• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PEMBAHASAN KARYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB V PEMBAHASAN KARYA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

71

PEMBAHASAN KARYA

5.1 Proses Kerja Penulis Naskah

Menurut Latief dan Utud (2015:128) “Kreatif (Creative) sebenarnya adalah seorang penulis naskah (script writer) pada program drama maupun nondrama yang bertugas menuangkan ide pikiran dan perasaannya dalam bentuk tulisan. Istilah penulisan naskah masih digunakan stasiun televisi khususnya program drama, tetapi pada nondrama beberapa stasiun televisi menggunakan istilah kreatif (creative).

Dari penjelasan diatas menjelaskan bahwa seorang penulis naskah wajib memiliki banyak ide. Penulisan naskah dimulai dengan pencarian ide dasar yang dapat berasal dari ide sendiri, pihak lain maupun melalui referensi. Dasar acuan atau ide pokok yang akan dijadikan naskah tersebut, penulis dapat melakukannya secara betahap yaitu mulai dari pengembangan ide, sinopsis (basic story), treatment, kemudian skenario. Penulis menulis scenario tersebut dengan format

yang telah ditentukan oleh tim produksi. Penulis dalam karyanya perlu memiliki bahan acuan yang konret sehingga dalam penulisan naskah, penulis perlu melakukan riset literatur atau riset lapangan, karena hal tersebut dapat menunjang naskah agar menjadi logis dan dapat diterima oleh masyarakat.

Penulis sebagai penulis naskah dalam program drama televisi “Diantara 2 Mutiara”ini mendapat ide dari sutradara untuk membuat ide pokok cerita ini, ide tersebut lalu di kembangkan sinopsis dengan di bantu oleh produser dan sutradara,

(2)

sinopsis dan story line penulis lalu mengembangkannya kembali menjadi sebuah skenario lengkap dengan dialognya. Setelah skenario tersebut selesai penulis pun melakukan revisi naskah oleh dosen pembimbing, sutradara dan produser. Penulis juga melakukan riset-riset lapangan maupun melalui browsing di internet demi mendukung kelogisan cerita dalam drama “Diantara 2 Mutiara” ini.

5.1.1. Pra Produksi

Menurut Djamal (2014:117) “Hal pertama yang harus dipersiapkan dalam menulis naskah teks maupun narasi pada program TV adalah menemukan ide atau gagasan. Setelah ide ditemukan, seorang penulis sangat perlu mempelajari substansi atau isi dari sumber-sumber yang terkait dalam substansinya, sehingga benar-benar memahami apa yang akan di tulis.”

Menurut Djamal (2014:116) “Semua kerangka ide yang sudah nampak lebih konkret tersebut diserahkan kepada penulis naskah (scriptwriter) untuk lebih ditata formatnya, sehingga menjadi naskah produksi yang dikenal dengan istilah skenario.”

Dari kutipan diatas penulis sebagai penulis naskah berpendapat bahwa tahap awal dalam proses pra produksi adalah penentuan konsep yang akan menjadi dasar program drama yang akan dibuat.Setelah konsep dan tema disepakati, tahap selanjutnya adalah menentukan ide pokok cerita, dalam tahap ini seluruh anggota tim berhak mengajukan saran atau ide yang akan di jadian acuan dasar pembuatan skenario.

(3)

Setelah beberapa pilihan ide ditemukan dan disepakati, produser memilih beberapa ide cerita yang beda sebagai opsi. Ide-ide tersebut pun mulai dikembangkan hingga akhirnya dipilihlah satu ide cerita yang kemudian di beri judul “Diantara 2 Mutiara”. Setelah kerangka ide disepakati bersama kemudian diserahkan kepada penulis naskah.

Dalam proses penulisan naskah, penulis pun perlu melakukan berbagai riset literature maupun riset lapangan demi menunjang naskah yang logis sehingga dapat diterima oleh masyarakat luas.

Naskah yang telah selesai ditulis pun perlu melewati beberapa revisi, yaitu permintaan dari produser dan sutradara dan terutama sesuai dengan tema, konsep, konflik, sumber-sumber cerita tersebut dan juga hasil survey dan riset yang telah dilakukan. Dalam tahap ini penulis juga membantu seluruh anggota tim untuk memahami naskah pada saat bedah naskah dilakukan. Penulis pun juga ikut membantu meng-casting dan membantu reading naskah adar mendapatkan pemain yang sesuai dengan karakter yang ada pada naskah.

Penulis sebagai penulis naskah dalam menciptakan ceritadrama televisi

“Diantara 2 Mutiara” ini melalui beberapa tahap sebagai berikut.

1. Ide

Setelah ide di sepakati bersama, penulis naskah punmulai memahami dan mulai mengembangkan ide tersebut. Dalam persiapan awal, penulis memiliki jangka waktu yang cukup pendek untuk menulis naskah. Penulis

(4)

pun melihat beberapa referensi film-film dan drama televisi untuk mengembangkan ide tersebut.

2. Sinopsis

Setelah ide dipahami, penulis pun memulai pembuatan synopsis untuk memudahkan penulis dalam pembuatan konflik dan skenario. Synopsis juga digunakan penulis untuk mempresentasikan pemikiran awalnya kepada produser dan sutradara.

3. Story Line

Selanjutnya penulis menyusun story line agar memudahkan penulis, karena dalam cerita ini mengandung plot maju mundur. Dengan adanya story line penulis dapat dimudahkan dalam penentuan dan peletakan konflik dan penyelesaiannya.

4. Naskah

Setelah sinopsis dan story line tersusun dan disetujui oleh produser, penulis pun mulai mengembangkan nya menjadi naskah. Dalam tahap ini penulis memiliki jangka waktu yang sedikit lama demi menunjang pembuatan naskah yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Di tahap ini penulis pun terkadang meminta saran kepada produser dan juga sutradara.

5. Riset

Tidak lupa penulis pun melakukan riset-riset, riset lapangan seperti riset lokasi yang akan digunakan, art-art yang akan mendukung naskah apakah tersedia atau tidak. Bila tidak tersedia dan terlalu memaksakan maka naskah perlu disesuaikan kembali.

(5)

6. Revisi

Pada tahap ini penulis meminta seluruh anggota tim terutama produser dan sutradara dalam mengoreksi setiap detail naskah, termasuk susunan alur cerita, kepenulisan dan gaya bahasa. Penulis sebagai penulis naskah juga melakukan bimbingan kepada dosen pembimbing. Bila ada masukan dan perlu adanya perubahan, penulis pun harus siap untuk merevisi berulang- ulang kali.

5.1.2. Produksi

Menurut Latief dan Utud (2015:152) “Produksi (production) adalah upaya mengubah naskah menjadi bentuk audio video (AV). Produksi berupa pelaksaan perekaman gambar (taping) atau siaran langsung (live).”

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tahap produksi adalah proses pengambilan gambar dengan dasar acuan dari skenario yang telah dibuat oleh penulis naskah. Maka dari itu, pada saat produksi dilapangan penulis naskah harus ikut dalam proses pengambilan gambar dan sudah menyiapkan semuanya seperti treatment agar nanti saat pengambilan gambar tidak ada kesalah pahaman dengan

sutradara dan camera person.

Dalam tahap produksi program drama televisi “Diantara 2 Mutiara”

penulis naskah lebih banyak membantu sutradara dalam kontiniti sebuah cerita.

Dan menjadi narasumber dan mengarahkan setiap kru yang bersangkutan tentang jalannya cerita dalam naskah, apakah sudah sesuai dengan alur naskah yang telah dibuat. Selain itu penulis naskah ikut mendampingin sutradara, produser dan

(6)

kameramen dalam membuat visualisasi sebuah sekenario menjadi gambar yang enak di tonton. Penulis juga membantu sutradara dalam mengatur blocking talent ditiap adegannya agar sesuai dengan naskah yang telah disepakati bersama dan penulis juga melakukan pengarahan naskah, pengucapan suara dan intonasi yang akan diucapkan talent. Tidak lupa juga untuk mengingatkan camera person dan soundman perihal gambar-gambar dan suara apa saja yang harus diambil sesuai naskah agar tidak terjadi kekurangan stockshoot, sehingga tidak menyulitkan editor saat akan mengedit gambar dan audio. Penulis bersama sutradara juga membantu mengarahkan dari segi artistik, yaitu membantu menata art lokasi, membantu dalam memake up pemain, menyiapkan perlengkapan pedukung yang digunakan pemain dan pengarahan wardrobe yang akan di gunakan pemain, agar sesuai dengan konsep naskah namun juga terlihat menarik dalam gambar. Dalam segi penataan cahaya, penulis membantu lightingman dalam mengingatkan dan memperhatiakan konsep pencahayaan agar sesuai dengan konsep dalam sekenario.

5.1.3. Pasca Produksi

Menurut Djamal (2014:126) “Setelah naskah atau teks atau narasi dinilai, penulis akan melakukan editing, yaitu membuat pembetulan sesuai saran dan masukan dari produser."

Dalam proses paska produksi program drama televisi “Diantara 2 Mutiara”, setelah selesai melakukan tahapan produksi, penulis serta tim melihat kembali hasil produksi atau hasil gambar dari proses produksi sebelum masuk kedalam tahapan proses editing yang akan dikerjakan oleh penyuting gambar (editor). Penulis sebagai penulis naskah ikut membantu sutradara dan penyunting

(7)

gambar dalam mencocokan visualisasi dengan sekenario, agar tetap berjalan ssesuai konsep cerita yang telah dibuat. Di tahap ini penulis juga berusaha menjaga alur cerita yang ada di dalam skenario.

Penulis juga harus benar-benar memperhatikan bila ada perubahan dari naskah yang telah dibuat sebelumnya, baik itu ditambahkan atau dikurangi.

Dengan bekerjasama bersama penyunting gambar dan sutradara, penulis memperhatikan apabila ada perubahan pada alur cerita, lalu dialog ataupun adegan yang kurang dan juga apabila ada penambahan pembuatan voice over dari naskah yang di buat. Jika ternyata ada hasil shoot yang bermasalah atau tidak bagus, maka penulis naskah dan sutradaralah yang menentukan apakah harus dilakukan shooting ulang atau diadakan pengurangan cerita demi meminimalisir kendala

tanpa harus merusak kesinambungan jalan cerita. Tak hanya itu, Penulis masih harus dituntut untuk menyiapkan segala hal yang diperlukan sebagai keselarasan hasil akhir editing dan membuat laporan sebagai pertanggungjawaban terhadap hasil produksi.

5.1.4 Peran dan Tanggung Jawab Penulis Naskah

Menurut Supriyadi (2014:82) “Peran dan tanggungjawab penulis naskah yaitu menerjemahkan ide ke dalam bentuk naskah.”

Menurut Supriyadi (2014:49) “Penulis naskah, orang yang bertanggung jawab pada pembuatan naskah, data riset, sekaligus berperan sebagai reporter juga.”

(8)

Dari kutipan diatas penulis menyimpulkan bahwa, penulis naskah adalah orang yang memiliki tanggungjawab dalam pengubahan ide menjadi sebuah naskah yang baik dan dapat dipahami oleh semua kru maupun audien.

Penulis sebagai seorang penulis naskah dalam drama “Diantara 2 Mutiara” dan bisa juga dikatakan sebagai penentu atau yang bertanggung jawab dibalik suksesnya sebuah program acara yang akan ditayangkan ditelevisi.

Selain mengemban peran, sebuah jabatan tentunya memiliki sebuah tanggung jawab yang harus dilaksanakan sesuai jabatannya. Skenario yang bagus kemudian divisualisasikan menjadi sebuah tontonan yang menarik olleh sutradara, crew, dan juga pemainnya (pemeran). Lebih penting lagi penulis naskah juga

harus ikut membayangkan bagaimana visualisasi tulisan tersebut bila menjadi tontonan drama televisi.

Namun yang terpenting dari semua itu adalah cerita yang penulis naskah sajikan, harus bisa membawa kesan mendalam bagi penonton, artinya tidak berhenti/habis setelah selesai ditonton tetapi juga sanggup membekaskan sesuatu yang berarti kedalam hati penontonnya.

Namun penulis tentu sudah harus mengetahui hal-hal apa saja yang akan menjadi peran dan tanggung jawab seorang penulis naskah.

Peran dari penulis naskah dalam drama televisi “Diantara 2 Mutiara”, antara lain:

(9)

1. Mengembangkan Ide/Gagasan

Setelah konsep program ditentukan seorang penulis naskah harus mengembangkan ide dan gagasan yang menarik, baik itu melalui hasil riset maupun melalui internet, dan program-program televisi yang menjadi referensi program, agar menjadi sebuah program yang menarik dan berbeda dengan program acara yang lain.

2. Membuat Naskah

Melalui hasil riset, ide, dan konsep program penulis mencoba untuk mengubahnya menjadi sebuah naskah dan menyelesaikan naskah sesuai dengan jadwal yang telah dibuat agar tidak menggangu jadwal produksi, karena naskah adalah sebuah patokan sukses atau tidaknya sebuah program acara terutama dalam program magazine show, karena naskah merupakan hal terpenting dalam terciptanya sebuah karya.

3. Menjadi Asisten Sutradara

Dalam tahap produksi penulis mendapat peran sebagai pendamping sutradara dalam pemperhatikan alur cerita juga kontiniti saat produksi.

Penulis juga menjadi narasumber bagi seluruh anggota tim saat pelaksanaan produksi.

Penulis naskah harus membuat naskah yang menarik berdasarkan konsep program, hasil riset serta referensi-referensi program dan menyelesaikan naskah sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Penulis juga harus benar-benar kritis dalam membuat dialog yang sesuai dengan karater tokoh yang ada naskah. Penulis juga harus terlibat dalam proses produksi juga paska produksi.

(10)

5.2. Proses Penciptaan Karya

A. Konsep Kreatif

Demi mencari konsep kreatif sebuah cerita, penulis menonton beberapa film atau drama televisi untuk dijadikan referensi. Penulis mulai membangun cerita dari ide cerita yang di sepakati, kemudian menyusun ide cerita menjadi sebuah sinopsis, dan dikembangkan kembali dari ide-ide sendiri, saran/usul dari devisi lain, maupun dari referensi-referensi film atau drama televisi. Penulis juga perlu melakukan beberapa pencarian informasi dari media internet ataupun buku. Setelah semua riset terkumpul penulis mulai menetapkan unsur apa saja yang akan dibutuhkan dalam pembuatan skenario, serta mulai memikirkan bagaimana akan jalannya cerita.

Dalam konsep kreatif, penulis mencari berbagai sisi yang menarik agar program drama televisi “Diantara 2 Mutiara” memiliki nilai lebih untuk disajikan. Penulis perlu memperhatikan elemen-elemen penting dalam membuat sebuah skenario, yaitu sebagai berikut :

a) Judul

Judul merupakan suatu peranan penting yang mewakili dari isi didalam sebuah drama atau cerita. Keterkaitan antara judul dengan cerita yang dibuat sangatlah berpengaruh. Tidak adanya kesinambungan antara judul dan isi cerita akan membuat penonton bingung. Selain itu juga akan berakibat kepada menurunnya nilai dan isi pesan yang terkandung dalam drama tersebut. Judul juga perlu di

(11)

buat semenarik mungkin agar dapat menarik minat penonton dan membuat penonton penasaran untuk menonton drama tersebut.

Judul drama televisi yang telah kami pilih dan sepakati bersama adalah “Dianatar 2 Mutiara”, karena memiliki suatu maksud dan tujuan tersendiri. Kesimpulan dari program drama televisi berjudul

Diantara 2 Mutiara” adalah cerita yang menjelaskan tentang seorang laki-laki yang melakukan poligami karena istri pertamanya tidak bisa hamil.

b.) Tema

Tema dalam program drama “Diantara 2 Mutiara” mengusung tema yang sudah umum dikalangan masyaraka, yaitu drama fiksi. Didalam program drama televisi “Diantara 2 Mutiara” ini bertujuan untuk memberitahukan kepada masyarakat bahwa melakukan poligami bukanlah suatu hal yang mudah terutama dalam bersikap adil, melakukan poligami karena istri pertama memiliki kekurangan bukanlah suatu keputusan yang bijak.

c.) Plot atau Alur

Menurut Akbar (2015:22) “Plot adalah rangkaian peristiwa sebab- akibat yang dihadirkan dalam sebuah film atau tayangan televisi”.

Didalam drama televisi “Diantara 2 Mutiara” ini alur yang digunakan yaitu alur maju, serta penanaman konflik yang ada didepan

(12)

cerita dan perwujudan-perwujudan konflik yang mengakibatkan konflik baru serta apa penyebab dan bagaimana jalan keluar tersusun berkesinambungan. Dibutuhkan peran penonton untuk dapat mengikuti alur cerita yang utuh sehingga pesan yang diberikan dalam drama televisi ini dapat tersampaikan dengan baik didalam drama televisi “Diantara 2 Mutiara” ini.

d.) Penokohan

Dalam drama televisi ini, cerita berpusat pada tokoh utama yaitu Nara dan Rina. Selebihnya hanya pemeran pembantu yang membantu jalanya cerita ini. Penulis menggambarkan watak atau karakter tokoh cerita drama “Diantara 2 Mutiara” penokohan yang digunakan antara lain :

a. Protagonis : Rina b. Antagonis : Nara c. Pemeran pembantu : Siska e.) Sudut Pandang atau Point of View

Dalam program drama televisi “Diantara 2 Mutiara” ini menggunakan sudut pandang orang ke-tiga karena tokoh yang digunakan memakai ia, dia dan atau memakai nama orang. Penggunaan sudut pandang orang ketiga ini dinilai lebih mudah agar tidak terlalu banyak pergantian sudut pandang dan masyarakat pun dapat memahami isi cerita dengan mudah.

(13)

f.) Latar

Ada beberapa lokasi yang digunakan sebagai set utama, yaitu ruang tamu, meja makan, kamar, balkon dan depan rumah.,

g.) Premise

Menurut Aristo (2017:10) “Premis adalah kalimat yang dapat mewakili keseluruhan cerita filmmu”.

Seorang laki-laki yang melakukan poligamui untuk mencapai tujuannya. Premis ini tercetus karena dalam drama televisi “Diantara 2 Mutiara” ini mengisahkan seorang laki-laki yang tidak terima dengan kekurangan istri pertamanya yang tidak kunjung hamil dan akhirnya melakukan poligami, namun poligami tersebut tidak berjalan mulus karena sikap tidak adil dan cenderung pilih kasih terhadap isteri pertama.

B. Konsep Produksi

Selain melakukan tugasnya saat pra produksi, penulis naskah juga harus mengikuti jalannya produksi. Saat produksi drama televisi

“Diantara 2 Mutiara”, penulis berusaha mengawasi jalannya produksi agar cerita tidak keluar dari jalu ceritanya. Sehingga apa yang sudah terkonsep dari saat pra produksi dapat berjalan dengan semestinya tanpa menimbulkan kendala yang akan menghambat proses produksi.

Pada saat produksi di indoor penulis dan tim memberikan masukkan kepada art director agar membuat atau menempatkan property sesuai dengan konsep naskah, serta penata cahaya juga agar membuat

(14)

dimensi warna yang sesuai dengan property dan tema. Dan saat produksi di outdoor penulis berdiskusi dengan suradara dan camera person supaya saat pengambilan gambar tidak ada moment-moment penting yang terlewatkan saat produksi.

Penulis pun harus peka ketika pengambilan gambar agar gambar dari camera person dan audio dari audio person sama sehingga nanti saat editing memudahkan editor untuk menggabungkan gambar dan suara.

Penulis pun harus siap dengan informasi dan masukkan baru saat produksi sebagai bahan tambahan naskah yang akan divisualisasikan.

C. Konsep Teknis

Seorang penulis naskah juga harus memiliki konsep teknis dalam pembuatan skenarionya. Hal ini dilakukan agar dapat mempermudah bagian alat dan lokasi apa saja yang nantinya akan dibutuhkan dan di gunakan dalam proses produksinya. Pembuatan naskah disusun sedemikian baik untuk membentuk dinamika cerita yang menarik serta mudah diterima khalayak.

Sebelum seorang Penulis Naskah menulis adegan lengkap dengan dialog, terlebih dahulu menetapkan konflik berupa naratif yang belum ada dialognya. Adegan ditulis sebagai sebuah cerita. Dengan menghidupkan tokoh-tokoh pada settingan kehidupan mereka serta menemukan situasi yang menimbulkan konflik, kemudian membuat treatment agar mempermudah dalam pembuatan skenarionya.

Dalam proses pengetikan atau pembuatan naskah penulis menggunakan Font Courier New, Size 12, dan Spasi 1,5 penggunaan

(15)

tersebut agar memudahkan para kru dan talentdalam membaca naskah sehingga tidak ada kesalah pahaman dalam dialog-dialog ataupun adegan oleh pemain (talent) maupun kru,sehingga memudahkan palam memahami naskah.

D. Konsep Penulisan Naskah

Dalam konsep kepenulisan di dalam program drama televisi “Diantara 2 Mutiara” penulis menggambarkan setting cerita ini pada tahun 2018. Dimana seorang laki-laki melakukan poligami karena istri pertamanya tidak bisa hamil.

Sebuah kerumitan sendiri dan tantangan baru bagi penulis sebagai penulis naskah dalam mengaplikasikan cerita yang berlatar 2018 ini dalam bentuk skenario yang akan dijadikan dasar acuan sebuah drama televisi. Menyusun plot maju ini sangat membutuhkan ide yang kreatif untuk membuat cerita ini menjadi kisah yang berkesinambungan dan menyusun dengan baik agar pesan yang terkandung dalam cerita drama “Diantara 2 Mutiara”ini dapat dengan mudah dipahami oleh audiens.

Berikut adalah hal-hal yang mendasari penulis naskah dalam pembuatan konsep dan skenario :

a. Latar Belakang

Hal yang melatar belakangi drama televisi “Diantara 2 Mutiara” ini adalah untuk ditunjukkan kepada para penikmat drama televisi. Drama siklus ini di produksi sebagai hiburan bagi khalayak melalui cerita yang menarik, informative dan edukatif yang disampaikan melalui sebuah karya audiovisual.

(16)

Dalam drama televisi ini diharapkan agar tidak hanya sebagai hiburan semata, namun audien juga dapat memetik point positif sebagai media pembelajaran untuk hidup dalam lingkungan social.

b. Tujuan Program

1. Memberikan hiburan kepada audience melalui kisah yang menarik lewat audiovisual

2. Memberikan edukasi kepada para audience tentang bagaimana seharusnya kita menghargai apa yang telah dianugerahkan keapda kita.

c. Sipnopsis

Seorang suami yang memutuskan untuk berpoligami karena sang istri tidak mampu menghasilkan seorang anak, meski telah mengikuti program bayi tabung untuk kedua kalinya. Awalnya semua berjalan lancar, meski memiliki 2 istri, keluarga tersebut terlihat rukun. Segalanya berubah ketika istri kedua hamil. Ketidak adilan pun kemudian terjadi, perceraian pun tak terelakkan.

5.3. Analisis Karya

Dalam analisis karya ini, peneliti akan menganalisis dari karya yang dibuat oleh peneliti. Dalam karya yang di produksi oleh peneliti yang berjudul “diantara dua mutiara” ini terdapat masalah hubungan antarpribadi. Peneliti memasukkan masalah hubungan antarpribadi dengan disangkut pautkan oleh masalah poligami didalam suatu keluarga.

Dalam cerita ini terdapat masalah hubungan antarpribadi dari sepasang suami istri yang baru saja menikah. Mereka mendapatkan situasi dimana sang istri tidak bisa melahirkan anak bagi suaminya. Setelah melewati proses bayi tabung yang tidak kunjung menghasilkan akhirnya sang suami memutuskan untuk

(17)

menikah lagi. Dalam cerita ini terdapat masalah hubungan antarpribadi yaitu kepercayaan. Kepercayaan sangat penting dalam suatu hubungan, apalagi hubungan suami istri. Dengan kepercayaan, hubungan antarpribadi akan berlangsung dengan baik dan efektif.

Diakhir karya, sang istri memutuskan untuk bercerai sambil memberikan sebuah testpack yang bertanda bahwa ia sudah hamil. Sang suami pun menyesal atas keputusannya untuk menikah lagi. Artinya adalah setiap hubungan yang tidak dilandakan atas kepercayaan atas masing-masing pihak, maka akan menimbulkan penyesalan diakhirnya.

Referensi

Dokumen terkait

ABSTRACT FORMULATING STANDARD PRODUCT LEAD TIME AT A TEXTILE FACTORY USING ARTIFICIAL NEURAL NETWORKS By Steven Susanto SWISS GERMAN UNIVERISTY Bumi Serpong Damai Dr.. Soembagijo,

Effect of Mangkokan Polyscias scutellaria Leaf Extract on Blood Sugar Levels in Alloxan-Induced Male White Rats Sri Lestari Ramadhani Nasution,1 Awanis,2 Stiven Elsafarindo2