• Tidak ada hasil yang ditemukan

mahasiswa dengan dosen, konsep diri, kesiapan belajar

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "mahasiswa dengan dosen, konsep diri, kesiapan belajar"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MAHASISWA DENGAN DOSEN, KONSEP DIRI, KESIAPAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN EKONOMI STKIP PGRI SUMATERA BARAT ANGKATAN 2014

Melfi Shandra1, Ansofino2, Rika Verawati2

1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat

2Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat imelshandra95@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to analyze: the internal influence of locus of control, interpersonal communication of students with lecturers, self-concept and readiness of learning to student achievement Economic Education Study Program STKIP PGRI Sumatera Barat force 2014. The results showed that: 1) internal locus of control influence significant to student achievement where obtained regression coefficient value of 0.012 and t count 5,007> ttabel equal to 1,98447. 2) student interpersonal communication with lecturer has a significant effect on student achievement where obtained by regression coefficient value equal to 0,013 and tcount, 2,833> ttable equal to 1,98447. 3) self concept has a significant effect on student achievement where obtained by regression coefficient value of 0.012 and tcount, 4.278> ttable of 1.98447. 4) learning readiness has a significant effect on student achievement where obtained by regression coefficient value of 0,018 and tcount, 5,009> ttable equal to 1,98447. 5) there is a significant influence between internal locus of control, interpersonal communication of student with lecturer, self concept and readiness of learning together to student achievement this matter proved with value Fhitung 120,286> Ftabel 2,46 with significant level equal to 0,000 <α = 0,05

Keyword : Internal Locus of control, interpersonal communication of students with lecturers, self-concept, learning readiness.

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting pada setiap bangsa. Pendidikan dapat dikatakan sebagai jati diri dari suatu bangsa.

Dengan adanya pendidikan maka akan sangat membantu seseorang dalam mencapai dan memperoleh kehidupan yang lebih baik lagi ke depannya. Oleh sebab itulah,

pendidikan menjadi salah satu sasaran pokok pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kecerdasan rakyatnya.

Seiring dengan perkembangan zaman, seseorang dituntut untuk membekali diri dengan ilmu pengetahuan agar dapat bersaing dan mempertahankan diri dari berbagai tantangan kehidupan dunia yang

(2)

harus dihadapi. Melalui pendidikan seseorang dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang dibutuhkan.

Pendidikan juga memiliki peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa, karena pendidikan mewariskan budaya pada generasi penerusnya berupa pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap, sehingga manusia menjadi lebih bertujuan untuk terus menerus mengadakan perubahan dan pembaharuan.

Salah satu indikator untuk menilai keberhasilan pendidikan dapat dilihat dari prestasi belajar selama menempuh masa pendidikan.

Menurut Hamdani dalam (Ansofino, 2014:101) prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau rapor setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar. Menurut Tu’u dalam (Amelia, 2015:150) prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau

angka nilai yang diberikan oleh dosen.

Indeks prestasi kumulatif (IPK) mahasiswa sebagai gambaran prestasi belajarnya dipengaruhi oleh berbagai faktor, faktor tersebut berupa faktor internal dan eksternal.

Menurut Slameto (2013:54), terdapat dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern antara lain faktor jasmani (berupa faktor kesehatan, cacat tubuh), faktor psikologis (berupa intelegensi, perhatian, minat, bakat, kreativitas motif, kematangan, kesiapan dan pengendalian diri) kemudian faktor kelelahan. Faktor ekstern meliputi faktor lingkungan internal dan eksternal pada siswa-siswi yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian motivasi belajar adalah daya penggerak yang memberikan kekuatan dan mengarahkan aktivitas seseorang untuk melakukan usaha dalam mencapai suatu tujuan.

(3)

keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan), faktor sekolah atau kampus (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dan mahasiswa, relasi mahasiswa dan mahasiswa, disiplin sekolah, waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, pemberian hukuman dan tugas rumah), dan faktor masyarakat (kegiatan mahasiswa dalam masyarakat, mass media, teman

bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat). Sedangkan menurut Soemanto (2006:154) faktor faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah konsep diri, locus of control, kecemasan yang dialami motivasi hasil belajar, dan gaya belajar.

Berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan pada tanggal 26 Januari 2017, penulis mendapatkan data rata-rata indeks prestasi kumulatif mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi sebagai berikut:

Tabel 1. Perkembangan Rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar Angkatan 2013-2015

Interval IPK 2013 2014 2015 Total

% % % %

3,51 – 4,00 38 22,48 54 20,26 36 18,09 128 20,03 2,76 – 3,50 126 74,55 208 77,52 155 77,88 489 76,52

2,00 – 2,75 5 3,00 6 2,21 6 3,01 17 2,66

0,00 - 1,99 - - 3 1,10 2 1,00 5 0,78

Jumlah 169 100 271 100 199 100 639 100

Sumber: Data IPK dari Admin Prodi Pendidikan Ekonomi Semester Genap 2016-2017

Berdasarkan tabel 1 diatas terlihat bahwa sebanyak 2,66% maha siswa program sudi Ekonomi mempe roleh indeks prestasi Kumulatif pada kategori rendah yaitu pada rentang 2 ,00 2,75. Dari penjelasan diatas terlihat bahwa Indeks Prestasi

Kumulatif yang diperoleh mahasiswa Program Studi PendidikanEkonomi STKIP PGRI Sumbar masih ada yan g mendapatkan indeksprestasi kumul atif dibawah rata rata dilihat dari hasil indeks prestasi namun kebanya kan mahasiswa kurang memiliki kem

(4)

auan bekerja keras untuk meraih keberhasilan atau prestasi belajar.

Salah satu yang mempengaruhi p restasi belajar mahasiswa yaitu locus of control. Locus of control merupakan individu yang yakin bahwa mereka adalah pemegang kendali atas apapun yang terjadi pada diri mereka (Robbins dan Timothy, 2008:138). Perbedaan internal locus of control pada seseorang ternyata dapat menimbulkan perbedaan pada aspek-aspek kepribadian yang lain.

Mahasiswa yang memiliki internal locus of control memiliki keyakinan bahwa dirinya dapat mengatur dan mengarahkan hidupnya serta bertanggung jawab terhadap pencapaian penguat apapun yang diterimanya. Mahasiswa yang memiliki locus of control eksternal memiliki keyakinan bahwa pengendali dari segala aspek dalam kehidupannya dan penguat diterimanya adalah keberuntungan, nasib atau orang lain di luar dirinya.

Berdasarkan data yang penulis peroleh dilihat dari data jumlah SKS yang diambil oleh mahasiswa program studi pendidikan ekonomi angkatan 2014, masih banyak

mahasiswa prohram studi pendidikan ekonomi yang mendapatkan jumlah SKS dibawah 24. Fenomena yang terjadi di Prodi Ekonomi angkatan 2014 bahwa mahasiswa pendidikan ekonomi kurang memiliki semangat untuk berkompetisi untuk memperoleh indeks prestasi yang lebih baik dan juga kurang aktif dalam mencari informasi, kurang bersungguh-sungguh atau berusaha lebih baik dalam melakukan setiap pekerjaannnya dan pengetahuan mengenai situasi dirinya.

Faktor selanjutnya yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa adalah Komunikasi Interpersonal Mahasiswa dengan Dosen. Menurut Mulyana (2011) Komunikasi adalah adalah proses dimana suatu ide dialihkan dan sumber kepada suatu penerimaan atau lebih dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.

Berdasarkan data yang penulis peroleh masih ada mahasiswa program studi pendidikan ekonomi yang mendapat indeks prestasi semester dibawah tiga. Itu dikarenakan masih adanya mahasiswa pendidikan ekonomi dan

(5)

dosen yang belum menciptakan

komunikasi yang

efektif. Komunikasi yang kurang did alam proses pembelajaran seperti ma sih kurangnya keberanian dan keterbukaan mahasiswa didalam proses pembelajaran untuk menyampaikan pendapatnya kepada dosen atau menanyakan sesuatu yang kurang diapahami didalam proses pembelajaran.

Faktor selanjutnya yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa adalah konsep diri.

Menurut (Desmita, 2014:163-164) menyatakan bahwa konsep diri adalah keseluruhan gambaran diri, yang meliputi persepsi seseorang terhadap diri, perasaan, keyakinan, dan nilai-nilai yang berhubungan dengan dirinya. Berdasarkan data awal penulis dapatkan data u8jian tengah semester mahasiswa program studi pendidikan ekonomi masih ada mahasiswa program studi pendidikan ekonomi yang kurang memiliki konsep diri yang tinggi, dilihat dari nilai ujian yang diperoleh oleh mahasiswa angkatan 2014 masih banyaknya mahasiswa yang mendapatkan nilai ujian tengah

semester dibawah 80. Karena disebabkan kurangnya konsep diri yang dimiliki oleh mahasiswa tersebutdan kurangnya pengetahuan yang luas ketika proses pembelajaran. Konsep diri seperti itulah yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa program studi pendidikan ekonomi angkatan 2014.

Selain tiga faktor yang diatas faktor selanjutnya yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa adalah kesipan belajar.

Menurut (Slameto, 2010:59) menyatakan bahwa kesiapan adalah

preparedness to respond or react”

maksudnya kesiapan adalah persiapan untuk memberi respon atau bereaksi. Artinya kesiapan perlu diperhatikan dalam proses belajar karena saat mahasiswa sudah memiliki kesiapan belajar, maka prestasi belajarnya akan lebih baik.

Berdasarkan data yang penulis peroleh dari data nilai mutu yang didapat oleh mahasiswa angkatan 2014. Kesiapan belajar yang dimiliki oleh mahasiswa masih kurang, dilihat dari data nilai mutu masih banyaknya mahasiswa yang

(6)

mendapatkan nilai mutu C,D, E dan BL. Dari data tersebut masih kurangnya kesiapan belajar mahasiswa program studi pendidikan ekonomi didalam proses pembelajaran. Hal seperti itu disebab kan oleh tidak adanya hasrat untuk belajar dan tidak berkonsentrasi selama pembelajaran berlangsung disebabkan oleh tubuh yang sakit, lesu dan mengantuk.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang dilakukan adalah bersifat asosiatif.

Penelitian ini dilakukan di STKIP PGRI Sumbar. Serta dilaksanakan pada Bulan Mei Tahun 2017.

Adapun yang menjadi populasi yang akan diteliti adalah seluruh mahasiswa ekonomi angkatan 2014 yang berjumlah 271 orang.

Mengingat jumlah populasi yang cukup besar,maka pengambilan sampel dilakukan dengan teknik stratified random sampling dengan menggunakan rumus alokasi neyman

dalam (Ansofino) diperoleh jumlah sampel sebanyak 103. mahasiswa.

Sebelum angket diedarkan kepada responden, terlebih dahulu dilakukan uji coba. Uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket.

Menurut Arikunto (2010:211) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahan sesuatu instrumen. Suatu instrmen dinyatakan valid (sah) jika pertanyaan pada suatu angket mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh angket tersebut. Pernyataan dinyatakan valid jika corrected item-total correlation >

0,361. Menurut Nunnally (dalam Ghozali, 2012:48) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >

0,70. Untuk mengukur reliabilitas dilihat dari nilai Cronbach Alph denga menggunakan bantuan program SPSS Versi 16.0

Tabel 2. Hasil Uji Validitas

Variabel Keterangan

Valid Tidak Valid

(X1) 13 2

(X2) 11 1

(X3) 13 2

(X4) 9 0

(7)

Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Jumlah Item

Pernyataan

Cronbach’s

Alpha Nilai Kritis Kesimpulan Internal Locus Of

Control (X1) 15 0,797 0,70 Reliabel

Komunikasi Interpersonal Mahasiswa dengan Dosen (X2)

12 0,927 0,70

Reliabel

Konsep Diri 15 0,844 0,70 Reliabel

Kesiapan

Belajar(X4) 9 0,745 0,70 Reliabel

Sumber: Data SPSS, 2017

HASIL DAN PEMBAHASAN Tingkat Capaian Responden (TCR) Variabel X

Berdasarkan TCR dari masing-masing variabel bahwa rata- rata variabel internal locus of control 4,15 dengan tingkat capaian respinden (TCR) 82,94 yang tergolong pada kategori baik, untuk rata-rata variabel komunikasi interpersonal mahasiswa dengan dosen 4,27 dengan tingkat capaian respinden (TCR) 85,31 yang tergolong pada kategori baik, untuk rata-rata variabel konsep diri 4,05 dengan tingkat capaian respinden (TCR) 80,95 yang tergolong pada kategori baik dan untuk rata-rata variabel gaya belajar visual 4,34 dengan dosen dengan tingkat capaian respinden (TCR) 86,82 yang tergolong pada kategori baik.

Berdasarkan hasil koefisien determinasi diperoleh hasil nilai R square sebesar 0,831 yang artinya 83,1% perubahan pada variabel dependen (prestasi belajar) dapat dijelaskan oleh variabel independen (internal locus of control, komunikasi interprsonal mahasiswa dengan dosen, konsep diri, dan kesiaopan belajar) sedangkan sisanya sebesar 16,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Hasil Uji Hipotesis

Berdasarkan hasil uji t dari pengaruh masing-masing variabel bebas yang mempengaruhi prestasi belajar adalah:

a. Hipotesis 1, terdapat pengaruh yang signifikan antara internal locus of control (X1) terhadap prestasi belajar (Y)

(8)

Untuk variabel internal locus of control diperoleh nilai thitung sebesar 5,007 > ttabel sebesar 1,98 dengan nilai signifikan 0,000 <

= 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara internal locus terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan STKIP PGRI Sumatera Barat. Hal ini berarti semakin baik internal locus of control, maka akan semakin baik pula prestasi belajar mahasiswa.

b. Hipotesis 2, terdapat pengaruh yang signifikan antara komunikasi interpersonal mahasiswa dengan dosen (X2) terhadap prestasi belajar (Y) Untuk variabel komunikasi interpersonal mahasiswa dengan dosen diperoleh nilai thitung

sebesar > 2,833 ttabel sebesar 1,98 dengan nilai signifikan 0,006 < = 0,05, berarti Ha

diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara

komunikasi interpersonal mahasiswa dengan dosen terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan STKIP PGRI Sumatera Barat . Hal ini berarti semakin tinggi komunikasi interpersonal mahasiswa dengan dosen maka akan semakin meningkat prestasi belajar mahasiswa.

c. Hipotesis 3, terdapat pengaruh yang signifikan antara konsep diri (X3) terhadap prestasi belajar (Y)

Untuk variabel konsep diri diperoleh nilai thitung sebesar 4,278> ttabel sebesar 1,98 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05 berarti Ha diterima dan H0

ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara konsep diri terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan STKIP PGRI Sumatera Barat . Hal ini berarti semakin tinggi konsep diri maka akan semakin meningkat prestasi belajar mahasiswa.

(9)

d. Hipotesis 4, terdapat pengaruh yang signifikan antara kesiapan belajar (X4) terhadap prestasi belajar (Y) Untuk variabel kesiapan belajar dengan diperoleh nilai thitung sebesar 5,009 > ttabel sebesar 1,98 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05 berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara kesiapan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan STKIP PGRI Sumatera Barat . Hal ini berarti semakin tinggi kesiapan belajar maka akan semakin meningkat prestasi belajar mahasiswa.

e. Internal locus of control, komunikasi interpersonal mahasiswa dengan dosen, konsepdiri, dan kesiapan belajar secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat Angkatan 2014. Dimana diperoleh nilai Fhitung 120,286 >

Ftabel 2,46 dengan taraf

signifikansi sebesar 0,000 < α = 0,05. Hal ini berarti Ha diterima dan H0 ditolak.

PEMBAHASAN

Soemanto (2006:187) menyatakan bahwa internal locus of control melihat bahwa tanggung jawab segala perbuatan berada pada diri sendiri sehingga akan mempengaruhi prestasi belajar dan tingkah laku mahasiswa tersebut.

Internal locus of control adalah cara pandang siswa terhadap sumber penyebab dalam peristiwa dalam pembelajaran yang dialami bersumber dari perbuatannya, bertanggung jawab atas segala peristiwa-peritiwa pembelajaran yang dilakukan dan memilih peristiwa-peristiwa pembelajaran baru yang dapat menunjang pencapaian tujuan pembelajaran yang dinginkan.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Bety Nur Achadiyah (2013) dengan Judul “Pengaruh locus of control terhadap hasil belajar mahasiswa akuntansi Universitas

(10)

Negeri Malang. Hasil penelitiaanya menunjukkan bahwa internal locus of control berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa Akuntansi Universitas Negeri Malang.

Menurut Mulyana, Deddy (2001:21) komunikasi interpersonal mahasiswa dengan dosen menyatakan bakwa prestasi belajar dapat optimal jika dibangun dengan komunikasi yang bai. Menciptakan komunikasi yang baik diperlukan kemampuan komunikasi seperti menulis, membaca, berbicara, mendengarkan dan berfikir.

Hasil penelitian ini sessuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Sari, Lisa, Chairiyati, & Si, 2002), Hubungan Efektifitas Komunikasi Interpersonal antara Dosen dan Mahasiswa terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Psikolog Universitas bina Nusantara”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Hubungan Efektifitas komunikasi Interpersonal Antara Mahasiswa dan Dosen Terhadap Pretasi Akademik

Menurut (Desmita, 2014:171) konsep diri mempunyai hubungan

yang erat terhadap prestasi belajar, antara konsep diri dan prestasi belajar mempunyai hubungan positif yang kuat. Mahasiswa yang memiliki pandangan tentang diri yang positif akan menimbulkan konsep diri yang positif, begitupun sebaliknya terjadi jika pandangan tentang diri mahasiswa negatif maka konsep dirinya negatif. Mahasiswa yang memiliki konsep diri yang positif akan dapat mencapai prestasi belajar yang baik.

Hasil penelitian ini sessuai dengan penelitian yang dilakukan oleh ( Yuan Andinny : 2013) pengaruh konsep diri, dan berfikir positif terhadap prestasi belajar matematika siswa (Yuan Andinny Universitas Indraprasta PGRI) 2013.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Terdapat pengaruh positif Konsep Diri dan Berfikir Positif Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa.

Menurut (Slameto, 2010:59) menyatakan bahwa kesiapan adalah persiapan untuk memberi respon atau bereaksi, artinya kesiapan perlu diperhatikan dalam proses belajar karena saat mahasiswa sudah

(11)

memiliki kesiapan belajar, maka prestasi belajarnya akan lebih baik.

Begitupun sebaliknya apabila mahasiswa yang tidak memiliki kesiapan didalam proses belajar akan mempengaruhi prestasi belajar.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Nur Indah Rahmattika, 2011) Pengaruh Kesiapan Belajar dan berfikir positif terhadap prestasi belajar mata pelajaran akuntansi siswa kelas XI ips di sman 5 tegal tahun pelajaran 2015/2016. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan kesiapan belajar dan berfikir positif terhadap prestasi belajar akuntansi siswa.

KESIMPULAN

Berdasarkan kepada

permasalahan dan pertanyaan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh antara Internal Locus of Cotrol (X1) terhadap prestasi belajar mahasiswa (Y).

Dari keseluruhan kelompok sampel orang tua berpendidikan

rendah dan tinggi, yang paling berpengaruh terhadap prestasi belajar yaitu kelompok sampel orang tua berpendidikan rendah dengan nilai koefisen sebesar 0,019 dan nilai ini signifikan karna thitung 4.432 > ttabel 1,98447.

2. Terdapat pengaruh antara Komunikasi Interpersonal Mahasiswa dengan Dosen (X2) terhadap prestasi belajar mahasiswa (Y). Dari keseluruhan kelompok sampel orang tua berpendidikan rendah dan tinggi, yang paling berpengaruh terhadap prestasi belajar yaitu kelompok sampel orang tua berpendidikan rendah dengan nilai koefisen sebesar 0,012 dan nilai signifikan ini karna nilai thitung 1,834 > ttabel 1,98447.

3. Terdapat pengaruh antara konsep diri (X3) terhadap prestasi belajar mahasiswa (Y). Dari keseluruhan kelompok sampel orang tua berpendidikan rendah dan tinggi, yang paling berpengaruh terhadap prestasi belajar yaitu kelompok sampel orang tua berpendidikan rendah dengan nilai koefisien sebesar 0,013 dan nilai ini

(12)

signifikan karna thitung 3,494 > ttabel 1,98447.

4. Terdapat pengaruh antara kesiapan belajar (X4) terhadap prestasi belajar mahasiswa (Y).

Dari keseluruhan kelompok sampel orang tua berpendidikan rendah dan tinggi, yang paling berpengaruh terhadap prestasi belajar yaitu kelompok sampel orang tua berpendidikan tinggi dengan koefisien sebesar 0,065 dan nilaiini signifikan karna thitung

10.638 > ttabel 1,98447.

5. Internal locus of control, komunikasi interpersonal mahasiswa dengan dosen, konsep diri, dan kesiapan belajar secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa pada Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan 2014 STKIP PGRI Sumatera Barat. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai Fhitung sebesar 120,286 > Ftabel sebesar 2,46 dengan taraf signifikan 0,000 <

0,05 Hal ini berarti Ha diterima dan H0 ditolak.

DAFTAR PUSTAKA

Amelia, M. (2015). Pengaruh Adversity Qoutient, Iklim Kelas, Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI.IS SMA Negeri Di Kabupaten Tanah Datar. Economica, 4(1).

Ansofino, R. &. (2014). Pengaruh Gaya Belajar Visual, Gaya Belajar Auditorial, dan Kemampuan Berpikir Kritis Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XII IPS Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 8 Padang. Jurnal Economica, 2(2).

Arikunto, Suharsimi. (2010).

Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta.

Desmita. (2014). Psikologi Perkembangan Peserta Didik.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Djamarah. (2008). Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Ghozali, Imam. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 20.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gistosudarno & nyoman. (2000).

Prilaku Keorganisasian.

Yogyakarta: BPEE.

Irawan. (2000). Logika Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN.

Kreitner R & Kinichi A. (2001).

Organizational Behavior (Fith

(13)

Editi).

Mudjiran. (2007). Perkembangan Peserta Didik. Padang: UNP Press.

Mulyana, Deddy (2001). Metodologi Penelitian Kualitas Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Robbins P Stephen dkk, (2008).

Prilaku Organisasi. Jakarta:

Salemba Empat.

Slameto. (2013). Belajar dan Faktor- faktor yang Mempengaruhinya.

Jakarta: Rineka Cipta

Soemanto. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Tu'u, Tulus. (2004). Peran Disiplin pada Prilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo.

Walgito, Bimo (2010). Psikologi Kelompok. Yogyakarta.

.

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Variabel kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna, sebesar 0,004 &lt; 0,05 dan nilai Thitung 3,0727 &gt; dari Ttabel 1,695, maka H0 ditolak dan H2 diterima

Hasil perhitungan statistik menunjukkan bahwa nilai thitung sebesar 3,758 dengan signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima artinya motivasi internal