• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh lingkungan belajar, kesiapan belajar

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh lingkungan belajar, kesiapan belajar"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR, KESIAPAN BELAJAR, KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI

IPS DI SMA NEGERI 1 LUHAK NAN DUO PASAMAN BARAT

Marta Leni1, Citra Ramayani2, Sumarni2

1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat

2Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat martaleni87@yahoo.com

ABSTRACT

This study aims to determine: The influence of learning environment, readiness of learning, teacher competence, and motivation to learn achievement on the subjects Economics students class XI IPS in SMA Negeri 1 Luhak Nan Duo West Pasaman. The results of this study show that: 1) learning environment has a positive and significant effect on learning achievement with tcount (2,515) > t table (1.68107). 2) learning readiness have a positive and significant impact on learning achievement with tcount (2.513) > t table (1.68107). 3) teacher competence has a positive and significant effect on learning achievement with tcount (2,241) > t table (1.68107). 4) learning motivation has a positive and significant effect on learning achievement with tcount (3,414) > t table (1.68107). 5) Simultan eously for learning environment variables, learning readiness, teacher competence and learning motivation together have a significant effect on learning achievement, it can show that the F count is 30.331 > F table that is equal to 2.59 and significant value of 0.000 <

0.05.

Keywords: Learning Environment, Readiness Learning, Teacher Competency, Learning Motivation and Learning Achievement

PENDAHULUAN

Kualitas sumber daya manusia sangat dibutuhkan oleh setiap negara baik untuk negara yang sudah maju maupun yang sedang berkembang. Oleh karena itu agar dapat menciptakan sumber daya manusia yang baik dan berkualitas harus diawali dengan peningkatan terhadap kualitas pendidikan itu sendiri.

Pendidikan pada umumnya adalah suatu usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumberdaya manusia

peserta didik dengan cara mendorong terencana, sistematis, dan berlangsung terus menerus dalam suatu proses pembelajaran. Pendidikan merupakan faktor penting dalam kehidupan manusia untuk kemajuan kehidupan bangsa dalam setiap bentuk aspek kehidupan manusia baik pribadi, keluarga maupun dalam berbangsa dan bernegara yang sedang membangun.

Kualitas pendidikan yang baik terletak pada sumber daya manusia yang

(2)

baik pula, dimana semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan harus berusaha mengembangkan potensi yang dimiliki, ini sesuai dengan dasar, fungsi dan tujuan pendidikan nasional di dalam UU No. 20 Tahun 2003 pasal 3 yang berbunyi :

“Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta perubahan bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya penilaian peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepata Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

Dengan adanya undang–undang tersebut, maka dari waktu ke waktu bidang pendidkan haruslah menjadi prioritas dan menjadi orientasi untuk diusahakan perwujudan sarana dan prasarananya untuk sekolah.

Prestasi belajar sangat penting sekali baik bagi seorang guru maupun siswa. Bagi seorang guru, prestasi belajar siswa dapat dijadikan sebagai pedoman penilaian terhadap keberhasilan dalam kegiatan membelajarkan siswa. Seorang guru dikatakan berhasil menjalankan program pembelajarannya apabila sebagian atau lebih dari jumlah siswa telah mencapai tujuan instruksional baik tujuan instruksional khusus maupun umum.

Sedangkan bagi siswa, prestasi belajar merupakan informasi yang berfungsi untuk mengukur tingkat kemampuan atau keberhasilan belajarnya, apakah mengalami perubahan yang bersifat positif maupun perubahan yang bersifat negatif.

Pada penilitian ini yang menjadi objek penelitian penulis yaitu SMAN 1 Luhak Nan Duo. Alasan penulis meneliti di SMAN 1 Luhak Nan Duo adalah karena dilihat dari nilai UN tahun pelajaran 2015/2016. Berikut data mengenai nilai UN sekolah SMAN Kabupaten Pasaman Barat.

Tabel 1.Data nilai UN sekolah SMA Negeri Pasaman Barat tahun pelajaran 2015/2016.

No. NAMA SEKOLAH

MATA UJIAN

BIN ING MAT EKO SOS GEO TOTAL 1. SMAN 1

Pasaman

7.30 50.60 58.06 63.49 59.46 70.45 373.36 2. SMAN 1

Luhak Nan Duo

61.35 51.59 52.91 67.68 50.96 57.11 346.60

3. SMAN 2 Pasaman

61.33 48.44 48.45 66.46 56.22 55.69 336.99 Sumber : Dinas Pendidikan Pasaman Barat.

(3)

Dari Tabel di atas dapat di gambarkan bahwa ketiga sekolah di Pasaman Barat nilai UN Mata Pelajaran Ekonomi yang tertinggi terdapat pada sekolah SMAN1 Luhak Nan Duo, yang ke dua di SMAN 2 Pasaman dan yang terakhir SMAN 1 Pasaman. Karena SMA N 1 Luhak Nan Duo yang mendapat nilai tertinggi maka peneliti melakukan penelitian di SMA N 1 Luhak Nan Duo.

Untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh Prestasi atau mencapai tujuan tertentu. Maka ditanamkan pada siswa agar siswa memiliki hasrat dalam belajar dan keinginan untuk berhasil seperti tekun membuat tugas untuk mendapat nilai yang memuaskan.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dan asosiatif. Menurut Arikunto (2010:3) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono (2013:10), penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuanuntuk menemukan ada atau tidaknya hubungan

atau pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel lainnya. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Luhak Nan Duo Pasaman Barat. Dilaksanakan pada bulan Februari 2017 sampai selesai.

Pada penelitian ini yang menjadi sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik pengambilan sampel berstrata, yaitu cara pengambilan sampel dengan memperhatikan starata (tingkatan) didalam populasi. Kesalahan 5 %, karena populasi berstrata, maka sampelnya juga berstrata berdasarkan tingkatan-tingkatan tertentu seperti: tingkatan tertinggi, sedang/baik dan rendah. Dengan rumus Alokasi Neyman (Ansofino, 2014). Skala pengukuran data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert, skala yang berhubungan dengan pernyataan atau sikap seseorang terhadap sesuatu dengan interval penilaian untuk setiap jawaban responden 1-5.

Sebelum angket disebarkan kepada responden, terlebih dahulu dilakukan uji coba. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui validitas dari pernyataan angket. Menurut Arikunto (2010:211) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat keyakinan atau kesahihan suatu instrumen, suatu instrumen dikatakan valid atau sahih

(4)

mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Uji validitas data bertujuan untuk mengetahui sejauh mana validitas yang didapat dari penyebaran angket (kusioner). Validitas menggambarkan bahwa pernyataan yang digunakan mampu untuk menggungkapkan sesuai yang akan diukur (valid).

HASIL DAN PEMBAHASAN Tingkat Capaian Responden (TCR) Variabel X

Berdasarkan TCR dari masing- masing variabel bahwa variabel lingkungan belajar 4,19 dengan tingkat capaian responden (TCR) 83,76 yang tergolong pada kategori baik, untuk rata- rata variabel kesiapan belajar 3,96 dengan tingkat capaian responden (TCR) 79,20 yang tergolong pada kategori baik, untuk rata-rata variabel kompetensi pedagogik guru 3,64 dengan tingkat capaian responden (TCR) 72,71 yang tergolong pada kategori baik, dan untuk rata-rata variabel motivasi belajar 4,38 dengan tingkat capaian responden (TCR) 87,53 yang tergolong pada kategori baik.

Berdasarkan hasil koefisien determinasi diperoleh hasil nilai Adjusted R Square sebesar 0,743 yang artinya 74,3%

perubahan dari variabel dependen (prestasi belajar) dapat dijelaskan oleh variabel

independen (lingkungan belajar, kesiapan belajar, kompetensi guru dan motivasi belajar) sedangkan sisanya sebesar 25,7%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Hasil Uji Hipotesis Hasil Uji t

Pengaruh masing-masing variabel bebas yang mempengaruhi kinerja guru adalah:

a. Hipotesis 1, terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan belajar(X1) terhadap prestasi belajar (Y). Untuk variabel lingkungan belajar diperoleh nilai thitung sebesar 2,515 >

ttabel sebesar 1,68107 dengan nilai signifikan 0,016 < = 0,05, berarti Ha

diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara lingkungan belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI di SMA N 1 Luhak Nan Duo Pasaman Barat. Berarti hal ini menunjukkan semakin baik lingkungan belajar maka akan semakin baik prestasi belajar siswa.

b. Hipotesis 2, terdapat pengaruh yang signifikan antara kesiapan belajar (X2) terhadap prestasi belajar (Y). Untuk variabel kesiapan belajar diperoleh nilai thitung sebesar 2,513 > ttabel sebesar 1,

(5)

68107 dengan nilai signifikan 0,016 <

= 0,05, berarti Ha diterima dan H0

ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara kesiapan belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA N 1 Luhak Nan Duo Pasaman Barat. Berarti hal ini menunjukkan semakin baik kesiapan belajarmaka akan semakin baik prestasi belajar siswa.

c. Hipotesis 3, terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi guru (X3) terhadap prestasi belajar (Y). Untuk variabel kompetensi guru diperoleh nilai thitung sebesar 2,241 > ttabel sebesar 1,68107 dengan nilai signifikan 0,030

< = 0,05, berarti Ha diterima dan H0

ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara kopetensi pedagogik terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA N 1 Luhak Nan Duo Pasaman Barat. Berarti hal ini menunjukkan semakin baik lingkungan belajar maka akan semakin baik prestasi belajar siswa.

d. Hipotesis 4, terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar (X4) terhadap prestasi belajar (Y). Untuk variabel motivasi belajar diperoleh nilai thitung sebesar 3,414 > ttabel sebesar 1,68107 dengan nilai signifikan 0,001

< = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA N 1 Luhak Nan Duo Pasaman Barat.

Hasil uji F

Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS versi 16.0, dapat dilihat pada Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Fhitung 30,331 >

Ftabel 2,59 dan nilai signifikan 0,000 < = 0,05.

Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha

diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa lingkungan belajar, kesiapan belajar, kompetensi pedagogik dan motivasi belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA N 1 Luhak Nan Duo Pasaman Barat, artinya semakin baik lingkungan belajar, kesiapan belajar, kompetensi pedagogik dan motivasi belajar maka prestasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA N 1 Luhak Nan Duo Pasaman Barat akan semakin baik.

KESIMPULAN

Berdasarkan kepada permasalahan dan pertanyaan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

(6)

1. Lingkungan belajar berpengaruh signifikan terhadap Prestasi Belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA N 1 Luhak Nan Duo Pasaman Barat. Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh nilai sebesar 0,408 dan dapat di buktikan dengan nilai thitung sebesar 2,515 > ttabel

sebesar 1,68107 dengan nilai signifikan 0,016 < = 0,05, berarti Ha

diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan positif antara lingkungan belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA N 1 Luhak Nan Duo Pasaman Barat.

2. Kesiapan belajar berpengaruh signifikan terhadap Prestasi Belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA N 1 Luhak Nan Duo Pasaman Barat. Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh nilai sebesar 0,206 dan dapat di buktikan dengan nilai thitung sebesar 2,513 > ttabel

sebesar 1,68107 dengan nilai signifikan 0,016 < = 0,05, berarti Ha

diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan positif antara kesiapan belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas

XI IPS di SMA N 1 Luhak Nan Duo Pasaman Barat.

3. Kompetensi pedagogik berpengaruh signifikan terhadap Prestasi Belajar pada mata pelajaran Ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA N 1 Luhak Nan Duo Pasaman Barat. Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh nilai sebesar 0,305 dan dapat di buktikan dengan nilai thitung sebesar 2,241 > ttabel

sebesar 1,68107 dengan nilai signifikan 0,030 < = 0,05 berarti Ha

diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan positif antara kompetensi pedagogik terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA N 1 Luhak Nan Duo.

4. motivasi belajarberpengaruh signifikan terhadap Prestasi Belajar pada mata pelajaran Ekonomi Siswa kelas XI IPS di SMA N 1 Luhak Nan Duo Pasaman Barat. Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis diperoleh nilai sebesar 0,355 dan dapat di buktikan dengan nilai thitung

sebesar 3,414 > ttabel sebesar 1,68107 dengan nilai signifikan 0,001 < = 0,05, berarti Ha diterima dan H0

ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan positif antara motivasi belajar terhadap prestasi

(7)

belajar siswa kelas XI IPS di SMA N 1 Luhak Nan Duo Pasaman Barat.

5. Lingkungan Belajar, Kesiapan Belajar, kompetensi pedagogik guru dan Motivasi Belajar berpengaruh signifikan terhadap Prestasi Belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA N 1 Luhak Nan Duo Pasaman Barat. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS versi 16.0, hal ini dapat dilihat pada Tabel F yang menyatakan bahwa Fhitung30,331 > Ftabel 2,59 dan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Djamarah, S. B. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Darsono. (2011). Kesiapan Belajar Siswa Dan Interaksi Belajar Mengajar Terhadap Prestasi Belajar. Invotec, VII(2), 145–160.

Hamalik, O. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Purwanto, N. M. (2007a). Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis.

Bandung: Remaja Rodaskarya.

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Remaja Rodaskarya.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Slameto. (2013). Belajar dan Faktor- faktor yang Mempengaruhi. Jakarta:

Rineka Cipta.

Syah, M. (2010). Psikologi Pendidikan: Dengan Pendekatan Baru.

Bandung: Remaja Rodaskarya.

Uno, H. B. (2014). motivasi dan pengukurannya (analisis dibidang pendidikan). Jakarta: Bumi Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan pembiayaan istishna memiliki nilai thitung < ttabel sebesar 0,813 < 2,110 dengan tingkat signifikansi 0,427 > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak sehingga