• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB IV"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

Meskipun rata-rata total aset bank umum syariah mengalami peningkatan, namun hal tersebut tidak terjadi pada Bank Muamalat Indonesia. Berbeda dengan keadaan total aset Bank Muamalat Indonesia yang berfluktuasi, total aset Bank Syariah Mandiri menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan. Perkembangan total aset Bank Mega Syariah juga mengalami tren positif pada periode 2016-2019.

BRI Syariah, salah satu bank syariah yang menjadi sampel penelitian ini, juga menunjukkan tren positif perkembangan total aset selama periode 2016-2019. Perkembangan total aset BRI Syariah pada penelitian ini menduduki peringkat ketiga setelah Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia. Senada dengan BRI Syariah, perkembangan total aset Bank Syariah Bukopin juga mengalami tren peningkatan positif selama periode 2016-2019.

Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa Bank Syariah Bukopin memiliki potensi total dana yang cukup untuk menggairahkan perekonomian. Selain fluktuasi saldo neraca Bank Muamalat Indonesia, total neraca bank sampel lain pada penelitian ini menunjukkan tren perkembangan yang sangat baik.

Tabel 4.3  Hasil Uji Chow
Tabel 4.3 Hasil Uji Chow

Deskripsi Variabel Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah

Berdasarkan data pada Tabel 4.9 terlihat bahwa perkembangan aset pihak ketiga pada bank umum syariah menunjukkan tren peningkatan yang baik pada tahun 2016-2019. Berdasarkan data tersebut, kami mendapat gambaran bahwa selain menjadi penyebab fluktuasi total neraca Bank Muamalat Indonesia, kesalahan dalam penerapan strategi bisnis perusahaan juga berdampak pada saldo dana pihak ketiga. Jika perkembangan aset pihak ketiga di Bank Muamalat Indonesia berfluktuasi, kondisi tersebut tidak terjadi di Bank Syariah Mandiri.

Data tersebut menunjukkan dana pihak ketiga di Bank Mega Syariah dapat meningkat sebesar 3-4% setiap tahunnya. Perkembangan dana pihak ketiga di BRI Syariah menduduki peringkat ketiga dari total pengembangan dana pihak ketiga pada bank lain dalam penelitian ini. Dana pihak ketiga di Bank Syariah Bukopin mengalami perkembangan yang hampir sama dengan Bank Mega Syariah.

Data tersebut menunjukkan perkembangan dana pihak ketiga mengalami tren positif meski jumlah dana yang dapat dihimpun tidak sebesar BRI Syariah, Bank Muamalat Indonesia, dan Bank Syariah Mandiri. Berbeda dengan keadaan aset pihak ketiga pada Bank Muamalat Indonesia yang berfluktuasi, aset pihak ketiga pada bank sampel lain dalam penelitian ini menunjukkan tren perkembangan yang positif bahkan sangat stabil.

Deskripsi Variabel Pembiayaan Perbankan Syariah

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa Bank Panin Dubai Syariah meski masih terbilang muda namun mampu menarik minat masyarakat dalam penggalangan dana. Hal ini dikarenakan semakin besar dana pihak ketiga yang dapat dihimpun oleh perbankan syariah maka total asetnya akan semakin meningkat sehingga akan semakin mudah dalam mengelola dana dan menyalurkan modal kepada masyarakat yang pada akhirnya akan mempengaruhi peningkatan aktivitas perekonomian. Berdasarkan data pada Tabel 4.10 terlihat bahwa perkembangan pembiayaan pada bank umum syariah menunjukkan nilai yang cenderung meningkat selama periode 2016-2019.

Meski pembiayaan bank umum syariah mengalami peningkatan, namun kondisi tersebut tidak terjadi di Bank Muamalat Indonesia. Sesuai dengan penyebab fluktuasi total aset Bank Muamalat Indonesia, fluktuasi nilai pembiayaan juga terjadi akibat kesalahan dalam penerapan strategi bisnis perusahaan. Berbeda dengan rasio pendanaan Bank Muamalat Indonesia yang menurun, pendanaan Bank Syariah Mandiri menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan.

Pembiayaan Bank Syariah Mandiri merupakan pembiayaan terbesar dan dengan perkembangan paling signifikan dibandingkan dengan bank syariah lain yang menjadi sampel penelitian ini dan seluruh bank syariah di Indonesia. BRI Syariah sebagai salah satu bank syariah yang masuk dalam penelitian ini juga memiliki tren perkembangan pembiayaan yang positif pada periode 2016-2019. Perkembangan pembiayaan BRI Syariah menduduki peringkat ketiga di bawah Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia pada survei ini.

Dari data pembiayaan terlihat pembiayaan di Bank Syariah Bukopin mampu meningkat sebesar 6-8% setiap tahunnya. Sejalan dengan perkembangan pembiayaan di Bank Syariah Bukopin, pembiayaan Bank Panin Dubai Syariah juga mengalami tren positif. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa setiap tahunnya Bank Panin Dubai Syariah mampu meningkatkan jumlah pembiayaan yang disalurkan kepada masyarakat.

Kondisi pembiayaan pada bank sampel penelitian ini menunjukkan tren perkembangan yang sangat baik, meskipun kondisi pembiayaan di Bank Muamalat Indonesia berfluktuasi. Semakin besar total aset yang dimiliki perbankan syariah maka akan semakin mudah pula dalam menjalankan seluruh aktivitas operasional perbankan, termasuk perluasan dan penyaluran modal (pembiayaan) kepada masyarakat, yang pada akhirnya akan mempengaruhi aktivitas perekonomian.

Deskripsi Variabel Pertumbuhan Ekonomi

Berdasarkan data pada Tabel 4.4 terlihat bahwa nilai PDB Indonesia berada dalam kondisi fluktuatif pada triwulan I tahun 2016 hingga triwulan IV tahun 2019. Tingkat perkembangan PDB tertinggi dari waktu ke waktu terjadi pada triwulan III tahun 2019 dengan nilai Rp. Sedangkan nilai PDB terendah pada periode yang sama terjadi pada triwulan I tahun 2016 dengan nilai Rp.

Data tersebut tentunya mewakili keadaan pertumbuhan perekonomian Indonesia yang juga dapat dikatakan berfluktuasi seiring dengan perkembangan nilai PDB.

Analisis Deskriptif

Artinya bank umum syariah sampel secara umum mampu menghimpun dana dari masyarakat dengan jumlah Rp paling tinggi. Artinya, secara umum bank umum syariah yang dijadikan sampel dapat menyalurkan aset dengan nilai IDR tertinggi kepada masyarakat.

Model Regresi

Uji Parsial (Uji t)

Hubungan total aset (X1) perbankan syariah dengan pertumbuhan ekonomi H0 : Tidak terdapat hubungan antara total aset (X1) perbankan syariah dan. Ha : Terdapat hubungan positif dan signifikan antara total aset (X1) perbankan syariah dengan pertumbuhan ekonomi. 1) t tabel = 1,661. Nilai koefisien regresi pada variabel total aset adalah sama dengan yang berarti total aset dapat menjelaskan pertumbuhan ekonomi sebesar +16899.57 atau dapat diartikan setiap kenaikan satu satuan total aset dapat menyebabkan peningkatan pertumbuhan ekonomi sebesar 16899.57%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel total aset perbankan syariah dengan pertumbuhan ekonomi. Ha: Terdapat hubungan positif dan signifikan antara dana pihak ketiga (X2) perbankan syariah dengan pertumbuhan ekonomi. 1) t tabel = 1,661. Nilai koefisien regresi variabel aset pihak ketiga yang artinya aset pihak ketiga tidak dapat menjelaskan pertumbuhan ekonomi -19629,32, atau dapat diartikan sedemikian rupa sehingga setiap penurunan satu unit aset pihak ketiga dapat menjelaskan pertumbuhan ekonomi. menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi sebesar 19629,32%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak yang berarti tidak terdapat hubungan antara variabel pembiayaan pihak ketiga perbankan syariah dengan pertumbuhan ekonomi. Ha : Terdapat hubungan positif dan signifikan antara total aset (X1) dengan aset pihak ketiga (X2) pada perbankan syariah. 1) t tabel = 1,661. Nilai koefisien regresi variabel aset pihak ketiga adalah sama, artinya aset pihak ketiga dapat menjelaskan total aset +263314, atau dapat diartikan setiap kenaikan satu satuan aset pihak ketiga dapat menghasilkan 1.263314 % peningkatan total aset.

Ha: Terdapat hubungan positif dan signifikan antara dana pihak ketiga (X2) dan pembiayaan (X3) pada perbankan syariah. 1) tabel t = 1,661. Nilai koefisien regresi variabel pembiayaan adalah sama, artinya pembiayaan dapat menjelaskan dana pihak ketiga sebesar +1.394908 atau dapat diartikan setiap kenaikan satu satuan pembiayaan. Jadi dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat hubungan positif dan signifikan antara dana pihak ketiga (X2) dengan pembiayaan (X3) pada perbankan syariah.

Ha : Terdapat hubungan positif dan signifikan antara total aset (X1) dengan pembiayaan (X3) pada perbankan syariah. 1) t tabel = 1,661. Nilai koefisien regresi pada variabel pembiayaan adalah sama dengan yang berarti pembiayaan dapat menjelaskan total aset sebesar +1.833156 atau. Jadi dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat hubungan positif dan signifikan antara total aset (X1) dengan pembiayaan (X3) pada perbankan syariah.

Uji Simultan (Uji F)

Jadi dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat hubungan simultan antara total aset, dana pihak ketiga dan pembiayaan dengan pertumbuhan ekonomi.

Koefisien Determinasi (R-square)

Pembahasan Hasil Penelitian

  • Hubungan Total Aset Perbankan Syariah dengan Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan hasil pengujian data pada tabel 4.14 menunjukkan bahwa ada
  • Hubungan Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah dengan Pertumbuhan Ekonomi
  • Hubungan Pembiayaan Perbankan Syariah dengan Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.14 menunjukkan bahwa ada
  • Hubungan Total Aset dengan Dana Pihak Ketiga pada Perbankan Syariah Berdasarkan hasil pengujian data pada tabel 15 menunjukkan bahwa ada
  • Hubungan Dana Pihak Ketiga dengan Pembiayaan pada Perbankan Syariah Berdasarkan hasil pengujian data pada tabel 4.16 menunjukkan bahwa ada
  • Hubungan Total Aset dengan Pembiayaan pada Perbankan Syariah
  • Hubungan Simultan antara Total Aset, Dana Pihak Ketiga, dan Pembiayaan dengan Pertumbuhan Ekonomi
  • Pengaruh Total Aset, Dana Pihak Ketiga, dan Pembiayaan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
  • Komponen Fenomena Ekonomi Penelitian

Hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Safaah Restuning Hayati pada tahun 2014 dengan judul penelitian Peran Perbankan Syariah Dalam Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Berdasarkan hasil pengujian data pada Tabel 4.14 ditemukan bahwa tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel dana pihak ketiga pada perbankan syariah dengan pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hipotesis (H2) ditolak dalam penelitian ini yang berarti tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel dana pihak ketiga pada perbankan syariah dengan pertumbuhan ekonomi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa dana pihak ketiga perbankan syariah tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.10. Hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Linda Tamim Umairoh Hasyim pada tahun 2016 yang berjudul Peran Bank Syariah dalam Pertumbuhan Ekonomi Sektor Riil di Indonesia. 11Linda Tamim Umairoh Hasyim, Peran Perbankan Syariah dalam Pertumbuhan Ekonomi Sektor Riil di Indonesia, Jurnal Akuntansi, hal.

Jadi dapat disimpulkan hipotesis (H3) dalam penelitian ini diterima yang berarti terdapat hubungan positif dan signifikan antara pembiayaan bank syariah dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 2016-2019. Hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Syahrijal Hidayat dan Rudy Irwansyah pada tahun 2020 dengan judul penelitian Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Pembiayaan Perbankan Syariah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Jadi dapat disimpulkan hipotesis (H4) dalam penelitian ini diterima yang berarti terdapat hubungan positif dan signifikan antara total aset dengan dana pihak ketiga pada perbankan syariah tahun 2016-2019.

Hasil penelitian yang dilakukan Dila Angraini menghasilkan perbandingan thitung dan ttabel (2,353 < 3,095) dengan nilai parameter koefisien sebesar 0,670.16. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dana pihak ketiga dan profitabilitas perbankan syariah mempunyai hubungan yang positif dan signifikan. Hasil penelitian yang dilakukan Nurul Khasanah memperoleh nilai koefisien sebesar 0.659728 dengan probabilitas 0.0000 < 0.05.18. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dana pihak ketiga dan pembiayaan pada perbankan syariah mempunyai hubungan yang positif dan signifikan. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dika Meidawati pada tahun 2018 dengan judul penelitian Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non-Performing Financing (NPF) Terhadap Alokasi Pembiayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah ( UMKM) pada perbankan syariah di Indonesia, 2013-2017.

0.05.19 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dana pihak ketiga dan pembiayaan pada perbankan syariah mempunyai hubungan negatif namun signifikan. Berdasarkan hasil pengujian data pada tabel 4.17 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel total aset dengan pembiayaan pada perbankan syariah. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hipotesis (H6) diterima dalam penelitian ini yang berarti terdapat hubungan positif dan signifikan antara total aset dengan pembiayaan pada perbankan syariah tahun 2016-2019.

0.05.20 Jadi dapat disimpulkan bahwa pembiayaan dan total aset pada perbankan syariah mempunyai hubungan yang positif dan signifikan. Penelitian ini merupakan salah satu penelitian yang biasa dilakukan oleh para peneliti yang menganalisis peran perbankan syariah dalam pertumbuhan ekonomi.

Gambar 4.1 Skema Hubungan Variabel
Gambar 4.1 Skema Hubungan Variabel

Gambar

Tabel 4.3  Hasil Uji Chow
Tabel 4.12  Analisis Deskriptif
Tabel 4.18  Hasil Uji F
Gambar 4.1 Skema Hubungan Variabel

Referensi

Dokumen terkait

35 FUEL SAVING STRATEGY IN SPARK IGNITION ENGINE USING FUZZY LOGIC ENGINE TORQUE CONTROL Aris Triwiyatno* and Sumardi Department of Electrical Engineering, Diponegoro University,