• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh pengalaman praktek kerja industri, informasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh pengalaman praktek kerja industri, informasi"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGALAMAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI, INFORMASI DUNIA KERJA, DAN MINAT KERJA TERHADAP KESIAPAN

MEMASUKI DUNIA KERJA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK N 4 PADANG

JURNAL

Oleh:

THAMIA VERONICA 12090022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG 2016

(2)
(3)

PENGARUH PENGALAMAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI, INFORMASI DUNIA KERJA, DAN MINAT KERJA TERHADAP KESIAPAN

MEMASUKI DUNIA KERJA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK N 4 PADANG

Oleh

Thamia Veronica 1, Yulna Dewita Hia, S.Pd., MM 2, Dessyta Gumanti, S.Pd., M.PdE 3 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar 2, 3) Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar

Jl. Gunung Pangilun No. 1 Padang Sumatera Barat Email: thamiaveronica94@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) Pengaruh pengalaman praktek kerja industri terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa kelas XII program keahlian akuntansi SMKN 4 Padang, 2) Pengaruh informasi dunia kerja terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa kelas XII program keahlian akuntansi SMKN 4 Padang, 3) Pengaruh minat kerja terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa kelas XII program keahlian akuntansi SMKN 4 Padang, 4) Pengaruh pengalaman praktek kerja industri, informasi dunia kerja, dan minat kerja secara bersama-sama terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa kelas XII program keahlian akuntansi SMKN 4 Padang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama pengalaman praktek kerja industri berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa kelas XII program keahlian akuntansi SMK N 4 Padang. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,247. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 2,782> ttabel sebesar 1,672. Kedua informasi dunia kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa kelas XII program keahlian akuntansi SMK N 4 Padang.

Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,272. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 3,679

> ttabel 1,672. Ketiga minat kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa kelas XII program keahlian akuntansi SMK N 4 Padang. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,465. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 6,308 < ttabel sebesar 1,672. Keempat pengalaman praktek kerja industri, informasi dunia kerja dan minat kerja secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa kelas XII program keahlian akuntansi SMK N 4 Padang. Dimana diperoleh nilai Fhitung 43,919 > Ftabel 2,53 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 <

= 0,05. Hal ini berarti Ha diterima dan H0 ditolak

Kata kunci: Kesiapan Memasuki Dunia Kerja, Pengalaman Praktek Kerja Industri, Informasi Dunia Kerja dan Minat Kerja

ABSTRACT

This study aimed to analyze: 1) Effect of experience working practices of the industry on the readiness of entering the work of students of class XII program accounting expertise SMK 4 Padang, 2) Effect of job market information on the readiness of entering the work of students of class XII program accounting expertise SMK 4 Padang, 3 ) Effect of interest in working with the readiness of entering the work of students of class XII program accounting expertise SMK 4 Padang, 4) Effect of practical experience of industrial work, job market information, and interest in working together with the readiness of entering the work of students of class XII program accounting expertise SMK 4 Padang.

The results showed that: First experience of industrial work practices positive and significant effect on the readiness of students entering the labor class XII program accounting expertise SMK N 4 Padang.

Where indicated by the coefficient value of 0.247. The coefficient value is significant because t count 2.782 >

1.672 t table. Second job market information positive and significant effect on the readiness of students entering the labor class XII program accounting expertise SMK N 4 Padang. Where indicated by the coefficient value of 0.272. The coefficient value is significant because t count 3.679> 1.672 t table. The third working interest and a significant positive effect on the readiness of students entering the labor class XII program accounting expertise SMK N 4 Padang. Where indicated by the coefficient value of 0.465. The coefficient value is significant because t count 6.308 < t table 1.672. The fourth experience of industrial work practices, job market information and interests work together positive and significant impact on the readiness of students entering the labor class XII program accounting expertise SMK N 4 Padang. Where the obtained value of F count 43.919> 2,53 F table with a significant level of 0.000 < α = 0.05. This means Ha accepted and H0

Keywords: Readiness Entering the World of Work, Experience Work Practices Industry, Information World of Work and Work Interests

(4)

PENDAHULUAN

Pendidikan memegang peranan penting dalam menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul. Penyediaan sumber daya manusia yang unggul dapat dimulai sejak seseorang belajar di sekolah.

Setiap lulusan pendidikan formal maupun non formal akan terjun dalam masyarakat atau dunia kerja dan menghadapi dunia nyata dengan segala tuntutan dan prasyarat yang diperlukan agar melakukan perannya dengan baik.

Siswa yang berpendidikan sekolah kejuruan/SMK mempunyai kesempatan lebih besar dan lebih cepat untuk mendapatkan pekerjaan dibandingkan dengan siswa lulusan sekolah umum sebab perbedaan pada materi keterampilan yang didapatkannya. Namun, kenyataannya masih banyak lulusan SMK yang belum dapat memenuhi tuntutan lapangan kerja sesuai dengan spesialisasi atau bidang keahliannya sehingga masih ada lulusan SMK yang menganggur. Berikut adalah tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Sumatera Barat tahun 2014-2015.

Tabel 1. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2014–2015

Sumber : Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 66/11/13/Th XVIII, 05 November 2015

Dari Tabel 1.1 diatas dapat dilihat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dari lulusan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan terus mengalami peningkatan dari Februari 2014 hingga Agustus 2015. Pada februari 2014 sebanyak 7,39%, agustus 2014 sebanyak 11,15%, februari 2015 sebanyak 11,75% dan agustus 2015 sebanyak 13,32%

siswa Sekolah Menengah Kejuruan yang menganggur. Pada Agustus 2014 sampai Agustus 2015, tingkat pengangguran terbuka untuk pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan selalu menempati posisi tertinggi dibandingkan dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) untuk pendidikan lainnya. Ini berarti banyaknya lulusan Sekolah Menengah Kejuruan yang tidak memiliki kesiapan untuk memasuki dunia kerja. Padahal Sekolah Menengah Kejuruan ini dirancang agar siswanya siap untuk bekerja.

Kesiapan Kerja adalah keseluruhan kondisi individu yang meliputi kematangan fisik, mental dan pengalaman serta adanya kemauan dan kemampuan untuk melaksanakan suatu pekerjaan atau kegiatan.

Kesiapan kerja sangat penting dimiliki oleh seorang siswa SMK, karena siswa SMK merupakan harapan masyarakat untuk menjadi lulusan SMK yang mempunyai kompetensi sesuai dengan bidang keahliannya diterima di dunia kerja atau mampu mengembangkan melalui wirausaha.

Banyak faktor yang mempengaruhi kesiapan kerja yaitu faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa yaitu kematangan baik fisik maupun mental, ketekunan, kreativitas, minat, bakat, intelegensi, kepercayaan diri, penguasaan ilmu pengetahuan dan motivasi. Sedangkan faktor dari luar diri siswa meliputi peran masyarakat dan keluarga, sarana dan prasarana di sekolah, lingkungan pergaulan, latar belakang siswa, informasi dunia kerja dan pengalaman praktek industri.

Pendidikan Tertinggi yang

Ditamatkan

2014 2015

Februari Agustus Februari Agustus

(1) (2) (3) (4) (5)

SD Kebawah 3,71 % 3,90 % 2,44 % 2,98 % Sekolah Menengah

Pertama 6,03 % 6,19 % 4,45 % 3,80 % Sekolah Menengah

Atas 12,54 % 9,22 % 8,34 % 12,30 % Sekolah Menengah

Kejuruan 7,39 % 11,15 % 11,75 % 13,32 % Diploma I/II/III 3,79 % 5,79 % 8,87 % 11,25 % Universitas 6,38 % 8,46 % 11,40 % 8,23 %

(5)

Pengalaman Praktek Kerja Industri merupakan salah satu faktor yang cukup mempengaruhi Kesiapan Kerja. Menurut Sanjaya (2011:67) SMK menerapkan Pendidikan Sistem Ganda (PSG), dimana pembelajaran dirancang dan dilaksanakan bersama di sekolah dan dunia kerja atau dunia usaha/industri. Pelaksanaan pembelajaran di dunia kerja berdasarkan pada kesiapan dan ketersediaan kegiatan yang sesuai dengan kompetensi dalam kurikulum.

Selain pengalaman kerja dalam praktek kerja industri, kesiapan siswa dalam memasuki dunia kerja juga dipengaruhi oleh informasi dunia kerja. Untuk mencetak lulusan yang sesuai dengan kebutuhan, diperlukan informasi-informasi tentang dunia kerja. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ratno (2013:6) informasi tentang dunia kerja juga akan menambah kesiapan kerja, hal ini karena informasi dunia kerja menggambarkan masalah ketenagakerjaan yang meliputi berbagai hal menyangkut suatu pekerjaan seperti persyaratan memasuki kerja, besarnya gaji, jenis-jenis pekerjaan yang dapat dimasuki dan sebagainya.

Kesiapan kerja siswa juga didasarkan pada tinggi rendahnya minat kerja yang ada pada diri setiap siswa. Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu (Syah, 2008:136). Minat dapat menyebabkan seseorang giat melakukan menuju ke sesuatu yang telah menarik minatnya. Minat dalam bekerja akan menentukan seberapa jauh keikutsertaannya dalam suatu pekerjaan.

KAJIAN PUSTAKA

Teori Kesiapan Memasuki Dunia Kerja Kesiapan adalah kemampuan yang cukup baik fisik dan mental. Kesiapan fisik berarti memiliki tenaga cukup dan kesehatan

yang baik, sementara kesiapan mental, memiliki minat dan motivasi yang cukup untuk melakukan suatu kegiatan (Dalyono, 2010:52). Menurut Slameto (2010:113) kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respons/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Penyesuaian kondisi pada suatu saat akan berpengaruh pada atau kecenderungan untuk memberi respons.

Menurut Fitriyanto (2006:9) ciri-ciri peserta didik yang telah mempunyai kesiapan kerja adalah bahwa peserta didik tersebut memiliki pertimbangan- pertimbangan sebagai berikut:

1. Mempunyai pertimbangan yang logis dan objektif.

2. Mempunyai kemampuan dan kemauan untuk bekerja sama dengan orang lain.

3. Mampu mengendalikan diri atau emosi.

4. Memilliki sikap kritis.

5. Mempunyai keberanian untuk menerima tanggung jawab secara individual.

6. Mempunyai kemampuan beradaptasi dengan lingkungan dan perkembangan teknologi.

7. Mempunyai ambisi untuk maju dan berusaha mengikuti perkembangan bidang keahlian.

Teori Pengalaman Praktek Kerja Industri

Menurut Sukmadinata & Syaodih (2012:179) praktik di lingkungan kerja merupakan kegiatan pembelajaran dalam situasi kerja yang sesungguhnya. Para siswa belajar dalam lingkungan nyata, bekerja sama dan mendapat bimbingan dari para karyawan, menggunakan bahan dan peralatan kerja yang berlaku di lingkungan kerja, mengikuti prosedur dan menghasilkan produk sesuai dengan standar kerja.

Berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam pengalaman kerja, maka

(6)

indikator-indikator yang digunakan menurut Hamalik dalam Kusnaeni (2015:26) yaitu:

1. Menimbulkan pengertian tentang dunia kerja

2. Membangun kebiasaan kerja, kecakapan kerja dan sikap kerja

3. Menciptakan hubungan kerja sama 4. Mengembangkan tanggung jawab 5. Menghargai pekerjaan dan para pekerja Teori Informasi Dunia Kerja

Informasi tentang dunia pekerjaan mencakup semua data mengenai jenis-jenis pekerjaan yang ada di masyarakat (fields of occupation), mengenai gradasi posisi dalam lingkup suatu jabatan (level of occupation), mengenai persyaratan tahap dan jenis pendidikan, mengenai sistem klasifikasi jabatan, dan mengenai prospek masa depan berkaitan dengan kebutuhan riil masyarakat akan jenis/ corak pekerjaan tertentu (Winkel

& Hastuti, 2012:319).

Menurut Rochaety et al., (2006:156) dalam pengambilan keputusan untuk memasuki dunia kerja, informasi yang diperlukan haruslah lengkap dan memiliki sifat-sifat tertentu sehingga keputusan yang dihasilkan dapat berkualitas dan baik. Sifat- sifat informasi itu, antara lain:

1. Akurat, artinya informasi harus mencerminkan atau sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

2. Up to date, artinya informasi tersebut harus tepat waktu.

3. Komprehensif, artinya informasi harus dapat mewakili.

4. Relevan, artinya informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang akan diselesaikan.

5. Memiliki kesalahan baku kecil, artinya informasi itu memiliki tingkat kesalahan yang kecil.

Teori Minat Kerja

Menurut Slameto (2010:180) minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan

pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.

Indikator-indikator minat kerja menurut Walgito (2004:86) adalah:

1. Senang dan ketertarikan 2. Perhatian

3. Kemauan 4. Konsentrasi 5. Kesadaran

METODE PENELITIAN

Penelitian ini digolongkan kepada penelitian deskriptif dan asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII program keahlian akuntansi tahun ajaran 2016/2017. Maka populasi yang dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini berjumlah 57 orang siswa sehingga penelitian ini tidak dilakukan sampling.

Adapun variabel dalam penelitian ini adalah variabel kesiapan memasuki dunia kerja sebagai variabel terikat (Y), pengalaman praktek kerja industri (X1), informasi dunia kerja (X2), dan minat kerja (X3) sebagai variabel bebas.

Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi berganda.

HASIL PENELITIAN

Deskripsi Variabel Kesiapan Memasuki Dunia Kerja (Y)

Berdasarkan jawaban angket hasil penelitian yang digunakan untuk mengukur kesiapan memasuki dunia kerja, dapat diperoleh deskripsi mengenai Tingkat Capaian Responden. Tanggapan yang paling tinggi nilainya terdapat pada pernyataan no 1 yaitu dalam memilih pekerjaan saya mempertimbangkan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian dengan nilai rata-rata

(7)

sebesar 4,56 dan tingkat capaian responden sebesar 91,23% dengan kategori sangat baik.

Dimana 32 responden menyatakan selalu, 25 responden menyatakan sering, tidak ada satupun responden menyatakan kadang- kadang, jarang, dan tidak pernah.

Pernyataan yang mempunyai nilai terendah terdapat pada pernyataan nomor 15 yaitu saya tidak akan meninggalkan pekerjaan, sebelum pekerjaan tersebut selesai rata-rata sebesar 4,37 dan tingkat capaian responden sebesar 87,37% dengan kategori baik. Dimana 21 responden menyatakan selalu, 36 responden menyatakan sering, tidak ada satupun responden menyatakan kadang-kadang, jarang, tidak pernah.

Deskripsi Variabel Pengalaman Praktek Kerja Industri

Berdasarkan jawaban angket hasil penelitian yang digunakan untuk mengukur pengalaman praktek kerja industri terhadap kesiapan memasuki dunia kerja, dapat diperoleh deskripsi mengenai Tingkat Capaian Responden.

Tanggapan yang paling tinggi nilainya terdapat pada pernyataan no 2 yaitu saya menganggap praktek kerja industri merupakan proses pembelajaran yang penting untuk membangkitkan kesiapan kerja dengan nilai rata-rata sebesar 4,33 dan tingkat capaian responden sebesar 86,67%

dengan kategori baik. Dimana 26 responden menyatakan selalu, 24 responden menyatakan sering, 7 responden menyatakan kadang-kadang, tidak ada satupun responden menyatakan jarang, dan yang menyatakan tidak pernah. Tanggapan tersebut menunjukkan bahwa responden memiliki pendapat pengalaman praktek kerja industri berpengaruh terhadap kesiapan memasuki dunia kerja.

Pernyataan yang mempunyai nilai terendah terdapat pada pernyataan nomor 6 yaitu selama melaksanakan praktek kerja

industri, saya menaati tata tertib yang diterapkan di tempat praktik dengan nilai rata-rata sebesar 4,12 dan tingkat capaian responden sebesar 82,46% dengan kategori baik. Dimana 16 responden menyatakan selalu, 32 responden menyatakan sering, 9 responden menyatakan kadang-kadang, tidak ada satu pun responden menyatakan jarang, dan yang menyatakan tidak pernah.

Deskripsi Variabel Informasi Dunia Kerja

Berdasarkan jawaban angket hasil penelitian yang digunakan untuk mengukur informasi dunia kerja terhadap kesiapan memasuki dunia kerja, dapat diperoleh deskripsi mengenai Tingkat Capaian Responden.

Tanggapan yang paling tinggi nilainya terdapat pada pernyataan no 1 yaitu saya mencari informasi lowongan kerja dari sumber yang dapat dipercaya dengan nilai rata-rata sebesar 4,46 dan tingkat capaian responden sebesar 89,12% dengan kategori baik. Dimana 30 responden menyatakan selalu, 23 responden menyatakan sering, 4 responden menyatakan kadang-kadang, tidak ada satupun responden menyatakan jarang, dan tidak pernah. Tanggapan tersebut menunjukkan bahwa responden memiliki pendapat informasi dunia kerja berpengaruh terhadap kesiapan memasuki dunia kerja.

Pernyataan yang mempunyai nilai terendah terdapat pada pernyataan nomor 3 yaitu saya berusaha sendiri mencari informasi pekerjaan dengan mendatangi langsung perusahaan/ industri rata-rata sebesar 4,25 dan tingkat capaian responden sebesar 84,91% dengan kategori baik.

Dimana 22 responden menyatakan selalu, 27 responden menyatakan sering, 8 responden menyatakan kadang-kadang, tidak ada satupun responden menyatakan jarang, tidak pernah.

(8)

Deskripsi Variabel Minat Kerja

Berdasarkan jawaban angket hasil penelitian yang digunakan untuk mengukur minat kerja terhadap kesiapan memasuki dunia kerja, dapat diperoleh deskripsi mengenai Tingkat Capaian Responden.

Tanggapan yang paling tinggi nilainya terdapat pada pernyataan no 11 yaitu jika saya bekerja, saya akan menyelesaikan pekerjaan saya dengan cermat dengan nilai rata-rata sebesar 4,70 dan tingkat capaian responden sebesar 94,04% dengan kategori sangat baik. Dimana 41 responden menyatakan selalu, 15 responden menyatakan sering, 1 responden menyatakan kadang-kadang, tidak ada satupun responden menyatakan jarang, dan tidak pernah.

Tanggapan tersebut menunjukkan bahwa responden memiliki pendapat minat kerja berpengaruh terhadap kesiapan memasuki dunia kerja.

Pernyataan yang mempunyai nilai terendah terdapat pada pernyataan nomor 15 yaitu saya ingin memperbaiki diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik dengan nilai rata-rata sebesar 4,37 dan tingkat capaian responden sebesar 87,37% dengan kategori baik. Dimana 25 responden menyatakan selalu, 29 responden menyatakan sering, 2 responden menyatakan kadang-kadang, 1 responden menyatakan jarang, dan tidak ada satupun responden yang menyatakan tidak pernah.

Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Berganda

Sumber: Olahan Data Primer, 2016

Dari model persamaan regresi linear berganda di atas dapat diketahui bahwa:

1. Nilai konstanta sebesar 27,713 berarti tanpa adanya pengaruh dari variabel bebas maka nilai variabel terikat nilainya hanya sebesar 27,713. Hal ini berarti bahwa apabila variabel bebas nilainya konstan (pengalaman praktek kerja industri, informasi kerja dan minat kerja) maka nilai variabel kesiapan memasuki dunia kerja sebesar 27,713.

2. Koefisien regresi variabel pengalaman praktek kerja industri (X1) sebesar 0,247 yang bertanda positif. Hal ini berarti adanya pengaruh positif pengalaman praktek kerja industri terhadap kesiapan memasuki dunia kerja, apabila nilai variabel pengalaman praktek kerja industri meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkat kesiapan memasuki dunia kerja sebesar 0,247 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

3. Koefisien regresi variabel informasi dunia kerja (X2) sebesar 0,272 yang bertanda positif. Hal ini berarti adanya pengaruh positif tingkat informasi dunia kerja terhadap kesiapan memasuki dunia kerja, apabila nilai variabel informasi dunia kerja meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkat kesiapan memasuki dunia kerja sebesar 0,272 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

4. Koefisien regresi variabel minat kerja (X3) sebesar 0,468 yang bertanda positif.

Hal ini berarti adanya pengaruh positif minat kerja terhadap kesiapan memasuki dunia kerja, apabila nilai variabel minat kerja meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkat kesiapan memasuki dunia kerja sebesar 0,468 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 27.713 5.894 4.702 .000

x1 .247 .089 .278 2.782 .007

x2 .272 .074 .347 3.679 .001

x3 .468 .074 .500 6.308 .000

(9)

variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

Tabel 3. Hasil Koefisien determinasi (R2)

Sumber: Olahan Data Primer, 2016

Berdasarkan hasil pada Tabel 3 hasil pengolahan data yang dapat dilihat pada tabel model summary diperoleh hasil nilai R Square sebesar 0,713 yang artinya 71,30%

perubahan pada variabel dependen (kesiapan memasuki dunia kerja) dapat dijelaskan oleh variabel independen (pengalaman praktek kerja industri, informasi dunia kerja dan minat kerja) sedangkan sisanya sebesar 28,70% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Uji Hipotesis Tabel 4. Hasil Uji t

Sumber: Olahan Data Primer, 2016

Hipotesis 1, nilai thitung sebesar 2,782 >

ttabel sebesar 1,672 dengan nilai signifikan 0,007 < = 0,05, berarti Ha diterima dan H0

ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara pengalaman praktek kerja industri terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa kelas XII program keahlian akuntansi SMK N 4 Padang.

Hipotesis 2, nilai thitung sebesar 3,679 >

ttabel sebesar 1,672 dengan nilai signifikan 0,001 < = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan secara parsial antara informasi dunia kerja terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa kelas XII program keahlian akuntansi SMK N 4 Padang.

Hipotesis 3, nilai thitung sebesar 6,308 >

ttabel sebesar 1,672 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05 berarti Ha diterima dan H0

ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial antara minat kerja terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa kelas XII program keahlian akuntansi SMK N 4 Padang.

Tabel 5. Hasil Uji F

Sumber: Olahan Data Primer, 2016

Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS versi 16.0, dapat dilihat pada tabel 5 di atas menunjukkan bahwa nilai Fhitung 43,919 >

Ftabel 2,53 dan nilai signifikan 0,000 < = 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha

diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengalaman praktek kerja industri, informasi dunia kerja, dan minat kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa kelas XII Program keahlian akuntasi SMK N 4 Padang.

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:

1. Pengalaman praktek kerja industri berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan siswa memasuki dunia kerja siswa kelas XII program keahlian akuntansi SMK Negeri 4 Padang.

Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .844a .713 .697 3.56078

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 27.713 5.894 4.702 .000

x1 .247 .089 .278 2.782 .007

x2 .272 .074 .347 3.679 .001

x3 .468 .074 .500 6.308 .000

Model

Sum of Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 1670.567 3 556.856 43.919 .000a Residual 671.995 53 12.679

Total 2342.561 56

(10)

sebesar 0,247. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 2,782 > ttabel

sebesar 1,672.

2. Informasi dunia kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan siswa memasuki dunia kerja siswa kelas XII program keahlian akuntansi SMK Negeri 4 Padang. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,272. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 3,679 > ttabel sebesar 1,672.

3. Minat kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan siswa memasuki dunia kerja siswa kelas XII program keahlian akuntansi SMK Negeri 4 Padang. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,468. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 6,308 >

ttabel sebesar 1,672.

4. Pengalaman praktek kerja industri, informasi dunia kerja dan minat kerja secara bersama-sama berpengaruh positif signifikan terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa kelas XII program keahlian akuntansi SMK Negeri 4 Padang. Dimana diperoleh nilai Fhitung

43,919 > Ftabel 2,53 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 < = 0,05. Hal ini berarti Ha diterima dan H0 ditolak.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian, penulis mengemukakan saran yang diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan kesiapan memasuki dunia kerja siswa adalah:

1. Hasil penelitian pengalaman praktek kerja industri berada pada kategori baik, Akan tetapi masih ada tingkat ketercapaian terendah berada pada pernyataan 6 adalah selama melaksanakan praktek kerja industi, saya menaati tata tertib yang di terapkan di tempat praktik. Maka disarankan kepada siswa bahwa selalu menaati peraturan yang ada, tidak hanya saat melaksanakan praktek saja. Jika siswa selalu menaati

peraturan maka semua yang akan di kerjakan akan berjalan dengan lancar.

2. Hasil penelitian informasi dunia kerja menunjukkan bahwa berada pada kategori baik, akan tetapi masih ada tingkat ketercapaian terendah berada pada pernyataan 3 adalah saya berusaha sendiri mencari informasi pekerjaan dengan mendatangi langsung perusahaan/ industri. Maka disarankan kepada siswa supaya selalu mencari informasi tidak hanya mendatangi langsung industri tetapi bisa bertanya pada teman dan mencari di internet.

3. Hasil penelitian minat kerja menunjukkan bahwa berada pada kategori sangat baik, akan tetapi tingkat ketercapaian terendah berada pada pernyataan 15 adalah saya ingin memperbaiki diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Maka disarankan kepada siswa agar selalu berprilakuan baik. Jika siswa mempunyai kepribadian yang lebih baik maka semua yang dilakukan akan mudah dilaksanakan.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Dalyono, M. (2010). Psikologi Pendidikan.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Kusnaeni, Y. (2015). Pengaruh Persepsi Tentang Praktik Kerja Lapangan, Informasi Dunia Kerja dan Motivasi Dunia Kerja Terhadap Kesiapan Kerja Siswa SMK Bhakti Persada Kendal.

Skripsi.

Ratno. (2013). Pengaruh Motivasi Memasuki Dunia Kerja, Informasi Dunia Kerja, dan Praktik Industri Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII di SMK Panca Bhakti Banjarnegara Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi.

Rochaety, E., Rahayuningsih, P., & Yanti, prima gusti. (2006). Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sanjaya, W. (2011). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sukmadinata, N. S., & Syaodih, E. (2012).

Kurikulum & Pembelajaran Kompetensi. Bandung: PT Refika Aditama.

Syah, M. (2008). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Winkel, W. S., & Hastuti, M. M. S. (2012).

Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.

Referensi

Dokumen terkait

Nilai koefisien ini signifikan karena thitung sebesar 2,399 > dan tTabel 0,05 1,98, berarti Ha diterima dan H0 ditolak, dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara