• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN - Perpustakaan Poltekkes Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB V KESIMPULAN - Perpustakaan Poltekkes Malang"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan 1. Assessment

Masalah gizi pada pasien yaitu :

 Pasien 1, 2 dan 3 memiliki diagnosis Diabetes Melitus dengan Hipertensi, kadar gula darah tinggi, tekanan darah tinggi, dan kebiasaan makan yang kurang baik. serta status gizi pasien 1 yaitu kelebihan BB tingkat ringan dan pasien 2 dan 3 normal.

2. Terapi diet yang diberikan kepada pasien 1, 2 dan 3 yaitu diberikan diet DM B dan Rendah Garam, bentuk makanan biasa, cara pemberiannya secara oral, frekuensi makan 3 kali makan utama 3 kali selingan, sedangkan Terapi edukasi yang diberikan konseling tentang diet Diabetes Melitus 1900 kalori, prinsip diet, tujuan diet dan menjelaskan makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi.

2. Monitoring dan evaluasi didapatkan hasil yaitu :

a. Pasien 1, 2, dan 3 Tingkat konsumsi energi yaitu 139%, 102%, dan 101,2%. Serta asupan natrium yaitu 115,9 mg, 408,5 mg dan 503,5 mg (tidak termasuk garam dapur).

b. Hasil pengamatan selama 3 hari terjadi perubahan pada pengukuran antropometri BB pada pasien 2 dan 3 namun status gizi pasien tetap hingga akhir pengamatan.

c. Hasil biokimia GDP maupun GD2JPP pada pasien 1, 2 dan 3 masih dalam kategori diatas nilai normal hingga akhir pengamatan.

d. Hasil fisik klinis pada pasien 1, 2, dan 3 masih diatas normal yaitu nadi dan tekanan darah, namun di akhir pengamatan nilai fisik klinis pasien normal.

e. Monitoring evaluasi edukasi pasien yaitu pasien sudah paham tentang penjelasan diet yang diberikan namun pasien masih sulit untuk menjalankannya.

(2)

B. Saran

Mengingat data peneliti yang dihasilkan masih belum menggambarkan asuhan gizi yang optimal disarankan untuk menambahkan waktu yang cukup untuk penelitian agar menggambarkan hasil yang lebih akurat dalam melakukan asuhan gizi rawat jalan pada pasien Diabetes Melitus dengan Hipertensi, serta dapat lebih mengetahui pola makan pasien selama di rumah.

(3)

DAFTAR PUSTAKA

Badan penelitian dan pengembangan kesehatan kementrian kesehatan RI.

2007. Riset kesehatan dasar Riskesdas 2007. Jakarta : kementrian kesehatan RI.

Arisman, 2011. Diabetes Miletus. http://diabetesmelitus.org/penyakit-diabetes- melitus/DiabetesMelitus.org. diakses 6 januari 2017.

Susanto, T. Wantiyah, dan Yuanita A. 2014Pengaruh Diabetes Self Management Education (DSME) terhadap Resiko Terjadinya Ulkus Diabetik pada Pasien Rawat Jalan dengan Diabetes Melitus (DM) tipe 2 di dr. Soebandi Jember. E-jurnal Pustaka Kesehatan. Diakses 6 januari 2017.

Riskesdas. 2013. Laporan Hasil Riset Kesehatan Nasional 2013.

http://www.litbang.depkes.go.id/sites/download/materi pertemuan/launch riskesdas/Riskesdas%20Launching.pdf. Diakses 7 januari 2017.

Subekti, s. 2011. Apa itu diabetes : patofisiologi, gejala, dan tanda. Di dalam sidartawan, s. hal. 273. Penatalaksanaan diabetes mellitus terpadu. Balai penerbit fkui. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, 2003. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit, Direktorat Gizi Masyarakat, Jakarta.

Ramaiah, Savitri. 2006. Diabetes. Jakarta : Pt bhuana ilmu populer.

Stephen J. MCPhee dan William F. Ganong. 2010. Patofisiologi penyakit pengantar menuju kedokteran klinis. EGC : jakarta.

American Diabetes Association. Diagnosis And Classification Of Diabetes Melitus. Diabtes Care 2010;34:s62-9.

Hans Tandra. 2008. Segala Sesuatu yang Harus Anda Ketahui Tentang Diabetes. Jakarta : PT Gedia Pustaka Umum.

Hartono, Andry. 2006. Terapi Gizi & Diet Rumah Sakit. Jakarta : EG

Kuntaraf, J. 2003. Olah Raga Sumbar Kesehatan. Bandung : Percetakan Advent Indonesia.

(4)

Tjokroprawiro, Askandar. 2011. Hidup Sehat dan Bahagia Bersama Diabetes.

Jakarta : PT Gramedia : Pustaka Utama.

Widharto, 2007. Kencing Manis (Diabetes). PT Sunda Kelapa Pustaka, Jakarta Selatan.

Perkeni. 2006. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia.(http:/www.kedokteran.info/konsensus-pengelolaan-dan- pencegahan-diabetes-melitus-tipe-2-di-indonesia-2006.html.PDF)

Waspadji, S. 2005. Pertanyaan Pasien dan Jawabannya tentang Diabetes. Balai Penerbit FKUI, jakarta.

Kemenkes RI. 2013. Diagnosa Gizi Pasien. Jakarta.

PGRS.2013. pedoman PGRS. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI.

Almatsier, Sunita. 2007. Penuntun Diet. Jakarta : PT. Gedia Pustaka Utama Supariasa, I Dewa Nyoman dkk. 2001. Penilaian Status Gizi. Penerbit Buku :

kedokteran EGC, Jakarta

Gibson, Rosalind S. 2005. Principles Of Nutritional Assessment. Oxford University Press, New York.

Lakshita, N. 2012, Anak Aktif , Bebas Diabetes. PT Buku Kita, Jakarta.

WHO. 1999. Hypertension. WHO Ganeva.

Riyadi, H. 2010, Keckupan Energi, Protein, Lemak dan Karbohidrat. Departemen Gizi FK UI, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

5.2 Saran Berdasarkan analisa dan kesimpulan dari penelitian studi kasus ini, maka peneliti akan menyampaikan beberapa saran, yaitu: 5.2.1 Bagi Subjek 1 Sebagai orang terdekat

Kesimpulannya tidak ada hubungan antara Peran Suami Dengan Kesiapan Ibu Menghadapi Sectio Caesarea di RSI Unisma 5.2 Saran 5.2.1 Bagi Masyarakat Disarankan hasil penelitian ini dapat

Dari penelitian yang dilakukan oleh Sugiatami dan Handayani 2018, Mulyani, dkk 2020 diperoleh hasil bahwa pengetahuan gizi dapat mempengaruhi terjadinya obesitas pada remaja.. Sedangkan

290 5.2 Saran 5.2.1 Bagi Klien Diharapkan setelah dilakukan pendampingan asuhan kebidanan dapat menambah informasi dan pengetahuan, dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan

26 - Riwayat gizi dahulu dimasukkan dalam format asuhan gizi - Riwayat Gizi dahulu dan sekarang dimasukkan dalam format asuhan gizi c Data diagnosis dimasukkan dalam format asuhan

99 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Hasil penelitian pada subjek dari 7 pencegahan fraktur yang diobservasi, 4 pencegahan sudah dilakukan subjek dengan cukup baik

Pelaksanaan Proses Asuhan Gizi Terstandar harus terdokumentasi sebagai tanggung jawab profesional tentang intervensi gizi yang diberikan pada pasien dan diketahui oleh Tim Asuhan Gizi

77 5.2 Saran Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian Hubungan Manajemen Mutu Terpadu dalam Mutu Asuhan Keperawatan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Bedah RSUD Mardi Waluyo Blitar di