• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB IV"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

61 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan

1. Akibat hukum dari pasangan suami istri yang memilih melakukan perhitungan pajak penghasilan sendiri-sendiri dengan didasarkan perjanjian kawin pisah harta adalah suami dan istri memiliki NPWP sendiri-sendiri dan berkewajiban melaporkan sendiri-sendiri pajaknya dan untuk itu masing-masing harus mengumpulkan bukti potongan pajak yang diperoleh selama tahun fiskal sebagai pengurang beban pajak, dan yang terakhir adalah kemungkinan pajak yang lebih atau masih harus dibayar (terhutang pajak) menjadi muncul dimana seharusnya dapat nihil apabila pelaporannya digabung (untuk pihak istri yang memiliki penghasilan sendiri).

2. Pasangan kawin yang telah membuat perjanjian kawin pisah harta pada dasarnya telah bersiap untuk saling memisahkan kepentingan pribadi dengan kepentigan kawin, dan itu dilindungi oleh Undang-Undang dengan diberikan hak berupa permintaan untuk dibuatkan akta otentik kepada Notaris. Akta otentik yang dibuat oleh Notaris adalah alat bukti hukum yang paling sempurna, kecuali dapat dibuktikan lain, dan Notaris adalah pejabat umum yang diberikan kewenangan oleh Undang-Undang untuk mewakili pemerintah dalam pengurusan sebagian urusan keperdataan masyarakat sehingga sekali lagi akta perjanjian kawin pisah harta adalah perjanjian yang dilindungi negara sehingga oleh karenanya hak untuk pemisahan juga berlaku di perpajakan.

(2)

62

Termasuk dalam hal ini untuk tidak digabungkan penghasilan dengan suami dalam perhitungan pajak penghasilan pribadi. Karena dalam hal ini, urusan keperdataan sudah terpisah (ada akta Perjanjian Kawin Pisah Harta), NPWP juga terpisah, keuangan terpisah tapi mengapa perhitungan pajak penghasilan dicampur sehingga menunjukkan inkonsistensi aturan hukum atas perhitungan pisah harta.

4.2. Saran

Saran yang dapat diberikan berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian adalah sebagai berikut:

1. Sosialisasi kepada masyarakat atas akibat hukum dari perjanjian kawin pisah harta adalah kemungkinan besar beban pajak yang harus dibayar adalah lebih besar daripada orang-orang yang tidak melakukan perjanjian kawin pisah harta.

Sehingga apabila perjanjian kawin pisah harta dianggap sebagai langkah terbaik untuk menyelamatkan aset yang dimiliki selama perkawinan dari kewajiban pembagian harta bersama adalah mempunyai konsekuensi perpajakan yang harus lebih besar dari seharusnya.

2. Bahwa adil itu bukanlah sama rata sama rasa, tetapi keadilan adalah tingkatan manfaat yang diperoleh dari masing-masing orang dan keadilan dapat diwujudkan apabila ada peran pemerintah untuk mewujudkannya. Terkait dengan perjanjian pisah harta yang telah dibuatkan akta otentik maka seharusnya Permerintah menghargai keberadaan akta otentik tersebut dengan memberikan masing-masing pasangan berupa hak untuk menghitung pajak

(3)

63

penghasilannya sendiri tanpa ada penggabungan apapun dari pihak suami.

Sehingga tercipta keselarasan antara aturan hukum yang ada.

Referensi

Dokumen terkait

Pasangan Suami Istri Perspektif Gender Penggunaan alat kontrasepsi adalah obat, alat, ataupun cara yang digunakan oleh suami dan istri untuk mencegah kehamilan, yang diakui dalam