• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENUTUP. 1. Kesimpulan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PENUTUP. 1. Kesimpulan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan, penulis dapat menarik simpulan diantaranya sebagai berikut:

1) Berdasarkan Pasal 51 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dapat diketahui bahwasanya persyaratan untuk menjadi anggota dewan secara umum memang sudah baik, akan tetapi syarat-syarat yang dicantumkan di atas hanya lebih menunjukkan kriteria prosedural administratif, dan tidak menunjukkan kualifikasi substantif apalagi intelijensi yang secara khas mengarah pada kriteria calon anggota pembentuk undang-undang.

2) Terkait dengan ketidakmaksimalan peran tenaga ahli DPR di bidang legislasi, maka upaya optimalisasi dapat dimulai dengan melakukan seleksi secara professional, tentunya dengan tidak terlepas dari apa yang telah tercantum dalam Undang-Undang Pemilihan Umum (UU Pemilu) yang berlaku, di mana saat itu yang berlaku adalah Undang-Undang Nomor 8 tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Selanjutnya, Penekanan terhadap aspek kuantitas dan kualitas masih menjadi fokus utama karena sebagai pijakan awal terhadap gambaran kinerja DPR di bidang legislasi.

(3)

3

2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disampaikan, dapat diberikan saran guna pelaksanaan fungsi legislasi DPR, diantaranya sebagai berikut:

1) Persyaratan calon anggota DPR sebagaimana yang telah tercantum dalam Pasal 51 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dimana telah sesuai dengan yang semestinya, meski belum sepenuhnya memberikan efek terhadap peningkatan kinerja fungsi legislasi DPR, seiring dengan persyaratan calon anggota dewan yang selalu terbaharui, diharapkan hendaknya kinerja fungsi legislasi DPR dapat lebih meningkat kedepannya, baik dari segi kuantitas maupun dari segi kualitas.

2) Terhadap seluruh anggota Dewan Perwakilan Rakyat di periode ini maupun di periode yang mendatang, hendaknya harus mampu untuk mempertanggungjawabkan persyaratan calon anggota dewan yang telah dipenuhi berdasarkan Pasal 51 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dalam rangka untuk memperbaiki kinerja fungsi legislasi yang masih lemah, tentunya dengan tidak meninggalkan kepentingan rakyat di atas kepentingannya sendiri.

(4)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

A Ubaedillah dan Abdul Rozak. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan: Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani. Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah.

Abdul Aziz Hakim. 2011. Negara Hukum dan Demokrasi di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ahmad Yani. 2011. Pasang Surut Kinerja Fungsi Legislasi. Jakarta: Rajawali Press.

Arbi Sanit. 1985. Sistem Perwakilan Indonesia. Jakarta: PT Rajawali.

---. 2002. Sistem Politik Indonesia. Jakarta: Grafindo Pustaka.

B. Hestu Cipto Handoyo. 2009. Hukum Tata Negara Indonesia “Menuju Konsolidasi Sistem Demokrasi”. Jakarta: Universitas Atma Jaya. B.N. Marbun. 1992. DPR-RI Pertumbuhan Dan Cara Kerjanya. Jakarta:

PT. Gramedia Pustaka Utama.

Daniel S. Lev. 1990. Hukum dan Politik Indonesia. Jakarta: LP3ES.

Desmond J. Mahesa. 2013. DPR Offside: Otokritik Parlemen Indonesia. Jakarta: Rakyat Merdeka Group.

Didi Nazmi Yunas. 1992. Konsepsi Negara Hukum. Padang: Angkasa Raya.

Dr. Munir Fuady, SH., MH., LL.M. 2011. Teori Negara Hukum Modern (Rechstaat). Bandung: PT. Refika Aditama.

Ikhsan Darmawan. 2013. Analisis Sistem Politik Indonesia. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Janedjri M. Gaffar. 2013. Demokrasi Dan Pemilu Di Indonesia. Jakarta: Penerbit Konstitusi Press (Konpress)

Jimly Ashiddiqie. 1994. Gagasan Kedaulatan Rakyat Dalam Konstitusi dan Pelaksanaannya di Indonesia.Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve

(5)

5

---. 2011. Perihal Undang-Undang. Jakarta: Rajawali Press.

---. 2015. Penguatan Sistem Pemerintahan dan Peradilan. Jakarta: Sinar Grafika.

Johny Ibrahim. 2008. Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif. Surabaya: Bayumedia Publishing

Lorenz Bagus. 2002. Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia.

Maria Farida Indrati Soeprapto. 1998. Ilmu Perundang-undangan (Dasar-Dasar dan Pembentukannya).Jakarta: Kanisius.

Miriam Budiardjo. 2008. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

---. 1995. Fungsi Legislasi Dalam Sistem Politik Indonesia. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Moh. Kusnardi dan Harmaily Ibrahim. 1998. Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia.Jakarta: PS HTN FH UI dan Sinar Bakti.

Mohammad Mahsun. 2006. Pengaturan Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: Penerbit BPFE.

Padmo Wahjono. 1991. Membudayakan UUD 1945. Jakarta: IND HILL-Co

Peter Mahmud Marzuki. 2013. Penelitian Hukum. Edisi Revisi. Cetakan ke-8. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Prof. Dr. I Gede Pantja Astawa dan Suprin Na’a. 2008. Dinamika Hukum dan Ilmu Perundang-Undangan di Indonesia. Bandung: PT. Alumni.

Reni Dwi Purnomo. 2005. Implementasi Sistem Bikameral dalam Parlemen Indonesia. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Robbins SP.at al. 2006. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat. Sri Soemantri. 1986. Tentang Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD

1945. Bandung: PT. Alumni.

Syafiie Inu Kencana. 2006. Sistem Politik Indonesia. Bandung: PT. Refika Aditama.

(6)

Usep Ranawijaya. 1983. Hukum Tata Negara Dasar-Dasarnya. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Jurnal

Aay Muh. Furkon, Bawono Kumoro, Inggrid Galuh Mustikawati, Maya Thatcher. 2012. “Penelitian Kebijakan: Peningkatan Fungsi Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat (Rekomendasi terhadap Rencana Kerja untuk Mengurangi Penumpukan Rancangan Undang-Undang)”. Jakarta: The Habibie Center.

Arrista Trimaya. “Kinerja Fungsi Legislasi DPR RI Masa Bakti 2009-2014”. Jurnal Legislasi Nasional Vol. 10 No. 03 September 2013. B.Arief Sidharta. 2004. “Kajian Kefilsafatan Tentang Negara Hukum”.

Jurnal Hukum “JENTERA”. Edisi 3 Tahun II, November 2004. Bentham, J. 1996. “An Introduction to The Principles of Morals and

Legislation”. Burns, J.H. And Heart, H.L.A (ed) Clarendon Press: Oxford.

Hall, Kath. 2002. “Legislation”. NSW-Australia: Lexis Nexis Butterworths.

Inna Junaenah. 2013. “Filosofi Kriteria Pembentuk Undang-Undang: Refleksi Persyaratan Menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat”. Jurnal Konstitusi. Vol 10 No. 3, September 2013. Jakarta: Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.

M. Budiana. 2014. “Sistem Politik dan Pemerintahan di Indonesia”. Jurnal Online Westphalia. Vol. 13 No.1. Januari-Juni 2014. ISSN 0853-2265.

Rosjidi Ranggawidjaja. 2010. “Pembatasan Konstitusional Hak Warga Negara Untuk Memilih dan Dipilih Dalam Jabatan Publik”. Jurnal Konstitusi: PSKN FH Unpad-MKRI, Vol. II No. 2, November 2010, Jakarta: Mahkamah Konstitusi.

Termorshuizen, Marjanne. 2004. “The Consept Rule of Law”. Jurnal Hukum “JENTERA”. Edisi 3 Tahun II, November 2004.

Makalah

Armen Yasir. 2010. Makalah Hukum dan Politik, disampaikan pada perkuliahan semester genap tahun ajaran 2009 – 2010 di Bagian Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Lampung.

(7)

7

Moch. Mahfud MD. 2008. “Permasalahan Aktual Koordinasi Proglegnas”. Makalah disampaikan dalam lokakarya “30 Tahun Proglegnas” yang diadakan BPHN Kemenkumham RI. Hotel Sahid Jakarta, tanggal 19 s/d 21 Oktober 2008.

Peraturan Perundang-undangan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 Tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dan Dewan Perwakilan Daerah.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.

Peraturan KPU No. 12 Tahun 2013: Tentang Perubahan Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 04 Tahun 2013 Tentang Pembentukan Dan Tata Kerja Panitia Pemilihan Luar Negeri Dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri Dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Tahun 2014.

Peraturan Tata Tertib DPR-RI Nomor 1 Tahun 2014.

Majalah

Majalah Parlementaria DPR RI. Dinamika DPR RI Periode 2009-2014. Edisi 116 TH.XLIV Tahun 2014.

Internet

Sekretariat Jenderal DPR-RI.2015.www.dpr.go.id, diakses tanggal 3 November 2015 Pukul 19.52 WIB.

Ensiklopedia bebas.2015.http:/id.wikipedia.org/wiki/Legislasi, diakses tanggal 8 November 2015 Pukul 09.14 WIB.

Ensiklopedia bebas.2015.https://id.wikipedia.org/SistemPolitikIndonesia, diakses tanggal 20 Desember 2015 Pukul 04.33 WIB.

Badan Pembinaan Hukum Nasional.2014.bphn.go.id, diakses pada 16 Maret 2016 Pukul 07.53 WIB.

(8)

Badan Pembinaan Hukum Nasional.2015.bphn.go.id, diakses pada 16 Maret 2016 Pukul 08.01 WIB.

Referensi

Dokumen terkait

Selasa, 2 Juli 2103 Rapat Akhir Tanggap Darurat 09.00 Wita Di Aula Kantor Bupati Selasa, 2 Juli 2103 Peresmian Kelompok Tani Wanita 11.00 Wita.. Santren Jurang Sejelo, Dusun

Dengan pendekatan kualitatif analisa deskriptif, dijabarkan perbedaan inti BMC perusahaan profit dan kewirausahaan sosial ada pada variabel value proposition, customer

This study aims to determine the benefits of the use of hedges on the exposure of transactions а nd determine the currency to be selected by PT Multibint а ng Indonesi а to

1) Serginho berhasil setelah tendangan pelan ke arah kanan kiper menipu pergerakannya. 2) Seedorf gagal setelah tendanganya ke sebelah kanan dengan pelan kiper

Tidak boleh melakukan tindakan yang menyangkut risiko pribadi atau tanpa pelatihan yang sesuai.. Evakuasi

Akan tetapi, rentang konsumen dari produk ikan hiu di tingkat akhir ( end consumer ) sangatlah luas, sehingga pendekatan yang terlalu spesifik bukan merupakan cara

3) Soft copy Hasil Rekapitulasi Penghitungan Suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati/ Walikota dan Wakil Walikota tingkat Oesa (Formulir Model OAA KWK); 4) Soft copy dokumen yang

Uji unit dalam kontek OO tidak melakukan uji pada tiap modul secara individual seperti uji unit dari perangkat lunak konvensional, namun unit terkecil yang