengan dipadukan scientific approach pada Siklus II.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan memiliki manfaat yaitu sebagai berikut.
1. Manfaat untuk peneliti yaitu dapat menambah pengalaman dalam menangani proses pembelajaran di kelas sehingga diharapkan apabila menjadi guru nanti dapat menemukan solusi yang tepat dalam menangani permasalahan di dalam kelas.
2. Manfaat untuk guru mata pelajaran yaitu dapat menemukan solusi dari permasalahan yang selama ini belum terpecahkan serta dapat menjadi referensi atau rujukan dalam memecahkan permasalahan yang serupa dengan penelitian ini.
Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada 5 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Demonstration
Demonstration adalah penyampaian pelajaran lisan atau tertulis yang dilakukan oleh guru dikelas ataupun di laboratorium, sedangkan siswa mendengarkan dengan teliti juga mencatat pokok-pokok penting yang dikemukakan oleh guru. Metode ini lebih banyak dipakai dalam proses belajar mengajar karena mempunyai beberapa kelebihan, antara lain: guru lebih mudah menguasai kelas sehingga suasana kelas relatif tenang dan tertib, ekonomis baik dalam hal waktu maupun modal lainnya misalnya keterbatasan alat-alat atau media laboratorium. Langkag-langkah metode demonstrasi antara lain: informasi kompetensi, sajian gambaran umum materi bahan ajar, membagi tugas pembahasan materi untuk tiap kelompok, menunjuk siswa atau kelompok untuk mendemonstrasikan bagiannya, dikusi kelas, penyimpulan dan evaluasi, refleksi, (Ernawan, 2010).
Berdasarkan Depdiknas (2010) memuat langkah-langkah dari
demonstration yaitu sebagai berikut.
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
b. Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan. c. Menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan.
d. Menunjuk salah seorang siswa untuk mendemontrasikan sesuai skenario yang telah disiapkan.
e. Seluruh siswa memperhatikan demontrasi dan menganalisanya.
f. Tiap siswa mengemukakan hasil analisanya dan juga pengalaman siswa didemontrasikan.
g. Guru membuat kesimpulan.
2. Scientific Approach
Lazim, M (2013) mengatakan bahwa pembelajaran dengan
Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada 6
yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang
“ditemukan”. Scientific approach dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan scientific approach, bahwa informasi tidak hanya bergantung pada informasi searah dari guru, namun informasi dapat berasal dari mana saja dan kapan saja. Oleh karena itu kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi, dan bukan hanya diberi tahu.
Meskipun scientific approach seolah sangat identik dengan kurikulum 2013, namun pada kurikulum KTSP 2006 juga dapat dilakukan karena tujuan utama dari pembelajaran berbasis scientific approach ialah agar materi atau informasi yang didapatkan siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri. Adapun langkah-langkah dari scientific approach
yaitu dapat dilihat dari bagan sebagai berikut. Bagan 1. Bagan Langkah Scientific Approach
Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada 7 B. Kerangka Berpikir
Praktikan PPL II dalam melakukan penelitian tindakan kelas, mmbuat kerangka berpikir yang dapat digambarkan dengan bagan berikut.
Bagan 2. Bagan Kerangka Berpikir
Kondisi Akhir
Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada 8 C. Hipotesis Tindakan
Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada 9 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu
Tempat pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh praktikan PPL II yaitu sebagai berikut.
Nama Sekolah : MTs Negeri Palimanan
Alamat Sekolah : Jalan Komplek Pondok Pesantren K.H. Romli Cholil Desa Balerante Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat
Koe POS : 45161
Kepala Sekolah : Drs. H. E. Anuri Hidayat, M.Pd.I.
Adapun waktu pelaksanaan yaitu bertepatan pada pelaksanaan PPL II yang dimulai pada tanggal 12 Januari 2015 – 2 April 2015. Khusus untuk penelitian tindakan kelas yang dilakukan, hanya beberapa waktu saja dari rentang waktu yang disebutkan di atas. Waktu penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh praktikan secara terperinci dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
Tabel 1. Tabel Waktu Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
Siklus Waktu Materi Keterangan
I
Tujuan: meningkatkan hasil belajar siswa
Instrument: penilaian psikomotor kelompok & post test
(Terlampir di RPP pertemuan ke-2)
Selasa,
Tujuan: meningkatkan hasil belajar siswa
Instrument: penilaian psikomotor kelompok & post test
Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada 10
Tindakan: demonstration dipadukan dengan scientific approach
Tujuan: meningkatkan hasil belajar siswa
Instrument: penilaian psikomotor kelompok & post test
(Terlampir di RPP pertemuan ke-11)
Sabtu,
Tindakan: demonstration dipadukan dengan scientific approach
Tujuan: meningkatkan hasil belajar siswa
Instrument: penilaian psikomotor kelompok & post test
(Terlampir di RPP pertemuan ke-12)
B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian yaitu siswa kelas VIII B yang semula berjumlah 33 siswa, namun pada penelitian tindakan kelas ini hanya 29 siswa yang diambil untuk dilakukan penelitian, karena 4 siswa lainnya keluar (mutasi). Berikut ini tabel perincian jumlah siswa kelas VIII B.
Tabel 2. Tabel Jumlah Siswa Kelas VIII B
No. Siswa Jumlah setiap siklusnya terdiri dari dua kali pertemuan. Setiap siklus dilakukan langkah berdasarkan model Kurt Lewin yaitu perencanaan (planning),
Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada 11
Perencanaan (Planning) Tindakan (Acting)
Pengamatan (Observing) Refleksi (Reflecting)
langkah tersebut karena berkesinambungan dan membentuk siklus, maka dapat digambarkan dengan bagan berikut.
Bagan 3. Bagan Model PTK Kurt Lewin
\
Adapun langkah dalam mendapatkan hasil belajar siswa yaitu pertama dilakukannya pengumpulan data gabungan nilai assessment of practical skill
(nilai psikomotor) dengan post test. Setelah didapatkan kedua nilai tersebut, kemudian diambil rata-rata perkelasnya sehingga diketahui terdapat peningkatan atau kemunduran hasil belajar. Adapun penilaian hasil belajar di analisis dengan acuan rubrik penilaian.
D. Pengumpulan Data
Pengumpulan data hasil pembelajaran diambil menggunakan dua macam penilaian, yaitu:
1. Assessment of Practical Skill (Penilaian Psikomotor Siswa)
Penilaian psikomotor atau praktikal siswa menjadi bahan pertimbangan penilaian hasil belajar siswa karena ketika pembelajaran berlangsung, siswa melakukan kegiatan praktikal. Meskipun siswa melakukan kegiatan praktikal secara berkelompok, namun dengan teknik ini guru dapat dengan mudah menilai perkembangan hasil belajar siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung karena guru akan berkeliling memperhatikan siswa satu persatu dalam setiap kelompok. Kemudian perolehan penilaian ini akan gabungkan dengan perolehan hasil post tes,
Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada 12
2. Post Test
Selain penilaian psikomotor atau praktikal pada saat pembelajaran, post test juga dapat menjadi acuan penilaian hasil belajar siswa. Nilai post test ini akan digabungkan dengan nilai psikomotor. Setelah didapatkan nilai masing-masing siswa, kemudian dirata-ratakan hasil perolehan nilai tersebut sehingga akan diketahui kenaikan atau penurunan rata-rata kelas tiap pertemuannya pada setiap siklusnya. Dipilihnya nilai rata-rata kelas menjadi acuan pengukuran meningkat atau tidaknya hasil belajar siswa karena keadaan siswa perorangan setiap harinya tidak selalu konstan. Oleh karena itu, hasil rata-rata kelas dapat mewakili hasil pembelajaran siswa meskipun sebaran nilainya tidak merata dan sebarannya tidak konstan.
E. Analisis Data
Hasil perolehan assessment of practical skill dan post test di analisis datanya dengan menggunakan rubrik penilaian, yaitu sebagai berikut.
1. Assessment of Practical Skill
Tabel 3. Tabel Penilaian Assessment of Practical Skill
No. Kriteria Nilai
1.
Menjelaskan hasil kerja kelompok sesuai dengan teori, jawaban soal LKS (Lembar Kerja Siswa) benar.
91 - 100
2.
Menjelaskan hasil kerja kelompok kurang sesuai dengan teori, jawaban soal LKS (Lembar Kerja Siswa) benar.
81 - 90
3.
Menjelaskan hasil kerja kelompok kurang sesuai dengan teori, jawaban soal LKS (Lembar Kerja Siswa) kurang benar.
Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada 13
2. Post Test
Tabel 4. Tabel Penilaian Post Test
No. Kriteria Nilai
1. Jawaban benar, rumus tepat, cara
mengerjakan lengkap. 91 - 100
2. Jawaban kurang benar, rumus tepat, cara
mengerjakan lengkap. 81 - 90
3. Jawaban kurang benar, rumus tepat, cara
mengerjakan kurang lengkap. 70 - 80
F. Indikator Penelitian
Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada 14 BAB IV
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Tindakan Siklus I
Penilaian tindakan kelas yang dilakukan oleh praktikan PPL pada Siklus I yaitu sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan pertama penelitian dilakukan pada Hari Sabtu tanggal 17 Januari 2015 dan pertemuan kedua pada Hari Selasa tanggal 20 Januari 2015. Waktu penelitian tersebut tidak mengambil waktu khusus, melainkan disesuaikan dengan jadwal yang sudah dibuat oleh pihak kurikulum, yaitu pelajaran IPA pada kelas VIII B mendapat proporsi dua kali pertemuan dalam seminggu, yaitu Hari Rabu dan Hari Sabtu. Penelitian pada siklus pertama ini memuat materi pembelajaran Gaya. Berikut ini deskripsi pelaksanaan Siklus I berdasarkan Model Kurt Lewin.
1. Perencanaan (Planning)
Tahapan perencanaan (planning) merupakan tahapan dalam siklus untuk melakukan perencanaan tindakan yang akan dilakukan dengan tujuan mampu mengatasi masalah yang ada di dalam kelas. Masalah utama yang ada di kelas VIII B ialah hasil belajar siswakurang dari ekspetasi yang diharapkan. Hal ini dikarenakan dalam mempelajari pelajaran IPA Fisika, siswa kurang mampu mengilustrasikan dengan nalarnya tentang materi yang disampaikan. Oleh karena itu, siswa dilatih agar mampu mengilustrasikan materi dengan cara pemberian metode demonstration
pada pembelajaran di kelas. Diharapkan, setelah siswa mendemonstrasikan materi, siswa akan mamiliki bekal untuk mengilustrasikan materi dengan nalarnya dan pada akhirnya hasil belajar siswa meningkat. Perencanaan ini dapat dituangkan dalam RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Adapun RPP yang terkait dengan Siklus I yaitu pada lampiran RPP pertemuan ke-2 dan RPP pertemuan ke-3.
2. Tindakan (Acting)
Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada 15
dilakukan yaitu berupa pelaksanaan metode demonstration. Langkah-langkah dari tindakan ini terlampir pada Lampiran RPP pertemuan ke-2 dan Lampiram RPP pertemuan ke-3.
3. Pengamatan (Observing)
Pengamatan (observing) merupakan tahapan pengamatan pada saat pelaksanaan tindakan (action). Praktikan PPL II mengamati kegiatan yang dilakukan siswa sehingga sesuai dengan RPP yang telah dibuat, yaitu agar strategi demonstration sebagai tindakan dari siklus I dapat dilaksanakan serta evaluasi berupa penilaian assessment of practical skill (penilaian psikomotor) dan post test dapat terlaksana pula. Ketika siswa melakukan kegiatan praktikal secara berkelompok, praktikan PPL II mengamati kegiatan siswa satu-persatu dengan cara berkeliling mendekati setiap kelompok.
4. Refleksi (Reflecting)
Refleksi (Reflecting) merupakan tahapan untuk menilai dan merefleksi bahwa tindakan yang telah dilakukan berhasil atau tidak, serta mampu meningkatkan hasil belajar siswa atau tidak. Penilaian hasil belajar siswa yang dilakukan yaitu menggunakan nilai psikomotor atau assessment of practical skill dengan prosentase 50% dan penilaian post test
dengan prosentase 50% juga. Karena nilai post test digunakan untuk melihat hasil belajar siswa, maka hasil belajar siswa baru akan dapat terlihat eningkat atau tidak setelah dilakukan pertemuan pembelajaran lebih dari satu kali pertemuan.
Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada 16
Berikut ini nilai perolehan hasil belajar siswa kelas VIII B pertemuan ke – 2 dan pertemuan ke – 3.
Tabel 5. Tabel Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B Pertemuan Ke-2
Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada 17 Tabel 6. Tabel Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B Pertemuan Ke-3
Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada 18
VIII B setelah diberikan perlakuan berupa metode demonstration karena rata-rata kelas mengalami kenaikan nilai sebasar 3.
Pembelajaran dengan menggunakan metode demonstration
membuat siswa mampu lebih mengilustrasikan materi pembelajaran dengan nalarnya. Materi pembelajaran IPA Fisika yang sulit dimengerti siswa menjadi lebih mudah dipahami karena dikaitkan dengan hal yang kontekstual dan disimulasikan secara nyata. Sehingga metode
demonstration pada siswa yang hasil belajarnya kurang maksimal akibat kurang mampu mengilustrasikan materi, dapat menjadi solusi cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya siswa kelas VIII B MTsN Palimanan Kabupaten Cirebon.
Selanjutnya, pembelajaran dengan metode demonstration agar terlihat semakin meyakinkan mampu membuat meningkatnya hasil belajar siswa, maka akan dilakukan kembali pada Siklus II sebagai kelanjutan dari Siklus I. Pembelajaran pada Siklus II nanti meskipun akan dilakukan metode demonstration kembali, namun akan dipadukan dengan perlakuan yang lain agar hasil belajar siswa lebih meningkat. Kal ini dikarenakan setelah Siklus I berjalan, terdapat masalah baru yang diketahui yaitu bahwa siswa kurang mampu melatih diri untuk berpikir secara sistematis dan ilmiah pada pelajaran IPA Fisika, sehingga perlu dilakukan perlakuan baru sebagai solusi permasalahan ini. Siklus II ini akan dijelaskan pada point selanjutnya.
B. Deskripsi Hasil Tindakan Siklus II 1. Perencanaan (Planning)
Telah diketahui bahwa temuan masalah yang terdapat pada siswa kelas VIII B selain kurang mampu mengilustrasikan materi dengan nalarnya, yaitu diketahui pulapermasalahan yang timbul berupa kurang mampunya siswa berpikir secara sistematis dan ilmiah sehingga hasil belajar kurang maksimal. Oleh karena itu, dalam tahapan planning ini, praktikan PPL II membuat RPP selain dengan diberikannya metode
Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada 19
Praktikan PPL II mengambil perlakuan berupa scientific approach
karena diharapkan dapat menjadi solusi dari permasalahan yang ditemukan di dalam kelas. Pemberian scientific approach akan melatih siswa untuk berpikir secara sistematis dan ilmiah. Hal ini sangat sesuai dengan materi IPA Fisika yang diajarkan, bahwa dalam menjawab soal, tidak hanya hasil akhir yang di nilai, namun ketepatan siswa menggunakan rumus dan cara mengerjakan soal secara sistematis merupakan penilaian juga. Adapun RPP yang digunakan pada Siklus II ini yatu terlampir pada lampiran RPP pertemuan ke – 11 dan RPP pertemuan ke – 12.
2. Tindakan (Acting)
Langkah selanjutnya setelah planning yaitu acting atau langkah tindakan pelaksanaan dari RPP yang telah dibuat. Inti dari kegiatan
scientific approach ini harus memuat langkah 5 M yaitu Mengamati
(Observing), Menanya (Questioning), Menanya (Associating), Mencoba
(Experimenting), dan Membentuk Jejaring (Networking). Adapun langkah-langkah dari scientific approach yaitu terlampir pada lampiran RPP ke – 11 dan RPP ke – 12.
3. Pengamatan (Observing)
Langkah selanjutnya yaitu pengamatan pada saat tahapan acting
berlangsung. Pada tahapan ini, praktikan PPL II mengatur kegiatan yang dilakukan siswa agar berjalan sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Selain itu praktikan PPL II mengamati kegiatan yang dilakukan oleh siswa terkait penilaian hasil belajar siswa yaitu salah satunya menggunakan assessment of practical skill (penilaian psikomotor), sehingga praktikan PPL berkeliling mendekati setiap kelompok untuk menilai psikomotor siswa setiap individunya.
4. Refleksi (Reflecting)
Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada 20
hasil belajar siswa kelas VIII B pada Siklus II yang diambil dari pertemuan ke – 11 dan pertemuan ke – 12 yaitu sebagai berikut.
Tabel 7. Tabel Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B Pertemuan Ke-11
Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada 21 Tabel 8. Tabel Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B Pertemuan Ke-12
No. Nama Nilai Psikomotor Nilai Post Test Jumlah Nilai (50%) (50%) (100%)
Berdasarkan dari hasil belajar siswa di atas, diperoleh rata-rata kelas yaitu pada pertemuan ke – 11 sebesar 85 dan pada pertemuan ke – 12 sebesar 89. Sehingga, dapat dilihat bahwa terdapat kenaikan nilai hasil belajar siswa sebesar 4. Oleh karena itu, tindakan pembelajaran berupa
Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada 22
berhasil mengatasi masalah hasil belajar siswa yang kurang maksimal karena siswa kurang mampu berpikir secara sistematis dan ilmiah.
Berdasarkan hasil Siklus II ini, terlihat bahwa hasil belajar siswa sangat memuaskan. Oleh karena itu, praktikan PPL II menyimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas yang dilakukan dapat berakhir sampai pada Siklus II saja untuk permasaahan kurangnya hasil belajar siswa akibat kurang mampunya siswa dalam mengilustrasikan materi dengan nalarnya serta kurang mampunya siswa berpikir secara sistematis dan ilmiah. Dengan demikian, praktikan PPL II tidak melakukan penelitian siklus selanjutnya karena ketuntasan masalah yang telah didapatkan dilihat dari meningkatnya hasil belajar siswa melalui perlakuan demonstration
Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada 23 BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan pada BAB III, didapatkan kesimpulan yaitu sebagai berikut.
1. Penerapan demonstration mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII B MTs Negeri Palimanan Kabupaten Cirebon pada materi IPA Fisika pada Siklus I. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya rata-rata nilai kelas yang semula sebesar 74 menjadi 77, atau dengan kata lain mengalami peningkatan nilai sebesar 3 digit.
2. Penerapan demonstration dengan dipadukan scientific approach mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII B MTs Negeri Palimanan Kabupaten Cirebon pada materi IPA Fisika pada Siklus II. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya rata-rata nilai kelas yang semula sebesar 85 menjadi 89, atau dengan kata lain mengalami peningkatan nilai sebesar 4 digit.
B. Saran
Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada 24 DAFTAR PUSTAKA
Komara, Endang. (2012). Penelitian Tindakan Kelas dan Peningkatan Profesional Guru. Bandung: Refika Aditama.
Ernawan, Teguh S. (2010). Tesis Pembelajaran IPA Melalui Metode Demonstrasi Menggunakan Media Animasi dan 2D Ditinjau Dari Kemampuan
Tingkat Berpikir dan Gaya Belajar Siswa. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Depdiknas. (2010). Model-Model Pebelajaran yang Efektif. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Lazim, M. (2013). Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Kurikulum 2013. Yogyakarta: PPPPTK Seni dan Budaya.
Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada 26 LAMPIRAN DOKUMENTASI
Kegiatan Demonstration Siklus I Kegiatan Demonstration Siklus I
Kegiatan Demonstration Siklus I Kegiatan Scientific Approach Siklus II
Kegiatan Scientific Approach Siklus II
Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada 27
LAPORAN INDIVIDU
PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II
HASIL BELAJAR SISWA MTS NEGERI PALIMANAN
KABUPATEN CIREBON KELAS VIII B SEMESTER II PADA
MATA PELAJARAN IPA FISIKA MELALUI
DEMONSTRATION
DAN
SCIENTIFIC APPROACH
Diajukan untuk memenuhi laporan PPL II Mata Kuliah : PPL II
DPL : Edy Chandra, S.Si, M.A
Oleh:
Nama
: Vivi Sophie Elfada
NIM
: 14 111 610 113
Semester / Kelas : 8 / Biologi B
Jurusan
: Tadris IPA Biologi
Fakultas
: Tarbiyah
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI
CIREBON
Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada 28 LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Akhir Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) II atas nama Vivi Sophie Elfada NIM 14111610113 Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Tadris IPA – Biologi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon di MTs Negeri Palimanan Tahun Ajaran 2014/2015 telah diperiksa dan disahkan oleh guru pamong, kepala sekolah, dan dosen pembimbing.
Cirebon, April 2015 Mengetahui,
Guru Pamong Dosen Pembimbing
Iis Aris Budiman, S.Pd____ Edy Chandra, S.Si, M.A
NIP. 19750727 200604 1 017 NIP. 19720507 200003 1 002
Kepala MTsN Palimanan
Drs.H.E.Anuri Hidayat, M.PdI
NIP. 19650108 199303 1 002
Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada 29 KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya sehingga laporan PPL II berupa PTK (Penelitian Tindakan Kelas) yang berjudul “Hasil Belajar Siswa MTs Negeri Palimanan Kabupaten Cirebon Kelas VIII B Semester II pada Mata Pelajaran IPA Fisika Melalui Demonstration dan Scientific Approach” dapat diselesaikan. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. Penulis mengucapkan terimakasih kepada.
1. Bapak Edy Chandra, S.Si, M.A selaku DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) PPL II.
2. Bapak Drs.H.E.Anuri Hidayat, M.Pd.I selaku kepala sekolah MTsN Palimanan 3. Selurus Guru dan STAFF TU di MTsN Palimanan.
4. Siswa-siswi kelas VIII B MTsN Palimanan. 5. Seluruh pihak yang ikut membantu.
Moment PPL II sangat selaras dengan pelaksanaan PTK yang berjalan secara alamiah tanpa mengganggu jadwal jam pelajaran sesungguhnya. Oleh karena itu, dalam rangka mendapatkan suatu pengalaman berharga yang bermakna pada proses pembelajaran di sekolah, dibuatlah laporan berupa PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Laporan ini berisi tindakan kelas yang dilakukan oleh penulis ketika mengajar menjadi praktikan PPL II. Adapun tindakan yang dipilih yaitu berupa demonstration dan scientific approach dalam melihat hasil belajar siswa.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan menjadi rujukan solusi apabila terdapat permasalahan yang serupa. Penulis juga memohon maaf apabila terdapat kesalahan penulisan ataupun terdapan kesalahan dalam bahasa yang digunakan. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulisharapkan demi kemajuan dan perbaikan.
Cirebon, April 2015 Penulis Laporan,
Vivi Sophie Elfada NIM.14111610113
Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada 30
B. Deskripsi Hasil Tindakan Siklus II ... 18