BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Kondisi Lahan
Lokasi lahan jagung milik petani yang diwawancarai berada di Jalan Binuang Kampung Dalam, Kecamatan Pauh, Kota Padang. Luas lahan yang dimiliki oleh petani kangkung ini seluas 0.25 hektar atau setara dengan 2500 m².
Lahan usahatani Jagung yang digunakan merupakan lahan sewa.
4.1.2 Identitas Petani
Petani yang kami wawancarai bernama Bapak Zulfikar, yang berusia 47 tahun dengan pendidikan terakhir yaitu SMA/SLTA. Bertani ini merupakan pekerjaan utama dari Bapak Zulfikar dikarenakan yang mengurus usahatani ini Bapak Zulfikar sendiri, sedangkan istri Pak Zulfikar sendiri pekerjaannya hanya sebagai ibu rumah tangga sembari membantu pak Zulfikar menjalankan usahatani ini. Pak Zulfikar memiliki 5 orang anak yang harus ditanggung yaitu anak pertama bernama Fikri berusia 17 tahun dengan pendidikan SLTA, lalu anak keduanya bernama Fauzan berusiakan 15 tahun dengan pendidikan SLTP, lalu anak keketiga bernama Hamka berusiakan 11 tahun dengan pendidikan SD, lalu anak keempat bernama Yahya berusiakan 4 tahun dengan pendidikan belum sekolah, lalu anak kelima bernama Fatimah berusiakan 3 tahun dengan pendidikan belum sekolah.
4.1.3 Klasifikasi Usahatani
Klasifikasi usahatani dapat dikategorikan menjadi 4, yaitu berdasarkan bentuk, corak, pola dan tipenya. Berdasarkan bentuknya, usahatani jagung manis yang dilakukan oleh Pak Zulfikar tergolong kedalam usahatani perseorangan. Pak Zulfikar memegang kendali penuh terhadap Keputusan apa yang akan dilakukan dalam usahatani yang dilakukannya. Menurut coraknya Usahatani yang dilakukan oleh Bapak Zulfikar ini termasuk kedalam usahatani komersil. Dimana seluruh hasil yang didapatkan oleh Bapak Zulfikar dalam melakukan usahatani jagung manis ini bertujuan untuk memperoleh keuntungan agar dapat memenuhi kebutuhan Bapak Zulfikar dan keluarganya sehari-hari. Berdasarkan polanya, usahatani yang dilakukan oleh Bapak Zulfikar ini termasuk kedalam kategori usahatani tidak khusus, karena bapak Zulfikar melakukan usahatani jagung manis ini sekaligus
dengan ternak bebek yang mana, kotoran dari bebek ini dapat digunakan sebagai pupuk untuk jagung manis. Berdasarkan tipenya, usahatani bedasarkan tipe ini dilihat dari tanaman apa yang dijadikan komoditi dalam usahatani tersebut. Dalam usahatani yang kami wawancarai, ini termasuk kedalam tipe usahatani jagung.
4.1.4 Manusia Petani
Dalam usahatani ini Bapak Zulfikar merupakan implementasi seorang manajer dalam usahatani yang dilakukan, bapak Zulfikar merupakan seseorang yang mengambil keputusan untuk menjalani usahatani ini, mulai dari komoditi apa yang ingin ditanam sampai tujuan pemasaran hasil produksi ditentukan oleh bapak Zulfikar sendiri. Sebagai pekerja dalam usahatani ini dilakukan keseluruhan oleh bapak Zulfikar itu sendiri dengan dibantu oleh pekerja TKDK maupun TKLK yang ada. Dalam pembagian tugas ini dilihat dari segi kekuatan dan Tingkat kelelahan yang harus dikeluarkan dalam kegiatan tani yang ingin dilakukan, seperti dalam pengolahan tanah, kegiatan pengolahan tanah adalah kegiatan yang berat maka kegiatan ini hanya dilakukan oleh bapak Zulfikar dan dibantu oleh tenaga kerja luar keluarga tanpa dibantu istri dan anaknya.
4.1.5 Tanah Usahatani
Tanah yang digunakan oleh Bapak Zulfikar untuk melaksanakan usahatani jagung manis ini memiliki luas tanah sebesar ¼ ha atau sama dengan 2.500 m2, yang memiliki tingkat kemiringan yang termasuk kedalam tanah datar, dengan keadaan seperti ini Bapak Zulfikar melakukan tindakan membuat bedengan atau saluran irigasi untuk mengoptimalkan pengelolaan air dan mendukung pertumbuhan tanaman.
Tanah usahatani milik Pak Zulfikar memiliki kesatuan yang tunggal atau tidak terpisah-pisah dengan bangunan tanah yang tidak beraturan. Tanah Usahatani yang diusahakan oleh bapak zulfikar ini memiliki jarak dengan rumah yang ditempati sejauh 5m saja, tanah usahatani ini memiliki akses yang cukup baik dengan adanya batas jalan dan akses jalan ke lokasi usahatani sangat mudah.
4.1.6 Tenaga Kerja Usahatani
Tenaga kerja yang digunakan oleh usahatani yang dilakukan Bapak Zulfikar ini berasal dari dalam keluarga (TKDK) dan tenaga kerja luar keluarga (TKLK).
Tenaga kerja dari dalam keluarga yang digunakan dalam usahatani ini adalah Bapak
Zulfikar sendiri, Istri serta satu anak, sedangkan tenaga kerja dari luar keluarga hanya mempekerjakan satu orang tenaga kerja guna menghemat biaya yang dikeluarkan dalam usahatani dan agar mendapatkan keuntungan yang lebih besar Usahatani yang dilakukan oleh bapak Zulfikar ini tidak menggunakan tenaga dari ternak maupun tenaga handtracktor.
4.1.7 Modal dan Manajemen Usahatani
Modal yang digunakan dalam usahatani yang dilakukan oleh bapak Zulfikar ini berasal dari dana pribadi dan pinjaman yang berasal dari keluarga. Modal tetap yang dikeluarkan oleh bapak Zulfikar hanya untuk alat-alat saja, alat-alat yang digunakan oleh bapak Zulfikar dalam usahatani ini adalah cangkul dan parang yang merupakan alat milik pribadi. Untuk modal Variabel yang dikeluarkan oleh bapak Zulfikar adalah pembeli bibit jagung,beberapa pupuk, serta pestisida dan obat- obatan yang diperlukan untuk menjaga hasil produksi yang dihasilkan maksimal.
Dalam melakukan manajemen usaha dalam usahatani ini, bapak Zulfikar mengambil keputusan terhadap apa yang akan ditanam itu dengan keputusan pribadi dengan ilmu yang telah dimilikinya. Dengan melihat adanya lahan kosong, bapak Zulfikar membuat keputusan juga agar lahan kosong tersebut bisa dimanfaatkan untuk usahaternak agar lebih mendapatkan keuntungan yang maksimal. Dalam praktik kegiatan usahatani bapak Zulfikar masih menggunakan cara yang lama atau tradisional agar dapat menekan biaya produksi.
Sebagai seorang manager dari usahatani yang dilakukan bapak Zulfikar ini, bapak Zulfikar melakukan aktivitas akutansi dari awal usahatani dilakukan sampai dengan pemasaran itu dilakukan oleh bapak Zulfikar sendiri, agar hasil produksi yang dihasilkan dari usahatani ini tidak dibeli dengan harga yang rendah.
4.1.8 Analisis Usahatani 4.1.8.1 Biaya TKDK
Luas Luas
Jumlah tenaga
kerja Jumlah hari
kerja Jumlah jam
kerja/hari Jumlah Pria Wanita Anak HKP
2 Pria Wanit a Anak
2 Pria Wani ta Anak2
1. Jagung ¼ ha
a. Pembibitan - - - - - - - - -
b. Pengolahan tanah
1 - - 2 - - 7 - - 1,75
c. Penanaman 1 1 1 1 1 1 4 4 4 1,15
d. Pemupukan 1 1 1 3 3 3 2 2 2 1,725
e. Penyiangan 1 - - 10 - - 2 - - 2,5
f. Panen 1 1 1 3 3 3 3 3 3 2,5875
Jumlah HKP 9,7125
Biaya TKDK = Total HKP x Upah tenaga kerja
= 9,7125 x Rp 60.000 = Rp 582.750 4.1.8.2 Biaya TKLK
No Kegiatan Jumlah tenaga kerja
Jumlah hari kerja
Jumlah jam kerja
Jumla hari HKP
Upah TKDK per HKP
(Rp)
Biaya TKDK (Rp)
1 Pengolahan tanah
1 2 7 1,75 60.000 105.000
2 Penyiangan 1 10 2 2,5 60.000 150.000
3 Panen 1 3 3 1,125 60.000 67.500
Total 322.500
4.1.8.3 Biaya Penyusutan No Nama
Alat
Harga awal (Rp)
Harga akhir (Rp)
Umur Ekonomis (Tahun)
Biaya Penyusutan (Rp)
Biaya Penyusutan untuk 1 Periode (Rp)
1 Cangkul 80.000 8.000 2 36.000 5.250
2 Parang 60.000 6.000 2 27.000 3.937,5
Total 9.187,5
4.1.8.4 Biaya yang Dibayarkan
No Keterangan Satuan Harga per
satuan (Rp)
Kuantitas Total (Rp)
1 Biaya benih Kantong 105.000 3 kantong 315.000 2 Pupuk
- Urea Kg 3.000 30 Kg 90.000
- Phonska
- NPK
mutiara
Kg KG
4.000 16.000
30 Kg 3 Kg
120.000 48.000
3 Pestisida - Regen
merah - Racun rumput
‘Jagokuat’
Botol
Botol
27.000
50.000
1 botol
1 botol
27.000
50.000
4 Sewa lahan 350.000 1 350.00
5 Biaya TKLK HKP 60.000 5,375 322.500
Total 1.322.500
4.1.8.5 Biaya yang Diperhitungkan
No Keterangan Perkiraan Nilai/Biaya (Rp)
1 Biaya penyusutan alat 9.187,5
2 Biaya TKDK 582.750
3 Pupuk Kandang 5 Kg 60.000
Total 651.973,5
4.1.8.6 Tabel Analisis
No Uraian Per Luas lahan
( 0,25 hektar)
Per hektar
1. Produksi 700 Kg 2.800 Kg
2. Harga Rp 4.500 Rp 4.500
3. Penerimaan Rp 3.150.000 Rp 12.600.000
4. Biaya total
A. Biaya yang dibayarkan 1. Benih jagung
2. Pupuk 3. Pestisida
Rp 1.974.473,5 Rp 1.322.500 Rp 315.00 Rp 258.000 Rp 77.000
Rp 7.897.894 Rp 5.290.000 Rp 1.260.000 Rp 1.032.000 Rp 308.000
4. Biaya sewa lahan 3,5 bulan 5. Biaya TKLK
B. Biaya yang diperhitungkan 1. Biaya penyusutan alat 2. Biaya TKDK
3. Pupuk Kandang
Rp 350.000 Rp 322.500 Rp 651.937,5 Rp 9.187,5 Rp 582.750 Rp 60.000
Rp 1.400.000 Rp 1.290.000 Rp 2.607.750 Rp 36.750 Rp 2.331.000 Rp 240.000 5. Analisis biaya persatuan
produksi
Rp 2.820,67 Rp 2.820,67
6. Pendapatan Rp 1.827.500 Rp 7.310.000
7. Keuntungan Rp 1.175.526,5 Rp 4.702.106
8. R/C 1,59 1,59
9. B/C 0,59 0,59
LAMPIRAN
Dokumentasi
No Deskripsi Dokumentasi
1 Wawancara usahatani jagung yang dibudidayakan oleh Bapak Zulfikar pada 25 September 2024
Kuesioner
Nama Mahasiswa : Baniatun Hasanah Muhammad Bintang Fuaddillah Rosi Rafika Sari
M. Ibnu Hibban
A. Pewawancara : Kelompok 9
2310222011 2310222039 2310222055 2310222061
B. Lokasi Lahan : Binuang Kp. Dalam, Kecamatan Pauh, Kota Padang
C. Identitas Petani Responden
1. Nama/umur : Zulfikar
2. No HP petani : 082173884944 3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Pendidikan terakhir : SMK (Tata Niaga) 5. Mata pencarian pokok : Bertani
6. Pengalaman berusahatani : 4 tahun 7. Jumlah tanggungan : 6 orang No Hubungan
keluarga
Umur (thn)
Jenis kelamin
Pendidika n
Pekerjaan Ket
1. Hesa
37 Perempuan - Ibu Rumah
Tangga Istri
2. Fikri 17 Laki-laki SLTA Pelajar Anak
3. Fauzan 15 Laki-laki SLTP Pelajar Anak
4. Hamka 11 Laki-laki SD Pelajar Anak
5. Yahya 4 Laki-laki Belum
sekolah - Anak
6. Fatimah 3 Perempuan Belum
sekolah - Anak
1. Klasifikasi Usahatani
1.1 Menurut Bentuknya : Usahatani Perseorangan NOJenis
Lahan Luas lahan (ha)
Lahan yang diusahakan
Jenis Lahan Sumber tenaga Kerja
Waktu Pengusahaan dari bulan Agustus s/d November Milik
sendiri
Sakap SewaSawah LadangTKDK TKLK
1 Jagung 0,25 P P P P
1.2 Menurut Coraknya : Usahatani Komersial Komoditi Jagung
1. Tujuan berproduksi : Semua untuk dijual
2. Alat yang digunakan dalam berproduksi : Semua diusahakan sendiri
3. Apa yang didapat dengan uang : Semua unsur produksi
4. Kesatuan hasil
: Dinyatakan dalam uang 5. Pengelolaan
: Semua kegiatan usahatani dibayar dengan uang 6. Sewa peralatan pertanian
: Tidak ada penyewaan
1.3 Menurut Polanya : Usahatani tidak khusus 1.4 Menurut Tipenya :
1.4.1 Faktor fisis:
1.4.1.1 Faktor Iklim : Iklim di daerah tersebut cukup mendukung untuk mengusahakannya. iklim tropis dengan curah hujan yang cukup tinggi, yang dapat mendukung pertumbuhan tanaman jagung. Suhu rata-rata di Padang sekitar 24°C, yang juga sesuai untuk pertumbuhan jagung.
1.4.1.2 Faktor Tanah : tanah di daerah tersebut cocok untuk di tanami tanaman jagung karena memiliki tekstur yang baik untuk pertanian. Tanah yang subur dan memiliki drainase yang baik sangat penting untuk pertumbuhan tanaman jagung.
1.4.1.3 Faktor Topografi : Topografi yang dimiliki kawasan tersebut cocok untuk ditanami dengan tanaman jagung
1.4.2 Faktor ekonomi
1.4.2.1 Biaya Tataniaga : Komoditi tersebut layak diusahakan, karena biaya tataniaga yang dikeluarkan tidak begitu besar, seperti peralatan yang digunakan, serta kebutuhan air yang mudah di akses.
1.4.2.2 Persedian Modal : Pengembalian modal tidak terlalu lama, karena dalam waktu 3 bulanan, komoditi jagung sudah bisa di jual.
2. Manusia Petani
2.1 Peran petani sebagai pengelola (manager)
No Komoditi Aktivitas Bapak Ibu Anak
1. Jagung a. Penentu tujuan P b. Pemilik komoditi P c. Penentu kebijakan P
2.2 Peran petani sebagai pekerja (penggerak) usahatani N
o
Kom oditi
Pelaks ana
Pemben ihan
Men- golah tanah
Men- anam
Mem- upuk
Men- yiang
Mem- anen
Me- njual
1. Jagu- ng
Bapak P P P P P P P
Ibu P P P P P
Anak P P P
TKLK P P P
2.3 Peran petani sebagai pemilik modal 2.3.1 Peralatan usahatani
No Komoditi Pemilik alat Peralatan
Uang untuk usahatani
Cangkul, sabit, dll
Bajak dan ternak
Trak- tor
There -ser
1. Jagung Milik sendiri
Pinjam Sewa Kelompok tani Pekerja
2.3.2 Sarana produksi
No Komoditi Sumber utama produksi Sarana Produksi Bibi
t
Pupuk Pestisida Obat
1. Jagung Buat sendiri
Beli P P P P
Kelompok tani Bantuan
2.4 Peran petani sebagai manusia dalam masyarakat
2.4.1 Peranan petani sebagai kepala keluarga : Bapak Zulfikar berperan dalam membiayai anak dan istrinya, dimana biaya tersebut berasal dari pertanian tersebut karena satu satunya sumber penghasilan bapaknya adalah dari pertanian tersebut.
2.4.2 Peranan petani sebagai anggota masyarakat, manusia biasa dan sebagai murid dan guru
a. Dalam masyarakat apa saja peranan bapak/ibu : Masyarakat biasa b. Dalam keluarga apa saja peranan bapak : Sebagai kepala
keluarga
c. Dalam berusahatani, pengetahuan bapak/ibu dalam berusahatani didapatkan dari mana : Orang tua, teman, dan saudara
d. Apakah ilmu bertani bapak/ibu disalurkan ke anak dan petani lain : Iya
e. Apakah bapak/ibu petani pakar : Tidak
f. Kalau “YA” dibidang apa atau tanaman apa kepakaran bapak/ibu : - g. Sebagai petani pakar, apakah bapak/ibu ada diunang untuk
melakukan penyuluhan atau membagi ilmu ke petani lain : - h. Umur petani : 47 tahun
i. Pendidikan petani : SLTA 3. Tanah Usahatani
3.1 Land Capability Classification
No Kelas Tanah Komoditi Ladang
Luas Kemiringan Tindakan
1. 1 Jagung ¼ ha Tanah datar Membuat
bedengan atau saluran
irigasi
3.2 Keadaan permukaan tanah No Komoditi Luas Kesatuan
tanah
Bangunan tanah
Jarak dg rumah
Batas Jalan
Jalan
Tunggal Tidak Beraturan
Ada Ada
1. Jagung ¼ ha P P 5 m P P
3.3 Pola pemilik tanah, perpecahan dan perpancaran tanah
No Komoditi Bagi Hasil
Luas ∑ petakan Berpencar
1. Jagung ¼ ha 1
3.4 Intensitas penggunaan tanah : Jagung panen dalam 1 tahun 3-4 kali.
4. Tenaga Kerja Usahatani 4.1 Pemakaian tenaga kerja
No Bentuk Komoditi
Luas
(m2) Bentuk tenaga kerja Tujuan
Berusahatani TKDK (org) TKLK
(org) Ternak
(ekor) Traktor (buah) Kom
ersilSemi subsis ten
Subsiste n Pria Wani-
ta Anak2 Pria Wani- ta
1. Jagung ¼ ha P
a. Pembibitan b. Pengolahan tanah
P P
c. Penanaman P P P
d. Pemupukan P P P
e. Penyiangan P P
f. Panen P P P
4.2 Menghitung hari kerja petani
Luas Luas
Jumlah tenaga
kerja Jumlah hari
kerja Jumlah jam
kerja/hari Jumlah Pria Wanita Anak HKP
2 Pria Wanit a Anak
2 Pria Wani ta Anak2
1. Jagung ¼ ha
a. Pembibitan - - - - - - - - -
b. Pengolahan tanah
1 - - 2 - - 7 - - 1,75
c. Penanaman 1 1 1 1 1 1 4 4 4 1,15
d. Pemupukan 1 1 1 3 3 3 2 2 2 1,725
e. Penyiangan 1 - - 10 - - 2 - - 2,5
f. Panen 1 1 1 3 3 3 3 3 3 2,5875
5. Modal Usahatani
5.1. Modal tetap dan modal variabel
No Kom
oditi
Modal Tetap Modal variabel
Jenis Jumlah Sumber Jenis Jumlah Sumber
1. Jagung Cangkul 2 Milik
sendiri
Benih 3
kantong Beli
Parang 2 Milik
sendiri
Pupuk 63 kg Beli
Bajak Pestisida 1½
botol
Beli
Hand Traktor
Obat- obatan
Beli
5.2. Pemakaian bibit
No Komoditi Bibit berlabel Bibit dari hasil tanam sebelumnya
Dari sesama petani
1 Jagung Bibit Paragon - -
5.3. Sumber keuangan usahatani
No Komoditi Uang sendiri Uang dipinjam dari :
Bank Famili Pedagang Lainnya
1. Jagung P P
6. Manajemen Usahatani 6.1 Aktifitas teknis :
1) Apakah petani ada memutuskan apa yang akan diproduksi dan bagaimana caranya : Ada, Bapak zulfikar memutuskan sendiri apa yang akan diproduksi dilahan dengan ilmu yang didapatkan dari orangtua dan teman teman baliau.
2) Apakah petani merencanakan memanfaatkan lahan tertentu untuk masing- masing komoditi yang diusahakan : Bapak zulfikar merencanakan dan memanfaatkan lahan tertentu untuk komoditinya yaitu lahan kering yang ditanami jagung dan kangkung yang di tanam ditanah yang basah.
3) Apakah petani ada membuat gambaran tentang teknologi dan peralatan yang akan digunakan serta implikasinya pada penggunaan tenaga kerja : Tidak, karna bapak zulfikar masih memakai peralatan seadanya yang sudah dipakai dari sejak awal bertani (tradisonal) dan juga untuk menekan biaya produksi.
4) Apakah petani ada menentukan skala usaha dari komoditi yang mau diusahakan : Bapak zulfikar tidak menentukan skala usaha dari komoditi yang diusahakan karena beliau lebih terfokus pada peningkatan produktivitas dan jumlah panen daripada harus menentukan skala usaha secara formal.
6.2 Aktivitas komersil :
1) Apakah petani ada menghitung berapa dan apa saja input yang dibutuhkan, baik yang telah dimiliki maupun yang akan dicari pada komoditi yang akan diusahakan : Tidak
2) Apakah petani ada menentukan kapan dari mana dan berapa jumlah input yang diperoleh : Tidak
3) Apakah petani ada meramalkan penggunaan input dan produksi yang akan diperoleh : Tidak
4) Apakah petani ada menentukan pemasaran hasil, kepada siapa dijual, dimana, kapan dan kualitas hasil : Ada
6.3 Aktifitas finansial :
1) Dari mana petani mendapatkan dana untuk berusahatani : Modal sendiri dan pinjaman dari teman dan keluarga
2) Apakah petani ada menggunakan dana untuk memperoleh pendapatan dan keuntungan (jangka panjang) : Tidak ada
3) Apakah petani ada meramalkan kebutuhan dana untuk jangka panjang yang akan datang (pengganti alat atau perluasan usaha) : Tidak ada
6.4 Aktifitas akuntansi
1) Apakah petani ada membuat catatan semua transaksi baik bisnis maupun pajak : Tidak ada
2) Apakah petani ada membuat laporan keuangan : Tidak ada 3) Apakah petani ada menyimpan data usaha : Tidak ada 6.5 Perencana, pelaksana dan pengawas dalam usahatani
No Komoditi Perencanaan Pelaksanaan Mengawasi
Bapak Ibu Anak Bapak Ibu Anak Bapak Ibu ana k
1. Jagung P P P P P
6.6 Pelaksana Usahatani Ternak dan Ikan
No Komoditi Penyediaan Pemberian Pakan Pemanenan Pemasaran Bpk Ibu Anak Bpk Ibu Anak Bpk Ibu Anak Bpk Ibu Anak
1 Ternak
sapi P P P P
6.7 Tumpang sari : - 6.8 Perkembangan harga
6.9 Penentuan harga jual
No. Komoditi Penentu harga jual
Petani Pedagang Kelompok
tani Negosiasi
1 Jagung P
No. Alat-alat Produksi Perekembangan Harga
Tahu Sumber informasi Tidak tahu
1. Cangkul P
2. Parang P
3. Sabit P
4. Traktor Sarana Produksi
1. Bibit P Dari teman/ petani lainnya 2. Pupuk P Dari teman/ petani lainnya 3. Pestisida P Dari teman/ petani lainnya 4. Obat-obatan
6.10 Penyuluhan pertanian : - 6.11 Penentuan cara berproduksi
Perhitungan
Adapun perhitungan analisis biaya usahatani yang dilakukan oleh bapak Zulfikar yaitu:
A. Per Luas Lahan (0,25 hektar) 1. Produksi : 700 Kg
2. Harga : Rp4.500
3. Penerimaan : Jumlah Produksi × Harga : 700 Kg × Rp4.500 = Rp3.150.000
4. Biaya yang dibayarkan : Jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan 1) Biaya benih 3 kantong : 3 x Rp105.000 = Rp 315.000
2) Biaya Pupuk : Urea subsidi 30kg = Rp 90.000 Phonska 30 kg = Rp 120.000 NPK mutiara 3 kg = Rp 48.000 3) Biaya Pestisida : Regen merah Rp 27.000
Racun rumput ‘Jagokuat’ Rp 50.000 4) Biaya sewa lahan 3,5 bulan : Rp 350.000
5) Biaya TKLK : Rp 322.500
Jumlah biaya yang dibayarkan yaitu : Rp 1.322.500
5. Biaya yang diperhitungkan : Biaya Penyusutan alat + Biaya TKDK No. Komoditi Sarana Pro
duksi Penentu Penggunaan Sarana berproduksi Petani Penyuluh Teman ...
1 Jagung Pupuk P
Bibit P
Pestisida P
Obat-obatan
1) Biaya Penyusutan alat : Harga awal alat−(harga awal alat × 10%) Umur Ekonomis
2 Cangkul : Rp160.000 – (Rp 160.000 x 10 %) = Rp 28.800 5 tahun
Untuk satu periode (3,5 bulang ) = Rp 5.250
2 Parang : Rp 120.000 – (Rp 120.000 x 10%) = Rp 21.600 5 tahun
Untuk satu periode (3,5 bulan) = Rp 3.937,5 2) Biaya TKDK : Total HKP x Upah
: 9,7125 x Rp 60.000 = Rp 582.750 3) Pupuk Kandang : 5 Kg x Rp 12.000 = Rp 60.000 Jumlah biaya yang di perhitungkan yaitu : Rp 651.937,5
6. Biaya total : Biaya yang dibayarkan + Biaya yang di perhitungkan Rp 1.322.500 + Rp 651.937,5= Rp 1.974.473,5
7. Analisis Biaya Per Satuan Produksi : Biaya total : Jumlah Produksi Rp 1.974.473,5 ÷ 700 Kg = Rp 2.
8. Pendapatan : Total Penerimaan – Biaya yang dibayarkan Rp 3.150.000 – Rp 1.322.500 = Rp 1.827.500 9. Keuntungan : Total Penerimaan – Biaya total
Rp 3.150.000 – Rp Rp 1.974.473,5 = Rp 1.175.526,5 10. R/C : Total Penerimaan ÷ Biaya total
Rp 3.150.000 ÷ Rp 1.974.473,5 = 1,59 11. B/C : Total Keuntungan ÷ Biaya total
Rp 1.175.526,5 ÷ Rp 1.974.473,5 = 0,59