• Tidak ada hasil yang ditemukan

bab iv hasil penelitian dan pembahasan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "bab iv hasil penelitian dan pembahasan"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

NR memiliki body image yang negatif dibandingkan remaja putri seusianya yang memiliki body image ideal. Dari hasil wawancara dengan FA, body image negatifnya terletak pada bagian berat badan. Pernyataan DD hampir sama dengan remaja putri lainnya, menurutnya body image yang dimilikinya kurang ideal yaitu tinggi dan berat badannya.

Menurutnya, jika Anda memiliki gambaran tubuh yang ideal maka perlu diseimbangkan, misalnya berat badan harus seimbang dengan tinggi badan. Berdasarkan hasil wawancara dengan SA, body image mereka kurang ideal, terletak pada mulut, postur tubuh dan tubuh kurus. Jadi secara umum dapat disimpulkan bahwa 9 remaja putri mempunyai body image negatif yang sama yaitu tinggi dan berat badan yang tidak sama.

Dari pernyataan FA, ia terkadang merasa iri dengan remaja putri lain yang memiliki body image ideal, sedangkan FA tidak memiliki body image ideal. FI pun merasa iri dengan remaja seusianya yang memiliki body image ideal dan merasa minder dengan hal tersebut. DD akan merasa iri dengan remaja yang mempunyai body image ideal sedangkan pada dirinya tidak ada perubahan.

Body image membuat remaja putri di Desa Tiro Sompe, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare merasa risih.

Citra Tubuh Membuat Rasa Ketidaknyamanan Remaja Putri Di Kelurahan Tiro Sompe Kecamatan Bacukiki Barat Kota Parepare

IC pun merasa risih saat bercermin dan melihat tubuhnya berbeda dari sebelumnya. Yang membuat remaja putri merasa tidak nyaman juga terletak pada body image-nya, setiap remaja putri memiliki body image yang berbeda-beda dan memiliki body image idealnya masing-masing. Dari pernyataan LH bahwa apapun yang ia tunjukkan secara berlebihan akan membuatnya merasa tidak nyaman dengan body image-nya dan kurang percaya diri.

Dari hasil wawancara dengan NM, ia merasa risih jika berpakaian tidak rapi dan memperlihatkan senyumannya kepada orang lain, namun selain itu senyuman yang ia tunjukkan kepada NM terkesan manis sehingga membuatnya cantik namun juga minder. Pernyataan NAJ yang merasa tidak nyaman jika NAJ berada di tempat ramai, langsung membuatnya merasa kurang aman, padahal NAJ tidak berbuat apa-apa, ia merasa tidak aman di lingkungan tersebut. Hasil wawancara IC menunjukkan bahwa ia merasa risih saat berkumpul dengan teman dan keluarga yang mengkritik citra tubuhnya yang kurang ideal.

NR akan merasa tidak nyaman ketika orang lain memperhatikan citra tubuhnya yang tidak ideal dan membuatnya merasa tidak percaya diri. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan FI, ia merasa risih dengan teguran orang, apalagi teguran dari keluarganya sendiri, karena biasanya perkataan keluarganya akan membuat mood FI menjadi buruk atau yang biasa disebut bad mood. Hasil wawancara dengan FA menyebutkan, ia merasa risih ketika disekitarnya banyak wanita yang memiliki citra tubuh ideal.

Pernyataan SS tersebut menunjukkan bahwa ia merasa risih bertemu dengan teman dan keluarganya karena ia akan merasa risih jika SS bertemu dengan mereka. Dia akan terlalu memikirkan atau terlalu memikirkan kata-kata ini dan NA berpura-pura tidak peduli, tapi dia merasa tidak nyaman. Jangan menghiraukan perkataan orang yang membuat kita merasa tidak nyaman dan mengalihkan pembicaraan atau meninggalkan tempat tersebut.” 41 Hasil wawancara dengan SA menunjukkan bahwa teguran dari orang lain yang bercerita tentang ukuran tubuhnya membuat mereka merasa tidak nyaman.

Hal yang membuat saya merasa minder adalah teguran seseorang yang terkadang membuat saya tidak nyaman dan tidak nyaman. Berdasarkan hasil wawancara dengan T, ia akan merasa risih jika orang terdekatnya mengkritik body image-nya. Penjelasan peneliti menyimpulkan bahwa remaja putri pada umumnya merasa tidak tenang atau merasa tidak aman karena faktor lingkungan, banyak peringatan dari orang-orang disekitarnya antara lain sahabat, sahabat, tetangga dan keluarga.

Kedua faktor diatas dapat membuat remaja putri di Desa Tiro Sompe merasa tidak nyaman dengan body image yang dimilikinya, baik dari segi bentuk tubuh, kondisi wajah, tinggi badan dan peraturan tubuh lainnya. Faktor internal dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman terhadap keadaan tubuhnya, gagasan remaja putri tentang dirinya dapat membuat mereka merasa tidak nyaman terhadap hal-hal yang tidak seharusnya dipikirkan.

Pembahasan

Dampak dari komentar negatif dari orang terdekat dapat membuat remaja putri merasa stres, selalu rendah diri, kurang percaya diri dan sering membandingkan diri dengan orang yang memiliki body image lebih ideal. Penilaian subjek DD terhadap tubuhnya sama dengan penilaian subjek ISA, yaitu berbadan kecil pada usia 18 tahun. Teguran orang lain membuat DD merasa risih dengan body image-nya. Subjek SS menyadari bahwa kekurangannya mengenai body image negatif berkaitan dengan tinggi dan berat badannya, begitu pula beberapa subjek lain yang merasa tidak nyaman dengan body image-nya.

44 Dyah Ayu Kartika Wulan Sari dan Ayunda Intan Permatasari, Deskripsi Citra tubuh mahasiswi obesitas, Jurnal STIKES 9.1 (2016). Subjek T menilai body image dirinya sangat negatif akibat adanya jerawat di wajah T sehingga membuatnya tidak nyaman jika dimarahi orang lain. Subjek NR mengatakan bahwa tubuhnya tidak kurus, kurang tinggi, wajahnya berjerawat, dan giginya tidak lurus.

Hal ini membuat NM merasa minder dengan body image-nya dan jika NM tersenyum dengan gigi yang terlihat maka ia akan merasa tidak nyaman. Subjek FA menilai tinggi dan berat badannya tidak sesuai dengan usia FA saat ini. Sesuai dengan teori dari berbagai ahli, salah satu faktor yang mempengaruhi body image adalah hubungan interpersonal, yaitu individu sering membandingkan dirinya dengan orang lain dan mempengaruhi perasaannya terhadap penampilan fisiknya serta gugup ketika orang lain menilai dirinya.

Subjek JS juga memiliki skor body image yang sama dengan DD dan ISA, yaitu berat badannya tidak sesuai dengan usianya yang 18 tahun. Subjek IC menemukan bahwa ukuran tubuh dan aturan gigi membuatnya merasa tidak nyaman di usia 20 tahun. IC juga terkadang minder dengan wanita di media sosial yang memiliki body image ideal.

Menurut Tiggerman, menurut salah satu faktor yang mempengaruhi body image, media massa, media seolah memberikan gambaran ideal tentang karakteristik perempuan, media mempunyai pengaruh yang kuat terhadap budaya sosial saat ini, konten media menggambarkan kecantikan perempuan. standar. Orang NA mengatakan citra tubuhnya terlalu kecil atau pendek dan hidungnya pesek. Dari penjelasan di atas mengenai aspek body image dapat dikatakan bahwa remaja putri merasa tidak nyaman dengan body image yang dimilikinya, yaitu pertama persepsinya terhadap bagian tubuh akan memikirkan body image dan mengevaluasi body image yang dimilikinya, kemudian akan merasa insecure. tentang citra tubuh Anda. menurutnya, hal tersebut tidak ideal.

Keempat, sosial budaya, masyarakat atau lingkungan juga berperan dalam penilaian body image remaja, hal ini menimbulkan perasaan khawatir karena lingkungan akan mengatakan baik dan buruk tentang body image mereka tanpa mempertimbangkan perasaan awan perempuan. Jadi yang dapat dilakukan remaja putri untuk menghindari rasa tidak aman atau tidak nyaman dengan citra tubuhnya adalah dengan berpikir positif tentang diri sendiri.

Referensi

Dokumen terkait

Alasan peneliti memilih melakukan penelitian tentang perilaku seksual remaja karena hasil wawancara singkat peneliti dengan lima orang siswa yang mendapat