• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN REAKSI ESTERIFIKASI ASAM OLEAT DAN METANOL DENGAN METODE REAKTIF DISTILASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN REAKSI ESTERIFIKASI ASAM OLEAT DAN METANOL DENGAN METODE REAKTIF DISTILASI"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

Pemakaian energi yang berasal dari fosil (minyak bumi) terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan industri. Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi penduduk yang padat, sehingga kebutuhan energi sangat tinggi terutama digunakan dalam sektor transportasi. Cadangan minyak bumi semakin menipis menyebabkan krisis energi dimana harga minyak mentah/crude oil dunia saat ini mencapai $65 perbarel (Agarwal, 2007), bahkan menembus angka di atas $100 perbarel (Kompas, 6 Mei 2008). Pemakaian biodisel pensubstitusi solar akan mengurangi pemakaian bahan bakar dari minyak bumi. Biodisel bisa digunakan dengan kadar 100% atau dicampur dengan disel konvensional. Pemakaian 10% (disebut B10) tidak memerlukan modifikasi mesin kendaraan/motor. Pemerintah telah mentargetkan pemakaian biodisel sebanyak 5% dari konsumsi BBM disel konvensional maka dengan konsumsi BBM disel 23,4 juta ton pertahun memerlukan biodisel sebanyak 1,15 juta ton (Dept. Energi dan Sumber Daya Mineral, 2008). Namun pemakaian biodisel di Indonesia belum sesuai target karena beberapa kendala diantaranya penguasaan IPTEK dalam produksi biodisel.

(2)

2 tanah, serta melindungi kelestarian perairan dan sumber air minum. Hasil penelitian menunjukkan dengan penambahan 20% (volume) biodisel ke dalam bahan bakar disel bisa mengurangi partikel emisi gas buang sebanyak 30%, sedangkan pemakaian 100% biodisel menurunkan partikel emisi gas buang sebanyak 59% (Usta et al., 2005). Kelebihan–kelebihan yang dimiliki oleh biodiesel ini karena sifat dari biodisel yang dapat teroksigenasi relatif sempurna atau terbakar habis, non-toksik, dan dapat terurai secara alami (Van Gerpen, 2005) sehingga gas buang yang ditimbulkan aman bagi lingkungan.

Pemicu utama global warming adalah meningkatnya emisi karbon, akibat penggunaan energi fosil (bahan bakar minyak, batu bara dan sejenisnya yang tidak dapat diperbaharui). Intergovermental Panel and Climate Change (IPCC) menyatakan pada tahun 2005 terjadi peningkatan suhu rata-rata 0.6 – 0.7 sedangkan di Asia lebih tinggi yaitu sebesar 1.0. peningkatan suhu ini berakibat ketersediaanya air dinegeri-negeri tropis berkurang 10–30 persen (http:// www.andaka.com, februari 2008). Ini adalah kondisi yang sangat memprihatinkan jika penggunaan bahan bakar fosil tidak dihentikan, maka dari itu penggunaan biodisel perlu segera dilakukan.

(3)

vegetable yang lain. Hal ini membuka peluang pengembangan keuntungan ekonomi dari produk-produk ester asam lemak.

Produksi biodisel dari asam oleat disebut reaksi esterifikasi. Esterifikasi pada dasarnya adalah reaksi balik dari reaksi hidrolisa. Reaksi asam lemak dengan alkil alkohol membentuk ester dan air adalah sebagai berikut:

kJ/mol

Reaksi adalah reaksi endothermic (Bart et al., 1994). Proses ini berlangsung dengan katalis asam antara lain H2SO4, H3PO4, dan asam sulfonat. Untuk mengarahkan reaksi ke arah produk alkil ester, salah satu reaktan, biasanya alkohol diberikan dalam jumlah yang berlebihan dan air diambil selama reaksi. Umumnya pengambilan air dilakukan secara kimia, fisika dan pervorasi (Vieville et al., 1993).

Reactive Distillation Technology adalah salah satu metode baru yang kini sedang dikembangkan untuk memproduksi senyawa kimia ester. Pada dasarnya Reactive Distillation Technology adalah proses yang menggabungkan reaksi dan distilasi dalam satu unit proses. Hasil reaksi yang terbentuk dari dalam reaktor secara simultan diambil dengan cara distilasi. Aplikasi Reactive Distillation telah digunakan untuk produksi ester-ester seperti metil asetat, etil asetat dan butil asetat (Agreda et al. 1990, Zhicai et al., 1998). Aplikasi Reactive Distillation di bidang industri kimia adalah metil tertiar butil eter (MTBE) sebagai bahan aditif untuk menaikkan angka oktan (Zhang dan Datta, 1995).

(4)

DAFTAR PUSTAKA

Agarwal, A. K. (2007). “Biofuels (Alcohol and Biodiesel) Applications as Fuels

for Internal Combustions Engines”. Progress in Energy and Combustión Science. 33. 233-271.

Agreda, V. H. and Parin, L. R. (1990). “High Purity Methyl Acetat via Reactive

Distillation”. Chemical Engineering Progress. 86 (2). 40-46.

Altiokka, M. R. and Citak, A. (2003). “Kinetics Study of Esterifikasi of Acetic

Acid with Isobutanol in the Presence of Amberlite Catalyst”. Applied Catalysis A General. 230. 141-148.

Araujo, L. R. R., Scofielda, C. F., Pasturaa, N. M. R. and Gonzalez, W. A. (2006). “H3PO4/Al2O3 Catalysts: Characterization and Catalytic Evaluation of Oleic Acid Conversion to Biofuels and Biolubricant”.

Materials Research. 9. 181-184.

Bailey’s Industrial Oil and Fat Product. (1996).5th ed. Edited by Y.H. Hui,

Wiley-Interscience Publication, USA.

Bart, H. J., Reidetschlager, J., Schatka, K. and Lehmann, A. (1994). “Kinetics of

Esterification Levulinic Acid with n-Butanol by Homogeneous

Catalysis”. Industrial Engineering Chemical Research. 33. 21-25.

Bhatia, S., Mohamed, A. R., Ahmad, A. L., Chin, Y. (2006). “Production Of

Isopropyl Palmitate In A Catalytic Distillation Column: Comparison

Between Experimental and Simulation Studies”. Computers and Chemical Engineering. 31. 1187-1198.

Bock, H., Wozny, G and Gutsche, B. (1997). “Design and Control of a Reaction

Distillation Column Including the Recovery System”. Chemical Engineering and Processing. 36. 101-109.

Calvar, N., Gonzales, B., Dominguez, A. (2006). “Esterification Of Acetic Acid

With Ethanol: Reaction Kinetics and Operation In A Packed Bed

Reactive Distillation Column”. Chemical Engineering Process. xxx-xxx. 1-7.

(5)

Chung, K. H., Chang, D. R. and Park, G. B. (2008). “Removal of Free Fatty Acid

in Waste Frying Oil by Esterification With Methanol on Zeolite

Catalysts”. Bioresource Technology. 99. 7438-7443.

Cordeiro, C. S., Arizaga, G. G. C., Ramos, L. P. and Wypych, F. (2008). “A new

zinc hydroxide nitrate heterogeneous catalyst for the esterification of

free fatty acids and the transesterification of vegetable oils”. Catalysis communication. 9. 2140-2143.

Darnoko, D and Cheryan, M. (2000). “Continuous Production of Palm Methyl

Esters”. Journal of American Oil Chemical Society. 77. 1269-1272. Dhanuka, V. R., Malse, V. C. and Chandalia, S. B. (1977). “Kinetics of the Liquid

Phase Esterification of Carboxylic Acids with Alcohols in the Presence

of Acid Catalyst: Re-Interpretation of Published Data”. Chemical Engineering Science. 32. 551-556.

Doherty, M. F. and Buzard, G. (1998). “Reactive Distillation by Design”

Chemical Engineering Research and Design,70,448-452.

Fogler, S. H. (1999). “Elements of Chemical Engineering”. 3rd ed. Prentice Hall.

New Jersey.

Gerpen, V. J. (2005). “ Biodiesel Processing and Production”. Fuel Processing

Technology. 86. 1097-1107.

Goddard, R., Bosley, J. and Al-Duri, B. (2000). “Esterification of Oleoic Acid and

Ethanol in Plug Flow reactor under Supercritical Conditions:

Investigation of Kinetics”. Journal of Supercritical Fluids. 18. 121-130. Goto, S., Tagawa, T. and Yusoff, A. (1991). “Kinetics of the Esterification of

Palmitic Acid with Isobutyl Alcohol”. International Journal of Chemical Kinetics. 23. 17-26.

Hanika, J., Smejkal, Q. and Kolena, J. (2001). “2-Methylpropylacetat Synthesis

via Catalytic Distillation”. Catalysis Today. 66. 219-223.

Harmsen, G. J. (2007). “Reactive Distillation: The Front-Runner Of Industrial

Process Intensification A Full Review Of Commercial Applications,

(6)

39 Hartmut, G. S. and Bessling, B. (2003). “Reactive and Catalitic Distillation From

An Industrial Prespective”. Chemical Engineering Process. 42. 145-155. He, B. B., Singh, A. P., Thompson, J. C. (2006). “A Novel Continuous-Flow

Reactor Using Reactive Distillation For Biodiesel Production”.

American Society of Agricultural and Biological Engineers. 49. 107-112. Kirbaslar, I.., Baykal, Z. B. and Dramur, U. (2001). “Esterification of Acetic Acid

with Ethanol Catalysed by an Acidic Ion-Exchange Resin”. Turkey Journal Engineering Environmental Science. 25. 569-577.

Lange, J and Otten, V. (2006). “Dehydration Of Phenyl-Ethanol To Styrene:

Zeolite Catalyst Under Reactive Distillation”. Journal of Catalyst. 238. 6-12.

Kang, Y. W and Lee, Y. Y. (1992). “Phase and Reaction Equilibria of Acetic

Acid-Ethyl Alcohol-Water-Ethyl Acetat Mixture”. Journal Chemical Engineering Japan. 25. 91-105.

Kusmiyati. (1999). “ Kinetika Pembuatan Metil Ester Pengganti Minyak Disel

Dengan Proses Metanolisis Tekanan Lebih Dari 1 atm”. Laporan Tesis

Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta

Lacaze-Dufaru, C. and Mouloungui, Z. (2000). “Catalyzed or Uncatalyzed

Esterification Reaction of Oleic Acid with 2-ethyl Hexanol”. Applied Catalysis A: General. 204. 223-227.

Lee, M., Chiu, J. and Lin, H. (2002). “Kinetics of Catalytic Esterification of

Propionic Acid and n-Butanol over Amberlyst 35”. Industrial

Engineering Chemical Research. 41. 2882-2887.

Lilja, J., Murzin, D., Salmi, T., Aumo, J., Arvela, P. M. and Sundell, M. (2002).

“Esterification of Different Acids over Heterogeneous and

Homogeneneous Catalyst and Correlation with the Taft Equation”.

Journal of Molecular Catalysis A:Chemical. 182. 555-563.

Marchetti, J. M. and Errazu, A. F. (2008). “Comparison of Different

Heterogeneous Catalyst and Different Alcohols for The Esterification

(7)

Omota, F., Dimian, A. C., Alfred Bliek, (2003). ”Fatty Acid Esterification By

Reactive Distillation. Part 1: Equilibrium-Based Design”. Chemical Engineering Science. 58. 3159-3174.

Omota, F., Dimian, A. C and Bliek, A. (2003). “Fatty Acid Esterification By

Reactive Distillation: Part2: Part-Kinetics-Based Design For Sulphated

Zirconia Catalyst”, Chemical Engineering Science. 58. 3175-3185. Saha, B., Chopade, S. P. and Mahajani S. M. (2000). “Recovery of Dilute Acetic

Acid through Esterification in a Reactive Distillation Column”. Catalysis today. 60. 147-157.

Seo, Y and Hong, W. H. (2000). “Kinetics of Esterification of Lactat Acid and

Methanol in the Presence of Cation Exchange Resin using a

Pseudo-Homogeneous Model”. Journal Chemical Engineering Japan. 33(1). 128-133.

Svandova, Z., Kotora, M., Markos, J. And Jelemensky, L. (2006). Dynamic

behaviour of a CSTR with reactive distillation. Chemical Engineering Journal. 119. 113-120.

Sven Steinigeweg and Gmehling, J. (2002). “n-Butyl Acetate Synthesis via Reactive Distillation: Thermodynamic Aspects, Reaction Kinetics,

Pilot-Plant Experiments and Simulation Studies”. Industrial Engineering Chemical. 41. 5483-5490.

Unnithan, U. R and Tiwari, K. K. (1987). ”Kinetics of Esterification of Oleic Acid

and Mixtures of Fatty Acids with Methanol using Sulfuric Acid and

p-Toluene sulfonic Acid as Catalyst”. Indian Journal of Technology. 25. 477-479.

Usta, N., Ozturk, E., Can, O., Conkur, E. S., Nas, S., Con, A. H., Can, N and

Topcu, M. (2005). “Combustion of Biodiesel Fuel Product from

Hazelnut Soapstock/ Waste Sunflower Oil Mixture in a Diesel Engine.

Energy Conversion and Management. 46. 741-755.

Vieville, C, Moulooungui, Z. and Gaset, A. (1993). “Esterification of Oleic Acid

by Methanol Catalyzed by p-Toluenesulfonic Acid and the

Cation-excange Resin K2411 and K1481 I Supercritical Carbon Dioxide”.

(8)

41 Yadav, G. D. and Mehta, P. H. (1996). “Heterogeneous Catalysis in Esterification

Reactions: Preparation of Phenethyl Acetat and Cyclohexyl Acetat by

using a Variety of Soled Acidic Catalysts”. Industrial Engineering

Chemical Ressearch. 33. 2198-2208.

Zang, J. C., Juan, J. C. and Yarmo, M. A. (2008). “Study of catalysts comprising

zirconium sulfate supported on a mesoporous molecular sieve HMS for

esterification of fatty acids under solvent-free condition” Journal of applied catalysis. 347. 133-141.

Zhang, T. and Datta, R. (1995). “Integral Analysis of Methyl Tert-butyl Ether

Synthesis Kinetics”. Industrial Engineering Chemical Ressearch. 34.

730-740.

Zhicai, Y., Xianbao, C. and Jing, G. (1998). “Esterification-Distillation of Butanol

and Acetic Acid”. Chemical Engineering Science. 53. 2081-2088.

http://www.chemeng.ui.ac.id/~wulan/Materi/port/BAHAN%20CAIR.PDF

(http://www.geocities.com/markal_bppt/publish/plckl/plsuar.pdf

http:// www.andaka.com, februari 2008

http://dtwh2.esdm.go.id/dw2007/ (2008)

http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/05/06/00300425/presiden.harga.bbm.aka

n.naik. 6 Mei 2008

(9)

LAPORAN PENELITIAN

FUNDAMENTAL

PENGEMBANGAN REAKSI ESTERIFIKASI ASAM OLEAT

DAN METANOL DENGAN METODE REAKTIF DISTILASI

Oleh:

Kusmiyati, ST, MT, PhD

DIBIAYAI OLEH DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI, DEPARTEMEN

PENDIDIKAN NASIONAL

DENGAN SURAT PERJANJIAN NO: 188/SP2H/PP/DP2M/III/2008

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

FAKULTAS TEKNIK/ JURUSAN TEKNIK KIMIA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(10)
(11)

RINGKASAN

Semakin menurunnya cadangan minyak bumi yang bersumber dari fosil berakibat terjadinya krisis energi. Hal ini membuka peluang sumber daya nabati untuk digunakan sebagai energi alternatif untuk mensubtitusi bahan bakar minyak (BBM).. Pemanfaat sumber daya hayati sebagai sumber energi baru terbarukan (EBT) untuk mensubtitusi BBM akan memberikan keuntungan dalam aspek-aspek ketahanan energi, lingkungan, dan daerah diantaranya akan memberikan nilai tambah pada sumber daya hayati dan mengurangi emisi gas buang hasil pembakaran bahan bakar. Salah satu energi baru terbarukan yang dikembangkan di Indonesia adalah Biodiesel. Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif pengganti petroleum diesel (solar) yang dibuat dengan cara mereaksikan minyak dengan alkohol dengan bantuan katalis asam maupun basa. Kendala yang dihadapi dengan penggunaan katalisator basa tersebut adalah terjadinya reaksi antara asam lemak yang terkandung dalam minyak nabati sehingga terbentuk reaksi penyabunan yang akan mengurangi kadar biodisel dan menyulitkan pemisahan produk biodisel. Cara lain dalam produksi biodisel adalah dengan esterifikasi asam lemak yang terkandung dalam minyak nabati diantaranya asam oleat dan metanol dengan katalisator asam.

Pada penelitian ini pembuatan biodiesel dilakukan dengan reaktif distilasi menggunakan bahan baku asam oleat dengan menggunakan metanol. Reactive Distillation (RD) Technology merupakan salah satu metode yang baru dalam proses kimia dan sekarang sedang dikembangkan untuk memproduksi biodiesel. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perancangan Reactive Distillation technology dalam produksi ester asam oleat dan metanol dengan katalisator homogen secara experimental. Variable proses yang dipelajari antara lain jenis katalis, temperatur, rasio asam oleat:metanol, konsentrasi katalis dan waktu reaksi terhadap konversi asam oleat.

(12)

iv PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayahNya

sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul

Pengembangan Reaksi Esterifikasi Asam Oleat dan Metanol Dengan Metode Reaktif Distilasi”.

Penulis menyadari dalam pelaksanaan penelitian dan penyusunan

laporan ini penulis tidak dapat bekerja sendiri tanpa bantuan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu pada laporan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Markhamah, M.Hum selaku Ketua Lembaga Penelitian dan

Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Surakarta

2. Ir. H. Sri widodo, MT selaku Dekan Fakultas Teknik UMS

3. Ir. H. Haryanto, AR. MS selaku ketua Jurusan Teknik Kimia UMS

4. Ketua laboratorium Jurusan Teknik Kimia UMS

5. Ketua dan Teknisi Laboratorium Minyak Bumi Teknik Kimia UGM

6. Para mahasiswa Jurusan Teknik Kimia UMS (Kurniawan, Janatin, Endah

dan Karlina) yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini

Tak ada gading yang tak retak, penyusun menyadari bahwa laporan penelitian ini mungkin terdapat kekurangan. Oleh sebab itu segala saran dan kritik

yang bersifat membangun diharapkan demi kesempurnaan penelitian ini.

Penyusun berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi penulis

sendiri maupun bagi perkembangan dunia Ilmu dan Teknologi.

Surakarta, September 2008

Penulis,

(13)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

RINGKASAN DAN SUMARRY iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR LAMPIRAN ix

BAB I. PENDAHULUAN 1

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 4

2.1. Biodiesel 4

2.2. Bahan bakar disel 5

2.3. Katalis dan proses esterifikasi secara konvensional 8

2.4. Esterifikasi dalam reaktif distilasi 13

BAB III. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 17

3.1. Tujuan 17

3.2. Manfaat Penelitian 17

BAB IV. METODE PENELITIAN 19

4.1. Bahan 19

4.2. Alat 20

4.3. Prosedur percobaan 22

4.4. Analisa produk 23

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN 26

BAB VI. KESIMPULAN dan SARAN 35

DAFTAR PUSATAKA 37

LAMPIRAN

1. Proposal tahun kedua

(14)

vi 3. Artikel ilmiah di seminar nasional Seminar Rekayasa Kimia

dan Proses UNDIP (SRKP UNDIP) tanggal 13-14 Agustus

2008

4. Draft abstraksi seminar internasional (Sriwijaya

International Seminar on Energy Science and Technology

2008 (SISEST-2008))

(15)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Spesifikasi biodisel 7

Tabel 2.2 Reaksi esterifikasi menggunakan katalis homogen 9

Tabel 2.3 Relative aktivitas pada esterifikasi dengan berbagai macam katalis

10

Tabel 2.4 Esterifikasi dengan katalis heterogen 11

Tabel 2.5 Hubungan antara katalisator dengan konversi 12

Tabel 2.6 Esterifikasi menggunakan reaktif distilasi 15

Tabel 4.7 Sifat Kimia dan Fisika asam lemak minyak sawit 19

Tabel 4.8 Bahan-bahan kimia yang diperlukan 20

Tabel 5.9 Pengaruh jenis katalis terhadap yield dan konversi

biodiesel. Suhu reaksi 170 °C, rasio asam

oleat:metanol =1:8, berat katalis 1% dan waktu

reaksi selama 90 menit

27

Tabel 5.10 Perubahan konversi asam oleat dengan semakin

lama waktu reaksi , berat katalis H2SO4 1%, rasio

asam oleat:metanol =1:8, T=180 °C

28

Tabel 5.11 Pengaruh temperatur reaksi terhadap konversi

dengan berat katalis H2SO4 1%, ratio metanol/asam

oleat 8:1

29

Tabel 5.12 Pengaruh rasio asam oleat : metanol terhadap

konversi. Suhu reaksi reaksi 150 °C, berat

katalisator H2SO4 1%.

30

Tabel 5.13 Pengaruh berat katalisator H2SO4 (W=% berat

terhadap berat asam oleat) terhadap konversi, suhu

reaksi 130 °C, rasio metanol:asam oleat =6:1

31

Tabel 5.14 Perbandingan Biodiesel Hasil Penelitian Dengan

Minyak Solar Standar Internasional

(16)

viii DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Skema alat penelitian batch reactif distilasi 21 Gambar 4.2 Foto alat penelitian batch reaktif distilasi 21 Gambar 4.3 Diagram alir pembuatan biodiesel dari asam oleat

dengan reaktif distilasi

22

Gambar 5.4 Pengaruh jenis katalis terhadap yield dan konversi

biodiesel. Suhu reaksi 170 °C, rasio asam

oleat:metanol =1:8, berat katalis 1% dan waktu

reaksi selama 90 menit

27

Gambar 5.5 Perubahan konversi asam oleat dengan semakin

lama waktu reaksi , berat katalis H2SO4 1%, rasio

asam oleat:metanol = 1:8, T = 180 °C

28

Gambar 5.6 Pengaruh temperatur reaksi terhadap konversi

dengan berat katalis H2SO4 1%, ratio metanol/asam

oleat 8:1

29

Gambar 5.7 Pengaruh rasio asam oleat : metanol terhadap

konversi. Suhu reaksi reaksi 150 °C, berat

katalisator H2SO4 1%

30

Gambar 5.8 Pengaruh berat katalisator H2SO4 (W=% berat

terhadap berat asam oleat) terhadap konversi, suhu

reaksi 130 °C, rasio metanol:asam oleat = 8:1

(17)

DAFTARLAMPIRAN

1. Proposal tahun kedua

2. Artikel ilmiah di Jurnal Nasional Teknik Kimia “Reaktor”

3. Artikel ilmiah di seminar nasional Seminar Rekayasa Kimia dan Proses

UNDIP (SRKP UNDIP) tanggal 13-14 Agustus 2008

4. Draft abstraksi seminar internasional (Sriwijaya International Seminar on

Energy Science and Technology 2008 (SISEST-2008))

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi I dan saksi II serta saksi III Pemohon yang menerangkan tidak mengetahui penyebab perselisihan antara Pemohon dan

Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai banyak pulau dengan gunung berapinya, dan berada pada wilayah cincin api, sehingga di Indonesia mempunyai

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan oleh peneliti pada bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa peneliti telah berhasil melakukan

belaka ng di atas penelitian berjudul : “ PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS, DANA. BAGI HASIL, DAN PENDAPATAN PER KAPITA

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas segala rahmat dan karunia-Nya, akhirnya penulis dapat menyelasaikan pembuatan karya ilmiah dalam bentuk

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT RESERSE NARKOBA.. STRUKTUR ORGANISASI DIT RESNARKOBA

Cara kerja dan tahapan pekerjaan utama tidak diuraikan dengan lengkap sesuai dengan tahapan pelaksanaan pekerjaan yang secara teknis dapat dilaksanakan, dan cara kerja dari

The objective of this paper is to develop an ArcGIS spatial data mining toolbox for mapping the suitability of landfill sites using neural networks.. The target level of this work