BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI DATA
Sesuai dengan judul yang diangkat yaitu “OLAH GERAK KAPAL DALAM UPAYA MENGHINDARI JARING NELAYAN DI ALUR
PELAYARAN RAMAI” penulis melakukan penelitian di atas kapal SV.OPS ANDRA.
Berikut data - data kapal yang digunakkan untuk penelitian ; Vessel Name : OPS ANDRA
Type : Offshore Utillity Supply Vessel Builder : Coastal Contracts BHD
Years Built : 2007
Classification : BV and BKI Flag of Registry : Indonesian Flag Port of Registry : Jakarta, Tj. Priok Call Sign : Z O Z
IMO No. : 9428633
Owner : PT. Oceanindo Prima Sarana L O A / Breadth : 45 m / 11 m
Depth / Draft : 4 m / 3.2 m GRT / NRT : 499 / 149 tonnes
Main Engines : 2 x 1500BHP, Caterpillar 3512B,1600Rpm Auxilarry Engines : 2 x350k VA-417 HP, Caterpillar,1500Rpm
28
Bow Thruster : 5 Tonnes Thrust
External FIFI : 2 x 600m3/hr, Cap.1200 m3/hr. FIFISystem Crew / Passangger : 14 men / 24 men
Gambar 4.1. Kapal OPS Andra
Sumber: dokumen pribadi
Kapal OPS Andra dibuat dan beroperasi pada tahun 2007 dengan nama OMNI andra yang saat itu masih bendera Malaysia dengan owner Omni Ventures. dan sejak tahun 2013 kapal tersebut berganti nama menjadi OPS Andra dengan owner yang baru yaitu Oceanindo Prima Sarana dan berbendera Indonesia.
Seringnya memasuki alur pelayaran ramai karena memasuki pelabuhan kecil yang berada di Matak, Kepulauan Anambas ataupun perjalanan menuju platform, maka kerap pula berpapasan melewati para nelayan yang sedang menebar jaring ataupun yang sudah memasang jaringnya. Dalam hal tersebut kapal harus lebih waspada dalam prosedur pengamatan agar tidak terjadi hal yang dapat mengakibatkan tubrukan pada jaring nelayan.
B. HASIL PENELITIAN
1. Pengumpulan Data Observasi
Dalam hasil penelitian di atas kapal yang sesuai dengan inti permasalahan dalam KIT ini, yaitu bagaimana prosedur mengolah gerak kapal dalam upaya menghindari jaring nelayan di alur pelayaran ramai pada siang hari. Penulis sudah mengetahui prosedur dan mengamati proses olah gerak untuk menghindari jaring nelayan di atas kapal dengan tujuan untuk meminimalisir bahaya tubrukan pada alur pelayaran ramai.
Berikut prosedur yang terjadi pada saat kapal bertemu jaring nelayan : a. Mualim jaga memerintah jurumudi untuk melakukan
pengamatan pada sekitar kapal
b. Ketika jurumudi melihat jaring nelayan berada tepat di depan kapal, jurumudi segera melaporkan ke mualim jaga
c. Melihat jaring nelayan yang jaraknya tidak jauh lagi, mualim jaga mengambil keputusan cepat untuk membelokkan kapal penuh kiri atau cikar kiri.
d. Karena adanya keterlambatan dalam mengetahui keberadaan jaring nelayan maka pada saat membelokkan kapal juga diperhatikan pula lambung kapal terhadap jaring nelayan
e. Melihat sudah aman dari jaring nelayan maka kapal kembali ke haluan awal dengan memperhatikan buritan kapal sudah terbebas dari jaring nelayan.
Selain data berupa peristiwa – peristiwa pada saat kapal melihat jaring nelayan hingga menghindari jaring nelayan, penulis
juga menyimpulkan terdapat beberapa masalah yang ada, sebagai berikut :
a. Kurangnya ketilitian jurumudi pada saat melakukan pengamatan sekitar kapal yang diperintahkan oleh mualim jaga.
b. Keterlambatan mengetahui letak jaring nelayan dengan kapal sehingga terjadi kemudi cikar kiri.
Gambar 4.2. pengamatan jaring nelayan dari anjungan
Sumber: dokumen pribadi
Gambar 4.3. pengamatan dari luar anjungan
Sumber: dokumen pribadi
Gambar 4.4. terbebas dari jaring nelayan
Sumber: dokumen pribadi
2. Analisis Hasil Wawancara
Dalam pengumpulan data wawancara ini yang menjadi responden adalah Mualim 1 di SV. OPS Andra. Penulis melakukan penelitian ini selain menggunakan pengambilan data secara observasi, juga megambil data dengan bertanya langsung kepada Mualim 1 mengenai Olah Gerak Kapal Dalam Upaya Menghindari Jaring Nelayan di Alur Pelayaran Ramai.
Dari hasil wawancara tersebut penulis dijelaskan beberapa penjelasan mengenai factor-faktor yang mempengaruhi olah gerak kapal.
Pemahaman terhadap pengamatan yang dilakukan harus dilakukan dengan teliti dan segera melaporkan kepada mualim jaga. Juga terdapat penjelasan mengenai pentingnya melakukan Audit ataupun Training bagi anak buah kapal terkait olah gerak kapal.
C. PEMBAHASAN
Untuk membahas permasalahan yang penulis kaji dalam inti permasalahan KIT ini, penulis akan membahas beberapa poin yang berkaitan dengan aturan dan kendala yang terjadi di atas kapal.
1. Peraturan yang diterapkan dalam prosedur mengolah gerak diatas berkaitan dengan pengamatan sekitar kapal yang dilakukan secara cermat dan berkala karena jika terjadi keterlambatan mengetahui jaring nelayan yang terdapat pada alur pelayaran kapal akan terjadi tubrukan dikarenakan tidak adanya kesiapan menghindari jaring nelayan tersebut.
2. Pemahaman berolah gerak dalam menghadapi situasi di atas merupakan hal yang harus dimiliki pada setiap mualim terutama pada mualim jaga karena perkiraan dan keputusan sangat berpengaruh pada prosedur ini, proses menghindari tubrukan pada jaring nelayan juga berkaitan dengan pengetahuan Peraturan Pencegahan Tubrukan di Laut.
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan rumusan masalah, hasil analisa data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pentingnya mengetahui dan memahami prosedur olah gerak kapal dalam setiap kendala yang akan dihadapi.
Pada pembahasan sebelumnya telah dibahas tentang penerapan prosedur olah gerak kapal dalam upaya menghindari jaring nelayan yang dapat disimpulkan bahwa :
Di kapal OPS Andra telah menerapkan prosedur olah gerak kapal dengan kendala yang dibahas pada makalah tersebut yaitu menghindari jaring nelayan di alur pelayaran ramai, dengan menekankan tahap pengamatan disektiar kapal pada aturan 5 dalam P2TL, sebab apabila tahap pengamatan tersebut dijalankan dengan baik maka akan menghindari tubrukan pada aturan 8 dalam P2TL sehingga bisa mengontrol kecepatan kapal yang aman yang membantu proses berolah gerak untuk menghindari jaring nelayan, dengan diterapkannya setiap tahap – tahap prosedur dengan baik maka berbagai kendala akan dilewati dengan selamat dan sesuai prosedur, tetapi proses dalam prosedur tersebut dapat berubah tahapannya jika ada sesuatu yang tidak terduga seperti kerusakan mesin atau bencana alam.
B. SARAN
Dalam hal ini Penulis akan memberikan saran-saran yang sekiranya dapat bermanfaat dan sebagai masukan guna memperbaiki kebiasaan buruk yang selama ini berlangsung diatas kapal. Adapun saran-saran yang akan Penulis sampaikan adalah sebagai berikut : 1. Bagi ABK kapal :
a. Seluruh ABK kapal diharapkan mengerti dengan tanda – tanda adanya jaring nelayan terutama jurumudi dan mualim jaga.
b. ABK kapal harus lebih aktif dalam hal sharing yang berkaitan dengan tanda – tanda di sekitar kapal agar saling memahami berbagai kendala yang dapat mengakibatkan terjadinya tubrukan.
2. Bagi Perusahaan Pelayaran :
Bagi Perusahaan pelayaran tentunya agar tetap melaksanakan internal audit untuk mengawasi dan memastikan bahwa telah terjadi kesesuaian antara prosedur berolah gerak dengan langkah-langkah yang secara nyata diterapkan di atas kapal. Hal ini bisa dilakukan seperti memastikan semua peralatan yang diperlukan dalam proses berolah gerak apakah telah memenuhi standar kelayakan atau tidak.