• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III - Smart Library UMRI - Universitas Muhammadiyah Riau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB III - Smart Library UMRI - Universitas Muhammadiyah Riau"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Muhammadiyah Riau BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam jenis metode penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang menggambarkan hasil dari penelitian yang dilakukan berupa angka, dengan menggunakan pendekatan empiris.

3.2 Pupulasi dan Sampel

Menurut Sulistyo (2006), mengemukakan populasi merupakan keseluruhan obyek yang akan diteliti, dan sampel merupakan bagian dari populasi yang di teliti. Menurut Sugiyono (2011) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya.

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, dan waktu penelitian ini adalah bulan Desember 2018 sampai selesai.

3.4 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari instansi atau pihak yang mempunyai kaitan dan wewenang secara langsung, antara lain data didapatkan dari Kantor Badan Pusat Statistik dan BI.

3.5 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2016) definisi variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

3.5.1 Variabel Dependent

Menurut Sugiyono (2016), Variabel Dependen/Variabel Terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Inflasi (Y) di Indonesia.

36

(2)

Universitas Muhammadiyah Riau 3.5.2 Variabel Independent

Menurut Sugiyono (2016). Variabel Independen/Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah:

a. Harga Minyak Dunia (X1) di Indonesia b. Suku Bunga (X2) di Indonesia

c. Jumlah Uang Beredar (X3) di Indonesia 3.6 Teknik Pengumpulan Data

Data ini diperoleh dari instansi atau pihak yang mempunyai kaitan dan wewenang secara langsung, antara lain data didapatkan dari Kantor Badan Pusat Statistik dan BI.

3.7 Defenisi Operasional Variabel

1.1 Defenisi Operasional dan Indikator Variabel

Dalam penelitian ini menggunakan satu variabel terikat (dependent variabel) dan tiga variabel bebas (independent variabel). Defenisi operasional masing- masing variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Laju Inflasi (Y)

Inflasi adalah kecenderungan naiknya harga barang-barang secara umum dan terus-menerus, dalam waktu dan tempat tertentu. Data inflasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data inflasi tahun 2013-2018 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik dengan satuan persen (%).

2. Harga Minyak Dunia (X1)

Fluktuasi harga minyak dunia akan berdampak pada saldo riil (Real Balance Effect) yaitu kenaikan harga minyak akan mendorong kenaikan permintaan uang. Data harga minyak dunia yang digunakan dalam penelitian ini adalah data harga minyak dunia tahun 2013-2018 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik dengan satuan persen (%).

3. Suku Bunga (X2)

Suku bunga SBI yaitu suku bunga yang ditetapkan oleh Bank Indonesia setiap bulannya. Suku bunga SBI merupakan rasio dari pendapatan bunga yang diperoleh terhadap besarnya Sertifikat Bank Indonesia yang dimiliki

(3)

Universitas Muhammadiyah Riau oleh pemilik SBI. Data yang digunakan adalah data suku bunga SBI berjangka 1 bulan yang diperoleh dari Bank Indonesia dari tahun 2013- 2018 dengan satuan persen (%).

4. Jumlah Uang Beredar (X3)

Jumlah uang beredar (money supply) di Indonesia didefinisikan sebagai tagihan masyarakat terhadap sektor perbankan dan terbatas pada jumlah antara uang kartal dan uang giral. Ini berarti Indonesia menganut jumlah uang beredar M1 (narrow money), dimana uang yang berupa deposito berjangka (time deposits) dan tabungan atau simpanan berjangka (saving deposits) bukan merupakan komponen jumlah uang beredar, melainkan hanya sebagai likuiditasperbankan. Jumlah uang beredar dalam penelitian ini menggunakan data dari tahun 2013-2018.

3.8 Teknik Analisis Data 3.8.1 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistic yang harus dipatuhi pada analisis persamaan regresi berganda yang berbasis Ordinary Least Square (OLS).

3.8.1.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang yang terdistribusi secara normal. Jadi uji normalitas bukan dilakukan pada masing-masing variabel tetapi pada nilai residualnya.

Kriteria pengujian uji Normalitas sebagai berikut:

a. Jik sig ≥ α 0,05 berarti varians data normal b. Jika sig < α 0,05 berarti varians data tidak normal 3.8.1.2 Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.

Kriteria pengujian uji heterokedastisitas sebagai berikut:

a. Jika sig ≥ α 0,05 berarti tidak terjadi heteokedastisitas b. Jika sig < α 0,05 berarti terjadi heteokedastisitas

(4)

Universitas Muhammadiyah Riau 3.8.1.3 Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi dari residual untuk pengamatan satu dengan pengamatan yang lain yang disusun menurut runtut waktu. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah autokorelasi.Uji autokorelasi adalah untuk melihat apakah terjadi korelasi antara suatu periode t dengan periode sebelumnya (t-1).Secara sederhana adalah analisis regresi adalah untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

Jadi tidak boleh ada korelasi antara observasi dengan data observasi sebelumnya.

Uji autokorelasi hanya dilakukan pada data time series dan tidak perlu dilakukan pada data cross section seperti pada kuesioner dimana pengukur semua variabel dilakukan secara serentak pada saat yang bersamaan. Beberapa uji statistik yang dipergunakan adalah uji Breush-Godfrey LM Test untuk melihat atau mendeteksi autokorelasi. Metode ini merupakan pengembangan dari metode Durbin-Watson.

3.8.1.4 Uji Multikoloniaritas

Uji multikoloniaritas bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linear berganda.Jika ada korelasi yang tinggi diantara variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu.

Kriteria untuk mendeteksi multikoloniaritas pada suatu model adalah dengan mengetahui jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) kurang dari 10 dan Nilai Tolerance > 0,10, maka model dapat dikatakan tidak terjadi multikoloniaritas.

Semakin tinggi VIF, maka semakin rendah Tolerance.

a. Jika nilai koefesien antar masing-masing variable independent kurang dari kecil dari 10, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikoloniaritas.

Jika lebih dari 10maka diasumsikan korelasi yang sangat kuat antar variabel independent sehingga terjadi multikoloniaritas.

b. Jika nilai koefesien determinasi, baik nilai R2 maupun Adjusted R2 diatas 0,60, namun tidak ada variabel dependent, maka diasumsikan model terkena multikoloniaritas.

(5)

Universitas Muhammadiyah Riau 3.8.2 Persamaan Regresi Berganda

Regresi linear adalah alat statistik yang dipergunakan untuk mengetahui pengaruh antara satu atau beberapa variabel terhadap satu buah variabel. Variabel yang mempengaruhi sering disebut variabel bebas, variabel independen atau variabel penjelas.Model regresi linier berganda melibatkan lebih dari satu variabel bebas. Modelnya :

Dimana:

………..…(3.1) Y = Inflasi

X1 = Harga Minyak Dunia X2 = Suku Bunga

X3 = Jumlah Uang Beredar 3.8.3 Uji Hipotesis

Uji Hipotesis adalah cabang ilmu statistika inferensial yang dipergunakan untuk menguji kebenaran suatu pernyataan secara statistik dan menarik kesimpulan apakah menerima atau menolak pernyataan tersebut.

Dimana:

H1/ Ha : β2 = 0 Ha / H1 : β2 ≠ 0 Dengan keterangan:

H0 = Hipotesis yang menolak teori Ha = Hipotesis yang menerima teori 3.8.3.1 Uji Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk menguji masing-masing variabel independen apakah variabel Harga Minyak Dunia (X1), Suku Bunga (X2), Jumlah Uang Beredar (X3)signifikan mempengaruhi Inflasi di Indonesia secara parsial digunakan uji t dengan menggunakan hipotesa.

a. Ho : b1 = 0. Artinya tidak terdapat pengaruh yang besar Harga Minyak Dunia mempengaruhi Inflasi

Ha : b1 ≠ 0. Artinya terdapat pengaruh yang besar Harga Minyak Dunia mempengaruhi Inflasi

(6)

Universitas Muhammadiyah Riau b. Ho: b2 = 0. Artinya tidak terdapat pengaruh yang besar Suku Bunga

mempengaruhi Inflasi

Ha: b2 ≠ 0. Artinya terdapat pengaruh yang besar Suku Bunga Mempengaruhi Inflasi

c. Ho: b3 = 0. Artinya tidak terdapat pengaruh yang besar Jumlah Uang Beredar mempengaruhi Inflasi

Ha: b3 ≠ 0. Artinya terdapat pengaruh yang besar Jumlah Uang Beredar mempengaruhi Inflasi.

Taraf pengujian ∞ = 0,05

Ho diterima jika 1 (t-hit )< t-tabel Ho ditolak jika 1 (t-hit) > t-tabel 3.8.3.2 Uji Simultan ( Uji F)

Fisher test merupakan uji eksak yang diturunkan oleh seorang bernama Fisher, karenanya disebut uji eksak Fisher. Uji ini dilakukan untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif dua sampel dependen. Uji Fisher dilakukan untuk melihat apakah variabel independent secara simultan atau bersamaan berpengaruh terhadap variabel dependent dengan ketentuan hipotesa :

a. Ho : b = 0 Artinya harga minyak dunia, suku bunga dan jumlah uang beredarberpengaruh secara tidak nyata terhadap inflasi di indonesia

b. Ha : b ≠ 0 Artinya harga minyak dunia, suku bunga dan jumlah uang beredarberpengaruh signifikan terhadapinflasi di indonesia

Taraf pengujian α = 0,05

Ho diterima jika F-hit < F-tabel Ha ditolak jika F-hit > F-tabel

Dengan diadakannya uji t dan F ini dapat disimpulkan bahwa secara statistik 3 variabel independent baik secara bersamaan maupun secara terpisah dapat diketahui apakah variabel independent memiliki pengaruh terhadap variabel dependent.

3.8.3.3 Koefesien Determinasi (R2)

Koefesien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui persentase variabel independen secara bersama-sama dapat menjelaskan variabel dependen.

Nilai koefesien determinasi adalah di antar nol dan satu. Jika koefesien

(7)

Universitas Muhammadiyah Riau determinasi (R2) = 1, artinya variabel independen memberikan informasi yang dibutuhkan untuk mempredeksi variabel-variabel dependen.

(8)

Universitas Muhammadiyah Riau

Referensi

Dokumen terkait

Hasil Uji t Sumber: Olahan Data Primer, 2016 Hipotesis 1, nilai thitung sebesar 2,782 > ttabel sebesar 1,672 dengan nilai signifikan 0,007 < = 0,05, berarti Ha diterima dan H0