• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

47

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 3.1.1. Sejarah Perusahaan

Sejarah pasar modal indonesia dimulai sejak pemerintah Hindia Belanda yang mendirikan Bursa Efek Batavia pada tanggal 14 Desember 1912, yang diselenggarakan oleh Vereniging Voor De Effecten Handel. Tujuan pendirian Bursa Efek di Batavia adalah dalam rangka menampung efek-efek yang dimiliki oleh orang Belanda yang sering diperjual belikan di Bursa Amsterdam. Sehingga kehadiran Bursa Efek di Indonesia pada jaman kolonial merupakan pelengkap dari Bursa Amsterdam. Efek yang diperjual belikan merupakan saham dan obligasi perusahaan Belanda yang beroperasi di Indonesia, obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah Hindia Belanda serta efek-efek Belanda yang lain. Penetapan Undang- Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal juga semakin mengukuhkan peran BEJ dan BES sebagai bagian dari Self Regulatory Organization (SRO) Pasar Modal Indonesia. Sejak itu, BEJ tumbuh pesat berkat sejumlah pencapaian di bidang teknologi perdagangan, antara lain dengan diterapkannya Jakarta Automated Trading System (JATS) di tahun 1995, perdagangan tanpa warkat di tahun 2001 dan remote trading system pada tahun 2002. Sementara itu, BES mengembangkan pasar obligasi dan derivatif. Pada akhir tahun 2007, melalui persetujuan para pemegang saham kedua Bursa, BES digabungkan ke dalam BEJ yang kemudian menjadi BEI.

Penggabungan menjadi satu Bursa yang terintegrasi ini menandai sebuah era baru

(2)

dalam perkembangan Pasar Modal Indonesia yang diharapkan dapat semakin berperan dalam perkembangan ekonomi nasional yang berkelanjutan di masa mendatang.

3.1.2. Struktur Organisasi dan Fungsi A. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan kerangka kerja yang menggambarkan hubungan kerja, wewenang dan tanggung jawab setiap tingkatan yang ada dalam suatu organisasi. Untuk melaksanakan kegiatan yaang terarah untuk dapat mencapai tujuan dari organisasi yang telah ditetapkan, sehingga tercapainya kerja sama dan koordinasi usaha diantara setiap unit organisasi dalam mengambil tindakan dan mencapai tujuan. Adapun struktur organisasi pada Bursa Efek Indonesia.

Sumber : Bursa Efek Indonesia

Gambar III.1.

Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia

(3)

B. Uraian dan Fungsi Struktur Organisasi

Berdasarkan struktur organisasi maka diperlukan suatu sistem pembagian tugas/kerja (Job Description) BEI yaitu sebagai berikut:

1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Rapat Umum Pemegang SahamTahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) merupakan organ yang memiliki kewenangan khusus yang tidak diberikan kepada Dekom atau Direksi terkait penetapan keputusan- keputusan penting yang berhubungan dengan kebijakan Bursa.

2. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris bertanggung jawab atas pengawasan dan pengarahan Direksi dalam. mengelola Bursa sehari-hari. Dekom bertugas mengarahkan pengelolaan tersebut sesuai dengan visi dan misi Bursa yang telah digariskan, serta kebijakan dan panduan tata kelola perusahaan yang berlaku, dalam rangka mengupayakan pertumbuhan nilai jangka panjang yang berkesinambungan bagi segenap pemangku kepentingan.

3. Direktur Utama

Direktur Utama bertanggung jawab untuk mengkordinasikan para Direktur serta kegiatan-kegiatan Satuan Pemeriksa Internal.

a) Divisi Hukum

1) Bertanggung jawab untuk memastikan produk hukum yang akan dikeluarkan oleh perseroan sesuai dengan kaidah-kaidah hukum yang

(4)

berlaku dan kepentingan perseroan terlindungi dalam hubungan kerjasama atau kontraktual antara perseroan dengan pihak lain.

2) Memastikan pemberian pendapat hukum sebagai legal advisor atas permasalahan hukum berkenaan dengan produk hukum yang telah diberlakukan oleh perseroan.

b) Satuan Pemeriksa Internal

1) Bertanggung jawab sebagai quality assurance terhadap pelaksanaan pencapaian sasaran perusahaan dengan mempertimbangan aspek efektifitas dan efisiensi melalui pemeriksaan berkala maupun insidentil terhadap kegiatan internal organisasi.

2) Bertanggung jawab atas pemantauan kegiatan tindak lanjut dari rekomendasi yang dibangun berdasarkan hasil pemeriksaan internal yang dilakukan.

c) Sekretaris Perusahaan

Bertanggung jawab atas tersedianya rencana kerja perusahaan dan terciptanya kerjasama serta komunikasi yang harmonis dan efektif antara direksi dengan stakeholder lainnya dalam rangka mencapai tujuan serta meningkatkan citra perusahaan

4. Direktur Penilaian Perusahaan

Bertanggung jawab atas kegiatan operasional yang terkait dengan:

1) Penilaian pendahuluan perusahaan 2) Pencatatan perusahaan

3) Penilaian keterbukaan perusahaan

4) Penelaahan aksi korporasi perusahaan dan

(5)

5) Pembinaan emiten (termasuk edukasi perusahaan) a) Divisi Penilaian Perusahaan Sektor Riil

1) Evaluasi pendahuluan calon emiten sampai dengan pencatatan saham di Bursa;

2) Evaluasi atas rencana pencatatan saham tambahan sampai dengan pencatatan saham di bursa;

3) Pemantauan kepatuhan perusahaan tercatat terhadap peraturan yang berlaku;

4) Penyebaran informasi perusahaan tercatat kepada publik;

5) Pembuatan dan penyempurnaan prosedur dan peraturan pencatatan sesuai dengan perkembangan pasar modal untuk meningkatkan kualitas dan integritas perusahaan sektor riil yang mencatatkan saham.

b) Divisi Penilaian Perusahaan Sektor Jasa

Bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan dan melaksanakan:

1) Evaluasi pendahuluan calon emiten sampai dengan pencatatan saham di Bursa termasuk ETF

2) Evaluasi atas rencana pencatatan saham tambahan sampai dengan pencatatan saham di Bursa;

3) Pemantauan kepatuhan perusahaan tercatat terhadap peraturan yang berlaku;

4) Pengelolaan dan pemutakhiran database emiten termasuk corporate action;

(6)

5) Pembuatan dan penyempurnaan prosedur dan peraturan pencatatan sesuai dengan perkembangan pasar modal untuk meningkatkan kualitas dan integritas perusahaan sektor riil yang mencatatkan saham.

c) Divisi Penilaian Perusahaan Surat Utang

Bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan dan melaksanakan:

1) Proses Evaluasi pendahuluan calon emitan penerbit surat utang sampai dengan pencatatan di Bursa, baik efek surat utang, sukuk maupun EBA;

2) Pemantauan kepatuhan perusahaan tercatat terhadap peraturan yang berlaku;

3) Penyebaran informasi perusahaan tercatat kepada publik;

4) Pembinaan perusahaan tercatat (termasuk pemberian sanksi);

5) Penyempurnaan prosedur dan peraturan pencatata sesuai dengan perkembangan pasar modal untuk meningkatkan kualitas dan integritas perusahaan sektor riil dan jasa yang mencatatkan surat utang.

5. Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa

Bertanggung jawab atas kegiatan operasional perdagangan saham, perdagangan informasi pasar (data feed), perdagangan surat utang dan derivatif serta pelaporan transaksi surat utang dan pengelolaan aktivitas-aktivitas yang terkait dengan anggota bursa dan partisipan.

a) Divisi Perdagangan Saham

1) Bertanggung jawab untuk menyelenggarakan perdagangan saham setiap hari bursa dengan melakukan koordinasi kegiatan pengembangan dan operasional perdagangan saham.

(7)

2) Bertanggung jawab atas kegiatan pengembangan dan operasional penyebaran data dan informasi.

b) Divisi Perdagangan Surat Utang

1) Bertanggung jawab atas terselenggaranya kegiatan operasional perdagangan surat utang dan derivatif, penyempurnaan, pengembangan sistem dan sarana pasar perdagangan surat utang dan derivatif sehingga tercipta pasar surat utang.

2) Bertanggung jawab untuk memastikan terselenggaranya kegiatan pelaporan surat utang, penyempurnaan, pengembangan sistem dan sarana pelaporan surat utang sehingga tercipta sistem pelaporan surat utang yang teratur dan efisien.

c) Divisi Keanggotaan

1) Bertanggung jawab untuk melakukan evaluasi calon angota Bursa dan partisipan, pemantauan, pembinaan, pengembangan, penegakan disiplin anggota bursa serta membantu anggota bursa dan partisipan untuk membentuk memilik dan menjaga kredibilitas serta integritas di pasar modal.

6. Divisi Pengembangan Solusi Bisnis Teknologi Informasi

Divisi Pengembangan Solusi Bisnis Teknologi Informasi, ertanggung jawab untuk memastikan berjalannya kegiatan perencanaan, evaluasi, pengembangan dan pemutakhiran sistem aplikasi dan infrastruktur teknologi informasi.

7. Divisi Manajemen Risiko

a) Memastikan perencanaan, pengukuran, monitoring pengelolaan dan pengendalian risiko di dalam organisasi secara sistematis dan terintegrasi.

(8)

b) Bertanggung jawab dalam membangun strategi dan implementasi penerapan good corporate governance (GCG) di dalam organisasi.

8. Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia

Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia bertanggung jawab atas kegiatan operasional yang terkait dengan, pengelolaan keuangan perusahaan, pengelolaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia, dan pengelolaan administrasi dan kegiatan umum lainnya.

3.1.3. Aktivitas Perusahaan

Bursa Efek adalah lembaga/perusahaan yang menyediakan fasilitas sistem (pasar) untuk mempertemukan penawaran jual beli Efek antar berbagai perusahaan/perorangan yang teribat dengan tujuan memperdagangkan Efek perusahaan-perusahaan yang telah dicatat di Bursa Efek. Bursa Efek Indonesia merupakan lembaga penyelengggara fasilitas perdagangan pasar modal, dan mempunyai peranan.

1. Menyediakan sarana Perdagangan Efek

2. Mengupayakan likuiditas instrumen, yaitu mengalirnya dana secara cepat pada Efek-Efek yang dijual.

3. Menyebar luaskan informasi bursa ke seluruh lapisan masyarakat.

4. Memasyarakatkan Pasar Modal untuk menarik calon investor dan perusahaan yang go public.

5. Menciptakan instrumen dan jasa baru.

6. Membuat peraturan yang berkaitan dengan kegiatan Bursa

(9)

7. Menjegah praktik transaksi yang dilarang melalui pelaksanaan fungsi pengawasan

8. Ketentuan Bursa Efek mempunyai ketentuan hukum yang mengikat bagi pelaku Pasar Modal.

3.2.Metode Penelitian

Menurut (Sugiyono, 2017) Metode Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dan verifikatif. Menurut (Sugiyono, 2017) Metode Penelitian Kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandasan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersi kuantitatif statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang ditetapkan.

Menurut (Sugiyono, 2017) Pendekatan Deskriptif merupakan salah satu analisis yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Pada penelitian ini pendekatan deskriptif digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang pertama sampai pada rumusan masalah keenam, yaitu bagaimana gambaran Strukur Modal dan pertumbuhan perusahaan terhadap Nilai Perusahaan Pada Bursa efek Indonesia sektor manufaktur.

(10)

Menurut (Sugiyono, 2017) Pendekatan Verifikatif merupakan suatu metode penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan kausalitas antara variabel melalui suatu pengujian sehingga didapat hasil pembuktian yang menunjukkan hipotesis ditolak atau diterima. Pada penelitian ini pendekatan verifikatif digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang keenam sampai pada rumusan masalah kesepuluh yait seberapa besar pengaruh Struktur modal dan pertumbuhan perusahaan terhadap niai perusahaan pada Bursa Efek Indonesia sektor manufaktu baik secara parsial maupun simultan.

3.2.1 Desain Penelitian

Menurut (Sugiyono, 2015) Desain Penelitian merupakan rancangan penelitian yang berisi langkah-langkah sistematis yang akan diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitiannya. Berdasarkan hal tersebut maka desai penelitian secara kuantitatif Menurut (Sugiyono, 2017) dapat dilihat pada gambar III.2 berikut ini:

Sumber: (Sugiyono, 2017)

Gambar III.2 Desain Penelitian Kuantitatif

Perumusan Masalah

Landasan Teori

Perumusan Hipotesis

Pengumpulan data

Pengembangan Instrumen

Pengujian Instrumen

Analisis Data

Kesimpulan dan Saran Populasi

&

(11)

Berdasarkan proses penelitian pada gambar III.2 tersebut, maka desain pada penelitian ini menurut (Sugiyono, 2017) dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Menetapkan rumusan masalah. Setiap penelitian selalu berawal dari masalah, namun dalam penelitian kuantitatif masalah yang ditetapkan peneliti harus sudah jelas. Kemudian masalah tersebut diidentifikasikan dan dirumuskan.

Rumusan masalah pada umumnya dinyatakan dalam kalimat pertanyaan.

2. Landasan teori dalam penelitian kuantitatif digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang telah ditetapkan. Maka dibutuhkan sumber data teoritis atau penelitian terdahulu yang relevan yang digunakan untuk menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah untuk sementara.

3. Menetapkan hipotesis, yaitu jawaban sementara terhadap rumusan masalah tersebut dengan menggunakan teori, yang selanjutnya akan dibuktikan kebenarannya secara empiris.

4. Pengumpulan data diperlukan untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut secara empiris di lapangan. Pengumpulan data dilakukan pada populasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti. Bila populasi terlalu luas sedangkan peneliti memiliki keterbatasan waktu, dana dan tenaga, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.

5. Peneliti perlu menggunakan instrumen penelitian untuk mencari data yang diteliti/akurat. Instrumen yang digunakan dalam penelitian sosial biasanya belum ada, sehingga peneliti harus membuat atau mengembangkan sendiri agar instrumen dapat dipercaya maka harus diuji validitas dan reliabilitasnya.

6. Setelah instrumen teruji validitas dan reliabilitasnya, maka dapat digunakan untuk mengukur variabel yang akan diteliti. Selanjutnya instrumen tersebut

(12)

digunakan untuk pengumpulan data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dapat berupa kuesioner, dan observasi.

7. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis. Analisis diarahkan untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan. Dalam penelitian kuantitatif analisis data menggunakan statistik. Statistik yang digunakan dapat berupa statistik deskriptif dan inferensial/induktif. Statistik inferensial dapat berupa statistik parametris dan statisktik nonparametris. Peneliti menggunakan statistik inferensial bila peneliti dilakukan pada sampel yang diambil secara random. Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan.

8. Setelah hasil penelitian diberikan pembahasan, maka selanjutnya dapat disimpulkan. Kesimpulan berisi jawaban singkat terhadap setiap rumusan masalah berdasarkan data yang telah terkumpul. Karena penelitian bertujuan untuk memecahkan masalah, maka peneliti berkewajiban untuk memberikan saran-saran agar masalah dapat dipecahkan. Saran yang diberikan harus berdasarkan kesimpulan hasil penelitian.

3.2.2. Operasional Variabel

Menurut (Sugiyono, 2017) mengemukakan bahwa Operasional Variabel merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Operasionalisasi sangat dibutuhkan untuk menjelaskan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini, dimulai dari jenis variabel, menentukan variabel yang digunakan, serta penjabaran dari definisi setiap variabel, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat

(13)

dilakukan dengan benar dan sesuai aturan. Berdasarkan judul penelitian yang sudah dikemukakan sebelumnya yakni “Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan perusahaan terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahan sektor Manufaktur di Bursa Efek Indonesia” maka variabel-variabel yang dipakai dalam penelitian ini adalah:

A. Variabel bebas (Variabel independen)

Variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependen) (Sugiyono, 2018).

Dalam penelitian ini yang termasuk dalam variable independen adalah:

1. Sruktur Modal

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah struktur modal. Indikator struktur modal dalam peneltian ini yaitu

Dimana,

DER = Total Debt to Total Equity Ratio TL = Total Liabilities

Equity = Total Equit

2. Pertumbuhan Penjualan Perusahaan

Peningkatan jumlah penjualan dari tahun ke tahun merupakan pengertian dari pertumbuhan (X2) Membandingkan penjualan pada tahun selanjutnya setelah dikurangi penjualan pada tahun sebelumnya terhadap penjualan pada tahun sebelumnya adalah cara mengukurnya.

Rasio DER = Total Utang × 100%

Total Ekuitas

(14)

𝐺𝑟𝑜𝑤𝑡ℎ = S1−St−1

St−1 × 100%.

S1 : Penjualan pada tahun selanjutnya St-1 : Penjualan pada tahun sebelumnya

B. Variabel Terikat (Variable Dependen)

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan definisi Agus Sartono (2001:48) nilai perusahaan adalah nilai jual sebuah perusahaan sebagai suatu bisnis yang beroperasi, adanya kelebihan jual diatas likuidasi, adalah nilai dari organisasi manajemen yang menjalankan perusahaan itu. Adapun indikator yang penulis gunakan untuk mengukur variabel ini adalah Price Book Value (PBV). Menurut (Brigham, 2010:151), indikator Price Book Value (PBV) dapat dirumuskan sebagai berikut:

3.2.3. Sumber Data

Dilihat dari sumbernya, data dibagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. (Sugiyono, 2014).mengemukakan bahwa sumber sekunder merupakan sumber data yang tidak secara langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan,

PER= Market Price Per Share Book Value Per Share

(15)

laporan historis yang telah tersusun dalam arsip yang dipublikasikan. Sumber data pada penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan (Financial Stament) tahunan Perusahaan Manufaktur sektor Industri di Bursa Efek Indonesia.

Tabel III.3 Operasional Variabel

Variabel Definisi Indikator Ukuran Skala

Struktur Modal

(X1)

Struktur modal adalah perimbangan anara jumah hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Sugiarto, 2011)

Debt to Equity Ratio atau DER

DER= Total Utang × 100%

Total Ekuitas

Rasio

Pertumbuhan Perusahaan

(X2)

Pertumbuhan

perusahaan adalah hal yang penting bagi perusahaan untuk mengukur keberadaan kegiatan ekonomi yang dilakukan (Putra Krisnanda, 2009)

Growth

𝐺𝑟𝑜𝑤𝑡ℎ=S1−St−1

St−1 × 100%.

Rasio

Nilai Perusahaan

(Y)

Nilai perusahaan dapat menunjukkan nilai asset yang dimiliki perusahaan (kusumajaya, 2011)

Price Book Value (PBV)

PER=

Market Price Per Share Book Value Per Share

Rasio

Sumber: Data yang diolah

(16)

3.2.4. Populasi dan Sampel A. Populasi Penelitian

Menurut (Sugiyono, 2017) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini Struktur Modal dan Pertumbuhan perusahaan terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahan Manufaktur Sektor Industri di Bursa Efek Indonesia.

B. Sampel Penelitian

Menurut (Sugiyono, 2017) Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menentukan jumlah yang akan diolah dari jumlah populasi, maka harus dilakukan dengan teknik pengambilan sampling yang tepat. Sampel pada penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan Perusahan Manufaktur Sektor Industri di Bursa Efek Indonesia yang meliputi Laporan rugi laba dan laporan neraca perusahaan pada tahun 2007-2018. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonprobability Sampling. Menurut (Sugiyono, 2017) Nonprobability Sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel . Jenis Nonprobability Sampling yang akan digunakan oleh peneliti adalah Purposive Sampling. Menurut (Sugiyono, 2014) Purposive Sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

(17)

3.2.5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan Data merupakan cara-cara yang digunakan untuk mendapatkan data yang diperoleh oleh peneliti dalam melakukan penelitian (sugiyono, 2014). Dalam penelitian ini peneliti mengambil data dari beberapa Perusahan Manufaktur Sektor Industri di Bursa Efek Indonesia 2012-2016. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dengan cara Studi Pustaka (Library Research). Penelitian kepustakaan yang dilakukan sebagai usaha memperoleh data-data dari literatur, sumber-sumber lain yang berhubungan dengan masalah, membaca dan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan data-data yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini peneliti membaca Annual Report yang dapat diakses secara online dan juga menggunakan internet guna mencari teori-teori dan jurnal yang dapat menunjang penelitian ini.

3.2.6. Rancangan Analisis Data dan Hipotesis

Menurut (Sugiyono, 2013) Analisis Data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Data dari hasil penelitian akan penulis bandingkan antara data yang ada dilapangan dengan data kepustakaan, kemudian dilakukan analisis untuk menarik kesimpulan. Berdasarkan jenis data dan analisis terhadap data yang dikumpulkan untuk mencapai suatu kesimpulan penulis akan melakukan perhitungan pengolahan dan penganalisaan dengan bantuan program SPSS untuk meregresikan model yang telah dirumuskan.

(18)

A. Analisis Data

Menurut (Sugiyono, 2017) analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

Analisis data dalam penelitian dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis data dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dan verifikatif.

Menurut (Sugiyono, 2014) yang termasuk kedalam statistik deskriptif antara lain adalah pengujian data melalui table, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan persentase. Dalam melakukan analisis terhadap data yang dikumpulkan untuk mencapai suatu kesimpulan, peneliti melakukan perhitungan pengolahan dan penganalisaan dengan bantuan dari program software SPSS untuk meregresikan model yang telah dirumuskan. Adapun tahapan analisis data yang akan dilakukan untuk melakukan pengujian adalah sebagai berikut:

1. Analisis Deskriptif

Menurut (Sugiyono, 2017) analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. Dalam penelitian ini untuk

(19)

mengetahui pengaruh Strukur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan. analisis deksriptif yaitu dengan penjelasan secara mendalam dengan menggunakan table dan grafik.

2. Analisis Verifikatif

Menurut (Sugiyono, 2013) analisis verifikatif adalah penelitian dengan melakukan pembuktian untuk menguji hipotesis hasil penelitian deskriptif dengan suatu perhitungan statistika sehingga didapat hasil pembuktian yang menunjukkan hipotesis ditolak atau diterima. Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh struktur modal dan pertumbuhan perusahaan terhadap nilai perusahaan baik secara parsial maupun simultan yang digunakan analisis verifikatif yaitu menganalisis secara kuantitatif serta melakukan uji hipotesis yang telah ditetapkan dengan menggunakan uji statistik.

a) Analisis Regresi Berganda

Metode analisis data yang digunakan untuk menguji adalah analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier digunakan untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen.

Sehingga model regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

Sumber : (Sugiyono, 2017:275)

Y = a + b

1

X

1

+ b

2

X

2

+ b

3

X

3

+ b

4

X

4

+ €

(20)

Keterangan:

Y= Nilai Perusahaan α = Konstanta

b = Koefisien Regresi X1 = Struktur Modal

X2 = Pertumbuhan Perusahaan e = Error

b) Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara hasil asumsi regresi dengan pengukuran asumsi klasik. Pengukuan asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokolerasi dan uji heteroskedastisitas.

c) Uji Normalitas

Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel bebas dan variabel terikat keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal (Ghozali, 2017). Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1) Jika sig < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal 2). Jika sig > 0,05 maka data berdistribusi normal d) Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas berarti antara variabel independen yang satu dengan variabel independen yang lain dalam model regresi memiliki

(21)

hubungan yang kuat. Adanya multikolinearitas yang kuat akan mengakibatkan ketidaktepatan estimasi. Pengujian gejala multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah tiap –tiap variabel independen berhubungan secara linier. Untuk mengetahui apakah terdapat multikolinearitas dapat dilihat dengan Variance Inflation Factor (VIF) dan tolerance,

bila nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,10

maka, tidak terdapat gejala multikolinearitas.

e) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode sekarang dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokoreasi. Salah satu cara yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan Uji Durbin Watson (DW Test). Kriteria dalam pengambilan keputusan dalam Uji Durbin Watson:

0 < DW < dl : Terjadi autokorelasi dl ≤ DW ≤ du : Tidak dapat disimpulkan

du < DW < 4-du : Tidak ada autokorelasi 4-du ≤ DW ≤ 4-dl : Tidak dapat disimpulkan

4-dl < d < 4 : Terjadi autokorelasi

(22)

f) Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residu satu ke observasi yang lain. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas akan dilakukan melalui penglihatan grafik plot antar nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED.

Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi nilai perusahaan. Pengujian hipotesis ini dilakukan pada tingkat keyakinan 95% dan tingkat kesalahan (α) 5%. Dasar pengambilan keputusan adalah:

a. Jika p value > 0.05 maka Ha tidak terdukung b. Jika p value < 0,05 maka Ha terdukung 1. Koefisien Korelasi

Korelasi merupakan arah yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih. Arah dinyatakan dalam bentuk hubungan positif dan negatif sedangkan kuatnya dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. Menurut (Sugiyono, 2014) korelasi ganda (multiple correlation)

(23)

merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antar dua variabel independen secara bersama-sama atau lebih dengan satu variabel dependen. Pengujian korelasi digunakan untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara Strukur Modal dan Pertumbuhan penjualan perusahaan terhadap Nilai Perusahaan dengan menggunakan pendekatan koefisien korelasi pearson (product moment) untuk mencari koefisien korelasi antara variabel berskala interval atau rasio.

Rxy = n(∑XiY) – (∑Xi) (∑y)

√ [n∑Xi2 – (∑Xi)2] [ n ∑Y2 – (∑Y)2] Sumber : (Sugiyono, 2017:228)

Keterangan:

r = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

∑X = Jumlah skor yang diperoleh dari responden yang diuji

∑Y = Jumlah skor seluruh item dari keseluruhan responden yang diuji N = jumlah data

Table .III.4

Pedoman Untuk Menginterpretasikan Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,81 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber : (Sugiyono, 2017)

(24)

Interpretasi dari nilai koefisien korelasi :

i. Jika r = -1 atau mendekati, artinya korelasi negatif sempurna ii. Jika r = 0, artinya tidak ada korelasi

iii. Jika r = +1 atau mendekati, artinya korelasi positif sangat kuat.

2. Koefisien Determinasi (R2 )

Mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi model dependen. Nilai yang mendekati satu berarti variable. variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2005).

a) Analisis Koefisien Determinasi Simultan

Menurut (Sugiyono, 2017) Koefsien Determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh analisis koefisien determinasi (Kd) digunakan untuk melihat seberapa besar variabel independen (X) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) yang dinyatakan dalam persentase.

Besarnya koefisien determinasi dihitung dengan rumus yang dikemukakan (Sugiyono, 2017) sebagai berikut:

Kd = r2 x 100%

Sumber : Menurut (Sugiyono, 2017)

Keterangan:

Kd = Koefisien determinasi

r2 = Kuadrat koefisien determinasi Kriteria analisis koefisien determinasi:

i. Jika Kd mendekati nol (0), artinya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen lemah.

(25)

ii. Jika Kd mendekati satu (1), artinya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen kuat.

3. Analisis Koefisien Determinasi Parsial

Koefisien determinasi parsial digunakan untuk menemukan besarnya pengaruh dari satu variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) secara parsil. Berdasarkan (Gujarati, 2012). Rumus untuk menghitung koefisien determinasi secara parsial yaitu:

Kd = B X Zero Order X 100%

Keterangan:

B = beta (nilai standardized coefficients)

Zero Order = Matrix korelasi variabel bebas dengan variabel terikat

A. Rancangan Uji Hipotesis

Menurut (Sugiyono, 2017) Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Secara statistik hipotesis diartikan sebagai pernyataan mengenai keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel independen struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan secara parsial maupun secara simultan. Hipotesis nol (H0) tidak dapat berpengaruh signifikan dan hipotesis alternatif (Ha) mewujudkan adanya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.

(26)

1. Uji hipotesis parsial (Uji T)

Uji T atau uji koefisien regresi ini secara parsial digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial variabel independent berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel dependent, dalam penelitian ini mengetahui apakah secara parsial variabel bebas Struktur modal dan Pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu Nilai Perusahaan berpengaruh secara parsial atau terpisah. Berikut langkah yang di lakukan dalam uji T:

a. Menentukan hipotesis

1). Hipotesis parsial antara variabel struktur modal terhadap variabel Nilai perusahaan.

H1 = Ho : 𝛽 = 0 struktur modal tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Ha : 𝛽 ≠ 0 struktur modal berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

2). Hipotesis parsial antara variabel pertumbuhan perusahaan terhadap variabel nilai perusahaan

H1 = Ho : 𝛽 = 0 pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Ha : 𝛽 ≠ 0 pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

(27)

b. Menentukan tingkar signifikansi

Tingkat signifikan yang di gunakan adalah 0,05 atau 5% (α = 0,05) karna dinilai dapat mewakili hubungan antara variabel yang di teliti dan yang paling umum di gunakan dalam penelitian.

c. Menghitung T

𝒕𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈= 𝒓√𝒏−𝟐

√𝟏−𝒓𝟐

Dimana:

t= nilai thitung

r= koefisien kolerasi antara variabel bebas denga variabel terikat.

n= jumlah sempel

thitung dicari dengan mengunakan degree of freedom (df) sebagai berikut:

𝒅𝒇 = 𝒏 − 𝒌

n = jumlah sempel

k = banyaknya variabel bebas 4. Kriteria pengujian

a) Jika thitung < thitung maka Ho diterima dan Ha kditolak (tidak signifikan).

b) Jika thitung < thitung maka Ho diterima dan Ha diterima (signifikan).

2. Uji Statistik F

Uji F digunakan untuk menguji signifikasi koefisien regresi secara keseluruhan dan pengaruh variabel bebas secara bersama-sama. Pengujian ini dilakukan

(28)

dengan melihat besarnya nilai perusahaan (p value) masing-masing koefisien regresi variabel independen dibandingkan dengan tingkat signifikan (α).

a) Pengujian hipotesis secara simultan (Uji F)

Uji F (t-test) digunakan untuk menguji hipotesis secara simultan untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel independen terhadap variabel dependen. Langkah-langkah pengujian menggunakan Uji F adalah sebagai berikut:

1) Menentukan hipotesis

Hipotesis secara simultan antara Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan perusahaan terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahan Manufaktur Sektor Industri di Bursa Efek Indonesia

H7 = H0 : β = 0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan perusahaan terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahan sektor Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

Ha : β ≠ 0: Terdapat pengaruh yang signifikan antara Struktur Modal dan Pertumbuhan perusahaan terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahan sektor Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

2) Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05% atau 5%. Ftabel dicari dengan menentukan besar degree of freedom (df1) pembilang dan (df2) penyebut, sebagai berikut:

(29)

a. (df1) = k, k : banyaknya variabel bebas b. (df2) = n-k-1 (n = jumlah sampel) c. Mencari Nilai Fhitung

Rumus uji F yang digunakan adalah sebagai berikut:

Fhitung = R2 / k

(1 – R2) / (n – k – 1)

Sumber : (Sugiyono, 2017:192)

Keterangan:

R2 = Koefisien korelasi ganda k = Jumlah variabel independen n = Jumlah anggota sampel 3) Kriteria Pengujian

Hasil Fhitung dibandingkan dengan Ftabel, untuk memberi interpretasi terhadap kuatnya hubungan yang diperoleh dari koefisien korelasi, dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika Fhitung positif, maka:

1. Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak (signifikan) 2. Fhitung < Ftabel, maka Ha diterima (tidak signifikan) b. Jika Fhitung negatif, maka:

1. Fhitung > Ftabel, maka Ha diterima (signifikan) 2. Fhitung < Ftabel, maka Ha ditolak (tidak signifikan) 3. Jika FSign < α 0,05 maka Ho ditolak

4. Jika FSign > α 0,05 maka Ha diterima

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini panel surya yang digunakan adalah panel surya jenis monocrystalline yang mempunyai spesifikasi pada tabel 3.1 dan dengan kondisi seperti