37
A. GAMBARAN UMUM OBJEK YANG DITELITI
Dalam Karya Ilmiah Terapan ini penulis akan mendeskripsikan tentang gambaran umum objek penelitian sesuai dengan judul penelitian ini yaitu “PERAWATAN PERALATAN PEMADAM KEBAKARAN GUNA MEMINIMALISIR BAHAYA KEBAKARAN DI ATAS KAPAL MV.MARE MAS ”. Sehingga dengan adanya deskripsi gambaran umum objek penelitian ini pembaca dapat memahami dan mampu merasakan tentang hal yang terjadi pada saat penulis melakukan penelitian di atas kapal MV.Mare Mas. Taruni melakukan penelitian di atas kapal berguna untuk melakukan penerapan keselamatan pada saat terjadi kebakaran.
MV.Mare Mas merupakan sebuah kapal Kontainer salah satu kapal milik PT.Pelayaran Tempuran Emas Tbk. yang beralamatkan Jl.Yos Sudarso Kav.33 Sunter Jaya Jakarta Utara.
SHIP PARTICULARS
NAME OF VESSEL : MV. MARE MAS
TYPE OF VESSEL : FULL CONTAINER
FLAG : INDONESIA
MMSI : 525019510
CALL SIGN : PNBD
PORT OF REGISTRY : JAKARTA
IMO NO. : 9564061
CLASS : BIRO KLASIFIKASI INDONESIA
BUILDER / YARD NUMBER : NINGBO BODA SHIPPING
BUILDING,CHINA 08002/ AGUSTUS 2008
L.O.A : 119.90 M
L.B.P : 118.51 M
BREADTH MOULDED : 21.80 M
DEPTH MOULDED : 7.20 M
D.W.T : 8,100 T
G.T : 6,603 T
N.T : 3,516 T
DISPLACEMENT : 11.243 MT
SUMMER DRAFT : 5.20 M
TROPICAL DRAFT : 5.30 M
LIGHT SHIP : 3,045 MT
CONTAINER IN HOLD : 231 TEUS CONTAINER ON DECK : 306 TEUS TOTAL CAN BE LOADED : 537 TEUS
NUMBER OF HOLDS : 3 HOLDS (11 PONTON)
MAIN ENGINE : G 8300 ZC 18B, 1765 KW, 2401 HP, 550 RPM,NINGBO
GENERATOR : 3 X CCFJ 200 J-WD, 200 KW, SHANDONG
AVERAGE SPEED : 10 KNOTS
NUMBER OF CREW : 20 PERSONS INCLUDING
B. HASIL PENELITIAN
1. Penyajian Data a. Hasil Observasi
Dari pengalaman yang diperoleh selama praktek dikapal, tidak banyak ABK yang memahami secara keseluruhan fungsi dari peralatan keselamatan. Pada saat melakukan penanyaan lokasi dari salah satu alat keselamatan (Fire Extinguisher), anak buah kapal banyak yang tidak mengetahui letak keseluruhan dari benda tersebut bahkan banyak juga yang tidak mengetahui fungsi dari benda tersebut.
Setiap harinya ABK hanya terbiasa dengan alat yang biasa digunakan oleh ABK setiap harinya. Padahal hal kecil ini sangatlah penting sebab dengan pengetahuan menjadi dasar sebagai wawasan dalam melakukan pekerjaan dengan aman. Sebab dengan wawasan tersebut maka timbul kesadaran akan pentingnya keselamatan bekerja, sehingga anak buah selalu menggunakan perlengkapan serta memahami setiap fungsi dari alat keselamatan.
Berikut kejadian yang pernah saya alami di atas kapal saat praktek berlayar :
Pada tanggal 23 februari 2018 jam 09.00 kapal MV. Mare Mas berlabuh di sungai Kapuas Pontianak. Nakhoda memerintahkan Mualim I untuk memberitahukan kepada seluruh anak buah kapal bahwa untuk berkumpul di muster station karena akan di adakan drill kebakaran . Sebelum drill dimulai Mualim I meminta tolong kepada Mualim III untuk mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan antara lain baju tahan api, breathing apparatus dan portable fire extinguisher. Tugas
saya sebagai kadet pada drill kebakaran yaitu membantu mualim III mempersiapkan peralatan tersebut. Pada saat itu Mualim III memilih portable fire extinguiser jenis dry powder dan CO2. Saat seluruh awak kapal sudah berkumpul di muster station Nahkoda memberi pengarahan kepada seluruh awak kapal.
Setelah melakukan peragaan menggunakan baju tahan api dan melakukan pemadam kebakaran dengan hydrant, Nakhoda meminta mualim III untuk mencoba menggunakan portable fire extinguisher jenis dry powder tersebut.
Tetapi saat bosun akan menggunakanya portable fire extinguisher jenis powder tersebut tidak bisa digunakan. Karena isi dari portable fire extinguisher tersebut sudah menggumpal dan keras. Lalu Nakhoda meminta saya (cadet deck) untuk mengambil botol pemadam yang lain. Sedangkan mualim III pada saat itu menggunakan botol pemadam jenis CO2 dan bisa digunakan meskipun tekanan dalam tabung berkurang dan sangat mengejutkan pada saat nahkoda meminta koki dan messboy untuk mempraktekkan cara memadamkan api menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) mereka masih kurang memahami cara memakai alat pemadam api ringan tersebut.
Gambar4.1 drill kebakaran MV.Mare Mas
Sumber : Observasi oleh penulis
Tabel 4.1 Standar dan realisasi perawatan portable fire extinguisher untuk semua jenis di atas kapal.
Standar Perawatan Portable Fire Extinguisher Sesuai Prosedur
Realisasi Perawatan Portable Fire Extinguisher Diatas Kapal
1. Pastikan gas pendorong didalam tabung masih dalam keadaan bertekanan
2. Bersihkan tabung dari debu, air dan korosi
3. Bolak balik tabung guna menghindari pembekuan pada bubuk dalam tabung (untuk jenis dry powder)
4. Melakukan pengecekan dan perawatan minimal 1 bulan sekali
1. Selama taruni praktek hanya satu kali dilakukan
2. Selama Taruni praktek pernah membersihkan tabung dan mengecat tabung
3. Selama Taruni praktek berlayar hal tersebut belum pernah dilakukan
4. Selama Taruni praktek berlayar hal tersebut pernah dilakukan bersama mualim III
b. Hasil Wawancara
Adapun hasil wawancara yang di dapat adalah tentang penggunaan dan perawatan alat pemadam kebakaran jenis portable fire extinguisher guna meminimalisir bahaya kebakaran diatas kapal MV.Mare Mas
4.2 Tabel Wawancara
No Pertanyaan
Jawaban
Subjek – 1 Subjek – 2 1 Hal-hal apa saja yang perlu
didiperhatikan pada saat penggunaan portable fire extinguisher ?
Hal yang perlu diperhatikan pada saat menyemprot kan yaitu harus mengetahui arah angin
Cek kondisi alat tersebut sebelum digunakan supaya mendapatkan hasil yang maksimal 2 Menurut bapak problem
umum apa saja yang sering terjadi pada portable fire extinguisher ?
Problem yang sering terjadi adalah kebocoran pada valve
Terjadi penggumpa lan pada powder
3 Apakah bapak mengetahui bagaimana cara perawatan portable fire
extinguisher ?
Tentunya saya tau karena saya sebagai mualim 3 yang bertanggung jawab atas alat- alat keselamatan diatas kapal
Saya sedikit 1tahu tentang perawatannya tapi saya paham bagaimana cara
menggunakan alat tersebut.
Sumber : Observasi oleh penulis
2. Analisis Data
Di atas kapal MV. Mare Mas terdapat 2 macam alat pemadam api ringan di akomodasi maupun di kamar mesin, yaitu CO2 dan dry powder.
Dengan adanya kejadian yang telah dialami, dapat disimpulkan bahwa
awak kapal terlalu menyepelekan soal perawatan pada botol pemadam portable fire extinguisher padahal perawatan alat keselamatan begitu penting untuk kesiapan saat menghadapi keadaan darurat. Mengecek peralatan alat pemadam portable fire extinguisher dan melakukan perawatan setidaknya dilakukan seminggu sekali atau minimal sebulan sekali. Berikut ini merupakan langkah-langkah sederhana untuk melakukan perawatan Tabung Pemadam Api untuk jenis Dry powder dan CO2 setiap bulannya diatas kapal :
a. Lakukan pengecekan dengan melihat posisi jarum preassure atau tipe stored preassure, berada pada posisi terisi gas atau berada pada zona hijau di area kontrol preassure
b. Pastikan bahwa segel tidak rusak atau lepas di tabung cartridge
c. Pastikan agar corong tidak memiliki noda atau kotoran yang mengganggu area tersebut
d. Selalu letakan tabung ditempat yang aman dan mudah dijangkau agar tabung dapat selalu dalam keadaan bersih, terhindar dari korosi, dan debu yang umumnya menutup area pressure kontrol
e. Untuk tabung yang bersikan bubuk, upayakan untuk membalik posisi tabung secara berkala agar bubuk di dalamnya tidak membeku dan kembalikan lagi tabung ke posisi semula
f. Pastikan bahwa tabung pemadam yang letaknya digantung tetap pada posisi yang stabil dan kuat, agar tabung tidak mudah jatuh dan rusak g. Hindari untuk meletakan Alat Pemadam Api di area yang berhadapan
langsung dengan sinar matahari, atau terkena hujan
h. Sebaiknya letakan alat pemadam api ditempat yang memiliki tutup atau kotak jika memang alat pemadam api berada di luar ruangan
Berikut ini merupakan langkah-langkah perawatan Tabung Pemadam Api setiap tahunnya. Dalam perawatan setiap tahun tabung pemadam api dibongkar total untuk dapat mengetahui keadaan setiap alat di dalamnya apakah masih layak digunakan atau harus diganti :
a. Untuk tabung dengan isi bubuk sebaiknya diperiksa dan apabila bubuknya telah membeku atau lembab sebaiknya segera diganti atau melakukan pengisian ulang
b. Pastikan bahwa tabung tetap bersih dari kotoran, upayakan agar stiker petunjuk masih mudah terbaca, kemudian peralatan seperti selang dan corong tidak kotor dan mampet, penjepit selang dan katup tidak mengalami kerusakan
c. Pastikan bahwa indikator preassure dalam keadaan berfungsi dengan baik
d. Pastikan jarum untuk menusuk cartridge dalam keadaan bersih dan tajam, selalu lakukan pengolesan pelumas pada jarum agar tidak mengalami macet atau rusak
e. Perhatikan area pipa untuk saluran agent serta gas selalu dalam keadaan bersih dan tidak mengalami kerusakan (tipe Cartridge)
f. Periksa per-pegas dan Pen Valve tidak mengalami kerusakan seperti bengkok atau patah
g. Sebaiknya dilakukan pengisian ulang jika tabung pemadam dengan jenis CO2 gas atau Cartridge mengalami pengurangan 10% dari berat total
h. Lakukan pemeriksaan kembali pada pin pengaman dan segel, lalu lakukan pencatatan dan berikan tanda pada setiap pemeriksaan atau perawatan
Problem yang terjadi diatas kapal MV.Mare Mas pada alat pemadam api ringan:
1. Turunnya tekanan pada indikator meter tekanan/pressure gauge 2. Berkurangnya bobot pada tabung CO2
3. Kebocoran pada valve
4. Kerusakan pada meter tekanan indikator akibat overpressure 5. Kotor dengan noda minyak di kamar mesin pada cylinder 6. Pin dan seal ada yang rusak
7. Posisi tabung digantung menggunakan Bracket yang menempel di dinding namun ukurannya terlalu besar dan bisa jatuh saat terjadi ombak..
8. Untuk posisi di salon ABK posisi APAR hanya diletakkan saya di pojok ruangan tanpa bracket.
Gambar 4.2 Rusaknya valve
Sumber : Observasi oleh penulis
Gambar 4.3. Bracket yang terlalu besar
Sumber : Observasi oleh penulis
C. PEMBAHASAN
Berikut solusi pemecahan masalah dari faktor-faktor penyebab keterlambatan pemadaman api :
1. Mualim III sebagai perwira alat keselamatan seharusnya peduli terhadap perawatan alat-alat keselamatan terutama APAR karena sudah menjadi tugas
dan tanggung jawabnya untuk mengecek dan memastikan APAR tersebut siap digunakan jika terjadi keadaan darurat kebakaran.
2. Seharusnya awak kapal memperhatikan tentang prosedur perawatan dan penggunaan portable fire extinguisher yang sesuai.
3. Mualim III seharusnya lebih aktif untuk melakukan pengecekan portable fire extinguisher dan membuat jadwal perawatanya, dikarenakan tugas perawatan portable fire extinguisher merupakan tanggung jawab dari Mualim III
Dari data dan fakta-fakta yang ditemui, jelaslah bahwa perawatan alat keselamatan terutama pemadam api merupakan hal penting dan harus diprioritaskan baik oleh awak kapal. Sehingga saat terjadi keadaan darurat kebakaran, alat pemadam dalam kondisi siap untuk digunakan .
48 A. Simpulan
Keselamatan dalam pelayaran adalah syarat mutlak untuk menjamin seluruh kegiatan operasional kapal agar berjalan dengan baik. Untuk latihan pelaksanaan alat keselamatan mulai dari cara penggunaan, perawatan dan pemeliharaan di MV. Mare Mas belum berjalan dengan baik. Dimana pemahaman awak kapal yang kurang terbukti dalam pelaksanaanya maupun dalam teorinya.
Pada pembahasan sebelumnya telah dilakukan analisa. Dari analisa tersebut diperoleh beberapa pemecahan masalah, sehingga dapat di simpulkan:
1. Untuk meningkatkan kesadaran awak kapal mengenai pentingnya alat pemadam yang berada diatas kapal, maka setiap bulanya wajib dilakukan latihan pemadam kebakaran.
2. Membuat jadwal perawatan alat pemadam kebakaran dan dilaksanakan dengan sebaik mungkin. Sehingga dapat mengetahui alat pemadam yang siap digunakan atau tidak.
3. Membuat data checklist untuk alat pemadam portable fire extinguisher. Untuk mengetahui kondisi terakhir pada alat pemadam tersebut.
B. Saran
Setelah penulis melakukan pengamatan dan pembahasan mengenai perawatan portable fire extinguisher di atas kapal yang kurang baik dan tidak sesuai dalam aturan SOLAS chapter II tahun 1974, maka penulis berusaha untuk memberikan saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca dan pihak-pihak yang bersangkutan. Adapun saran-saran sebagai berikut :
1. Membuat jadwal perawatan dan pengecekan portable fire extinguisher.
Sehingga dengan adanya jadwal tersebut membuat kondisi portable fire extinguisher diatas kapal lebih diperhatikan.
2. Setiap tempat yang terdapat alat pemadam kebakaran, harus diberikan petunjuk mengenai cara penggunaan alat pemadam kebakaran. Sehingga semua kru bisa dengan mudah membaca dan memahaminya.
3. Melaksanakan latihan bahaya kebakaran secara rutin di atas kapal dengan serius dan profesional sesuai dengan SOP (Standard Operational Prosedur) di atas kapal . Sehingga awak kapal bisa mengetahui alat pemadam tersebut siap digunakan atau tidak.
Semoga saran di atas dapat diterapkan di kapal dan mampu meningkatkan kemampuan awak kapal tentang pentingnya memahami alat keselamatan saat terjadi keadaan darurat. Sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama saat penanggulangan kebakaran di atas kapal.