• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB V KESIMPULAN DAN SARAN"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

71

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

1. Dari hasil wawancara dan pengamatan yang dilakukan bahwa pelaksanaan SMKK untuk pekerjaan penanganan lereng Ponorogo – Trenggalek berjalan dengan baik, terbukti dengan pelaksanaan pekerjaan pada paket tersebut berjalan dengan lancar dan aman.

2. Dalam pelaksanaan penanganan lereng Ponorogo - Trenggalek probabilty risk yang terjadi yaitu terdapat probability risk yang besar sebanyak 1, probability risk sedang sebanyak 12 dan probability risk kecil sebanyak 11.

Terdapat 7 pekerjaan yang beresiko pada penanganan lereng Ponorogo – Trenggalek dengan rincian Mobilisasi dengan 4 potensi bahaya, Pekerjaan tanah (timbunan / galian) 4 potensi bahaya, Pasangan batu 5 potensi bahaya, Pekerjaan Beton 3 potensi bahaya, Pekerjaan CTB 2 potensi bahaya, pekerjaan gorong – gorong 2 potensi bahaya dan pemancangan CSP 4 potensi bahaya.

3. Berdasarkan Analisa HIRA (Hazard Identification and Risk Assessment ) AS/NZS 4360 yang digunakan untuk mengidentifikasi resiko, terdapat pengaruh antara tindakan pencegahan resiko yang dilakukan dengan jumlah terjadinya kecelakaan kerja yang minim pada pekerjaan penanganan lereng Ponorogo – Trenggalek. Hal ini menunjukan bahwa sosialisasi dan

(2)

72

koordinsai yang baik telah dilakukan dengan baik di proyek tersebut.

Dengan berjalannya integrasi SMKK antara PPK, Kontraktor dan Konsultan, maka hal ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh pelaksanaan SMKK yang baik antara seluruh elemen yang terlibat.

5.2 SARAN

Saran yang dapat diberikan pada pelaksanaan penanganan lereng Ponorogo – Trenggalek adalah :

1. Meskipun pencapaian keselamatan konstruksi telah dilakukan dengan baik tetapi para pekerja proyek tetap harus mematuhi SOP K3, RKK dan Permen PUPR No 21/PRT/M/2019 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK). Dikarenakan masih ada beberapa pekerja proyek yang tidak menggunakan APD yang lengkap.

2. Kesadaran antara Pekerja Proyek untuk selalu mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja di lokasi proyek harus lebih ditingkatkan lagi dengan cara lebih sering diberikan sosisalisasi kepada seluruh pekerja agar semua pekerja proyek lebih paham lagi akan pentingnya keselamatan kerja

3. PPK sebagai pemilik paket harus lebih memberikan pengawasan kepada pelaksanaan paket di wilayahnya agar proyek berjalan dengan baik dan sesuai dengan mutu yang telah dipersyaratkan pada spesifikasi teknis. Hal ini bisa dilaksanakan dengan cara membuat indikator pelaksanaan pekerjaan yang terdapat pada dan Permen PUPR no 21/PRT/M/2019 tentang Pedoman

(3)

73

Sistem Keselamatan Konstruksi (SMKK), sehingga PPK lebih mudah untuk mengontrol dan mengawasi proyek yang berjalan di wilayahnya.

4. Pada masa Pandemi COVID 19 ini pada lokasi proyek agar lebih memperhatikan lagi protokol kesehatan demi mengurangi risiko penyebaran COVID 19. Hal yang perlu dilakukan adalah Pemakaian masker selama bekerja, pengukuran suhu tubuh sebelum bekerja, dan cuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah bekerja.

5. Untuk penelitian selanjutnya tentang penerapan SMKK pada kegiatan penanganan lereng, diharapkan agar dapat lebih menyempurnakan penelitian ini dengan menggunakan metode lain. Sehingga dapat memberikan ilmu dan pengetahuan yang lebih baik lagi tentang penerapan SMKK pada setiap kegiatan konstruksi.

Referensi

Dokumen terkait

Dari seluruh proses analisis dan pengumpulan data yang diperoleh melalui hasil wawancara interaktif dan dilengkapi dengan teori-teori yang mendukung penelitian

dengan lembaga asing dalam hal pinjaman dana perlu ditinjau ulang, karena telah terbukti apabila lembaga asing meminjamkan dananya kepada negara lain dalam hal ini IMF

Dari hasil analisis yang telah dilakukan peneliti, dapat disimpulkan bahwa : Dari hasil wawancara yang telah peneliti lakukan dengan tiga informan yaitu Kepala kantor dan

Kinerja Konsultan Perencana berdasarkan pelaksanaan penanganan pokok- pokok masalah terkait aspek operational (evaluasi penerapan DED terhadap kondisi operasional hasil

Bahwa karena Termohon terbukti telah melakukan kesalahan dan kekeliruan dalam membuat Putusan Nomor 300/II/ARB-BANI/2009 dan permohonan ini juga

Kinerja pengawas sekolah menengah kejuruan dalam pelaksanaan program supervisi manajerial di Kota Langsa, juga hampir sama dengan pelaksanaan program supervisi

V.2 SARAN Dari kesimpulan yang telah diuraikan, pada pengamatan yang telah dilaksanakan, pemasangan panel surya di TPI Jongor Kota Tegal dapat dikembangan dengan daya listrik yang

Dan dapat mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan metode lain dalam meneliti Personal Selling dan Word of Mouth terhadap Kepuasan Konsumen, misalnya melalui wawancara mendalam