• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III - Repository UNISBA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB III - Repository UNISBA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran mengenai motivasi berhenti merokok berdasarkan prime theory pada mahasiswa Universitas Islam Bandung. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat peneltian dilakukan. Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel gejala atau keadaan. (Arikunto, 2009: 234).

3.2 Variabel Penelitian

3.2.1 Identifikasi Variabel

Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah motivasi berhenti merokok.

3.2.2 Definisi Operasional

Motivasi berhenti merokokadalah kekuatan internal yang mampu menimbulkan dorongan dan mengarahkan individu untuk berhenti merokok serta mempertahankan perilaku berhenti merokok tersebut guna mencapai tujuan.

(2)

Setiap mahasiswa memiliki aspek plans yang ditunjukkan dengan adanya niat yang kuat untuk berhenti merokok, dan aturan untuk tidak melanggar rencana yang sudah dibuat untuk berhenti merokok. Dalam aspek evaluationditunjukkan oleh mahasiswa dengan memiliki keyakinan yang kuat mengenai bahaya merokok. Selain itu mahasiswa harus mampu menganalisa pengalaman yang pernah dirasakan terkait bahaya rokok yang berdampak pada kesehatan, dan mampu menerima umpan balik (feedback) dari lingkungan.

Adapun pada aspek motives, ditunjukkan mahasiswa dengan adanya tegangan (tension) dalam mencapai tujuan untuk hidup sehat, yaitu dengan berhenti merokok. Pada aspek impuls, ditunjukkan dengan adanya pemicu (trigger) yang berasal dari naluri dan hasil belajar yang sudah menjadi kebiasaan/habbit.

Pada aspek responses, setiap mahasiswa harus memberikan perubahan perilaku dengan menunjukkan perilaku berhenti merokok dan keberhasilan dalam mempertahankan perilaku berhenti merokok.

3.3 Alat Ukur

3.3.1 Kisi-Kisi Alat Ukur

Kisi-kisi alat ukur motivasi berhenti merokokditurunkan berdasarkan prime theory dari Robert Wetz (2009). Alat ukur dibuat dalam bentuk kuesioner yang berisi item-item pernyataan mengenai motivasi berhenti merokok. Pengukuran menggunakan skala interval dengan pilihan jawaban dari satu sampai dengan enam. Dalam hal ini yang paling tidak menggambarkan motivasi individu dalam berhenti merokok sampai yang paling menggambarkan motivasi individu dalam berhenti merokok Diantara

(3)

keenam pilihan jawaban tersebut, responden diminta untuk melingkari salah satu angka yang paling sesuai dengan dirinya. Cara penilaian dari setiap jawaban responden adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3.3.1 Contoh Pilihan Jawaban

NO PERNYATAAN JAWABAN

1 Saya tidak terpengaruh ajakan merokok dari teman 1 2 3 4 5 6

Tabel 3.3.1.2

Kisi-kisi Alat Ukur Motivasi Berhenti Merokok

VARIABEL ASPEK INDIKATOR ITEM

Motivasi berhenti Merokok

Plans Memiliki niat yang kuat untuk berhenti merokok

1, 4, 8, 12

Memiliki aturan untuk tidak

melanggar rencana berhenti merokok

16, 20, 24, 28

Evaluation Memiliki keyakinan yang kuat tentang bahaya merokok (belief)

2, 6, 10, 14, 32, 36

Mampu menganalisa pengalaman yang pernah dirasakan

18, 22, 26, 30, 34

Mampu menerima umpan balik (feedback)

3, 7, 11, 15

Motives Adanya tegangan

(tension) dalam 19, 23, 27, 31

(4)

mencapai tujuan untuk berhenti merokok

Impuls Adanya pemicu

(trigger) yang berasal dari naluri dan hasil belajar yang sudah menjadi habbit

5, 9, 13, 35

Responses mengarahkan perilaku untuk berhenti

merokok

17, 21, 25

Mempertahankan perilaku berhenti merokok

29, 33, 37

3.3.2 Uji Coba Alat Ukur

Sebelum dilakukan pengolahan data hasil penelitian, maka peneliti melakukan proses uji coba alat ukur terlebih dahulu. Proses uji coba alat ukur bertujuan untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan valid dan reliable untuk penelitian ini, karena suatu instrument dapat dikatakan memenuhi persyaratan sebagai alat pengumpul data adalah apabila sekurang- kurangnya instrument tersebut valid dan reliable (Suharsimi Arikunto, 2009:166). Uji coba terpakai merupakan uji coba instrument yang dilakukan dengan menggunakan subjek yang juga merupakan sampel pada penelitian yang akan dilakukan. Peneliti menggunakan uji coba alat ukur terpakai dikarenakan subjek penelitian yang terbatas.

(5)

Jumlah subjek uji coba adalah 23 mahasiswa Universitas Islam Bandung yang sudah berhenti merokok. Setelah uji coba, akan dilakukan perhitungan dan juga uji validitas sehingga didapat berapa jumlah item yang valid, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas alat ukur dari keseluruhan item yang sudah valid.

3.3.3 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur tersebut memiliki ketepatan dalam melakukan pengukuran, atau dengan kata lain apakah alat ukut tersebut dapat benar-benar mengukur apa yang hendak diukur (Arikunto, 2009). Cara untuk mengetahui validitas suatu alat ukur adalah dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing item dengan skor total. Skor total adalah nilai yang diperoleh dari hasi penjumlahan semua skor item. Korelasi antara skor total dengan skor item haruslah signifikan berdasarkan ukuran statistik tertentu. Bila sekiranya semua skor item yang disusun berdasarkan konsep berkorelasi dengan skor total, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut mempunyai validitas atau dengan kata lain bila terdapat korelasi positif antrara skor tiap item dengan skor total, maka hubungan yang ada sifatnya konsisten atau sejalan dengan konsep teoritiknya.

Validitas yang seperti itu disebut dengan validitas konstak (consturct validity). Bila alat ukur telah memiliki validitas konstrak berarti semua item yang ada di dalam alat ukur itu mengukur konsep yang ingin diukur (Djamaludin Ancok 1989).

(6)

Semua item dikatakan valid apabila nilai koefisiennya ≥ 0,3. Untuk mempermudah perhitungan, peneliti menggunakan program SPSS 22 for windows. Setelah diketahui korelasi antara tiap item dengan skor total, maka selanjutnya membandingkan hasil korelasi tersebut dengan korelasi rs kritis = 0,3. Bila hasil korelasi (rs) ≥ 0,3 maka item dinyatakan valid. Bila hasil korelasi (rs) ≤ 0,3 maka itemnya dinyatakan tidak valid.Dari 37 item hasil perhitungan statistik uji validitas, diperoleh 35 item valid, dan 2 item tidak valid.

3.3.4 Uji Reliabilitas

Reliabilitas menurut (Sugiyono, 2013) adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang.

Dalam kajian teoretis, reliabilitas adalah sejauh mana pengukuran dari suatu uji coba yang dilakukan tetap memiliki hasil yang sama meskipun dilakukan secara berulang-ulang terhadap Mahasiswa yang berhasil dalam berhenti merokok dan dalam kondisi yang sama. Dalam penelitian ini, setelah melakukan uji validitas alat ukur dan setelah mendapatkan item-item yang valid maka item-item yang valid itu akan dilakukan uji reliabilitasnya.Hasil perhitungan uji reliabilitas statistik, dari 35 item yang valid, diperoleh skor reliabilitas 0,763, hasil tersebut menunjukkan tingkat reliabilitas alat ukur yang tinggi.Adapun kriteria dalam menetapkan tingkat reliabilitas dapat digunakan kriteria hasil penelitian (dalam Hasanuddin Noor, 2009:190) yaitu:

(7)

Tabel 3.3.4

Kriteria Derajat Reliabilitas

Interval Koefisien Tingkat Reliabilitas 0,00-0,20 Tidak ada Reliabilitas

0,21-0,40 Reliabilitas rendah

0,41-0,60 Reliabilitas cukup

0,61-0,80 Reliabilitas tinggi

0,81-1,00 Reliabilitas tinggi sekali

3.4 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Unisba yang berhenti merokok. Sampel penelitian dalam penelitian ini adalah 23 mahasiswa yang berhenti merokok. Adapun teknik sampling yang digunakan adalah non probability, yakni teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling insidental, yakni teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti,dan dipandang orang yang ditemui tersebut cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2013).

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik yang digunakan dalam mengolah data disini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai motivasiberhenti merokokpada setiap subjek. Teknik analisis data digunakan dengan menggunakan Prosedur Penelitian

(8)

1. Tahap Persiapan

a. Memilih topik penelitian sesuai dengan masalah yang akan diteliti b. Menentukan variabel yang akan diteliti

c. Melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan gambaran dan landasan teoritis mengenai variabel yang akan diteleiti

d. Menentukan sampel dan populasi penelitian

e. Menyusun rancangan penelitian sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti

f. Menentukan teknik pengambilan data

g. Mentukan alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian

2. Tahap Pengumpulan Data

a. Mencari data sampel penelitian sesuai dengan kriteria yang ditentukan b. Mendatangi subjek penelitian untuk menjelaskan maksud penelitian dan

meminta kesediaan untuk bekerjasama dalam penelitian

c. Melakukan pengambilan data kepada subjek untuk mengisi alat ukur mengenai motivasi berhenti merokok

3. Tahap Pengolahan Data

a. Mengumpulkan alat ukur yang telah diisi secara lengkap oleh subyek penelitian

b.Melakukan skoring dari alat ukur motivasi berhenti merokok yang telah diisi oleh subjek

c. Melakukan tabulasi data

(9)

d. Mengolah data

4. Tahap Pembahasan

a.Mendeskripsikan motivasi berhenti merokok yang dimiliki subjek b.Menarik simpulan berdasarkan hasil analisis dan pembahasan.

c.Melakukan analisis dan pembahasan hasil perhitungan statistik berdasarkan teori dan kerangka pikir yang melandasi penelitian ini

5.Tahap Akhir

a.Menyusun laporan penelitian

b.Memperbaiki dan menyempurnakan laporan penelitian secara menyeluruh

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji Validitas dilakukan berdasarkan analisis item variabel dengan mengkorelasikan antara skor masing-masing item variabel dari hasil pernyataan seluruh skor