BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum lokasi penelitian
1. Perusahaan
Pada bab ini akan memberikan penjelasan mengenai keadaan, peralatan dan beberapa keterangan tambahan yang diperlukan untuk mengenal lebih jauh materi yang saya bahas, tempat yang menjadi objek penelitian yaitu di perusahaan PT. DHARMA LAUTAN UTAMA.
2. Tempat penelitian
Gambaran umum lokasi penelitian yang meliputi keadan dimana tempat dan lokasi saya mencari bahan untuk meneruskan penelitian ini yaitu tentang “OPTIMALISASI SISTEM ALARM KEBAKARAN DI ATAS KAPAL KM. DHARMA KARTIKA IX”.Berikut data data kapal KM. Dharma Kartika IX :
SHIP PARTICULARS
NAMA KAPAL : KM DHARMA KARTIKA IX
JENIS KAPAL : FERRY/RORO
TEMPAT PEMBUATAN : JEPANG
PANJANG KAPAL : 155.04 METER
G R T : 9865 TON
MERK MESIN : NKK-SEMP-PLELSTICK
KECEPATAN MAX : 23.2 KNOTS TENAGA KUDA/PK : 9000 HP
JUMLAH MESIN : 2 BH
R P M : 520 RPM
JENIS BAHAN BAKAR : SOLAR
JUMLAH PENUMPANG : 675 PENUMPANG
3. Awak Kapal
Di atas kapal KM. DHARMA KARTIKA IX memiliki 36 awakkapal termasuk juga Nahkoda. Awak kapal terdiri dari 4 orang officer, 1 orang bosun, 4 orang juru mudi, 4 orang kelasi, 4 orang engginer, 1 orang electrician, 1 orang mandor, 4 orang oiler, 4 orang kadet deck, 5 orang kadet mesin, 1 kadet ETO.
B. Analisa Hasil Penelitian
Peneliti menggunakan metode wawancara, observasi dalam mengumpulkan data penelitian.
1. Kronologi Kejadian
Pada tanggal 12 November 2017 saat kapal KM. DharmaKartika IX selesai olah gerak dari Pelabuhan Tanjung Perak menuju Pelabuhan Makassar. Saat itu pukul 03.25 divisi jaga 12-4 kapal sudah full-away atau maju penuh posisi kapal sudah lewat alur dan berada di utara pulau madura pada jam itu kapal mengalami hal tidak terduga yaitu kebakaran pada muatan truck di deck 1. Muatan tersebut memuat seragam, obat- obatan dan buku-buku. Pada saat itu alarm sudah bunyi seluruh penumpang panikdan sudah sangat banyak yang memakai life jacket ,
namun air pada Splinker tidak keluar karena pada kamar mesin generator untuk indikator alarm belum pada posisi nyala/on stanby. Namun smoke detectorpada deck 1 dan ruang penumpang atau ruangan lainnya ada yang berfungsi dan ada yang tidak. Tetapi kejadian tersebut bisa ditangani oleh seluruh crew kapal,api yang sudah membesar dan asap yang sangat sudah sangat banyak bisa mati total pada pukul 05.50. Berikut wawancara dari Perwira dikapal, Markonis dan Electrician:
a. Data hasil wawancara
Hasil wawancara dengan Perwira/ABK dikapal KM. Dharma Kartika IX lokasi dan jumlah smoke detector dikapal berada ada di Anjungan terdapat 3 buah, Control room/kamar mesin terdapat 4 buah, Dideck 1 terdapat 2 buah, dideck 2 terdapat 3 buah, dikamar ABK dan lorong terdapat 10 buah, di kamar penumpang terdapat 10 buah. Penjelasan wawancara Markonis dan electrician perihal tidak berfungsinya smoke detector pada saat kebakaran dikapal, dan tidak berfungsinya smoke detectordalam keadaan darurat seperti bahaya kebakaran. KKM, Markonis dan ABK lainnya harus selalu melakukan pengecekan setiap saat terhadap peralatan alarm kebakaran berserta sistem kontrolnya sebelum terjadinya bahaya kebakaran di atas kapal dengan melakukan pengecekan atau perawatan secara berkala, tidak tanggung jawab markonis saja untuk semua wajib peduli dengan alat tersebut.
b. Data hasil observasi
Sebagai sistem deteksi kebakaran untuk keamanan dikapal dalam keadaan darurat seperti bahaya seluruh ABK kapal wajib melakukan pengecekan dan perawatan peralatan alarm. Di kapal KM. Dharma Kartika IX smoke detector atau peralatan alarm lainnya sudah cukup baik untuk mendeteksi kebakaran diatas kapal.
Berdasarkan pengamatan penulis ada juga peralatan alarm atau smoke detectoryang rusak tidak berjalan dan wajib diganti untuk keamanan semua yang ada diatas kapal baik penumpang dan ABK kapal agar tidak terjadi kejadian yang di inginkan.
C. Pembahasan
1. Apa penyebab tidak berfungsinya Smoke Detector Alarm ketika terjadi kebakaran diatas kapal ?
Berdasarkan hasil wawancara penulis di kapal KM Dharma Kartika IX, tidak berfungsinya smoke detector ini dikarenakan adanya debu atau kotoran yang menempel pada alat itudan tidak ada arus/aliran ac/dc dan bisa juga pengaruh dari umur alarm dikarenakan pemakaian yang cukup lama. Hal ini disebabkan kurang adanya perawatan terhadap alat ini.
2. Bagaimana perawatan yang harus dilakukan dengan baik dan benar?
Hal yang harus dilakukan dalam melakukan perawatan Smoke Detector diatas kapal untuk menghindari kerusakan atau deck ialah:
a. Melakukan pengetesan smoke detector dikapal KM. Dharma Kartika IX alat ini memiliki tombol alarm tatkala saat ada indikasi kehadian api disebuah ruangan atau lorong. Meskipun dalam percobaan atau pengetesan dikapal hal ini kadang akan terdengar berisik, tetapi di kapal peneliti hal tersebut merupakan salah satu dari proses perawatan.
b. Penggantian baterai bisa dilakukan tanpa menunggu baterai habis. Hal ini dikapal peneliti dilakukan secara rutin, misal dua kali dalam setahun.
c. Selain smoke detector itu sendiri, alarm juga merupakan fitur penting yang harus dicek secara berkala. Misal saat melakukan aktifitas di Kamar mesin atau Dapur kapal. Saat memasak mengeluarkan asap yang dapat memicu alarm smoke detector menyebabkan alarm itu berbunyi, kegiatan tersebut bukan merupakan sumber api yang perlu dikhawatirkan akan memicu kebakaran.
d. Setelah melakukan cek menyeluruh, jangan lupa untuk melakukan pembersihan pada bagian luar maupun bagian dalam.
Dikapal peneliti letaknya pada langit-langit dan lorong maupun di cardeck yang sering dipenuhi kotoran dan debu halus.
Meskipun kadang debu itu tidak terlihat kita sebagai Perwira/ABK dikapal harus selalu menyempatkan untuk membersihkan alat ini secara rutin. Dikapal peneliti kain halus khusus untuk digunakan membersihkan dan mengangkat debu.
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil kerja praktek laut dikapal KM. Dharma Kartika IX telah dilakukan pembahasan dari data-data yang telah didapat selama melakukan praktek laut(prala) tentang optimalisasi sistem alarm kebakaran diatas kapal KM. Dharma Kartika IX Berikut ini kesimpulan yang dapat saya ambil antara lain:
1. Berdasarkan uraian analisa tentang penyebab tidak berfungsinya smoke detector diatas kapal maka dapat penulis simpulkan penyebab smoke detector itu sangat perlu dilakukan pembersihan agar tidak ada debu atau kotoran yang menempel, sehigga alat ini bisa berfungsi dengan baik dan maksimal.
2. Perawatan yang harus dilakukan dengan baik dan benar adalah Perwira/ABK selalu rutin setiap 6 bulan sekali atau 1 tahun sekali agar perawatan alarm diatas kapal bisa berjalan aman. Dan penumpang merasakan nyaman dengan terawatnya system alarm- alarm diatas kapal.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian pembahasan serta kesimpulan yang telah dikemukakan, berikut ini adalah beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan, yaitu :
1. Lakukan secara rutin pembersihan pada sistem alarm yang ada diatas kapal termasuk smoke detector. Begitu pula untuk permasalahan spare part harus selalu ada pengganti atau cadangan dikapal apabila terjadi kerusakan.
2. Melakukan Pemeriksaan dan Perawatan ataupun pengecekan secara berkala terhadap semua komponen yang ada dikapal. Bila perlu diharapkan peduli terhadap alat tersebut agar berjalan optimal.