• Tidak ada hasil yang ditemukan

3 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "3 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

35

3 BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah current ratio (CR) dan debt to equity Ratio (DER) sebagai variabel (X) dan Pertumbuhan Laba sebagai dependen (Y).

Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2018. Jumlah populasi perusahaan sub sektor semen yang terrdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah 6 perusahaan. Sampel penelitian diambil dengan purposive sampling yaitu perusahaan sub sektor semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2018 dan telah menerbitkan laporan keuangan tahunan pada tahun 2015- 2018 dan diperoleh 5 perusahaan yang dijadikan sampel penelitian.

3.1.1 Sejarah Bursa Efek Indonesia (BEI)

Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka.

Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC.

Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan

(2)

berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah.

Visi

Menjadi bursa yang kompetitif dengan kredibilitas tingkat dunia.

Misi

Menyediakan infrastruktur untuk mendukung terselenggaranya perdagangan efek yang teratur, wajar, dan efisien serta mudah diakses oleh seluruh pemangku kepentingan (stakeholders).

(3)

3.1.2 Struktur Organisasi dan Fungsi

A. Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

B. Fungsi / Uraian Tugas

Berdasarkan strukturorganisasi maka diperlukan suatu system pembagian tugas/kerja (Job Description) BEI yaitu sebagai berikut :

1. Direktur Utama, brttanggung jawab untuk mengkordinasikan para direktur serta kegiatan-kegiatan satuan pemeriksa Internal.

a. Divisi hukum

1) Bertanggung jawab untuk memastikan produk hukkum yang akan dikeluarkan oleh perseroan sesuai dengan kaidah-kaidah hukum yang berlaku dan kepentingan perseroan terlindungi dalam hubungan kerjasama atau kontraktual antara perseroan dengan pihak lain.

(4)

2) Memastikan pemberian pendapat hukum sebagai legal advisor atas permasalahan hukum berkenaan dengan produk hukum yang telah diberlakukan oleh perseroan

b. Satuan pemeriksa Internal

1) Bertanggung jawab sebagai quality assurance terhadap pelaksanaan pencapaian sasaran perusahaan dengan mempertimbangkan aspek efektifitas dan efisiensi melalui pemeriksaan berkala maupun insidentil terhadap kegiatan internal organisasi.

2) Bertanggung jawab atas pemantauan kegiatan tindak lanjut dari rekomendasi yang dibangun berdasarkan hasil pemeriksaan internal yang dilakukan.

c. Sekretaris perusahaan, Bertanggung jawab atas tersedianya rencana kerja perusahaan dan terciptanya kerjasama serta komunikasi yang harmonis dan efektif antara direksi dengan stakeholder lainnya dalam rangka mencapai tujuan serta meningkatkan citra perusahaan.

d. Divisi pengelolaan, bertanggung jawab memberikan pengarahan dan pengawasan atas kinerja perusahaan.

2. Direktur penilaian perusahaan, bertanggung jawab atas kegiatan operasional yang terkait dengan.

a. Divisi penilaian perusahaan – sektor riil

1) Evaluasi pendahuluan calon emiten sampai dengan pencatatan saham di Bursa.

2) Evaluasi atas rencana pencatatan saham tambahan sampai dengan pencatatan saham di Bursa.

(5)

3) Pemantauan kepatuhan perusahaan tercatat terhadap peraturan yang berlaku.

4) Penyebaran informasi perusahaan tercatat kepada public.

5) Pembuatan dan penyempurnaan prosedur dan peraturan pencatatan sesuai dengan perkembangan pasar modal untuk meningkatkan kualitas dan integritas perusahaan sector riil yang mencatatkan saham.

b. Divisi penilaian perusahaan – sektor jasa, bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan dan melaksanakan:

1) Evaluasi pendahuluan calon emiten sampai dengan pencatatan saham di Bursa termasuk ETF.

2) Evaluasi atas rencana pencatatan saham tambahan sampai dengan pencatatan saham di Bursa.

3) Pemantauan kepatuhan perusahaan tercatat terhadap peraturan yang berlaku.

4) Pengelolaan dan pemutakhiran database emiten termasuk corporate action

5) Pembuatan dan penyempurnaan prosedur dan peraturan pencatatan sesuai dengan perkembangan pasar modal untuk meningkatkan kualitas dan integritas perusahaan sector riil yang mencatatkan saham.

c. Divisi penilaian perusahaan – surat utang, bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan dan melaksanakan:

1) Proses evaluasi pendahuluan calon emiten penerbit surat utang sampai dengan pencatatan di Bursa, baik efek surat utang,sukuk maupun EBA.

(6)

2) Pemantauan kepatuhan perusahaan tercatat terhadap peraturan yang berlaku.

3) Penyebaran informasi perusahaan tercatat kepada publik.

4) Pembina perusahaan tercatat (termasuk pemberian sanksi).

5) Penyempurnaan prosedur dan peraturan pencatatan sesuai dengan perkembangan pasar modal untuk meningkatkan kualitas dan integritas perusahaan sektor riil dan jasa yang mencatatkan surat utang.

6) Evaluasi atas rencana pencatatan saham tambahan sampai dengan pencatatan saham di Bursa.

7) Pemantauan kepatuhan perusahaan tercatat terhadap peraturan yang berlaku.

8) Pengelolaan dan pemutakhiran database emiten termasuk corporate action.

9) Pembuatan dan penyempurnaan prosedur dan peraturan pencatatan sesuai dengan perkembangan pasar modal untuk meningkatkan kualitas dan integritas perusahaan sector riil yang mencatatkan saham.

d. Direktur perdagangan dan pengaturan anggota Bursa, bertanggung jawab atas kegiatan operasional perdagangan saham,perdagangan informasi pasar (data feed) perdagangna surat utang dan derivative serta pelaporan transaksi surat utang dan pengelolaan aktivitas-aktivitas yang terkait dengan anggota bursa dan partisipan.

1) Divisi perdagangan saham

(7)

a) Bertanggung jawab untuk menyelenggarakan perdagangan saham setiap hari bursa dengan melakukan koordinasi kegiatan pengembangan dan operasional perdagangan saham.

b) Bertanggung jawab atas kegiatan pengembangan dan operasional penyebaran data dan informasi.

2) Divisi perdagangan surat utang

a) Bertanggung jawab atas terselenggara kegiatan operasional perdagangan surrat utang dan derivatif, penyempurnaan, pengembangan system dan sarana pasar perdagangan surat utang dan derivative sehingga tercipta pasar surat utang.

b) Bertanggung jawab untuk memastikan terselenggara kegiatan pelaporan surat utang, penyempurnaan, pengembangan system dan sarana pelaporan surat utang sehingga tercipta system pelaporan surat utang yang teratur dan efisien.

3) Divisi keanggotaan, bertanggung jawab untuk melakukan evaluasi calon anggota Bursa dan partisipan, pemantauan, pembinaan, pengembangan, penegakan disiplin anggota bursa serta membantu anggota bursa dan partisipan untuk membentuk, memiliki dan menjaga kredibilitas serta integritas di pasar modal.

e. Direktur pengawasan transaksi dan kepatuhan, bertanggung jawab untuk memastikan dan mengkoordinasikan kegiatan pengawasan dan analisis terhadap aktivitas perdagangan efek di bursa untuk mewujudkan perdagangan efek yang teratur dan wajar, sehingga dapat menjaga integritas dan kredibilitas bursa efek dan pasar modal.

(8)

1) Divisi pengawasan transaksi, bertanggung jawab untuk memastikan dan mengkoordinasikan kegiatan pengawasan dan analisis terhadap aktivitas perdagangan efek di bursa efek untuk mewujudkan perdagangan efek yang teratur dan wajar.

2) Divisi kepatuhan anggota bursa, bertanggung jawab untuk memastikan kepatuhan anggota bursa terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dibidang pasar modal termasuk pengendalian internal melalui kegiatan pemeriksaan berkala dan pemeriksaan sewaktu-waktu guna meminimalisir risiko yang mungkin timbul terhadap nasabah, anggota bursa, dan industry pasar modal.

f. Direktur pengembangan, bertanggung jawab atas kegiatan operasional yang terkait dengan :

1) Divisi riset

2) Bertanggung jawab untuk mengolah dan menyajikan data statistic perdagangan, emiten dan anggota bursa, melakukan analisis pasar untuk mencapai efisiensi dan pengembangan bursa serta mengelola data historis perdagangan dan publikasi rutin lainnya.

3) Bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan pengelolaan pusat referensi pasar modal.

a) Divisi pengembangan usaha, bertanggung jawab pengembangan produk-produk bursa dan kegiatan pengembangan pasar untuk meningkatkan likuiditas pasar dan daya saing.

b) Divisi pemasaran, bertanggung jawab dalam merencanakan, mengembangkan dan mengimplementasikan strategi pemasaran,

(9)

edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat luas dalam rangka mencari dan menambah investor dalam emiten.

g. Direktur teknologi informasi dan manajemen resiko, bertanggung jawab atas kegiatan operasional yang terkait dengan:

1) Divisi operasional teknologi informasi, bertanggung jawab atas perencanaan, implementasi, operasi, kepatuhan kebijakan, pengawasan, evaluasi dan pemeliharaan kinerja infrastruktur berbasis teknologi secara efektif dan efisien sesuai dengan visi, misi, dan strategi BEI.

2) Divisi pengembangan solusi bisnis teknologi informasi, bertanggung jawab untuk memastikan berjalannya kegiatan perencanaan, evaluasi, pengembangan dan pemutakhiran system aplikasi dan infrastruktur teknologi informasi.

3) Divisi manajemen risiko

a) Memastikan perencanaan, pengukuran, monitoring pengelolaan dan pengendalian risiko didalam organisasi secara sistematis dan terintegrasi.

b) Bertanggung jawab dalam membangun strategi dan implementasi penerapan good corporate governance (GCG) didalam organisasi.

h. Direktur keuangan dan sumber daya manusia, bertanggung jawab atas kegiatan operasional yang terkait dengan, pengelolaan keuangan perusahaan, pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia, dan pengelolaan administrasi dan kegiatan umum lainnya.

(10)

3.1.3 Aktivitas / Kegiatan Perusahaan

Bursa Efek adalah lembaga perusahaan yang menyelenggarakan, menyediakan fasilitas system (pasar) untuk mempertemukan penawaran jual-beli.

Efek antar berbagai perusahaan/perorangan yang terlibat dengan tujuan memperdagangkan efek perusahaan yang telah dicatat di Bursa Efek.

Bursa Efek Indonesia merupakan lembaga penyelenggara fasilitas perdagangan pasar modal, dan mempunyai peranan :

1. Menyediakan sarana perdagangan efek

2. Mengupayakan likuiditas instrument, yaitu mengalirnya dana secara cepat pada efek-efek yang dijual.

3. Menyebarluaskan informasi bursa ke seluruh lapisan masyarakat

4. Memasyarakatkan pasar modal untuk menarik calon investor dan perusahaan go publik.

5. Menciptakan instrument dan jasa baru

6. Membuat peraturan yang berkaitan dengan kegiatan bursa

7. Mencegah praktik transaksi yang dilarang melalui pelaksanaan fungsi pengawasan

8. Ketentuan bursa efek mempunyai ketentuan hukum yang mengikat bagi pelaku pasar modal.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. (Sugiyono, 2015:28) menyatakan bahwa : “metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk

(11)

mendapatkan data dengan tujuan dapat dideskripsikan, dibuktikan, dikembangkan dan ditemukan pengetahuan, teori, tertentu sehingga dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang manajemen.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif deskriptif yaitu dengan cara mencari informasi tentang gejala yang ada, Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui atau mengukur keterkaitan antara Current Ratio dan Debt to Equity Ratio terhadap pertumbuhan laba. Variabel penelitian yang akan dikaji dalam penelitian ini dibagi menjadi dua variabel utama, yaitu variabel bebas (X) yang terdiri dua variabel, yaitu Current Ratio (X1) dan Debt to Equity Ratio (X2) Sedangkan variabel terikat (Y) terdiri dari satu variabel, yaitu pertumbuhan laba

.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian perlu dilakukan perencanaan dan perancangan penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis.

(Sekaran, 2007:109)desain penelitian (research design) adalah rencana untuk pengumpulan, pengukuran, dan analisis data, berdasarkan pertanyaan penelitian dari studi.

3.2.2 Operasional Variabel

Menurut (Sugiyono, 2012:38) operasional variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

(12)

Operasionalisasi sangat dibutuhkan untuk menjelaskan variabel variabel yang digunakan dalam penelitian ini, dimulai dari jenis variabel, menentukan variabel yang digunakan,serta penjabaran dari definisi setiap variabel, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan dengan benar.

Berdasarkan judul penelitian yang telah dikemukakan diatas yaitu “Pengaruh Current Ratio dan Debt to Equity Ratio terhadap Pertumbuhan Laba”, maka variabel-variabel yang dipakai dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel independen (X) menurut (Sugiyono, 2015:96)adalah “variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)”.

a. Current Ratio sebagai variable pertama (X1) adalah rasio yanng digunakan atas solvensi jangka pendek (Fahmi,2017:121)

b. Debt to Equity Ratio sebagai variable kedua (X2) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur dan menganalisis laporan keuangan untuk memperlihatkan besarnya jaminan yang tersedia untuk kreditor (Fahmi,2017:128)

2. Variabel Dependen (Y) menurut Sugiyono (2015:97) adalah variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variable bebas.

Pertumbuhan laba yang relatif meningkat mengidinkasikan bahwa perusahaan terus mengalami peningkatan. Dengan adanya pertumbuhan laba yang semakin menigkat dari tahun ke tahun, akan memberikan sinyal yang positif mengenai kinerja perusahaan. (Erselina,2014)

(13)

Berikut ini penjelasan tetang operasional variable dalam penelitian ini sebagai berikut :

Tabel III.1 Operasional Variabel Variabel

Penelitian

Konsep Variabel Indikator Skala

Current Ratio (CR) (X₁)

Current Ratio

merupakan rasio yang digunakan atas solvensi jangka pendek, kemampuan suatu perusahaan memenuhi kebutuhan saat sudah jatuh tempo(Fahmi,2012:66)

Aset Lancar

Utang Lancar Rasio

Debt to Equity Ratio (DER)

(X₂)

Debt to Equity Ratio adalah perbandingan antara utang dengan modal sendiri. Rasio ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar porsi utang yang digunakan dalam mendanai perusahaan (Prihadi,2010:192)

Total Utang Total Modal Sendiri Rasio

Pertumbuhan Laba (Y)

pertumbuhan laba adalah salah satu informasi prediksi yang sangat penting bagi para pengguna laporan keuangan yang menggambarkan prospek hasil usaha dan keadaan keuangan perusahaan di masa yang akan datang.

(Harahap,2009:310)

Laba bersih Tahun t – Laba bersih

tahun t – 1 / Laba bersih Tahun t -1 Rasio

Sumber: data diolah 3.2.3 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian dengan mengumpulkan laporan keuangan perusahaan-perusahaan sub sektor semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang diperoleh dari website resmi BEI yaitu www.idx.co.id atau artikel yang dapat dipercaya keabsahannya.

(14)

3.2.4 Populasi dan Sampel

A. Populasi Penelitian

Menurut sugiyono (2014:80) populasi adalah wilayah generalisasi obyek/subyek yang memepunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dari penelitian ini merupakan keseluruhan data laporan keuangan perusahaan sub sector semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, selama empat tahun dari tahun 2015 sampai tahun 2018. Berikut ini daftar perusahaan manufaktur sub sector semenyang dijadika sebagai populasi penelitian.

Tabel III.2 Daftar Populasi

Perusahaan Sub Sektor Semen yang terdaftar di BEI

No. Nama Perusahaan Kode Perusahaan

1 Indocement Tunggal Prakarsa Tbk INTP

2 Semen Baturaja (Persero) Tbk SMBR

3 Solusi Bangun Indonesia Tbk SMCB

4 Semen Indonesia (Persero) SMGR

5 Waskita Beton Precast Tbk WSBP

6 Wijaya Karya Beton Tbk WTON

Sumber : data diolah dari laporan keuangan perusahan di www.idx.co.id

B. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono,2015). Sampel yang digunakan adalah data kuantitatif yaitu data yang diukur dalam suatu skala numeric. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Data sekunder berupa data laporan keuangan dari perusahaan sub sector semen di Bursa Efek Indonesia

(15)

periode 2015-2016. Pengambilan sampel dalam penelitian ini akan dilakukan dengan metode purposive sampling. Menurut sugiyono (2014:122) purposive sampling adalah teknik penentuan dengan pertimbangan tertentu, artinya bahwa populasi yang dijadikan sampel penelitian ini adalah populasi yang memenuhi kriteria sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan yang digunakan adalah perusahaan sub sector semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2015-2018

2. Perusahaan sub sector semen yang digunakan telah menerbitkan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit selama periode penelitian 2015-2018.

3. Perusahaan sub sector semen yang telah diteliti adalah perusahaan yang memperoleh laba selama periode 2015-2018.

Dari 6 (enam) perusahaan sub sector semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang menjadi populasi penelitian, telah terpilih dan memenuhi kriteria- kriteria diatas untuk dijadikan sebagai sampel penelitian sebagai berikut:

Tabel III.3 Daftar Sampel

Perusahaan Sub Sektor Semen yang Terdaftar di BEI

No. Nama Perusahaan Kode Perusahaan

1 Indocement Tunggal Prakarsa Tbk INTP

2 Solusi Bangun Indonesia Tbk SMCB

3 Semen Indonesia (Persero) SMGR

4 Waskita Beton Precast Tbk WSBP

5 Wijaya Karya Beton Tbk WTON

Sumber : data diolah dari laporan keuangan perusahan di www.idx.co.id

(16)

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Menurut sugiyono (2014:401) teknik pengumpulan data adalah “teknik pengumpulan data merupakan cara-cara untuk memperoleh data dan keterangan- keterangan yang mendukung penelitian ini”.

Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari perusahaan yang dijadikan unit analisis dengan menggunakan teknik sebagai berikut:

1. Penelitian kepustakaan

Memperoleh data sekunder penulisan melakukan studi kepustakaan yang dilakukan untuk memperoleh landasan teoritis yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, dilakukan dengan cara membaca, mengkaji, meneliti dan menelaah literatur-literatur berupa jurnal-jurnal, buku maupun makalah yang berhubungan erat dengan topic penelitian, sehingga diperoleh informasi sebagai dasar teori dan acuan untuk mengolah data-data yang diperoleh dilapangan.

2. Pemgumpulan data sekunder

Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data observasi dengan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan-perusahaan sub sector semen yang terdaftar di BEI 2015-2018.

3. Riset Internet

Pada penelitian ini penulis berusaha memperoleh berbagai data dan informasi lainnya yang berhubungan dan dapat mendukung penelitian ini.

(17)

3.2.6 Rancangan Analisis Data dan Hipotesis A. Analisis Data

Analisis data (Sugiyono, 2013:244) proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan- bahan lain. Sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat di informasikan kepada orang lain. Adapun tahapan analisis data yang akan dilakukan untuk melakukan pengujian adalah sebagai berikut:

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat nilai rata-rata, standard deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, ramge, kurtoris, dan skewness (kemelencengan distribusi) (Ghozali,2013:19). Dalam penelitian ini, peneliti akan mendeskripsikan kondisi current ratio (CR) dan Debt to Equity Ratio terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur sub sector semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Analisis Verifikatif

Sugiyono (2013:55) menyatakan bahwa, “metode verifikatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih”. Analisi verifikatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik terhadap data penelitian. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui data layak untuk analisis serta memeriksa ada atau tidaknya

(18)

pelanggaran terhadap asumsi klasik model regresi. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam proses penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Uji Normalitas

Menurut (Sugiyono & Agus Susanto, 2015:321) “uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk menganalisis normalitas data dilakukan dengan menggunakan berbagai analisi normalitas, salah satunya Kolmogrov-Smirnov Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.normalitas dapat dideteksi dengan melihat grafik histogram dari residualnya.seperti diketahui bahwa uji t dan f mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribu normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Dasar pengambilan keputusan analisis statistic dengan kolmogrov-smirnov Z (1-Sample K-S) adalah:

a) Apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05, maka Ho ditolak. Hal ini berarti data residualnya terdistribusi tidak normal.

b) Apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05, maka Ho diterima. Hal ini berarti data residualnya terdistribusi normal.

Dasar pengambilan keputusan dengan analisis grafik:

a) Jika daftar menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grasik histogramnya menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

(19)

b) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2) Uji Multikolinieritas

Menurut Sugiyono dan Susanto (2015:331) menyatakan bahwa

“Multikolinieritas” merupakan salah asumsi dalam penggunaan analisis regresi”. Pada penelitian ini pengujian Multikolinieritas menggunakan cara deteksi “Tolerance and Variance inflation Factor (VIF)”. Pedoman yang digunakan untuk menentukan Multikolinieritas menurut Sugiyono dan Susanto (2015:332) adalah VIF dari suatu variabel melebihi 10 dan ini akan terjadi bila R² melebihi 0,09 maka variabel tersebut dikatakan berkorelasi sangat tinggi (Kolinier). Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kriteria untuk mendeteksi Multikolinieritas pada suatu mdoel adalah dengan melihat jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari Multikolinieritas.

3) Uji Heteroskedastisitas

Menurut Sugiyono dan Susanto (2015:336) uji Heteroskedastisitsas digunakan untuk mengetahui variabel pengganggu dalam persamaan regresi mempunyai varians yang sama atau tidak. Jika mempunyai varians yang sama berarti tidak terdapat Heteroskedastisitsas, sedangkan jika mempunyai varians yang tidak sama maka terdapat Heteroskedastisitsas. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode scatterplot. Syarat model yang baik dan tidak terjadinya gejala atau masalah Heteroskedastisitsas, antara lain:

(20)

a) Titik-titik data penyebar di atas dan dibawah/atau sekitar angka 0.

b) Titik-titik tidak mempunyai hanya diatas atau dibawah saja.

c) Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.

d) Penyebaran titik-titik data tidak berpola.

4) Uji Autokorelasi

Menurut Sugiyono dan Susanto (2015:333) “Autokorelasi merupakan salah satu asumsi dalam model regresi linier”. Uji Autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah dalam persamaan regresi terdapat kondisi serial atau tidak antara variabel pengganggu. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Uji Run Test. Dasar pengambilan keputusan untuk uji run test sebagai berikut:

a) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih kecil < dari 0,05 maka terdapat gejala autokorelasi.

b) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih kecil < dari 0,05 maka terdapat gejala autokorelasi.

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Penerapan analisis regresi berganda menurut Sugiyono (2014:275) menyatakan bahwa, “analisis regresi linier digunakan oleh pinalti bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor predictor dimanupulasi (dinaik turunkan nilainya)”. Dalam skripsi ini menggunakan teknik analisis data regresi berganda yang dilakukan dengan program pengolahan data statistic yaitu SPSS v.23 (Satistik Program For Sosial Science versi 23).

(21)

Berdasarkan variabel bebas dan terikat pada regresi linier berganda, menurut sugiyono (2014:277) maka dapat dibuat persamaan sebagai berikut:

Keterangan :

Y : Pertumbuhan Laba

α : Konstanta

β1β2 :Koefisien variabel independen

X1 : CR

X2 : DER

e : error term

Regresi dapat bernilai positif dan negative. Regresi positif menunjukkan arah yang sama hubungan antar variabel, artinya jika variabel 1 besar, maka variebel 2 semakin besar pula. Sebaliknya, regresi negatif menunjukkan arah yang berlawanan, artinya jika variabel 1 besar, maka variabel 2 menjadi kecil.

4. Analisis Koefisien Korelasi

Analisis koefisien korelasi digunakan untuk menerangkan kekuatan dan arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Penulis menggunakan analaisis korelasi berganda / multiple correlation untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) anatara variabel independen dan variabel dependen (Sugiyono,2012). Cara mengetahui keadaan korelasi digunakan kriteria sebagai berikut:

Tabel III.4

Pedoman Interprestasi Korelasi Y = α+ΒX1+Βx2+e

(22)

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono (2012:184) 5. Uji Korefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R²) pada itninya mengukur seberapa jauh kemempuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai kecil berarti kemampuan variabel –variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Niali yang mendekati satu berarti variabel- variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Sumber: Sugiyono (2013:242) Keterangan:

KD = Koefisien Determinasi R = Koefisien Korelasi

Menurut sugiyono 2014:216 kriteria untuk analisis koefisien determinasi adalah:

a. Jika Kd mendekati nol (0), berarti pengaruh variabel independen terhadap variabel lemah.

KD =r² x 100%

(23)

b. Jika Kd mendekati satu (1), berarti pengaruh variabel independen terhadap variabel kuat.

B. Uji Hipotesis

Menurut Sugiyono (2012:221) hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah. Pengujian terhadap hipotesis yang dilakukan penilaian ini dengan cara :

1. Uji t (Uji Parsial)

Uji-t adalah pengujian koefisien regersi masing-masing variabel independen untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali,2013:98). pengujian dilakukan dengan menggunakan signifikansi level 0,05 (a = 5%) dapat dilakukan dengan berdasarkan nilai perusahaan, dengan cara pengambilan keputusan adalah :

a. Jika nilai signifikasi t < 0,05 atau 5% maka Ho ditolak, artinya terdaftar pengaruh signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen.

b. Jika nilai signifikasi t > 0,05 atau 5% maka Ho diterima, artinya terdapat tidak ada pengaruh signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen.

Untuk menghitung t table digunakan ketentuan n-t pada level significant (a) sebesar 5% (tingkat kesalahan 5% atau 0,05 atau tarif keyakinan 95% atau 0,95, jadi apabila tingkat kesalahan suatu variabel lebih dari 5% berate variabel itu tidak signifikan.

2. Uji Signifikasi Serentak (Uji F)

(24)

Uji F digunakan untuk melihat apakah variabel independen secara bersama- sama (serentak) mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen bentuk pengujiannya adalah :

a. Ho : = 0, artinya (hipotesis nihil) berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat.

b. Ha : ≠ 0, artinya (hipotesis alternatif) berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas secara simultan dengan variabel terikat.

Terhadap rumusan hipotesis tersebut, selanjutnya dilakukan pengunjian hipotesis. Pengujian hipotesis ditunjukan untuk menguji ada tidaknya pengaruh variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji F atau yang biasa disebut dengan analysis varian (ANOVA). Pengujian anaova atau uji f bisa dilakukan dengn dua cara yaitu dengan melihat tingkat signifikan atau dengan membandingkan dengan pengujian dengan tingkat signifikan pada table anova < α 0,05 maka ho ditolak (berpengaruh), sementara sebaliknya apabila tingkat signifikan pada tabel anova > α 0,05, maka ho diterima (tidak berpengaruh). Pengujian hipotesis menurut sugiyono (2014:192) dapat digunakan rumus signifikan korelasi ganda sebagai berikut :

Sumber : sugiyono(2014:192) Keterangan :

R = koefisien korelasi ganda K = Jumlah variabel independen

R²/k

( 1 - R )/(n – k – 1 )

(25)

N = jumlah anggota sampel Dk = (n-k-1) derajat kebebasan

Pengujian pengambilan keputusan dengan membandingkan ketentuan yaitu:

a. Jika > pada α 5% maka Ho ditolak dan Ha diterima (berpengaruh).

b. Jika < pada α 5% maka Ho diterima dan Ha ditolak (tidak berpengaruh).

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini termasuk dalam kategori studi pengamatan, karena pengumpulan data-data yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan cara menganalisis dan mencatat

Among the types rubric found is, 1 there is a component of criteria and levels of achievement with descriptors as many as 21 pieces, 2 there is a component criteria and stuffing eg