• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan

1. Batasan-batasan Kerahasiaan akta Notaris terbagi dalam bentuk awal akta dan akhir akta yang menjadi bagian dari Notaris, sedangkan untuk isi akta menjadi Rahasia dari Kewajiban Notaris. Maka didalam Persidangan Notaris hanya boleh memberikan keterangan awal akta dan akhir akta yang dibuatnya saja, selama tidak ditentukan lain oleh Peraturan Perundang-undangan. Hal ini juga tertuang dalam aturan yang menyertai dan mengaturnya yaitu:

c. Pasal 1909 ayat 3 KUH Perdata, Pasal 146 dan Pasal 277 HIR perkara perdata

d. Pasal 50 KUH Pidana

2. Tanggung gugat Notaris akibat Kesaksian Notaris di Pengadilan jika terjadi perkara pidana harus dibuktikan berdasarkan putusan hakim di pengadilan.

Apabila akta tersebut menimbulkan perkara bagi para pihak yang berkepentingan, maka gugurnya kewajiban ingkar dapat dikenakan pertanggungjawaban perdata berdasarkan perbuatan melanggar hukum yang diatur dalam Pasal 1365 KUHPerdata dan notaris dapat dituntut untuk dipidana yang diatur dalam Pasal 322 KUHP hal tersebut terjadi disebabkan oleh karena kesalahan Notaris. Namun dalam hal pembatalan akta notaris oleh pengadilan tidak merugikan para pihak yang berkepentingan maka notaris tidak dapat dituntut, walaupun kehilangan nama baik. Sedangkan Notaris

(2)

yang membuka kerahasiaan akta karena perintah Undang-undang lain yang menggugurkan kewajiban ingkar Notaris tidak dapat dimintakan pertanggungjawaban baik perdata maupun pidana. Seorang notaris baru dapat dikatakan bebas dari pertanggungjawaban hukum apabila akta otentik yang dibuatnya dan atau dibuat dihadapannya telah memenuhi syarat formil.

4.2. Saran

1. Disarankan untuk Majelis Kehormatan Notaris, agar dapat menjamin adanya pendampingan hukum bagi Notaris melalui lembaga Majelis Kehormatan Notaris apabila nanti Notaris tersebut diduga telah melakukan pelanggaran atau malpraktek dalam proses pembuatan akta otentik atau saat menjalani proses oleh pihak yang berwenang.

2. Disarankan meskipun undang-undang memberikan perlindungan hukum kepada Notaris dalam hal pemeriksaan perkara khususnya perkara pidana, hendaknya notaris tetap menjaga kekuatan pembuktian akta otentik yang dibuatnya dengan memperhatikan aspek lahiriah, aspek formal dan aspek materiil, sehingga aktanya mempunyai kekuatan hukum yang sempurna, dengan demikian Notaris terhindar dari perbuatan pidana.

87

Referensi

Dokumen terkait

Negeri dalam memeriksa, mengadili, dan memutuskan perkara tindak pidana Pemilu paling lama 7 (tujuh) hari setelah pelimpahan berkas perkara dari Penuntut Umum, membuat majelis

1) Berdasarkan Pasal 51 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan

Selain itu, adanya adegan-adegan yang menunjukkan bahwa keluarga komunis yang menjadi korban pemberantasan masih menyimpan kebencian dan dendam dapat menimbulkan kecurigaan

Kemudian pada tahun 1997 kontrak diperpanjang menjadi Kontrak Kerja Sama ke-II yang berlangsung selama 20 tahun hingga 2017 dengan adanya perubahan pembagian porsi yakni

Diplomasi perbatasan yang dilakukan oleh Indonesia dalam penetapan batas darat dengan Timor Leste di segmen Noel Besi/Citrana pada periode tahun 2012-2016 dilaksanakan oleh

Berdasarkan respons yang diberikan oleh responden pada angket poin 12 responden memberikan jawaban setuju dengan adanya pernyataan menurut saya, mempelajari mata

Adanya beberapa alasan dalam mengimpor beras, yaitu seputar kekeringan, gagal panen, tingginya harga beras dalam negeri sehingga Bulog tidak sanggup membeli beras dari

2 Tindakan yang dilakukan dalam mengawasi makanan yang mengandung zat berbahaya dan beracun diatur dalam Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan