Setelah mengantri anak untuk masuk kelas, guru memulai kegiatan dengan pembukaan kurang lebih tiga puluh menit. Media yang akan digunakan adalah kubus bilangan, guru mengkomunikasikan tentang kubus bilangan kepada anak pada tahap kedua. Selanjutnya guru menyapa anak dengan ucapan selamat pagi dan menanyakan kabarnya hari ini, anak menanggapi ucapan guru.
Guru mempersilakan anak duduk dalam posisi melingkar kemudian guru menuntun anak berdoa sebelum belajar. Tampaknya anak-anak masih belum memahami apa itu kubus, sehingga guru menjelaskan kepada anak-anak bahwa kubus adalah benda yang mempunyai 6 sisi persegi yang sama panjang. Guru menjatuhkan semua kotak bilangan dari meja, kemudian guru memberikan contoh kepada anak cara mengurutkan bilangan dari satu sampai sepuluh.
Tindakan Siklus II
Tema yang digunakan pada siklus II adalah tema Hewan, subtema Hewan yang Dapat Terbang (Lebah). Guru mengkondisikan anak dengan mengajak anak memberikan semangat kepada anak yang sedang bergerak maju, agar anak mengikuti permainan dengan antusias. Pelaksanaan Siklus II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 21 November 2019 pukul 08.00 s/d 10.30 WIB dengan topik Hewan, Subtopik, Hewan yang Dapat Terbang (Lebah).
Guru mengkondisikan anak membuat lingkaran besar, guru mengajak anak bernyanyi sambil bertepuk tangan. Guru mengucapkan selamat pagi kepada anak dan menanyakan kabarnya, anak menanggapi sapaan guru. Tahap kedua adalah mengurutkan lambang bilangan dari 1 sampai 10. Guru terlebih dahulu menjatuhkan semua kubus bilangan dari meja ke bawah secara acak, kemudian guru memberikan contoh kepada anak cara mengurutkan lambang bilangan dari satu sampai sepuluh.
Kegiatan penutup : anak kembali ke kelas kemudian dilanjutkan dengan kegiatan tanya jawab yang telah diberikan, guru menanyakan kepada anak bagaimana perasaannya terhadap pembelajaran hari ini. Selama proses pembelajaran pada siklus II, dari awal hingga permainan angka dadu pada siklus II, anak sudah terbiasa sehingga kegiatan dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai rencana. Berdasarkan Gambar 4.6 pada grafik di atas terlihat bahwa kegiatan pembelajaran menggunakan media kubus bilangan untuk meningkatkan keterampilan berhitung mengalami peningkatan yang cukup baik setelah dilakukan tindakan Siklus II.
Pada kriteria Perkembangan Sesuai Harapan (BSH) siklus II terdapat 7 anak dengan skor persentase (58,33%) kemampuan berhitung dengan 3 indikator ketercapaian yaitu kemampuan menomori/menunjuk simbol bilangan orde 1 -10, lambang angka berurutan 1-10 dan pengucapan banyak benda 1-10 berarti anak dapat melakukannya secara mandiri dan konsisten tanpa diingatkan atau diteladani oleh guru. Berdasarkan hasil pelaksanaan II. dari siklus tersebut menunjukkan adanya peningkatan kemampuan numerik anak kelompok A di Kober Amalia Kecamatan Astanaanyar Bandung cukup baik, namun masih belum mencapai indikator yang diharapkan yaitu 80%, sehingga peneliti meningkatkan kemampuan numeriknya. kemampuan dengan melaksanakan siklus III. D. Peneliti mencoba menemukan kendala-kendala yang muncul pada II.
Dari beberapa kendala yang telah dijelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas di kelas pada siklus I masih belum maksimal, maka peneliti dan guru mitra akan melanjutkan penelitian pada tahap berikutnya yaitu pada siklus III. siklus yang bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran dari siklus II yang terdapat beberapa kekurangan.
Tindakan Siklus III
Pelaksanaan dan tindakan siklus III dilaksanakan pada hari Senin tanggal 8 Desember 2019 pukul 08.00-10.30 WIB. Siklus III dilaksanakan pada hari Senin tanggal Desember 2019 pukul 08.00 s/d 10.30 WIB dengan subtopik Tema Hewan Hewan Air (Pisces). Kegiatan awal pembelajaran dimulai pukul WIB, sebelum masuk kelas anak-anak berbaris di depan kelas sambil menyanyikan lagu “Go to School” yang dipimpin oleh guru.
Guru mempersilakan anak duduk dalam posisi melingkar, kemudian guru menuntun anak berdoa sebelum belajar dengan mengangkat kedua tangan, setelah guru selesai memberi salam, anak membalas salam. Dilanjutkan dengan Apersepsi Hewan Ikan, guru memasukkan ikan ke dalam ember, kemudian guru memperlihatkan ikan tersebut kepada anak. Kegiatan istirahat : Anak-anak berbaris untuk mencuci tangan dengan tertib, yang cuci tangan mengambil bekal yang dibawanya dari rumah, kemudian guru memimpin doa sebelum makan malam, makan bersama, setelah makan, berdoa setelah makan malam dan melanjutkan bermain diluar. .
Berdasarkan Rajah 4.6 dalam graf di atas, dapat dilihat aktiviti pembelajaran menggunakan media kubus nombor dalam meningkatkan kebolehan mengira terdapat peningkatan yang lebih baik selepas tindakan kitaran III. Pada kitaran III, daripada 12 orang murid, terdapat 8 orang kanak-kanak dengan kriteria Berkembang selaras dengan jangkaan (BSH) mencapai nilai peratusan (66.67%) kerana dalam kebolehan mengira dengan 3 indikator prestasi iaitu kebolehan untuk untuk mengira/menunjuk kepada simbol nombor dalam urutan 1-10, untuk mengisih nombor 1-10 dan mengira banyak perkara 1-10 bermakna kanak-kanak boleh melakukan ini secara bebas dan konsisten tanpa diingatkan atau digambarkan oleh guru. Dan terdapat 1 kanak-kanak dengan kriteria yang kurang berkembang dengan pratetap (8.33%), kerana dalam keupayaan untuk mengira/menunjukkan simbol nombor dalam urutan 1-10, mengisih simbol nombor 1-10, dan.
Berdasarkan hasil pelaksanaan siklus III menunjukkan adanya peningkatan jumlah anak kelompok A di Kober Amalia Kecamatan Astanaanyar Bandung cukup baik, namun masih belum mencapai indikator yang diharapkan yaitu 75%, sehingga peneliti meningkatkan kemampuan berbicaranya dengan melakukan siklus IV. Pada pertemuan Siklus III peneliti dan guru mitra membahas hasil Siklus III yang belum mencapai indikator yang ditetapkan yaitu 80%, sehingga dilakukan Siklus IV kembali dengan fokus pada anak yang masih perlu berhitung, mengurutkan, dan menghitung benda. .
Tindakan Siklus IV
Pada siklus IV guru akan fokus pada anak yang masih kurang mampu memilah dan menghitung benda. Setelah pembahasan kurikulum dengan guru kelas disepakati bahwa pelaksanaan tindakan kelas pada Siklus IV akan dilaksanakan dengan permainan menggunakan kubus angka. Siklus IV dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 21 November 2019 pukul 08.00 s/d 10.30 WIB dengan subtema Hewan, Hewan Air (Kepiting).
Berdasarkan Rajah 4.6 dalam grafik di atas, dapat dilihat bahawa aktiviti pembelajaran menggunakan media kubus nombor dalam meningkatkan keupayaan mengira mempunyai peningkatan yang lebih baik selepas operasi kitaran IV. Dalam IV. daripada kitaran tersebut, 10 orang anak daripada 12 orang murid dengan kriteria Perkembangan mengikut harapan (BSH) mencapai nilai peratusan (83.33%), kerana dalam kebolehan mengira dengan 3 indikator pencapaian iaitu dengan kebolehan mengira/memaparkan. simbol berangka mengikut urutan 1 -10, menyusun nombor 1-10 dan membilang banyak perkara 1-10 bermakna kanak-kanak boleh melakukan ini secara bebas dan konsisten tanpa guru mengingatkannya atau memberi contoh. Dan terdapat 2 orang kanak-kanak dengan kriteria Permulaan Perkembangan (MB) dengan nilai peratusan (16.67%) kerana dalam kebolehan mengira/memaparkan simbol nombor mengikut urutan 1-10, susunan nombor 1-10 dan membilang banyak perkara 1-10 bermakna. , bahawa kanak-kanak masih perlu diingatkan atau dibantu oleh guru.
Berdasarkan data di atas, hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berhitung pada kelompok A di Kober Amalia Kecamatan Astanaanyar Bandung setelah dilakukan tindakan pada siklus IV sudah mencapai indikator yang diharapkan yaitu berkembang sesuai harapan. Membandingkan hasil kegiatan berhitung dengan permainan menggunakan dadu angka pada prasiklus, siklus I, siklus II, siklus III. Dari data pada Tabel 4.6 mengenai perbandingan pra siklus, siklus I, siklus II, siklus III dan siklus IV.
9 Perbandingan grafik hasil aktiviti numerasi Berdasarkan data di atas, kebolehan mengira sebelum tindakan dengan kriteria Development as Expected (BSH) (8.33%), dalam kitaran I kebolehan mengira dengan kriteria Development as Expected ( BSH) tercapai mencapai (25%), pada siklus II kemampuan menghitung kriteria Pembangunan sesuai dengan harapan (BSH) telah tercapai (58.33%), pada siklus III dengan kriteria berkembang sesuai harapan (BSH). ) mencapai (66.67%) dan pada kitaran IV dengan kriteria pembangunan sesuai dengan harapan Harapan (BSH) mencapai (83.33%). Hasil penelitian menunjukkan kriteria kemampuan menghitung kelompok A di Kober Amalia, Kecamatan Astanayanar, Bandung, setelah pelaksanaan siklus IV telah mencapai indikator yang diharapkan, yaitu Pembangunan Menurut Harapan (BSH).
Pembahasan Hasil Penelitian
Kegiatan Pembelajaran Yang Di Lakukan Guru Melalui Permainan Menggunakan Kubus Angka Untuk Meningkatkan Kemampuan
Reaksi kepuasan belajar pada anak ditunjukkan ketika anak terus mencoba bermain melalui permainan menggunakan kubus angka meskipun mengalami kegagalan. Pada siklus I, II, III dan IV RPPH terdapat kegiatan pembelajaran yang berbeda dan berbeda pada setiap siklusnya. Pada pelaksanaan siklus I, II, III dan IV permainan yang dilakukan sama, yang membedakan adalah media dan gambar permainan pada setiap siklusnya.
Tahapan permainan yang dilakukan pada siklus I, II, III dan IV adalah sebagai berikut: Permainan dengan menggunakan balok angka dapat dimainkan sesuai indikator dengan tiga perintah. Anak-anak maju satu per satu lalu menyusun balok-balok angka yang telah tercampur dan disusun kembali di atas meja. Anak maju ke depan satu per satu, kemudian anak mengambil salah satu angka yang diacak, kemudian menunjukkannya sambil menyebutkan angkanya, setelah itu anak mengambil gambar dan menghitungnya satu per satu, meletakkannya pada kubus angka sesuai dengan angkanya. ia mengambil.
Permainan menggunakan kubus nombor dijalankan secara berterusan, dengan harapan dapat mengatasi masalah kebolehan mengira anak-anak kumpulan A di Kober Amalia, agar kebolehan mengira itu meningkat secara optimum. Mengenai bentuk aktiviti pembelajaran dalam kitaran I, II, III dan IV, penyelidik dan guru menetapkan peraturan untuk kanak-kanak fokus dan bersikap baik. Supaya apabila kanak-kanak melakukan aktiviti bermain menggunakan kubus nombor, suasana bilik darjah tetap menggembirakan.
Hal ini juga dibuktikan dengan adanya metode menyanyi pada siklus II, III dan IV anak lebih siap menerima pembelajaran dan mengingat bentuk bilangan lebih baik namun tidak seluruhnya. Kemampuan berhitung melalui permainan dadu angka pada anak kelompok A di Kober Amalia Kecamatan Astaanyar Bandung.
Kemampuan Membilang Melalui permainan menggunakan kubus angka Pada Anak Kelompok A Kober Amalia Kecamatan Astaanyar Bandung
Untuk mengingatkan anak dalam mengenal angka pada siklus II, III dan IV, peneliti menggunakan metode menyanyikan “Angka” dengan tujuan agar anak lebih mengingat bentuk setiap angka. Hanya 1 dari 12 anak yang memenuhi kriteria perkembangan sesuai harapan (BSH) dan persentase (8,33%) anak yang tidak memenuhi kriteria penilaian yang ditetapkan peneliti. Hasil kemampuan matematika anak yang masih rendah disebabkan oleh kurangnya media pembelajaran, kurang bervariasinya metode pengajaran dan kurangnya motivasi belajar dari guru.
Pada tahap ini peneliti menggunakan permainan kubus angka untuk meningkatkan kemampuan numerik anak kelompok A di Kober Amalia Kecamatan Astanaanyar Bandung. Diketahui 3 dari 12 anak mencapai kriteria perkembangan sesuai harapan (BSH) dengan persentase mencapai (25%) kemampuan berhitungnya mengalami peningkatan, namun masih kurang karena masih banyak anak yang belum selalu mengetahui bentuk. angka, dan anak masih kebingungan dan kurang dalam permainan. Diketahui dari 12 anak, 7 anak mencapai kriteria perkembangan sesuai harapan (BSH) dengan nilai persentase (58,33%).
Hal ini sesuai dengan pandangan Ali Muddlofir yang menyatakan bahwa metode penugasan dapat menumbuhkan tanggung jawab, kedisiplinan, dan kemandirian di luar pengawasan guru. Diketahui dari 12 anak, 9 anak telah mencapai kriteria Perkembangan Sesuai Harapan (BSH) dengan nilai persentase (66,67%), pertumbuhan pada siklus III mengalami peningkatan cukup baik namun belum mencapai indikator yang ditentukan. , masing-masing (75%), sehingga dilanjutkan ke siklus IV. Pada siklus IV permainan menggunakan kubus angka untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak kelompok A di Kober Amalia Kecamatan Astanaanyar Bandung dapat dikatakan berhasil.
Hasil perolehan 12 orang anak, terdapat 10 orang anak yang telah mencapai kriteria Development as expected (BSH) dengan nilai peratusan (83.33%). 10 Perbandingan Grafik Hasil Aktiviti Numerasi Berdasarkan keputusan carta di atas, dapat dilihat penurunan numerasi mengalami peningkatan daripada setiap kitaran.