• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Perusahaan

Dalam karya ilmiah terapan ini penulis akan mendeskripsikan tentang gambaran umum objek penelitian sesuai dengan judul karya ilmiah terapan ini yaitu “Analisis Penyebab Ketidakstabilan Tegangan Output pada Alternator di atas Kapal”. Sehingga dengan adanya deskripsi gambaran umum objek penelitian ini, pembaca dapat memahami tentang hal yang terjadi pada saat penulis melakukan penelitian di atas kapal SPIL CITRA. KM. SPIL CITRA adalah sebuah kapal yang dimiliki oleh Perusahaan PT. Salam Pacific Indonesia Line yang beralamatkan di Jl.

Kalianak No. 51F, Kalianak, Kec. Asemrowo, Kota Surabaya, Jawa Timur 60183.

2. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan ketika penulis melakukan praktek layar di kapal KM. SPIL CITRA. Jenis KM. SPIL CITRA adalah kapal kontainer yang mampu menampung 3534 teus container yang memiliki line yaitu Jakarta – Surabaya – Balikpapan – Bitung Sulawesi Utara.

16

(2)

Kapal KM. SPIL CITRA mempunyai data-data kapal sebagai berikut:

a) General Particular

Gambar 4. 1 General Particular

Owner

PT. SALAM PACIFIC INDONESIA LINE

Ship Name KM. SPIL CITRA

Kind Of Ship Container Ship

Nationality Indonesia

Port Of Registry Jakarta

Class Of Vessel NK

MMSI 525100458

IMO 9392559

MAIN DIMENSIONS Lenght Overal (LOA) 231 m

Lenght Between Perp 214.2 m Bredth Moulded 32.2 m

Depth Moulded 18.8 m

Wheelhouse To Bow 181.8 m Wheelhous To Stern 49.2 m Keel To Toop of Mast 54.4 m

Freeboard 2811 mm

Summer Deadweight 42004

(3)

Container Capacity 3534 teus

Gross Tonnage 35981

TANK CAPACITY Water Ballast 12803.5 m3 Heavy Fuel Oil 4562.3 m3

Diesel Oil 265.4 m3

Lubricating Oil 341.6 m3

Fresh Water 261.6 m3

POWER-SPEED-CONSUMPTION

Main Engine MAN B&W 7K90MC-C6 (31990 KW) Acting Range About 25000 Miles

Consumption M.E. About 75 MT/Day Based ECO Speed

AUX Engine HFCS 632-84 K

Consumption A.E. 1 A.E. = 3.5 MT/All 4A.E – 15 MT Bow Trushter Kawasaki 1200 KW (1609.2 HP) Propeller Fixed Single Screw – 5 Blades

B. HASIL PENELITIAN 1. Penyajian Data

Alternator adalah alat yang memiliki fungsi untuk menghasilkan sumber daya listrik di atas kapal. Penanggungjawab alternator pada kapal KM. SPIL CITRA adalah seorang electrician.

(4)

Berikut merupakan hasil observasi dan wawancara yang telah penulis lakukan:

a) Hasil Observasi

Penelitian terkait dengan judul “Identifikasi Kegagalan Tidak Keluarnya Tegangan Pada Alternator Type HFCS 632-84K di atas Kapal SPIL CITRA” dilakukan oleh penulis ketika melaksanakan praktek layar di KM. SPIL CITRA. Pengamatan pada alternator KM. SPIL CITRA penulis lakukan mulai tanggal 14 September 2019, dari hasil pengamatan yang telah penulis lakukan terdapat kendala yaitu tidak keluarnya tegangan pada alternator yang dapat mengganggu beroperasinya kapal dikarenakan alternator sebagai penghasil listrik utama. Alternator yang mengalami kerusakan harus segera dilakukan perbaikan, karena untuk berjaga-jaga apabila alternator yang lain mengalami kerusakan. Oleh karena itu electrician kapal dituntut untuk mengenal alternator dengan baik. Berikut merupakan dokumentasi alternator KM. SPIL CITRA:

Gambar 4. 1 Alternator KM. SPIL CITRA

Sumber: KM. SPIL CITRA

(5)

Seorang electrician melakukan pengecekan tegangan pada panel distribusi di control room. Untuk pengecekan tegangan alternator yaitu dengan cara memperhatikan disaat generator tersebut beroperasi, jika tegangan yang dihasilkan normal, maka naik turunnya tegangan tidak lebih atau kurang dari 440volt. Jika saat generator sudah beroperasi dan tidak ada tegangan yang keluar, maka terdapat masalah pada alternator tersebut dan harus segera dilakukan pengecekan. Selain tegangan, suhu dalam alternator juga harus diperhatikan agar tidak terlalu panas untuk mencegah kerusakan komponen-komponen kecil pada AVR. Berikut merupakan salah satu perawatan yang dilakukan oleh penulis dan electrician KM. SPIL CITRA pada tanggal 07 Oktober 2019:

Gambar 4. 2 Filter Udara Alternator Kotor

Sumber: KM. SPIL CITRA

(6)

Gambar 4.2 merupakan filter udara alternator yang kotor dan harus dilakukan penggantian kassa yang baru. Setiap pagi electrician tetap melakukan pemantauan terhadap suhu alternator tersebut, suhu rendah alternator sekitar 55°C, ketika suhu alternator mencapai lebih dari 90°C maka harus dilakukan penggantian filter udara, hal tersebut menandakan bahwa filter udara tersebut sudah terlalu kotor dan menghambat udara masuk ke dalam alternator.

Gambar di bawah ini merupakan penggantian kassa yang bersih pada filter udara alternator:

Gambar 4. 3 Penggantian Kassa pada Filter Udara

Sumber: KM. SPIL CITRA

(7)

Langkah-langkah untuk mengganti filter udara:

• Pastikan mesin generator sudah mati.

• Cadet harus menyiapkan kunci untuk membuka cover dan menyiapkan kassa atau filter udara baru untuk mengganti yang lama.

• Lalu cadet membuka cover alternator dan menggambil kassa yang lama.

• Sebelum mengganti yang baru setidaknya membersihkan cover kassa dari sisa debu yang masih melekat

• Setelah membersihkan cover selanjutnya pasang dengan kassa baru dan pasang kembali cover tersebut ke alternator.

b) Hasil Wawancara

Berikut merupakan hasil wawancara mengenai alternator kapal di KM. SPIL CITRA dengan seorang electrician:

“Saat ini alternator pada kapal KM. SPIL CITRA pernah mengalami masalah yaitu tidak keluarnya tegangan output.

Tegangan yang dihasilkan alternator adalah arus bolak balik sebesar 440 volt. Tidak keluarnya tegangan pada alternator disebabkan oleh rusaknya AVR, sikat karbon (carbon brush) habis, tidak adanya tegangan DC, diode penyearah rusak, dan sambungan kabel yang putus. AVR yang kerusakannya fatal maka dilakukan penggantian AVR yang baru. Apabila alternator mengalami suatu masalah dan tidak segera dilakukan perbaikan maka dapat mengganggu beroperasinya kapal, oleh karena itu

(8)

sebagai electrician sangat memperhatikan perawatan pada alternator. Perawatan dilakukan setiap satu bulan sekali.

2. Analisis Data

Berdasarkan wawancara yang telah penulis lakukan dengan electrician terkait tidak keluarnya tegangan pada alternator maka dapat dijabarkan sebagai berikut:

a) Penyebab tidak Keluarnya Tegangan

Berikut ini adalah beberapa penyebab tidak keluarnya tegangan yang terjadi pada alternator:

• Tidak adanya arus DC yang berdampak pada kutub rotor

• AVR (Auto Voltage Regulator) rusak

• Sambungan kabel pada alternator terputus

• Habisnya carbon brush (sikat karbon) b) Akibat tidak Keluarnya Tegangan

Tidak keluarnya tegangan sering dialami oleh alternator. Dibutuhkan electrician terampil dan paham dengan alternator agar masalah dapat diatasi dengan cepat dan tepat. Jika operasi kapal terganggu maka akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Selain itu juga dapat mengganggu aktivitas crew di atas kapal, karena sebagian besar aktivitas di atas kapal menggunakan tenaga listrik sebagai sumbernya.

c) Cara Mengatasi

Tidak keluarnya tegangan pada alternator disebabkan karena beberapa akibat. Pertama disebabkan oleh tidak adanya arus DC yang mengalir, jika arus DC tidak keluar maka kutub-kutub pada rotor tidak menjadi

(9)

magnet. Cara untuk merubahnya agar menjadi magnet yaitu dengan mengaliri arus pada inti besi yang kemudian akan menjadi magnet sementara (magnet remanent). Penyebab yang kedua yaitu AVR (Auto Voltage Regulator) rusak. Untuk mencegah AVR rusak maka electrician dapat melakukan pembersihan secara rutin pada AVR dan mengganti filter udara yang kotor agar tidak terjadi konsleting yang disebabkan oleh debu. Apabila kerusakan AVR fatal maka dilakukan penggantian AVR yang baru. Penyebab yang ketiga yaitu sambungan kabel yang terputus, putusnya sambungan kabel bisa terjadi karena banyak hal salah satunya dikarenakan terkena suhu alternator yang terlalu panas dengan durasi lama. Apabila kabel yang lama sudah tidak layak pakai maka segera dilakukan penggantian kabel yang baru.

Penyebab yang keempat, jika diode penyearah rusak maka arus DC tidak dapat tercipta, maka harus dilakukan penggantian diode penyearah dan penyebab kelima adalah sikat karbon yang telah habis, sikat karbon adalah penghubung arus dengan rotor utama. Jika tidak dilakukan penggantian maka tidak ada penghubung arus pada rotor utama dan tidak akan terjadi kemagnetan pada rotor.

(10)

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data pohon masalah. Berikut pada tabel 4.2 merupakan analisis pohon masalah tentang tidak keluarnya tegangan pada alternator:

Tabel 4.2 Analisis Pohon Masalah

3. Pembahasan

Kapal KM. SPIL CITRA mengalami kendala pada sebuah alternatornya yaitu tidak keluarnya tegangan output yang dihasilkan oleh alternator. Tidak keluarnya tegangan pada alternator dikarenakan banyak hal seperti pembahasan sebelumnya. Dengan rutinnya perawatan pada alternator dapat meminimalisir terjadinya kerusakan pada alternator.

Alternator akan menghasilkan sebuah tegangan jika mendapatkan gaya kinetik (gaya gerak). Gaya kinetik pada mesin bantu kapal didapat pada generator disel. Gaya kinetik yang dihasilkan oleh generator tersebut

(11)

dimanfaatkan oleh alternator untuk menghasilkan sebuah tegangan.

Dengan cara memutar kutub magnet remanen (tidak permanen) yang didapat dari mengaliri inti besi dengan arus DC, kutub pada rotor tersebut berputar hingga menghasilkan perpotongan fluks magnet dan terjadilah induksi elektromagnetik dari magnet dan kumparan stator. Untuk pengatur tegangan menggunakan AVR (Auto Voltage Regulator) dengan cara mengirim sinyal pada exciter, jika tegangan melebihi ketentuan maka AVR akan mengurangi tegangan dengan cara memerintah exciter untuk mengurangi arus DC ke rotor, jika tegangan kurang maka AVR mengirim sinyal pada exciter untuk memberi arus lebih banyak pada rotor agar tegangan tetap stabil. Selain kerusakan pada AVR, suhu dari alternator, dan putusnya sambungan kabel, hilangnya arus DC juga dapat menyebabkan tidak keluarnya tegangan. Tegangan yang dihasilkan oleh alternator adalah tegangan AC (Alternative Current) atau arus bolak balik sebesar 440 volt. Karena listrik di kapal tidak disupply oleh Pembangkit Listrik Negara (PLN) maka pengganti dari PLN tersebut ketika di atas kapal adalah mesin yang bernama alternator. Tegangan yang dihasilkan oleh alternator ini digunakan untuk mensupply seluruh kebutuhan listrik dikapal baik ketika kapal bersandar di pelabuhan maupun saat kapal berlayar.

Kerusakan yang terjadi pada alternator akan sangat mengganggu kegiatan sehari-hari di atas kapal terutama saat kapal berlayar dan berlabuh. Oleh karena itu perawatan pada alternator perlu diperhatikan

(12)

oleh electrician KM. SPIL CITRA agar kegiatan sehari-hari dapat berjalan dengan lancar.

Tidak menutup kemungkinan alternator sebuah kapal tidak mengalami masalah. Permasalahan yang terjadi pada kapal KM. SPIL CITRA yaitu tidak keluarnya tegangan pada alternator. Terdapat beberapa penyebab permasalahan tersebut antara lain tidak adanya arus DC, AVR rusak, putusnya kabel, dan habisnya carbon brush. Perawatan yang rutin dan pemahaman terhadap alternator merupakan hal yang penting dalam menjaga kondisi alternator untuk tetap stabil.

(13)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada KM. SPIL CITRA dan telah dibahas pada bab sebelumnya, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Tidak keluarnya tegangan pada alternator disebabkan karena tidak adanya arus DC, rusaknya AVR, putusnya sambungan kabel, dan habisnya carbon brush.

2. Untuk mencegah permasalahan tersebut dibutuhkan perawatan dan pengecekan yang rutin untuk meminimalisir terjadinya kerusakan agar alternator dapat beroperasi dengan normal sehingga tidak mengganggu kegiatan di kapal.

3. Ketika melakukan perawatan, penggantian filter udara harus diperhatikan, karena filter udara yang kotor dapat menyebabkan terhambatnya udara yang masuk dan mengganggu suhu dalam alternator. Suhu yang terlalu panas dapat menyebabkan putusnya sambungan kabel.

B. SARAN

KM. SPIL CITRA dalam mengantisipasi tidak keluarnya tegangan alternator yaitu melakukan perawatan pada alternator seperti penggantian filter udara dan membersihkan debu pada komponen-komponen alternator agar tidak terjadi hubung singkat. Penggantian filter udara pada alternator ini sebaiknya dilakukan ketika keadaan alternator kotor karena penggantian filter udara yang terlalu sering dilakukan dapat mengakibatkan pemborosan terhadap kasa udara. Di akhir penulisan karya ilmiah terapan ini penulis

28

(14)

29

menyadari bahwa pembahasan dan analisa karya terapan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan masukan serta kajian lebih lanjut tentang tidak keluarnya tegangan pada alternator kapal KM.SPIL CITRA.

Referensi

Dokumen terkait

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah disusun dan dibahas pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: