| v DAFTAR ISI
Kata Pengantar ii
Sambutan Dekan Fakultas Teknik iii
Ucapan Terima Kasih iv
Daftar Isi v
Susunan Panitia x
Susunan Acara xi
1. Technopreneur and Social-Entrepreneurship: “…based on product…”, Raldi
Artono Koestoer 1
2. Supply Chain Management: Tantangan dan Strategi, Nyoman Pujawan 7
Bidang Teknik Mesin
1. Metode Pemilihan Pompa Sebagai Turbin Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro, Anak Agung Adhi Suryawan, Made Suarda, I Nengah Suweden 1 2. Pengaruh Fraksi Volume Serat terhadap Kekuatan Tekan Komposit Fiberglass,
AAIA Sri Komaladewi, I Made Astika, I G K Dwijana 7
3. Pengaruh Variasi Diameter dan Sudut Kemiringan Pipa Inlet Terhadap Unjuk
Kerja Pompa Hidram, Sehat Abdi Saragih 14
4. Analisa Kerusakan pada Rotating Element Pompa Injeksi Air David Brown
DB34-D DI PT CPI Minas, Abrar Ridwan, Ridwan Chandra 21
5. Pengaruh Temperatur Pembakaran pada Komposit Lempung/Silika RHA terhadap Sifat Mekanik (Aplikasi pada Bata Merah), Ade Indra, Nurzal, Hendri Nofrianto 34 6. Rancang Bangun Mesin Pemisah Dan Pencacah Sampah Organik (Daun-daunan)
dan Anorganik (Plastik, Kresek) untuk Menghasilkan Serpihan Sampah Organik Lebih Kecil sebagai Bahan Kompos, I Gede Putu Agus Suryawan, Cok. Istri P. Kusuma Kencanawati, I Gst. A. K. Diafari D. Hartawan 42 7. Peningkatan Nilai Kalor Biobriket Campuran Sekam Padi dan Dominansi Kulit
Kacang Mete dengan Metode Pirolisa, Arijanto 49
8. Perilaku Stress Tanki Toroidal Penampang Oval dengan Beban Internal Pressure,
Asnawi Lubis, Shirley Savetlana, and Ahmad Su’udi 60
9. Kekerasan Baja AISI 4118 setelah Proses Pack Karburising dengan Media Karburasi Arang Tulang Bebek dan Arang Pelepah Kelapa, Dewa Ngakan Ketut Putra Negara, I Dewa Made Krisnha Muku, AAIA Sri Komala Dewi 67 10. Quantum States At Juergen Model for Nuclear Reactor Control Rod Blade Based
On Thx Duo2 Nano-Material, Moh. Hardiyanto 73
11. Pengerasan Induksi pada Material AISI 4340 sebagai Material Bahan Baku Industri HANKAM Nasional, Muhammad Dzulfikar, Rifky Ismail, Dian Indra
Prasetyo, dan Jamari 83
12. Studi Pengaruh Kemiringan Kolektor Surya Tipe Satu Laluan Udara Panas Terhadap Proses Pengeringan Kerupuk Ubi, Eddy Elfiano, Muhd. Noor Izani 90 13. Pemanfaatan Limbah Tempurung Kelapa Sawit (Elacis Guinesis) sebagai Energi
Biomassa yang Terbarukan, Eko Yohanes, Sibut 96
14. Pengaruh Variasi Volume Serat Resam terhadap Kekuatan Tarik dan Impact Komposit pada Matriks Polyester sebagai Bahan Pembuatan Dashboard Mobil,
Herwandi, Sugianto, Somawardi, Muhammad Subhan 102
15. Pemanfaatan Arang Kayu Bakar sebagai Media Karburasi pada Proses Pack
Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013 Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 14 November 2013
| vi 16. Pengaruh Pemanasan Bahan Bakar dengan Media Radiator pada Mesin Bensin
Bertipe Injeksi Terhadap Unjuk Kerja Mesin, I Gusti Ngurah Putu Tenaya, I Gusti Ketut Sukadana, dan I Gusti Ngurah Bagus Surya Pratama 115 17. Strain-Hardening Baja Karbon AISI 1065 Akibat Beban Gelinding-Gesek, I Made
Astika, Tjokorda Gde Tirta Nindhia, I Made Widiyarta, I Gusti Komang
Dwijana dan I Ketut Adhi Sukma Gusmana 124
18. Pengaruh Temperatur Tuang Paduan Perunggu Terhadap Sifat Kekerasannya Pada Proses Pembuatan Genta Dengan Metoda Pasir Cetak (Sand Casting), I Made
Gatot Karohika, I Nym Gde Antara 133
19. Ketahanan Aus Baja Carbon AISI 1065 dengan Pengerasan Permukaan Kontak (Quench-Hardening) terhadap Beban Gelinding-Luncur, I Made Widiyarta, Tjok Gde Tirta Nindia, I Putu Lokantara, I Made Gatot Karohika dan I Ketut Windu
Segara 141
20. Pengembangan Kurva P-h dalam Pemodelan Elemen Hingga Vickers Indentasi
untuk Memprediksi Kekerasan Vickers (HV), I Nyoman Budiarsa 149
21. Studi Profil Temperatur Reaktor Fluidized Bed Pada Gasifikasi Sewage Sludge, I Nyoman Suprapta Winaya, I Nyoman Adi Subagia, Rukmi Sari Hartati 158 22. Pengaruh Pemasangan Ring Berpenampang Segiempat dengan Posisi Miring
pada Permukaan Silinder terhadap Koefisien Drag, Si Putu Gede Gunawan Tista,
Ketut Astawa, Ainul Ghurri 166
23. Pengaruh Perlakuan Diammonium Phosphate (DAP) Terhadap Ketahanan Api Komposit Plastik Daur Ulang-Serat Alam, I Putu Lokantara, NPG Suardana 173 24. Analisa Pengaruh Viskositas Pelumas terhadap Permukaan Penampang Material
pada Proses Ekstrusi Pengerjaan Dingin, Jhonni Rahman 180
25. Simulasi Numerik Aero-Akustik Aliran Udara Yang Melalui Silinder Pada Bilangan Reynolds 90000 Menggunakan Model Turbulensi Les Dan Model
Akustik FWH, M. Luthfi, Sugianto 186
26. Pengaruh Konsentrasi Kalium Hidroksida (KOH) pada Elektrolit terhadap Performa Alkaline Fuel Cell, Made Sucipta, I Made Suardamana, I Ketut Gede
Sugita, Made Suarda 195
27. Makrostruktur dan Permukaan Patah dalam Uji Tarik terhadap Perlakuan Panas
pada Baja Karbon Rendah, Nofriady H. dan Ismet Eka P. 203
28. Model Penentuan Koefisien Serap (Absorbsi) dan Kekuatan Tarik Material Komposit Epoxy dengan Pengisi Serat Rockwool sebagai Knalpot Rendah Bising
Secara Eksperimen, Nurdiana, Zulkifli , Mutya Vonnisa 208
29. Pengaruh Waktu Tahan dan Laju Pemanasan terhadap Besar Butir Austenit dan Kekerasan pada Proses Heat Treatment Baja HSLA, Richard A.M. Napitupulu,
Otto H. S, Charles Manurung, Humisar Sibarani 218
30. Analisa Kualitas Permukaan Baja AISI 4340 terhadap Variasi Arus pada Electrical Discharge Machining (EDM), Sobron Lubis, Sofyan Djamil, Ivan Dion 224 31. Rancangan Launcher Roket Air, Suherlan, Dzulfi S Prihartanto, Gede Eka
Lesmana, Yohannes Dewanto 234
32. Analisa Kerja Roket Air Satu Tingkat, Ahmad Hidayat Furqon, Mochammad
Ilham Attharik, Pirnardi, dan I Gede Eka Lesmana 240
33. Analisis Penggunaan Differensial Proteksi pada Motor-Motor Listrik, PLTU
Buatan China, Suryo Busono 247
| vii 35. Analisa Performansi Destilasi Air Laut Tenaga Surya Menggunakan Penyerap
Radiasi Surya Tipe Bergelombang yang Berbahan Dasar Campuran Semen dengan Pasir, Ketut Astawa, Made Sucipta, I Gusti Ngurah Suryana 263 36. Pemodelan Fungsi Terpadu yang Diterapkan pada Multi-Gripper Fingers dengan
Metode Vacuum-Suction, W. Widhiada 271
37. Proses Perancangan Ulang pada Alat Penghemat Bahan Bakar Kendaraan Roda Dua Berkapasitas 115cc Menggunakan Metode DFM, Aschandar Ad Hariadi,
Bimo Pratama, Gede Eka Lesmana, Yohannes Dewanto 280
38. Karakteristik Kekerasan Permukaan Baja Karbon Rendah Dengan Perlakuan
Boronisasi Padat, Erwin Siahaan 297
39. Analisis Kekasaran Permukaan pada Proses Pembubutan Baja AISI 4340 Menggunakan Mata Pahat Ceramic dan Carbide, Rosehan, Sobron Lubis, Adiyan
Wiradhika 309
40. Perancangan Turbin Air Helik (Helical Turbine) untuk Sistem PLTMH Guna Memanfaatkan Energi Aliran Irigasi Way Tebu di Desa Banjar Agung Udik
Kabupaten Tanggamus, Jorfri B. Sinaga 315
41. Analisa Performansi Tungku Pembakaran Biomassa dari Limbah Kelapa Sawit,
Barlin, Heriansyah 324
42. Pengaruh Variable Kecepatan Angin terhadap Turbin Angin Horizontal Aksial dengan Profil Airfoil Blade Sesuai Standar NACA 2418, Abraham Markus
Martinus, Abrar Riza, Steven Darmawan 332
43. Program Perancangan Karakteristik Daya Turbin Angin Tipe Horizontal dengan Variasi Sudut Serang, Darwin Andreas, Abrar Riza, I Made Kartika D. 340 44. Optimasi Bentuk Rangka dengan Menggunakan Prestress pada Prototipe
Kendaraan Listrik, Didi Widya Utama, William Denny Chandra, R. Danardono
A.S. 346
45. Desain Reaktor Co-Gasifikasi Fluidized Bed untuk Bahan Bakar Limbah Sampah, Biomasa dan Batubara, I N. Suprapta Winaya, Rukmi Sari Hartati, I Putu
Lokantara, I GAN Subawa 354
46. Pembuatan Model Aliran Arus Laut Penggerak Turbin, I Gusti Bagus Wijaya
Kusuma 363
Bidang Teknik Industri
1. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Keberhasilan Usaha Industri Kecil
Sukses, Aam Amaningsih Jumhur 371
2. Pengembangan Structural Equation Modeling untuk Pengukuran Kualitas, Kepuasan, dan Loyalitas Layanan Travel X, Ardriansyah Taufik Krisyandra 379 3. Kajian Tarif Angkutan Umum Terkait dengan Kebijakan Pemerintah dalam
Penetapan Harga Bahan Bakar Minyak Secara Nasional, (Studi Kasus: Angkutan
Kota di Kota Bandung), Aviasti, Asep Nana Rukmana, Djamaludin 388
4. Peluang Efisiensi Energi Listrik Gedung Hotel X, Badaruddin 397
5. Analisis Jenis dan Jumlah Kendaraan Terhadap Tingkat Kebisingan di Kawasan Perkantoran di Kota Denpasar, Cok Istri Putri Kusuma Kencanawati 403 6. Peningkatan Produktivitas pada Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin
Universitas Udayana Melalui Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja yang
Terintegrasi, I Made Dwi Budiana Penindra 409
7. Analisa Perilaku Guling Kendaraan Truk Angkutan Barang (Studi Kasus pada Jalur Denpasar-Gilimanuk), I Ketut Adi Atmika, I Made Gatot Karohika, Kadek
| ix 27. Pengembangan Model Sistem Produksi Industri Kecil dan Menengah yang Berada
dalam Lingkungan Just in Time, Slamet Setio Wigati dan Agustinus Gatot
Bintoro 578
28. Analisa Efektifitas Modifikasi Filter Oli pada Compressor Atlas Copco dengan Overall Equipment Effectiveness di PT. GTU, Silvi Ariyanti, Yusup Hardiana 588 29. Usulan Peningkatan Produktifitas Melalui Perbaikan Stasiun Kerja dan Metode
Kerja (Studi Kasus: di PT. X), I Wayan Sukania, Nofi Erni, Handika 598 30. Pengurangan Penumpukan Produk Pada Stasiun Kerja Dengan Menggunakan
Analisis Sistem Antrian di PT. KMM, Ahmad 604
Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013 Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 14 November 2013
TI-13 | 442
ANALISA KINERJA TRAKSI KENDARAAN TRUK MUATAN
BERLEBIH
(Studi Kasus: Pada Jalur Denpasar-Gilimanuk)
I Ketut Adi Atmika, I Made Gatot Karohika, I Kadek Agus Dwi Adnyana Jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran Bali
Telp/fax: (0361) 703321 e-mail: tutadi2001@yahoo.com
Abstrak
Jalur Denpasar-Gilimanuk dan sebaliknya memiliki jalan yang banyak tanjakannya, dimana di beberapa titik kilometer tertentu sering terjadi kecelakaan lalu lintas yang melibatkan truk. Kecelakaan tersebut terjadi karena pada saat truk melalui tanjakan yang cukup tinggi dan panjang, truk tidak kuat menanjak dikarenakan kapasitas muatan yang berlebih dari kapasitas truk dan performa mesin menurun. Berat muatan yang berlebih akan berpengaruh terhadap kinerja traksi kendaraan. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil spesifikasi truk Mitsubishi Fuso FM517 HS 4x2, dan data kondisi operasional jalan sepanjang jalur tersebut. Uji simulasi karakteristik traksi kendaraan model dilakukan untuk kondisi tanpa muatan, muatan normal, dan muatan berlebih. Hasil penelitian diperoleh bahwa kendaraan model dapat melalui tanjakan yang ada disepanjang jalur Denpasar-Gilimanuk dengan baik untuk tanpa muatan dan muatan normal, sedangkan kondisi muatan berlebih traksi yang dibutuhkan untuk mengatasi semua hambatan terutama tanjakan disepanjang traksi yang dibutuhkan mencapai 52089,68 N pada rasio gigi I. Kemudian dari karakteristik daya-torsi diperkirakan kebutuhan daya minimum sekitar 215,6 hp.
Kata kunci: traksi, kapasitas muatan, jalur Denpasar-Gilimanuk, karakteristik traksi, karakteristik daya-torsi.
1. Pendahuluan
Kendaraan merupakan sarana transportasi yang sangat penting bagi kebutuhan manusia untuk menunjang kehidupan perekonomian di masyarakat, baik dalam bentuk perkembangan dan pertumbuhannya. Transportasi sebagai alat untuk memindahkan orang dan barang dari tempat asal ke tempat tujuan dengan menggunakan kendaraan transportasi dapat berupa angkutan pribadi dan angkutan umum [1].
Pulau Bali merupakan salah satu tujuan pengiriman barang dari pulau Jawa, yang mana pengiriman barang melalui dua jalur yaitu laut dan darat. Dari jalur laut melalui selat Bali, kemudian dilanjutkan melalui jalur darat yaitu jalur Gilimanuk-Denpasar. Sehingga dibutuhkan kendaraan angkut (truk) yang dapat menunjang pengiriman barang. Dimana dalam pengiriman barang tersebut biasanya dilakukan oleh truk-truk kecil, sedang maupun besar.
Sepanjang jalur Denpasar-Gilimanuk dan sebaliknya memiliki medan yang banyak tanjakannya, sering terjadi kecelakaan lalu lintas yang melibatkan truk. Kecelakaan tersebut terjadi karena pada saat truk melalui tanjakan yang cukup tinggi (terjal) dan panjang, truk tidak kuat naik dan mati dipertengahan tanjakan dikarenakan jumlah tonase muatan yang berlebih dari kapasitas truk, berat muatan yang berlebih yaitu akan berpengaruh terhadap kinerja traksi kendaraan.
Dari data yang didapatkan dari pihak Kepolisian sepanjang tahun 2012 kecelakaan yang diakibatkan truk tidak kuat menanjak pada beberapa tanjakan yang paling rawan sepanjang jalur Denpasar-Gilimanuk adalah antara lain:
TI-13 | 443
· Pada titik kilometer 33 yang tepatnya di desa Bantas, kecamatan Selemadeg timur, Kabupaten Tabanan. Dimana Sepanjang tahun 2012 terdapat tiga kali kasus kecelakaan truk, yang melibatkan truk jenis Mitsubishi Fuso yang tidak kuat menanjak, karena factor kelebihan muatan [2]. Kemiringan tanjakan pada kilometer ini tertinggi sekitar 20° dan memiliki panjang tanjakan sekitar 250 meter [3].
· Pada titik kilometer 25 yang tepatnya di desa Samsam, kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, pada sepanjang kilometer ini terdiri dari turunan yang langsung tanjakan, dimana kemiringan tanjakan sektar 15° dan memiliki panjang tanjakan sekitar 200 meter [3]. Dimana sepanjang tahun 2012 terdapat 46 kali kasus kecelakaan truk, yang melibatkan truk jenis Mitsubishi Fuso [2].
2. Pendekatan Pemecahan Masalah 2. 1 Kinerja Mesin Kendaraan
Untuk pemakaian pada kendaraan bermotor, karakteristik daya guna ideal dari sumber tenaga penggeraknya adalah dihasilkan tenaga yang konstan pada semua tingkat kecepatan kendaraan. Dengan tersedianya tenaga yang konstan tersebut, pada kecepatan yang rendah akan tersedia torsi yang cukup besar yang akan dipergunakan untuk menghasilkan traksi yang cukup pada ban untuk mempercepat kendaraan. Karakteristik dari mesin diesel ditunjukan seperti pada gambar 1 [4].
Gambar 1. Karakteristik performance mesin diesel [4].
2.2 Traksi Pada Kendaraan Bermotor
Karakteristik daya guna ini bisa didapatkan dari gaya-gaya yang bekerja pada kendaraan yang meliputi gaya traksi dan gaya-gaya hambatan yang mengenai kendaraan [4].
Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013 Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 14 November 2013
TI-13 | 444 Untuk kendaraan dengan penggerak roda belakang Ff berharga nol, sedangkan
untuk kendaraan dengan penggerak roda depan Fr sama dengan nol.
F = total gaya traksi yang dibutuhkan (N) Ra = hambatan aerodinamis (N)
Semakin tinggi tingkatan gigi, percepatan yang dibutuhkan pun akan semakin berkurang dan akibatnya gaya inersia yang dibutuhkan pun akan semakin berkurang. Bila tenaga mesin hanya mampu untuk melawan gaya hambat Ra, Rr dan Rg, dan tidak ada
tenaga yang tersisa untuk melawan gaya inersia, maka kecepatan kendaraan tidak akan bertambah. Gaya traksi maksimal yang mampu didukung oleh bidang kontak roda dan jalan pada kendaraan dengan penggerak roda belakang adalah [4]:
(
)
(
)
Survey lapangan dilakukan untuk mengumpulkan data kondisi jalan, diantaranya besarnya sudut tanjakan jalan dan panjang tanjakan tersebut, jenis aspal jalan untuk menentukan hambatan rolling, kecepatan rata-rata dan arah angin, data kepadatan jalur, dan data spesifikasi kendaraan truk angkutan barang yang melayani jalur tersebut, juga data beratnya muatan yang diijinkan.
TI-13 | 445 Gambar 3. Bagan Alur Penelitian
4. Hasil dan Analisa
Untuk mendapatkan karakteristik torsi–daya pada kendaraan Mitsubishi Fuso (FM517 HS 4x2) dilakukan dengan pendekatan terhadap karakteristik torsi–daya motor diesel. Gambar 4 menunjukkan karakteristik torsi-daya yang dihasilkan Mitsubishi Fuso (FM517 HS 4x2).
Gambar 4. Karakteristik Torsi–Daya Mitsubishi Fuso(FM 517 HS 4x2)
Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013 Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 14 November 2013
TI-13 | 446 Gambar 5. Grafik Traksi vs kecepatan kendaraan transmisi standard
keadaan bermuatan normal
Gambar 6. Fmax pada bidang kontak ban dan jalan kendaraan transmisi standard
keadaan bermuatan normal
TI-13 | 447 Gambar 8. Berbagai tanjakan yang mampu dilalui kendaraan transmisi standard
dengan kecepatan konstan keadaan bermuatan normal
Dari gambar 5 kurva traksi vs kecepatan dalam keadaan bermuatan normal terlihat bahwa kurva mendekati kondisi ideal dimana saat kecepatan bertambah maka traksi yang diperlukan semakin kecil.
Untuk keadaan bermuatan normal traksi maksimum yang diperlukan untuk melewati jalan aspal kering adalah sebesar 37394,78 Nm dan untuk melewati aspal basah traksi yang diperlukan adalah sebesar 30795,70 Nm, dan dapat dilalui pada tingkat transmisi ke 1. Sedangkan traksi total yang dapat dihasilkan oleh truk tersebut sebesar 52089,68 Nm
Untuk kemampuan menanjak dari truck ini pada saat bermuatan normal dapat melewati kemiringan jalan maksimum sebesar 23,62o. Sedangkan untuk jalan sepanjang Denpasar-Gilimanuk dan sebaliknya di beberapa titik KM yang memiliki tanjakan yang cukup besar paling tinggi sekitar 20o. Sehingga truk ini pada saat bermuatan normal dapat melalui tanjakan sepanjang Denpasar-Gilimanuk dengan baik.
Dari grafik kemampuan menanjak truck tersebut untuk melintasi tanjakan 5o terlihat dalam keadaan bermuatan normal dilalui dengan transmisi tingkat ke 3. Tanjakan 10o terlihat dalam keadaan bermuatan normal dapat dilalui dengan transmisi tingkat ke 2. Tanjakan 15o terlihat dalam keadaan bermuatan normal dapat dilalui dengan transmisi tingkat ke 1. Sedangkan untuk tanjakan 20o terlihat dalam keadaan bermuatan normal dapat dilalui dengan transmisi tingkat ke 1.
Hasil perhitungan untuk truk bermuatan berlebih ditunjukkan dengan grafik kecepatan vs gaya dorong (traksi) pada gambar 9, gambar 10, gambar 11, dan gambar 12.
Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013 Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 14 November 2013
TI-13 | 448 Gambar 10. Fmax pada bidang kontak ban dan jalan kendaraan transmisi standard
keadaan muatan berlebih
Gambar 11. Tanjakan yang mampu dilalui kendaraan transmisi standard dengan kecepatan konstan keadaan muatan berlebih
Gambar 12. Berbagai tanjakan yang mampu dilalui kendaraan transmisi standard dengan kecepatan konstan keadaan muatan berlebih
TI-13 | 449 Untuk keadaan muatan berlebih traksi maksimum yang diperlukan untuk melewati jalan aspal kering adalah sebesar 40130,34 Nm dan untuk melewati aspal basah traksi yang diperlukan adalah sebesar 33048,52 Nm, dan dapat dilalui pada tingkat transmisi ke 1. Sedangkan traksi total yang dapat dihasilkan oleh truk tersebut sebesar 52089,68 Nm.
Kemampuan menanjak dari truck ini pada saat muatan berlebih dapat melewati kemiringan jalan maksimum sebesar 20,32o. Sedangkan untuk jalan sepanjang Denpasar-Gilimanuk dan sebaliknya di beberapa titik KM yang memiliki tanjakan yang cukup besar paling tinggi sekitar 20o. Sehingga truk ini pada saat kondisi muatan berlebih dapat melalui tanjakan tersebut kecepatan rendah, dikarenakan sudut maksimum tanjakan yang mampu dihasilkan truk pada saat kecepatan konstan ± sama besar dengan tanjakan yang ada sepanjang Denpasar-Gilimanuk.
Dari grafik kemampuan menanjak truck tersebut untuk melintasi tanjakan 5o terlihat dalam keadaan muatan berlebih dapat dilalui dengan transmisi tingkat ke 3. Tanjakan 10o terlihat dalam keadaan muatan berlebih dapat dilalui dengan transmisi tingkat ke 2. Tanjakan 15o terlihat dalam keadaan muatan berlebih dapat dilalui dengan transmisi tingkat ke 1. Sedangkan untuk tanjakan 20o terlihat dalam keadaan muatan berlebih dapat dilalui dengan transmisi tingkat ke 1.
Dari grafik dan analisa kinerja traksi standard diatas, gambaran traksi yang dibutuhkan untuk mengatasi segala hambatan khususnya hambatan tanjakan disepanjang jalur Denpasar-Gilimanuk yang memiliki tanjakan paling tinggi sekitar 20 dari truk Mitsubishi Fuso (FM517 HS 4x2) bahkan dalam kondisi muatan berlebih, traksi yang dibutuhkan mencapai 52089,68N, kemudian dari karakteristik daya-torsi diperkirakan kebutuhan daya minimum sekitar 215,6 hp untuk kondisi muatan berlebih pada keadaan standard.
5. Kesimpulan
Dari hasil analisa yang telah dilakukan didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Traksi kendaraan yang dihasilkan mampu untuk digunakan melewati setiap kondisi jalan bahkan dalam kondisi beban berlebih.
2. Untuk kemampuan menanjak dari truck ini dapat melewati kemiringan jalan maksimum sebesar 54,01o tanpa muatan, 23,62o bermutan normal, dan 20,32o pada muatan berlebih. 3. Dari grafik dan analisa kinerja traksi diatas, gambaran traksi yang dibutuhkan untuk
mengatasi segala hambatan khususnya hambatan tanjakan disepanjang jalur Denpasar-Gilimanuk yang memiliki tanjakan paling tinggi sekitar 20 dari truk Mitsubishi Fuso (FM 517 HS 4x2) bahkan dalam kondisi muatan berlebih (8490 kg) masih dapat melalui tanjakan disepanjang jalur Denpasar-Gilimanuk tetapi dengan sangat pelan-pelan, traksi yang dibutuhkan mencapai 52089,68 N, kemudian dari karakteristik daya-torsi diperkirakan kebutuhan daya minimum sekitar 215,6 hp.
Daftar Pustaka
1. Warpani, Suwardjoko P. (2002), Pengelolaan Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan: ITB, Bandung.
2. Kepolisian Kabupaten Tabanan. (2012), Data Lakalantas Sepanjang Tahun 2012, Polres Tabanan, Bali.
3. Departemen Pekerjaan Umum. (2009), Satuan Kerja Perencanaan Dan Pengawasan Jalan Dan Jembatan (P2JJ) Provinsi Bali. Paket 1 Leger Jalan Tabanan-Gilimanuk, Ruas Jalan: Tabanan-Antosari (17,370 km), Nomer Ruas: 005, Bali.