Dari tabel tersebut terlihat bahwa mean yang diperoleh dari 1 soal yang membentuk dimensi ketenagakerjaan adalah 4,26 dengan interval antara 3,5 hingga 4,2. Hal ini menunjukkan bahwa ketenagakerjaan Kantor Akuntan Publik Bandung termasuk dalam kategori baik. Dari tabel tersebut terlihat bahwa mean yang diperoleh dari kedua soal yang membentuk dimensi promosi adalah 4,11 dengan interval antara 3,5 dan 4,2. Artinya promosi jabatan pada Kantor Akuntan Publik Bandung termasuk dalam kategori baik. Dari tabel tersebut terlihat rata-rata yang diperoleh dari 1 soal yang membentuk dimensi pemeriksaan adalah 4,24 dengan interval antara 3,5 sampai dengan 4,2. Artinya pelaksanaan pemeriksaan di Kantor Akuntan Publik Bandung termasuk dalam kategori baik.
Dari tabel tersebut terlihat bahwa mean yang diperoleh dari satu item pertanyaan yang merupakan dimensi dokumentasi audit adalah 4,33 dengan interval antara 4,3 hingga 5,0. Artinya dokumentasi audit pada Kantor Akuntan Publik di Bandung termasuk dalam kategori baik. .
Hasil Analisis Time Budget Pressure
Auditor bertanggung jawab untuk memastikan proses audit berjalan efisien dan sesuai dengan anggaran waktu yang telah ditetapkan. Laporan pelaksanaan anggaran waktu disusun dan disajikan dengan jelas dan akurat sehingga auditor dapat mengetahui sejauh mana tujuan atau sasaran yang menjadi tanggung jawab auditor telah tercapai. Seorang auditor harus mengetahui tanggung jawab yang harus dipenuhi dan tujuan yang ingin dicapai serta bertanggung jawab untuk menjaga proses audit secara efisien dan sesuai anggaran waktu yang telah ditetapkan.
Besar kecilnya tekanan tergantung pada kinerja penilai. Reviewer akan merasakan tekanan rendah jika atasan menilai kinerja yang diberikan baik, dan mungkin tekanan tinggi jika atasan menilai kinerja yang diberikan tidak sesuai dengan tujuan anggaran waktu. Auditor berusaha memenuhi anggaran waktu dan biaya agar proses audit dapat berjalan lebih cepat dengan hasil yang berkualitas. Dari tabel tersebut terlihat bahwa mean yang diperoleh dari kedua item pertanyaan yang berupa dimensi frekuensi revisi anggaran waktu adalah 3,95 dengan interval antara 3,5 hingga 4,2. Artinya frekuensi audit anggaran waktu pada Kantor Akuntan Publik Bandung termasuk dalam kategori baik.
Dari tabel tersebut terlihat bahwa mean yang diperoleh dari kedua pertanyaan yang membentuk dimensi selisih anggaran waktu adalah 4,27 dengan interval antara 3,5 dan 4,2. Hal ini merupakan selisih anggaran waktu pada Kantor Akuntan Publik Bandung yang termasuk dalam kategori baik. Dari tabel tersebut terlihat rata-rata skor tertinggi sebesar 4,32 untuk dimensi tanggung jawab anggaran waktu dengan kategori sangat baik, dan skor rata-rata terendah sebesar 3,95 untuk dimensi frekuensi koreksi anggaran waktu dengan kategori baik. Sedangkan mean keseluruhan untuk variabel tekanan anggaran waktu (X2) adalah sebesar 4,21 yang berarti tekanan anggaran waktu pada Kantor Akuntan Publik Bandung termasuk dalam kategori baik.
Hasil Analisis Risiko Audit
Dari tabel tersebut terlihat rata-rata yang diperoleh dari 7 item pertanyaan yang membentuk dimensi risiko inheren adalah 4,18 dengan rentang interval antara 3,5-4,2. Artinya risiko inheren (inherent risk) pada Kantor Akuntan Publik Bandung termasuk dalam kategori sangat baik. Risiko ini mencakup peristiwa atau kondisi yang dapat menimbulkan kesalahan penyajian (error) dalam laporan keuangan. Dari tabel tersebut terlihat bahwa rata-rata yang diperoleh dari 7 item pertanyaan yang membentuk dimensi risiko deteksi adalah 4,24 pada rentang interval antara 3,5-4,2, hal ini berarti risiko deteksinya naik.
Risiko bahwa tindakan yang diambil oleh auditor untuk mengurangi risiko audit ke tingkat rendah yang dapat diterima tidak akan mendeteksi salah saji yang mungkin bersifat material, baik secara individual maupun kombinasi dengan salah saji lainnya (Tuanakotta, 2014). Dari tabel tersebut terlihat bahwa skor mean tertinggi sebesar 4,24 terdapat pada dimensi risiko deteksi dengan kategori baik dan mean terendah sebesar 4,18 pada dimensi risiko inheren dengan kategori baik. Sedangkan mean keseluruhan variabel risiko audit (X3) sebesar 4,2 yang berarti risiko audit pada Kantor Akuntan Publik di Bandung berada pada kategori baik.
Hasil Analisis Kualitas Audit
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas A. Hasil Uji Validitas
Uji validitas untuk mengetahui apakah suatu alat ukur yang dirancang berupa kuesioner benar-benar dapat menjalankan fungsinya. Berdasarkan tabel tersebut, seluruh pertanyaan pada variabel sistem pengendalian mutu dinyatakan valid karena nilai korelasi setiap item pertanyaan diatas 0,3, sehingga seluruh item pertanyaan pada variabel sistem pengendalian mutu dapat dimasukkan dalam penelitian ini. Berdasarkan tabel tersebut, seluruh pertanyaan pada variabel tekanan anggaran waktu dinyatakan valid karena nilai korelasi setiap item pertanyaan diatas 0,3, sehingga seluruh item pertanyaan pada variabel tekanan anggaran waktu dapat dimasukkan dalam penelitian ini.
Berdasarkan tabel tersebut seluruh pertanyaan variabel risiko audit dinyatakan valid karena nilai korelasi setiap item pertanyaan diatas 0,3 sehingga seluruh pertanyaan variabel risiko audit dapat dimasukkan dalam penelitian ini. Berdasarkan tabel tersebut diperoleh informasi bahwa seluruh pernyataan yang diuji kualitas audit mempunyai nilai koefisien validitas diatas titik kritis 0,3 yang menunjukkan bahwa seluruh pernyataan yang diuji dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam analisis data untuk penelitian selanjutnya.
Hasil Uji Reliabilitas
- Analisis Verifikatif A. Pengujian Asumsi Klasik
- Hasil Uji Normalitas
- Hasil Uji Heteroskedastisitas
- Hasil Uji Multikolinieritas
- Hasil Uji Autokorelasi Dasar pengambilan keputusan
- Persamaan Regresi Linier Berganda
- Uji Hipotesis
Ketiga nilai tersebut berada diatas titik kritis 0,6 yang menunjukkan bahwa ketiga variabel yang diuji dinyatakan reliabel. Dalam penelitian ini untuk mengetahui apakah suatu data berdistribusi normal atau tidak dilakukan dengan menggunakan analisis grafis plot probabilitas normal. Apabila data menyebar menjauhi diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal serta tidak menunjukkan pola sebaran normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Berdasarkan plot probabilitas normal di atas terlihat bahwa data (titik) tersebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal yang menunjukkan bahwa model berdistribusi normal sehingga model regresi memenuhi normalitas. anggapan. Tujuan dari uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat ketimpangan varians residu dari pengamatan yang satu ke pengamatan yang lain. Uji multikolinearitas adalah suatu keadaan dimana dalam model regresi ditemukan adanya korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna dari variabel-variabel independen (korelasinya 1 atau mendekati 1).
Untuk mengetahui apakah suatu model regresi bebas dari multikolinearitas yaitu memiliki nilai VIF (Variance Inflation Factor) kurang dari 10 dan angka toleransi lebih dari 0,1. Berdasarkan nilai VIF yang diperoleh seperti terlihat pada tabel, maka nilai toleransi ketiga variabel sistem pengendalian mutu (X1), tekanan anggaran waktu (X2) dan risiko audit (X3) >0,1 dan nilai VIF untuk kedua variabel tersebut <10. Koefisien pada persamaan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: a = -8,156 Artinya ketiga variabel bebas (X) adalah konstan.
Pengaruh Sistem Pengendalian Mutu, Time Budget Pressure, dan Risiko Audit Terhadap Kualitas Audit
Hal ini menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara sistem pengendalian mutu (X1) dengan kualitas audit. Hal ini juga menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang moderat antara tekanan anggaran waktu (X2) dengan kualitas audit. Hal ini juga menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang moderat antara risiko audit (X3) dengan kualitas audit.
Nilai tersebut menunjukkan bahwa sistem pengendalian mutu, tekanan anggaran waktu dan risiko audit secara simultan memberikan kontribusi atau pengaruh terhadap variabel kualitas audit sebesar 54,9%, dan sisanya merupakan pengaruh variabel lain yang tidak diteliti. Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa secara parsial dampak terbesar berasal dari variabel sistem pengendalian mutu sebesar 48,6%, sedangkan tekanan anggaran waktu (X2) hanya memberikan kontribusi pengaruh terhadap kualitas audit (Y) sebesar 2,7% dan risiko audit (X3). ) hanya memberikan kontribusi dampak terhadap kualitas audit (Y) sebesar 9,2%. Ho: βi = 0, i = 1,2,3 Sistem pengendalian mutu, tekanan anggaran waktu dan risiko audit tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit secara bersamaan.
Ha : βi ≠ 0, i = 1,2,3 Sistem pengendalian mutu, tekanan anggaran waktu dan risiko audit secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Artinya sistem pengendalian mutu, tekanan anggaran waktu dan risiko audit secara simultan berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh sistem pengendalian mutu (X1) secara parsial terhadap kualitas audit (Y) sebesar 48,6%, tekanan anggaran waktu (X2) secara parsial terhadap kualitas audit (Y) sebesar 2,7% dan sedangkan risiko audit (X3) memberikan kontribusi sebesar 9,2%. . kualitas untuk diaudit.
Pengaruh Sistem Pengendalian Mutu Terhadap Kualitas Audit
Dari hasil penelitian secara simultan (bersama-sama) diketahui bahwa kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor di Kantor Akuntan Publik Bandung dapat ditentukan oleh faktor-faktor sistem pengendalian mutu, tekanan waktu anggaran dan risiko audit, yang dapat menentukan dilihat. pada koefisien determinasi (adjusted R2) sebesar 52,3% dan sisanya sebesar 47,7% ditentukan oleh faktor lain di luar variabel yang diteliti dalam penelitian ini.
Pengaruh Time Budget Pressure Terhadap kualitas Audit
Pengaruh Risiko Audit Terhadap kualitas Audit
Pembahasan
- Pengaruh Sistem Pengendalian Mutu Terhadap Kualitas Audit
- Pengaruh Time Budget Pressure Terhadap Kualitas Audit
- Pengaruh Risiko Audit Terhadap Kualitas Audit
Dilihat dari perhitungan yang dilakukan dengan software SPSS diperoleh nilai thitung>ttabel (3,823>2,006) dengan nilai signifikansi 0,000<0,05 artinya sistem pengendalian mutu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini memberikan dukungan empiris terhadap teori dan konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Esa Faisal (2018) yang menyatakan bahwa sistem pengendalian mutu berpengaruh terhadap kualitas audit. Semakin baik penerapan sistem pengendalian mutu maka semakin baik pula kualitas audit yang dihasilkan.
Dilihat dari perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan software SPSS diperoleh nilai thitung
Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi risiko audit yang dihadapi seorang auditor maka kualitas audit yang dihasilkan akan semakin rendah. Hasil penelitian ini memberikan dukungan empiris terhadap teori dan konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Putu Setia Ariningsih (2017) yang menyatakan bahwa risiko audit tidak berpengaruh terhadap kualitas audit, namun bertolak belakang dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa risiko audit tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. I Komang Agus Julianto dkk (2016) yang mengatakan bahwa risiko audit berpengaruh terhadap kualitas audit. Temuan penelitian ini adalah terdapat pengaruh secara simultan antara variabel sistem pengendalian mutu, tekanan anggaran waktu dan risiko audit terhadap kualitas audit.