• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metodologi Penelitian Pengumpulan Data Lalu Lintas di Ruas Jalan Soekarno-Hatta Bandar Lampung

N/A
N/A
Risky Sakinah

Academic year: 2024

Membagikan "Metodologi Penelitian Pengumpulan Data Lalu Lintas di Ruas Jalan Soekarno-Hatta Bandar Lampung"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Umum

Metodologi penelitian adalah suatu cara bagi peneliti untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dan selanjutnya akan digunakan untuk dianalisa sehingga memperoleh kesimpulan yang ingin dicapai dalam penelitian. Metodologi yang dipakai pada penelitian ini adalah dengan cara melakukan pengolahan data primer hasil survei lapangan serta mengumpulkan informasi yang dibutuhkan sebagai data sekunder.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada ruas Jalan Soekarno-Hatta (Bypass) Bandar Lampung yaitu pada segmen simpang Jalan Untung Suropati sampai simpang Jalan Ki Maja yang baru dilakukan pelebaran. Pemilihan lokasi dilakukan karena mengacu pada data sekunder yang akan dijadikan sebagai pembanding.

C. Waktu Penelitian

Pelaksanaan survei untuk pengambilan data yaitu survei volume lalu lintas.

Survei volume lalu lintas dilakukan dilakukan selama 2 hari yaitu, hari Jumat dan Sabtu. Hari-hari tersebut dipilih karena dianggap bahwa arus lalu lintas

(2)

mengalami saat-saat puncak (peak) serta mengacu pada data sekunder yang digunakan. Pengamatan dilakukan pada 3 tahap yaitu pagi hari mulai pukul 08.00-10.00 WIB, siang hari pada pukul 12.00-13.00 WIB dan sore hari pukul 16.00-18.00 WIB.

D. Peralatan Penelitian

Peralatan yang digunakan untuk melakukan penelitian ini meliputi :

1. Formulir survei dan alat tulis yang berfungsi untuk mencatat semua hasil penelitian.

2. Video kamera (kamera dan handycam) yang digunakan untuk merekam segala aktifitas juga pergerakan arus lalu lintas pengguna jalan.

3. Kendaraan yang akan digunakan untuk survei kecepatan.

E. Prosedur Pengumpulan Data

Data yang diperlukan adalah hasil survei langsung berupa data primer dan juga data sekunder.

1. Data sekunder

Data sekunder merupakan data atau informasi yang diperoleh dalam format yang sudah tersusun atau terstruktur, berupa publikasi-publikasi jurnal, skripsi maupun tesis. Data tersebut biasanya digunakan untuk mengetahui keadaan masa lalu lokasi yang akan di survei, sehingga tinjauan dan analisis data akan diproyeksi dengan melihat keadaan tersebut.

(3)

2. Data primer

Survei primer yang dilakukan adalah survei volume lalu lintas dan kecepatan arus. Langkah awal yang dilakukan pada survei volume lalu lintas adalah menetukan jenis kendaraan berdasarkan klasifikasi kendaraan yaitu sepeda motor (MC), kendaraan ringan (LV), kendaraan berat (MHV), Kendaraan truk besar (LT), kendaraan bus besar (LB). Pengumpulan data dilakukan dengan cara menghitung langsung jumlah kendaraan yang melewati titik pengamatan dengan menggunakan pencatatan secara manual setiap 15 menit selama jam sibuk. Survei dilakukan oleh tiga orang surveyor di titik pengamatan arah lalu lintas.

F. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan cara menghitung data yang didapat dari survei yang telah dilakukan sebelumnya berdasarkan MKJI 1997 untuk Jalan Luar Kota yaitu menghitung kecepatan arus bebas, kapasitas jalan, derajat kejenuhan dan tingkat pelayanan dengan data yang didapat berupa volume kendaraan dan kapasitas.

G. Prosedur Perhitungan

Survei transportasi yang dilakukan adalah menghitung lalu lintas kendaraan (traffic count) di ruas jalan yang ada.

1. Menghitung nilai arus lalu lintas

a. Data yang dibutuhkan adalah jumlah kendaraan yang melewati titik pengamatan. Ini dilakukan dengan cara mencatat kendaraan yang

(4)

melintas di ruas jalan yang diamati. Kemudian mencatat ke dalam formulir sesuai dengan golongan kendaraan.

b. Data arus dari masing-masing jenis kendaraan dalam kendaraan/jam dikonversikan dalam smp/jam melihat pada tabel 2.5 halaman 17.

c. Menghitung nilai arus lalu lintas total.

2. Membuat grafik arus lalu lintas per interval waktu.

3. Menghitung kapasitas jalan Soekarno-Hatta (Bypass) dengan menggunakan rumus 2.3 pada halam 23.

4. Menghitung nilai VCR (volume capacity ratio) untuk mengetahui nilai derajat kejenuhan dan untuk mengetahui kinerja jalan atau tingkat pelayanan jalan yang dapat dihitung menggunakan rumus 2.5 pada halaman 26.

5. Menghitung kecepatan yang didapat dari hasil survei kecepatan arus dengan metode MCO dan juga menghitung nilai kecepatan arus bebas.

H. Diagram Alir Metode Penelitian

Agar penelitian lebih terarah dan berjalan sesuai dengan target, maka diperlukan langkah kerja untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengerjaannya.

Tahap-tahap itu dimulai dengan survei pendahuluan seperti penentuan lokasi survei dan waktu survei. Dilanjutkan dengan pengumpulan data primer berupa data volume lalu lintas dan data kecepatan. Setelah itu dilakukan pengolahan data serta pembahasan dari data primer yang didapat dan baru dapat ditarik kesimpulan dari penelitian ini. Langkah-langkah penelitian secara berurutan dapat dilihat pada diagram alir dibawah ini.

(5)

Gambar 1. Diagram Alir MULAI

STUDI LITERATUR

SURVEY PENDAHULUAN Menentukan lokasi pengamatan Menentukan waktu pengamatan

Menentukan peralatan yang diperlukan Menentukan Jumlah Surveyor

Data Primer Volume lalu lintas Kecepatan Arus

PENGUMPULAN DATA

Data Sekunder

 Data geometrik jalan

 Data kinerja jalan Soekarno- Hatta

ANALISA DAN PEMBAHASAN Volume Lalu Lintas Total (Q)

Kapasitas ruas (C)

Kecepatan Arus dan Kecepatan Arus Bebas Derajat Kejenuhan (DS)

Tingkat Pelayanan

Pengolahan Data

KESIMPULAN DAN SARAN

SELESAI

Referensi

Dokumen terkait

Metode perencanaan tebal lapis tambah yang digunakan pada ruas jalan Soekarno – Hatta antara simpang Kopo sampai simpang Kiaracondong adalah metode lendutan balik yang mengacu

Dengan mengangkat penelitian ini, maka diharapkan kontribusi CCTV dapat membentuk perilaku sosial berlalu lintas di lampu merah Pasir Koja Jalan Soekarno-Hatta Kota

Fenomena di atas terlihat juga pada lokasi sepanjang ruas jalan Proklamator Bandar Jaya Kabupaten Lampung Tengah yaitu pada titik ruas jalan Bandar Jaya Plaza – Komplek

Kondisi waktu yang lama dalam proses pelebaran Jalan Soekarno-Hatta (By Pass) dan belum adanya kepastian pembangunan jalan tol sampai saat ini, sementara waktu terus

Mengkaji banyaknya perpindahan penumpang Terminal 1 Bandar Udara Soekarno-Hatta yang menggunakan moda transportasi jalan berpindah ke moda transportasi kereta api

Dari studi banding yang ditinjau dari nilai jarak antara (hm) diperoleh bahwa model Northwestern cocok digunakan untuk jalan 3 lajur 1 arah yaitu pada ruas Jalan

Abstrak : Jalan Soekarno Hatta adalah jalan yang menghubungkan Pasuruan dan Probolinggo, jalan tersebut menjadi akses menuju Banyuwangi, sehingga ruas jalan

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan Jalan Pulau Legundi Kota Bandar Lampung memiliki volume arus lalu lintas tertinggi terjadi di hari Minggu 28 Mei 2023 pada pukul 16.00 WIB