• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh tingkat pendidikan orang tua, efikasi diri

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh tingkat pendidikan orang tua, efikasi diri"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA, EFIKASI DIRI, KECERDASAN EMOSIONAL DAN LINGKUNGAN TEMAN

SEBAYA TERHADAP MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI PADA SISWA

KELAS XII SMA PGRI 1 PADANG

Nila Anggraini Kalsum, Sri Wahyuni, Vivina Eprillison Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat

[email protected]

ABSTRACT

This study aims to analyze the influence of parental education level, self efficacy, emotional intelligence and peer environment to the interest of continuing study to college in grade XII students of SMA PGRI I Padang. The results showed that: 1) there was a positive and significant influence between the level of parent education on the interest of continuing education to university this is evidenced by the value of tcount 2.263> ttable of 1.66. 2) there is a positive and significant influence between self efficacy on the interest of continuing education to college is evidenced by the value of t count 4.390> ttabel 1.66. 3) there is a positive and significant influence between emotional intelligence on the interest of continuing education to college this is evidenced by the value of tcount, 3.634> ttable of 1.66. 4) there is a positive and significant influence between peers environment on the interest of continuing education to college this is shown with a value of 2.792> ttable of 1.665) there is a positive and significant influence between parental education level, self efficacy, emotional intelligence and friend environment together with the interest of continuing education to university this can be proven by Fhitung 58,431> Ftabel 2,43 with significant level of 0.000

<α = 0,05. This means Ha is accepted and H0 is rejected

Keywords: Level of Parent Education, Self Efficacy, Emotional Intelligence, Peer Environment, and Interest Continuing Study Into Higher Education

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah hal yang penting dalam kehidupan, dengan pendidikan maka akan membantu seseorang dalam mencapai dan memperoleh kehidupan yang lebih baik kedepannya. Oleh karena itulah, pendidikan menjadi salah satu sasaran pokok pemerintah dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan dan kecerdasan rakyatnya

Pada SMA swasta di kota padang, keinginan atau minat melanjutkan pendidikan cenderung lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang bersekolah di sekolah negeri. Status sekolah sering membuat siswa dan siswi berspekulasi bahwa mereka lebih

(2)

tertinggal dibandingkan siswa yang berasal dari sekolah-sekolah negeri yang terbaik lainnya. Hal ini menurunkan semangat kompetitif siswa untuk bersaing dengan mereka yang berasal dari sekolah yang bagus menurut pandangan mereka. Berikut adalah data minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi dengan menampilkan SMA PGRI se kota padang sebagai studi kasus dan terlihat pada tabel 1 dibawah ini:

Terlihat dari tabel 1. bahwasanya masih banyak siswa yang tidak

melanjutkan pendidikan. Hal ini diduga karna siswa tidak berminat lagi untuk melanjutkan pelajaran yang mereka anggap tidak terlalu penting untuk masa depan mereka. Dari data terlihat bahwa hanya 42 siswa SMA PGRI 1 Padang yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, 31 orang siswa

Tabel 1.Data Jumlah Siswa SMA PGRI Padang yang Melanjutkan Pendidikan ke Pergurun Tinggi Pada Lulusan 2016

No Nama Sekolah Jumlah Melanjutkan Tidak Melanjutkan Persentase Lulusan Pendidikan Pendidikan

1 2 3 4 5

SMA PGRI 1 PADANG SMA PGRI 2 PADANG SMA PGRI 3 PADANG SMA PGRI 4 PADANG SMA PGRI 6 PADANG

171 102 87 60 75

42 orang 31 orang 25 orang 12 orang 30 orang

129 orang 71 oang 62 orang 48 orang 45 orang

75,4%

69,6%

71,2%

20,0%

40,0%

Sumber: Tata Usaha masing-masing sekolah, tahun 2017 SMA PGRI 2 Padang yang

melanjutkan pendidikannya, 25 orang dari SMA PGRI 3 yang memutuskan untuk melanjutkan pendidikan, 12 orang dari SMA PGRI 4 yang memutuskan untuk melanjutkan pendidikan, dan 30 orang dari SMA PGRI 6 yang memutuskan untuk melanjutkan pendidikan. Angka ini cukup memprihatinkan dikarenakan siswa terlihat tidak tertarik lagi melanjutkan pendidikannya atau bahkan ada faktor- faktor penghambat untuk siswa mengambil keputusan melanjutkan pendidikannya

minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterkaitan pada suatu hal atau

aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat yang muncul. Minat dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari dalam diri maupun dari luar diri.

Tingkat atau jenjang pendidikan formal adalah tahap-tahap pendidikan yang berkelanjutan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tingkat kerumitan, bahan pengajaran, dan cara menyajikan bahan pengajaran dimana

(3)

jenjang pendidikan sekolah terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

Efikasi diri memiliki pengaruh yang baik dalam menentukan kesuksesan yang akan dicapai oleh seseorang, karena dengan efikasi diri yang tinggi akan memberikan inisiatif dan ketekunan untuk meningkatkan usaha dan kemampuan seseorang untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.

Kecerdasan emosional merupakan kemampuan untuk menggunakan emosi secara efektif dalam mengelola diri sendiri dan mempengaruhi hubungan dengan orang lain secara positif. Goleman juga mengungkapkan bahwa kecerdasan emosional merupakan kemampuan seperti

kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi, mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berfikir, berempati dan berdo’a.

Dari pengertian lingkungan teman sebaya di atas dapat peneliti simpulkan bahwa lingkungan teman sebaya adalah lingkungan yang terjadi dalam sesama anak baik dalam keluarga besar,masyarakat atau pun di sekolah yang bisa memberikan dukungan sebagai teman dalam mengambil sebuah keputusan, begitu pun sebaliknya, orang yang tidak memiliki teman sebaya akan merasa kesepian dan kurang tempat untuk berbagi.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang dilakukan adalah bersifat deskriptif asosiatif.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA PGRI 1 Padang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari tahun 2018. Adapun yang menjadi populasi yang akan diteliti adalah seluruh siswa kelas XII SMA PGRI 1 Padang berjumlah 163 orang. Mengingat jumlah populasi yang cukup besar, maka pengambilan sampel dilakukan dengan teknik proportional random sampling.

Maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 148 orang siswa.

Sebelum angket diedarkan kepada responden, terlebih dahulu dilakukan uji coba. Uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas.

Validitas adalah Suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahitan suatu instrumen. Validitas merupakan alat ukur yang menandai jika suatu tes itu dinyatakan baik (Sugiyono 2009:163).

(4)

Tabel 2: Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

No Variabel Indikator Sumber

1 Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi (Y)

1) Adanya perasaan senang 2) Adanya ketertarikan 3) Adanya usaha

4) Adanya kecendrungan 5) Adanya perhatian.

Slameto (2010:60)

2 Kondisi sosial ekonomi orang tua (X1)

1) Tingkat pendidikan 2) Pekerjaan

Sunendar (2011:130) 3 Efikasi diri (X2) 1) Magnitude

2) Strength 3) Generality

Rokhimah (2015:389) 4 Kecerdasan emosional

(X3)

1) mengenali Emosi Diri (Self awareness)

2) mengelola Emosi (Self management)

3) motivasi diri (Self Motivation) 4) mengenali emosi orang lain

(Empathy)

5) membina hubungan dengan orang lain ( Effective Relationship)

Goleman (2000 : 42)

5 Lingkungan Teman Sebaya (X4)

1) Memberikan identitas jati dirinya

2) Dukungan

3) Memberikan jalan untuk lebih independen.

Tirtahardja (2008:181)

Kriteria untuk menentukan valid atau tidaknya angket tersebut adalah dengan membandingkan dengan koefisien korelasi yang dihasilkan dengan kriteria kritis pada 𝛼 = 0,05 dari 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,361.

Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka angket dikatakan valid. Menurut Nunnally (Sugiyono 2009:163) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha> 0,70.

Tabel 3: Hasil UjiValiditas

Variabel Keterangan

Valid Tidak Valid

Y 15 1

X2 11 2

X3 19 3

X4 10 3

(5)

Tabel 4: Hasil Uji Reliabilitas Variabel Jumlah Item

Pernyataan

Cronbach’s Alpha

Nilai

Kritis Kesimpulan Minat

Melanjutkan Studi (Y)

16 0,911 0,70 Reliabel

Efikasi Diri

(X2) 13 0,868 0,70 Reliabel

Kecerdasan Emosional (X3)

22 0,880 0,70 Reliabel

Lingkungan Teman Sebaya (X4)

13 0,872 0,70 Reliabel

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tingkat Capaian Responden (TCR) variabel X

Berdasarkan TCR dari masing- masing variabel bahwa skor rata-rata variabel Minat melanjutkan pendidikan adalah sebesar 3,86 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 77,27% dengan kategori sedang atau cukup baik. Skor rata-rata variabel efikasi diri adalah sebesar 3,74 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 74,86% dengan kategori cukup baik. Skor rata-rata variable kecderdasan emosional adalah sebesar 3,88 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 77,59% dengan kategori sedang atau cukup baik. Dan variabel lingkungan teman sebaya memiliki nilai rata-rata skor sebesar 3,83 dan TCR 76,56% dengan kategori cukup baik.

Koefisien Determinasi (𝑹𝟐)

Berdasarkan hasil pengolahan data yang dapat dilihat pada tabel model summary diperoleh hasil nilai R square sebesar 0,620 yang artinya 62% perubahan pada variabel dependen (minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII SMA PGRI 1 Padang) dapat dijelaskan oleh variabel independen (tingkat pendidikan orang tua, efikasi diri, kecerdasan emosional dan lingkungan teman sebaya) sedangkan sisanya sebesar 38% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Hasil Uji Hipotesis Hasil Uji t

Berdasarkan hasil uji t dari pengaruh masing-masing variabel bebas yang mempengaruhi prestasi belajar adalah:

1) Hipotesis 1, terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat pendidikan

(6)

orang tua (X1) terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII SMA PGRI 1 Padang (Y). Untuk variabel tingkat pendidikan orang tua diperoleh nilai thitung sebesar 2,363 > ttabel sebesar 1,66 dengan nilai signifikan 0,019

< 𝛼 = 0,05, berarti Ha diterima dan H0

ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara tingkat pendidikan orang tua terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII SMA PGRI 1 Padang.

2) Hipotesis 2, terdapat pengaruh yang signifikan antara efikasi diri (X2) terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII SMA PGRI 1 Padang (Y). Untuk variabel efikasi diri diperoleh nilai thitung sebesar 4,390 ttabel > sebesar 1,66 dengan nilai signifikan 0,000 < 𝛼

= 0,05 berarti Ha diterima dan H0

ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara efikasi diri terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII SMA PGRI 1 PadangHipotesis 3, terdapat pengaruh yang signifikan antara kebiasaan belajar (X3) terhadapprestasi belajar (Y)

3) Hipotesis 3, terdapat pengaruh yang signifikan antara

kecerdasan emosional (X3) terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII SMA PGRI 1 Padang (Y). Untuk variabel kecerdasan emosional diperoleh nilai thitung sebesar 3,634 > ttabel sebesar 1,66 dengan nilai signifikan 0,000 < 𝛼 = 0,05 berarti Ha

diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara kecerdasan emosional terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII SMA PGRI 1 Padang

4) Hipotesis 4, terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan teman sebaya (X4) terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII SMA PGRI 1 Padang (Y). Untuk variabel lingkungan teman sebaya diperoleh nilai thitung sebesar 2,792 > ttabel

sebesar 1,66 dengan nilai signifikan 0,006

< 𝛼 = 0,05 berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara lingkungan teman sebaya terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII SMA PGRI 1 Padang

(7)

Hasil Uji F

Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS versi 16.0, dapat dilihat pada tabel 33 di atas menunjukkan bahwa nilai Fhitung 58,43 >

Ftabel 2,43 dan nilai signifikan 0,000<

α

= 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha

diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tingkat pendidikan orang tua, efikasi diri, kecerdasan emosional dan lingkungan teman sebaya berpengaruh signifikan terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII SMA PGRI 1 Padang, artinya semakin baik tingkat pendidikan orang tua, efikasi diri, kecerdasan emosional dan lingkungan teman sebaya, maka minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII SMA PGRI 1 Padang juga akan semakin meningkat

KESIMPULAN

Berdasarkan kepada permasalahan dan pertanyaan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Tingkat pendidikan orang tua berpengaruh signifikan terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII SMA PGRI 1 Padang. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien

sebesar 0,346. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 2,263

> ttabel sebesar 1,97.

2. Efikasi diri berpengaruh signifikan terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII SMA PGRI 1 Padang.

Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,473. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 4,390 > ttabel 1,97.

3. Kecerdasan emosional berpengaruh signifikan terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII SMA PGRI 1 Padang. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,224. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 3,634

> ttabel sebesar 1,97.

4. Lingkungan teman sebaya berpengaruh signifikan terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII SMA PGRI 1 Padang. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,330. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 2,792

> ttabel sebesar 1,97

5. Tingkat pendidikan orang tua, efikasi diri, kecerdasan emosional dan lingkungan teman sebaya secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap minat

(8)

melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII SMA PGRI 1 Padang. Dimana diperoleh nilai Fhitun 58,431 > Ftabel 2,43

dengan taraf signifikan sebesar 0,000 < α = 0,05. Hal ini berarti Ha di terima dan H0 ditolak.

DAFTAR PUSTAKA

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya.

Jakarta: Rineka Cipta.

Sardiman. (2012). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.

Jakarta: PT Raja Cipta

Meilianawati. (2015). Hubungan Antara Dukungan Sosial Orang Tua Dengan Minat Melanjutkan Pendidikan Perguruan Tinggi Pada Remaja Di Kecamatan Keluang Musi Banyuasin, 1–

11.Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Bina Darma Palembang.

Ghufron. (2014). Teori-teori Psikologi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

King. (2012). Psikologi Umum:

Sebuah Pandangan Apresiatif Buku. Jakarta: Salemba Humanika.

Taylor. (2014). Psikologi Sosial.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Goleman, Daniel. (2000). Working With Emosional Inteligence.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Prayitno. (2007). Pengembangan Potensi Mahasiswa. Padang:

UNP Press.

Sunendar,Dadang. Iskandarwwassidi.

(2011). Strategi Pembelajaran.

Bandung: Remaja Rosdakarya Rokhimah. (2015). Pengaruh

Dukungan Sosial Dan Efikasi Diri Terhadap Minat Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa SMA Negeri 1 Tenggarong Seberang. ISSN, 3(1), 382–394

Sarah Yulastri. 2016. Pengaruh Tingkat Pendapatan Orang Tua, Tngkat Pendidikan Orang Tua, Lingkungan Teman Sebaya, dan Efikasi Diri Terhadap Minat Melanjutkan Studi Keperguruan Tinggi Pada Siswa Kelas XII SMK N 3 Padang tahun Ajaran 2015/2016.

Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar.https://www.google.com/url

?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=w eb&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0a hUKEwjawo-

oiubZAhWItI8KHU6GDNMQFggs MAA&url=http%3A%2F%2Fjurnal.

fkip.uns.ac.id%2Findex.php%2Fptn

%2Farticle%2Fview%2F6936&usg=

AOvVaw2anmlkMXJI3ctoISX0cw

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh parsial dari variabel pengalaman mengajar X3 diperoleh dengan nilai thitung sebesar 4.580, dengan demikian thitung > ttabel 4.580 > 2.028 dan nilai signifikan sebesar 0.000 <

Dimana variabel perhatian orang tua diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,145 dan nilai thitung3,687 > ttabel sebesar 1,68107 dengan nilai signifikan 0,001 < = 0,05, berarti Ha