Namun kenyataannya sebagian besar konsumen masih belum yakin dengan kualitas produk private label Alfamart, sehingga konsumen tidak mengutamakan produk private label saat berbelanja. Harga private label yang digunakan Alfamart rata-rata 10% - 20% lebih murah dibandingkan produk merek nasional. Alfamart menyediakan rak khusus agar konsumen dapat melihat produk private label dan memudahkan konsumen dalam berbelanja produk private label.
Namun terkadang konsumen merasa bingung karena banyak produk nasional yang dipajang di dekat produk private label. Untuk pengemasan Alfamart menyerahkan kepada produsennya, Alfamart hanya menyediakan/mengizinkan label Alfamart dan menempatkan produk private label tersebut di tempat yang memudahkan konsumen untuk melihat dan mempromosikan produk private label tersebut. Produk private label yang ditawarkan Alfamart cukup lengkap mulai dari beras, minyak goreng, air mineral, tisu, snack, peralatan rumah tangga, perlengkapan mandi dan kebutuhan lainnya sudah terpenuhi, bahkan penempatan barang sudah memudahkan konsumen dalam berbelanja. dan harga yang ditawarkan juga lebih murah dibandingkan dengan merek nasional (produk sejenis), namun hingga saat ini belum banyak masyarakat yang memilih produk private label.
Upaya Alfamart untuk meningkatkan penjualan produk private label melalui katalog dan media sosial (Twitter dan Facebook) dinilai aktif, namun untuk media Facebook dan Twitter, hanya segelintir orang yang menggunakan media tersebut. Namun langkah tersebut tidak membuat konsumen tertarik sepenuhnya dengan produk private label yang dikeluarkan Alfamart. Alfamart perlu lebih mengembangkan produk private labelnya agar konsumen percaya dan tertarik dengan produk private label Alfamart, misalnya dengan menambahkan promo yang lebih menarik (beli 1 gratis 1 untuk produk lainnya) sehingga dengan promosi seperti ini menjadi konsumen tertarik. dalam membeli.
Dapat disimpulkan bahwa 8 item pertanyaan pada variabel private label mempunyai nilai yang lebih besar dari r tabel yaitu seluruh item pertanyaan bertanda positif atau valid.
Gambaran Umum Karakteristik Responden
Hal ini disebabkan karena merupakan usia produktif untuk keperluan pribadi atau keluarga dan pada usia tersebut sebagian responden melakukan aktivitas di luar rumah. Pasalnya, lokasi Alfamart Katamso berada di kawasan pelajar/asrama dan dekat dengan sekolah.
Tanggapan Responden Tentang Private Label di Alfamart Katamso
Tabel 23 diatas menunjukkan bahwa dari 100 responden, 48% responden merasa ragu, karena tidak banyak responden yang menggunakan produk Alfamart dan mereka menganggap produk merek Alfamart sendiri kurang bagus. Tabel 24 di atas menunjukkan bahwa dari 100 responden, mayoritas responden (55%) menyetujui harga private label lebih murah dibandingkan merek nasional. Dari tabel 26 di atas, dari 100 responden terlihat mayoritas responden (58%) setuju bahwa promosi Alfamart menarik.
Pasalnya, promosi yang dilakukan Alfamart membuat konsumen tertarik untuk membeli produk private label Alfamart. Hal ini disebabkan karena beberapa kemasan private label masih sederhana dan terlihat biasa saja jika dibandingkan dengan merek nasional yang lebih menarik, sehingga kurang menarik konsumen untuk membeli produk private label. Sebab, masih banyak konsumen yang enggan membeli produk private label, lebih memilih produk dalam negeri.
Berdasarkan tabel 30 terlihat rata-rata item pada variabel private label menghasilkan total skor rata-rata sebesar 2566. Untuk mengetahui bagaimana respon responden terhadap variabel private label, dilakukan perhitungan sebagai berikut. Berdasarkan garis kontinum di atas dapat disimpulkan bahwa jawaban responden mengenai private label menghasilkan total skor seluruh indikator private label sebesar 2566 yang masuk dalam kategori ‘Cukup’. Aspek yang mendapat respon cukup adalah aspek kualitas produk private label brand, aspek persentase produk private label brand dan aspek kemasan produk private label brand.
Aspek lain yang mendapat respon baik antara lain aspek harga produk private label dan aspek promosi produk private label. Tabel 34 di atas menunjukkan bahwa dari 100 responden terdapat perbedaan yang sangat kecil antara tidak setuju dan tidak yakin. Jumlah responden yang tidak setuju sebanyak 43%, sedangkan persentase yang tidak yakin sebanyak 40%. Tabel 36 di atas menunjukkan bahwa dari 100 responden, mayoritas 51% menjawab dan tidak setuju karena konsumen membeli produk private label dalam jumlah sedikit.
Pengaruh Private Label Terhadap Keputusan Pembelian Pada Alfamart Katamso
Berdasarkan garis kontinum diatas dapat disimpulkan bahwa jawaban responden terhadap keputusan pembelian memberikan total skor seluruh indikator keputusan pembelian sebesar 1379 yang masuk dalam kategori tersebut. Dari kelima pernyataan keputusan pembelian tersebut, masih terdapat permasalahan yang perlu diperhatikan dan diperbaiki. Aspek yang mendapat respon cukup adalah aspek pilihan merek. Sedangkan aspek yang mendapat respon kurang baik meliputi aspek pilihan produk dan pilihan kuantitas pembelian. Oleh karena itu, untuk memenuhi asumsi rumus regresi sederhana di atas, peneliti melakukan transformasi data dengan menggunakan Metode Successive Interval (MSI).
Berdasarkan hasil perhitungan di atas terlihat bahwa koefisien korelasi Private Label (X) dengan keputusan pembelian (Y) adalah r = 0,553, hal ini berarti terdapat hubungan yang kuat antara Private Label (X) dengan keputusan pembelian ( kamu). Besarnya kontribusi atau peran variabel private label terhadap variabel keputusan pembelian dapat diketahui dengan menggunakan analisis koefisien determinasi (COD). Koefisien determinasi (R Square) menunjukkan nilai sebesar 0,306 atau 30,6% yang diperoleh dari hasil (r2 x .
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel di atas diperoleh persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut. Konstanta sebesar 1,186 artinya jika variabel private label bernilai nol maka nilai keputusan pembelian sebesar 1,186 satuan. Syaratnya adalah jika: signifikansi < α, maka Ho ditolak dan H1 diterima, dan jika signifikansi > α, maka Ho diterima dan H1 ditolak.